Chapter 138 : Bekerja Sama di Ujian

4 2 0
                                    


Karena sihir aba-aba sudah ditembakkan ke langit, murid-murid yang melihat itu pun langsung bergegas mencari medali yang ada. Mereka mulai mencari di sekitar mereka. Ada dari mereka yang menemukan medali itu di atas pohon, tergantung di ranting, di bawah batu, di balik rerumputan dan semak-semak, di dasar sungai dan lainnya.
Sementara itu di tempat Irene berada.
"Aku lupa bilang pada Rid tadi untuk membuat tim jika kita bertemu di ujian tapi tanpa bilang pun sepertinya dia akan bersedia apabila aku bilang padanya nanti. Untuk sekarang aku tidak merasakan aura Rid yang berarti dia ditempatkan jauh dariku. Kalau begitu aku fokus mencari medali terlebih dahulu sambil terus memeriksa aura keberadaannya. Aku juga harus mencari Leandra dan Lily, aku khawatir pada mereka berdua," ucap Irene.
-
Di tempat Noa berada.
"Aku tidak menyangka kita akan bertemu di awal ujian ini, Kotaro," ucap Noa.
"Iya, aku juga tidak menyangka. Ngomong-ngomong, kamu sudah mendapatkan berapa medali Noa ?," tanya Kotaro.
"Baru satu," jawab Noa.
"Aku juga sama," ucap Kotaro.
"Hei, Kotaro, bagaimana kalau kita bekerja sama untuk menyelesaikan ujian ini ? Jika ujian ini hanya fokus mencari medali mungkin aku bisa menyelesaikannya sendiri, tapi di ujian ini kita juga harus melawan hewan liar yang muncul, monster dan murid lain yang datang untuk merebut medali kita, bukannya dengan bekerja sama akan membuat ujian ini menjadi lebih mudah ?," tanya Noa.
"Kamu benar. Aku setuju denganmu, ayo kita bekerja sama," ucap Kotaro.
Noa dan Kotaro pun memutuskan bekerja sama untuk menyelesaikan ujian ini.
-
Di tempat Charles berada.
~Water Slash~
Charles melancarkan serangan ke arah beberapa slime yang menyerangnya. Slime yang terkena serangan itu pun hancur.
"Aku tidak menyangka, padahal baru mulai ujian tapi aku langsung menghadapi gerombolan monster, sepertinya aku sedang tidak beruntung," ucap Charles.
-
Di tempat Chloe berada.
Chloe terlihat sedang berjalan menyusuri sungai untuk mencari medali yang kemungkinan ada di dasar sungai. Setelah melihat adanya medali di dasar sungai, Chloe pun langsung melompat ke sungai dan mengambil medali itu.
"Ini pengalaman pertamaku terjun ke sungai. Air sungai ini jernih dan segar sekali, bahkan airnya juga enak untuk diminum. Jika aku masih berada di lingkungan kerajaan, tidak mungkin aku bisa merasakan pengalaman ini,"
"Tapi pakaianku jadi basah gara-gara terjun ke sungai, sepertinya aku harus membuat api dan mengeringkan pakaianku terlebih dahulu. Lagipula aku sudah mendapatkan 4 medali di awal ini, tidak ada salahnya istirahat sebentar," ucap Chloe.
Lalu Chloe mulai mencari tempat yang ingin dijadikannya tempat istirahat, sementara itu di belakangnya ada beberapa murid yang diam-diam mengikutinya.
-
Lalu beberapa jam pun telah berlalu.
Beberapa murid masih berusaha mencari medali lainnya agar bisa mendapat 20 medali untuk menukarnya dengan poin sempurna. Bahkan murid-murid yang lain sudah mulai untuk saling menyerang dan saling merebut medali masing-masing.
Di tempat Leandra berada.
"Ada apa ini Ray ? Kenapa kamu membawa beberapa murid kelas A yang lain bersamamu kemari ?," tanya Leandra.
Leandra saat ini terlihat tengah dikepung oleh Ray yang menjadi partnernya saat ujian kedua dulu dan beberapa murid kelas A yang berjumlah 6 orang dan semuanya adalah laki-laki
"Jangan menyebut namaku seenaknya, Elf sialan. Sejak ujian kedua, aku masih menyimpan dendam kepadamu. Aku selalu mencari cara bagaimana untuk membalaskan dendamku ini tapi untungnya di ujian kali ini aku akhirnya bisa membalaskan dendamku," ucap Ray.
"Aku tau kalau kamu mau membalas dendammu, Ray, tapi kamu tidak perlu terlalu keras melawannya. Meskipun dia Elf, tapi dia memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang bagus, bukannya sayang jika tidak dinikmati ?," ucap Glenn Klark, murid kelas A yang menempati peringkat 7 di ujian masuk.
"Itu benar, Ray," ucap Troy Clifford, murid kelas A yang menempati peringkat 8 di ujian masuk.
"Baiklah, kalian bebas melakukan apapun dengannya jika aku berhasil mengalahkannya," ucap Ray.
"Apa kamu perlu bantuan, Ray ? Walaupun kamu peringkat 10, kamu bahkan kalah melawan bocah samurai dan demi-human yang peringkatnya berada di bawahmu," ucap Ciaran Forde, murid kelas A yang menempati peringkat 9 di ujian masuk.
"Tenang saja, aku bisa mengalahkannya sendiri," ucap Ray.
Ray pun mulai mendekati Leandra.
"Kamu mau menyerangku sendiri, Ray ? aku kira kamu akan menyerang bersama-sama dengan yang lain," ucap Leandra.
"Aku sendiri sudah cukup untuk mengalahkanmu," ucap Ray.
"Apa benar begitu ? Kamu kalah melawan Kotaro dan Lily sedangkan aku sendiri berhasil mengalahkan Kotaro dan Lily di ujian kedua, bukankah itu berarti aku lebih kuat darimu ?," tanya Leandra.
"Kamu semakin sombong saja, Elf sialan," ucap Ray.
Ray pun bersiap untuk menyerang Leandra, namun tiba-tiba datang seseorang yang tidak diduga.
"Ada apa ramai-ramai begini ? Kenapa sebelumnya kamu tidak mengundangku kalau ada acara seperti ini, Lea ?," tanya Lily.
Ternyata orang yang datang ke tempat itu adalah Lily.
"Lily ?," tanya Leandra.
"Aku boleh ikut kan untuk meramaikan acara ini ?," tanya Lily.
-
Kembali ke tempat Irene berada.
"Serahkan medali punyamu, putri es. Jika tidak kami semua akan menyerangmu," ucap seorang murid.
Saat ini, Irene tengah dikepung oleh belasan murid yang siap untuk menyerangnya.
"Aku tidak mengenali kalian, kalian sepertinya dari kelas lain ya ?," tanya Irene.
"Kamu tidak perlu mengetahui kami dari kelas mana. Kamu sudah mengumpulkan banyak medali kan ? Serahkan semua medali itu, jika tidak kami akan menyerangmu. Kami tidak peduli kamu putri seorang Duke atau apa," ucap murid itu.
"Aku sedang buru-buru mencari Rid, Leandra dan Lily. Aku tidak ada waktu untuk meladeni kalian tapi jika kalian tetap memaksa, aku akan membereskan kalian semua dengan cepat," ucap Irene sambil memegang rapiernya yang sudah dilapisi oleh sihir es.
-
Kembali ke tempat Chloe berada.
"Terima kasih ya karena telah membantuku dalam membereskan mereka yang mengikutiku tadi, Julie," ucap Chloe.
"Sama-sama, put- maksudnya Chloe," ucap Julie.
Sepertinya Julie dan Chloe telah bertemu satu sama lain di ujian ini.
"Karena kita telah bertemu, apa kamu mau bekerja sama denganku, Julie ? Dengan bekerja sama akan lebih mudah untuk menjalani ujian ini," tanya Chloe.
"Apa tidak apa-apa bekerja sama denganku ?," tanya Julie.
"Tidak apa-apa kok, kan aku yang menawarkan sendiri," ucap Chloe.
"Baiklah kalau kamu tidak keberatan, Chloe," ucap Julie.
Chloe dan Julie pun memutuskan bekerja sama untuk menyelesaikan ujian ini.
-
Kembali ke tempat Charles berada.
Charles sedang bertarung melawan murid-murid yang menyerangnya.
~Great Waves Slash~
Charles melancarkan serangan dan membuat murid-murid itu terpental ketika terkena serangan itu. Murid-murid itu pun langsung tumbang. Charles langsung mendekati murid-murid yang tumbang itu. Mereka berjumlah 5 orang.
"Karena kalianlah yang menyerangku duluan jadi aku tidak akan meminta maaf karena aku akan mengambil medali milik kalian," ucap Charles.
Lalu Charles mengambil medali yang dimiliki murid-murid tersebut.
"Dengan ini aku sudah memiliki 11 medali, tersisa 9 medali lagi. Karena tempat ini sudah aku jelajahi, sepertinya aku harus pergi ke bukit yang disana," ucap Charles.
-
Sementara itu, di hutan yang berada di sisi lain sungai. Hutan yang berbeda dengan hutan tempat Rid berada..
Terlihat Noa dan Kotaro telah tumbang akibat diserang oleh seseorang.
"Aku tidak percaya mereka tumbang dengan satu serangan saja. Tapi yah berkat itu aku jadi tidak akan ketahuan oleh mereka," ucap Enzo.
Ternyata Enzo lah yang menyerang Noa dan Kotaro.
"Kira-kira mereka sudah punya berapa medali ya," ucap Enzo.
Enzo pun langsung menghampiri Noa dan Kotaro yang sudah tumbang lalu memeriksa medali punya mereka berdua.
"Mereka berdua punya total 9 medali, banyak juga. Dengan ini aku sudah mendapatkan 14 medali, tersisa 6 lagi. Selanjutnya siapa ya yang mau aku serang ? Charles ? Chloe ? atau Irene ?, tapi aku ragu akan bisa menumbangkan mereka dengan satu serangan. Aku tidak ingin kedokku ini ketahuan oleh mereka,"
"Daripada itu, aku penasaran kabarnya Rid. Tuan Duke San Minerva bilang kalau dia akan mengerahkan banyak prajuritnya di ujian ini untuk menghabisi Rid. Melawan banyak prajurit Duke yang terlatih pun akan sulit meskipun yang melawannya adalah Rid. Sepertinya ujian ini adalah akhir baginya," ucap Enzo.
-
Di tempat Rid berada.
Keadaan disana sangat kacau balau. Hutan-hutan disekitar banyak yang rusak dan terpotong. Ada beberapa pohon yang terbakar dan beberapa pohon ada yang membeku.
"Sudah jam berapa ya sekarang ? Karena harus mengurus mereka terlebih dahulu, aku jadi belum mengumpulkan medali sama sekali. Semoga waktu yang tersisa masih cukup untuk mengumpulkan 20 medali. Aku harus bergegas," ucapku.
Lalu aku pun berjalan perlahan untuk mencari medali yang berada di sekitarku sambil melewati para prajurit yang terluka dan tak sadarkan diri di sekelilingku.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang