Chapter 195 : Kekhawatiran Komandan Tertinggi

5 2 0
                                    


Di depan gedung tempat menginap para staf, guru dan tamu akademi.
"Jadi begitu ya, tujuan mereka yang sebenarnya adalah untuk membunuh pangeran Charles, putri Chloe dan putri Caroline dan setelah membunuh mereka bertiga, mereka ingin mengumandangkan perang dengan kerajaan San Fulgen. Mereka benar-benar keterlaluan, apalagi mereka juga menyerang akademi ini untuk mewujudkan tujuan mereka. Padahal saat ini akademi sedang mengadakan festival yang berarti sekarang sedang banyak orang yang berada di akademi ini. Entah berapa banyak orang yang terluka ataupun tewas karena serangan mereka ini. Mereka semua harus diburu dan mereka semua pantas untuk mendapatkan hukuman mati," ucap komandan Oliver.
"Iya, aku juga sependapat. Sebenarnya aku berniat untuk membunuh Demi-Human yang menjadi ketua dari kelompok penyerangan itu. Aku sudah membuatnya tumbang tapi aku tidak tahu apakah dia sudah mati atau tidak. Aku tidak sempat mengecek kondisinya karena dia tiba-tiba menghilang bersama dengan para Demi-Human yang sudah kami semua kalahkan," ucap nona Karina.
"Mereka menghilang karena sihir yang dilakukan Peri itu ya ?," tanya komandan Oliver.
"Iya. Sepertinya itu semacam sihir teleportasi, mereka semua seperti dipindahkan ke suatu tempat. Dengan banyak orang yang dipindahkan oleh sihir itu, sepertinya dia memiliki kapasitas Mana yang besar. Yah tidak mengherankan mengingat yang melakukannya adalah ras Peri," ucap nona Karina.
"Ras Peri ya, bahkan selama aku hidup aku belum pernah bertemu dengan satupun Peri. Apa anda sempat melawan ras Peri itu, kepala akademi ?," tanya komandan Oliver.
"Tidak, Peri itu muncul setelah saya sudah mengalahkan Demi-Human beruang yang menjadi ketua kelompok penyerangan itu dan saat Rid sedang bertarung dengan seorang Demi-Human kucing berekor dua. Sepertinya Demi-Human kucing yang dilawan Rid dan Peri itu merupakan bala bantuan yang dikirim untuk membantu kelompok penyerangan itu. Aku mendengar kalau Demi-Human beruang yang menjadi ketua kelompok penyerangan itu memanggil Demi-Human kucing berekor dua yang dilawan Rid dengan panggilan 'nona', sepertinya Demi-Human kucing itu memiliki jabatan atau peringkat yang lebih tinggi dari Demi-Human beruang itu. Dan Peri itu sepertinya juga sama," ucap nona Karina.
"Tunggu, jadi anda bertarung bersama dengan Rid Archie saat penyerangan ini terjadi ?," tanya komandan Oliver.
"Kami tidak bertarung bersama karena kami fokus pada lawan kami masing-masing. Awalnya aku sedang bertarung dengan Demi-Human beruang, lalu tiba-tiba seorang Demi-Human perempuan yang berwujud jaguar terhempas ke tempat kami bertarung. Demi-Human itu sudah tidak sadarkan diri saat terhempas ke tempat kami. Dan setelah itu, Rid tiba-tiba datang. Ternyata Demi-Human jaguar itu terhempas karena bertarung dengan Rid dan dia kalah. Rid mendapatkan informasi tentang tujuan mereka yang sebenarnya dari Demi-Human jaguar itu,"
"Lalu Rid berniat untuk membantuku lalu aku menolaknya. Kemudian, Rid berniat untuk menjaga keempat pohon yang melindungi tubuh Chloe, Caroline, Irene dan Gretta, sedangkan aku masih fokus untuk bertarung dengan Demi-Human beruang itu. Setelah itu, Demi-Human kucing berekor dua itu muncul dan menyerang Rid. Dan yang terjadi selanjutnya adalah Rid melawan Demi-Human itu sampai Demi-Human itu pergi bersama Peri itu. Sedangkan aku tetap melawan Demi-Human beruang dan berhasil membuatnya tumbang tapi tubuhnya menghilang karena sihir yang dilakukan Peri itu," ucap nona Karina.
"Dia melawan Demi-Human kucing berekor dua itu sendirian ? Anda bilang kalau Demi-Human itu kemungkinan memiliki peringkat yang lebih tinggi dari Demi-Human beruang yang menjadi ketua kelompok penyerangan yang anda lawan, tapi dia melawannya sendirian ? Selain itu, dia juga mengalahkan seorang Demi-Human jaguar dan mendapatkan informasi tentang tujuan mereka sebenarnya. Karena Demi-Human itu mengetahui tentang tujuan kelompok mereka, sepertinya Demi-Human yang dia kalahkan itu juga cukup kuat. Tapi meskipun dia baru saja melawan para Demi-Human itu, dia tidak nampak kelelahan dan bahkan tidak terluka sama sekali," ucap komandan Oliver yang terkejut sambil melihat ke arah Rid.
"Bukankah tadi dia bilang sendiri kalau dia bisa menggunakan sihir penyembuhan ? Sudah jelas karena itulah dia tidak terluka. Tapi yah meskipun dia bisa menggunakan sihir penyembuhan, jika dia tidak berpengalaman dalam bertarung apalagi melawan para Demi-Human itu yang mana merupakan petarung tingkat atas, pasti dia bisa mati. Dia itu memang selalu membuatku kagum akan kehebatannya. Yah aku sudah menduga kalau dia itu 'special' sejak ujian masuk akademi," ucap nona Karina yang juga melihat ke arah Rid.
"Dia itu pasti nanti akan menjadi prajurit yang hebat apabila dia bergabung dengan prajurit kerajaan ini. Daripada itu, aku minta maaf karena tidak bisa datang tepat waktu, kepala akademi. Aku tidak bisa membantu anda dalam melawan para penyerang itu,' ucap komandan Oliver.
"Tidak apa-apa, komandan, justru kedatangan anda kemarilah yang membuat mereka pergi dari akademi. Aku mendengar perkataan kalau Peri itu membuat clone di beberapa titik Ibukota untuk memantau pergerakan para prajurit. Setelah dia mengetahui kalau anda sedang dalam perjalanan kesini, dia langsung mengajak Demi-Human kucing berekor dua yang dilawan Rid untuk pergi. Dan mereka berdua pun menghilang dengan membawa para penyerang yang telah tumbang. Seperti yang diharapkan dari 'Raja Pedang', begitu mengetahui kalau anda datang kesini saja sudah membuat mereka mundur," ucap nona Karina.
"Anda terlalu berlebihan, kepala akademi. Tapi syukurlah kalau mereka langsung pergi dan tidak membuat pangeran Charles, putri Chloe dan putri Caroline dalam bahaya lagi. Daripada itu, dimana pangeran Charles ? aku belum melihatnya sama sekali. Aku khawatir dengan pangeran karna pangeran juga merupakan target para penyerang itu. Aku hanya menemui putri Chloe dan putri Caroline yang berada di depan gedung lobi akademi," ucap komandan Oliver.
"Aku juga tidak tahu. Sebelumnya aku bilang kalau Rid mengalahkan seorang Demi-Human jaguar kan ? Demi-Human itu ingin membunuh Charles tapi digagalkan oleh Rid dan kemudian Rid pun bertarung dengan Demi-Human itu sampai akhirnya Rid bisa mengalahkan Demi-Human itu. Saat mau bertarung melawan Demi-Human itu, Rid bilang kalau dia menyuruh Charles untuk pergi dari tempatnya bertarung. Jika dia tidak ada disini, sepertinya dia ada di area pertokoan," ucap nona Karina.
"Jadi selain melawan para Demi-Human itu, Rid Archie juga menyelamatkan nyawa pangeran. Jika Yang Mulia Ratu tahu akan hal ini, dia pasti akan diberi hadiah oleh Yang Mulia Ratu atas jasanya itu. Daripada itu, aku khawatir dengan pangeran Charles, bolehkah aku pergi ke tempat itu ? Selain itu, aku juga khawatir dengan putraku," ucap komandan Oliver.
"Karena putra anda tidak ada disini, sepertinya dia juga berada disana. Kalau begitu biar aku temani anda kesana, komandan. Aku sejak awal juga berniat untuk berkeliling dan melihat situasi di seluruh akademi ini setelah penyerangan itu," ucap nona Karina.
Lalu, nona Karina menghampiri para murid, staf, dan para tamu yang berada di gedung itu kalau beliau ingin pergi berkeliling untuk melihat situasi. Nona Karina meminta mereka untuk jangan khawatir dan mempercayakan pemulihan bagi mereka yang terluka kepada para prajurit yang dibawa komandan Oliver. Komandan Oliver pun juga menghampiri para prajurit yang sedang membantu mereka yang terluka dan berkata kalau beliau juga ingin pergi berkeliling menemani nona Karina.
Setelah itu, mereka berdua pun berjalan menuju area pertokoan dengan melewati taman akademi.
"Ngomong-ngomong, komandan, kapan Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu akan tiba ?," tanya nona Karina.
"Mungkin sebentar lagi, saat mendengar kabar kalau ada penyerangan di akademi, beliau sedang mengerjakan banyak sekali dokumen. Karena dokumen-dokumen itu tidak bisa ditunda, beliau tidak bisa langsung pergi ke akademi dan memutuskan untuk mengirimku langsung kesini," ucap komandan Oliver.
"Begitu ya," ucap nona Karina.
Tiba-tiba saat mereka berdua sedang berjalan untuk menuju area pertokoan. Mereka berdua merasakan sebuah tekanan aura yang sangat kuat dari arah gerbang akademi.
"Aura ini.....," ucap komandan Oliver.
"Sepertinya beliau sudah tiba ya. Dan kelihatannya beliau sangat marah," ucap nona Karina.
"Haruskah kita pergi untuk menemui beliau ?," tanya komandan Oliver.
"Nanti saja, kita berdua nanti juga akan bertemu dengan beliau. Untuk sekarang kita harus memeriksa kondisi Charles terlebih dahulu," ucap nona Karina.
-
Sementara itu, semua orang yang berada di gedung tempat menginap para staf, guru dan tamu akademi nampak panik setelah merasakan tekanan aura yang begitu hebat. Tapi para prajurit yang berada di tempat ini nampak menenangkan mereka semua dan berkata agar tidak perlu khawatir. Sepertinya mereka tahu siapa yang mengeluarkan tekanan aura yang sangat dahsyat ini. Yah aku juga tau siapa yang mengeluarkan tekanan aura ini karena aku sudah pernah merasakannya langsung sebelumnya dan bahkan dari jarak yang dekat. Tekanan aura ini milik Yang Mulia Ratu.
"Aku tidak tahu siapa yang melakukan itu tapi tekanannya benar-benar kuat," ucap Noa yang menghampiriku.
"Noa," ucapku.
"Kamu tampak baik-baik saja, Rid, bahkan setelah akademi diserang oleh sekelompok orang," ucap Noa.
"Kamu sendiri juga tampak baik-baik saja, Noa," ucapku.
"Ya setidaknya saat ini aku sudah baik-baik saja. Tetapi sebelumnya aku mengalami luka yang parah di kakiku. Kakiku berlubang setelah terkena serangan seorang Demi-Human yang berwujud seperti kucing. Tapi sekarang aku sudah tidak terluka karena kepala akademi sudah menyembuhkanku. Demi-Human itu sangat kuat, bahkan tuan Alan dan nona Nora tumbang setelah melawannya. Beruntung tuan Alan dan nona Nora hanya terluka saja dan saat ini sudah disembuhkan oleh kepala akademi meskipun Sampat saat ini mereka belum sadar," ucap Noa.
"Begitu ya, tapi syukurlah kalau sekarang kamu sudah baik-baik saja," ucapku.
"Jadi peri itu yang mengalahkan tuan Alan dan nona Nora. Sepertinya dia sempat membuat keributan disini sebelum muncul dihadapanku dan nona Karina," pikirku.
Lalu Lillian, Kotaro, Julie, Leandra dan Lily pun juga ikut menghampiriku.
"Apa kamu melihat nona, Rid ?," tanya Leandra.
"Dia ada di depan gedung lobi akademi. Sebelumnya dia terluka tapi kini dia sudah baik-baik saja. Kamu tidak perlu khawatir," ucapku.
"Begitu ya, syukurlah," ucap Leandra.
"Ngomong-ngomong, apa Charles tidak bersama dengan kalian ?," tanyaku.
"Tidak, sejak tadi Charles tidak bersama kita. Memangnya kenapa, Rid ?," tanya Noa.
"Tidak apa-apa," ucapku.
"Kalau Charles tidak ada disini, sepertinya dia pergi ke area pertokoan," pikirku.
-
Di gerbang akademi.
Terlihat Ratu Kayana dan Raja Albert telah tiba di depan gerbang itu. Lalu di sekitar mereka ada Duke San Quentine dan Duke San Lucia. Terlihat juga Duke San Angela dan Duke San Minerva tiba lebih dulu sebelum Ratu Kayana tiba. Ratu Kayana saat ini terlihat sangat marah.
"Aku tahu kalau kalian saat ini sedang tidak akur karena masalah yang terjadi antara kerajaan San Fulgen dan kerajaan Seleria yang sampai saat ini belum selesai-selesai. Tapi tidakkah kalian lihat situasi tempat kalian berada saat ini ? Akademi ini baru saja diserang oleh sekelompok orang tidak dikenal dan kalian malah fokus untuk bertarung satu sama lain ?," tanya Ratu Kayana yang marah.
"Maafkan saya, Yang Mulia Ratu. Ini kesalahan saya," ucap Duke Louis.
"Maafkan saya juga, Yang Mulia Ratu," ucap Duke Remy.
Mereka berdua meminta maaf sambil membungkuk.
"Haaaahhh ya sudah. Lagipula aku tidak punya banyak waktu untuk menasehati kalian. Saat ini aku mau memeriksa akademi ini dan juga memeriksa keadaan putra dan putriku," ucap Ratu Kayana.
"Kalau begitu, izinkan kami menemani anda, Yang Mulia Ratu," ucap Duke Remy.
Lalu Ratu Kayana berjalan perlahan menuju gerbang akademi, diikuti oleh keempat Duke yang mengikutinya tetapi Duke Louis memilih berjalan di posisi paling belakang dan tidak berjalan berdampingan dengan ketiga Duke lainny. Ratu Kayana pun berjalan sambil melihat sekitarnya.
"Parah sekali," ucap Ratu Kayana.
"Anda benar, Yang Mulia Ratu. Para penyerang itu benar-benar keterlaluan," ucap Duke Darwin.
"Mengingat para penyerang itu bisa seenaknya menyerang akademi ini dan membuat kerusakan hingga sepert ini, sepertinya ini menandakan kalau akademi kekurangan kekuatan tenaga pengamanan," ucap Duke James.
"Aku sudah mengirim lumayan banyak prajurit untuk menjaga akademi ini terutama akademi ini sedang merayakan festival. Jika prajurit sebanyak ini saja tidak bisa menjaga akademi ini, lalu berapa banyak prajurit yang dibutuhkan ?," tanya Ratu Kayana.
"Daripada mengirim banyak prajurit biasa untuk menjaga akademi ini, bukankah lebih baik mengirim satu prajurit yang sangat kuat untuk menjaga akademi ini ?," tanya Duke James.
"Jadi maksud anda ....," ucap Ratu Kayana.
"Itu benar, lebih baik kita mengirim seorang prajurit yang setara dengan para Komandan Pasukan untuk menjaga akademi ini mulai sekarang," ucap Duke James.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang