Chapter 71 : Kepercayaan Diri

8 2 0
                                    

"Dan jika kamu tertarik untuk bergabung dengan Elevrad, kamu bisa datang ke ruangan Elevrad yang berada di lantai 7 gedung tengah," ucap senior Vyn.
"Kalo begitu, kami permisi dulu," ucap senior Gretta.
Senior Vyn dan senior Gretta pun perlahan pergi menuju bangku penonton.
"Ketua, kamu aslinya cuma ingin bertanding dengan Rid Archie kan ? kamu sampai bawa-bawa alasan dengan ingin mengundangnya ke Elevrad bahkan tidak menerima jawaban selain menyetujui undangan tersebut," ucap senior Gretta.
"Apa alasanmu berkata seperti itu ?," tanya senior Vyn.
"Yah, kupikir aneh melihatmu memaksa mengundang murid tahun pertama menjadi anggota Elevrad, padahal pembelajaran akademi bagi murid tahun pertama baru berjalan 2 hari. Dengan waktu mereka baru 2 hari belajar di akademi ini, bukankah mereka memerlukan adaptasi ? jadi menurutku wajar apabila ada murid yang belum bersedia bergabung dengan Elevrad. Dan lagi apabila murid yang diundang oleh Elevrad tetap menolak untuk bergabung dengan Elevrad, Elevrad tidak boleh memaksakan murid tersebut untuk terus bergabung walaupun murid tersebut sangat berbakat," ucap senior Gretta.
"Yah kamu benar, setelah melihat pertandingan Rid Archie melawan pangeran Charles, entah kenapa aku ingin mencoba melawannya. Setelah pertandingan selesai, aku menghampiri dia dan mengundang dia untuk bergabung Elevrad. Memang anggota Elevrad tidak boleh memaksakan murid untuk bergabung dengan Elevrad, tapi aku memaksa Rid Archie untuk bergabung dengan Elevrad. Aku tau walaupun ku paksa Rid Archie untuk bergabung, jawaban dia pasti tetap belum bersedia. Jadi setelah itu aku memutuskan untuk menyerangnya terlebih dahulu sebagai 'hukuman' karena menolak undanganku. Dan dengan begitu menjadi permulaan pertandingan ku dengannya," ucap senior Vyn.
"Kamu benar-benar keterlaluan ya, ketua," ucap senior Gretta.
"Tapi undangan itu bukanlah pura-pura, aku juga ingin Rid Archie bergabung dengan Elevrad. Kemampuannya pasti berguna untuk Elevrad," ucap senior Vyn.
"Yah mengingat dia adalah murid peringkat pertama di tahun pertama, jelas dia pasti lebih berbakat dari murid tahun pertama lainnya. Bagaimana penilaianmu terhadapnya setelah bertanding tadi ? tanya senior Gretta.
"Yah walaupun pertandingan tadi cuma sebentar. Tapi aku mengetahui kalau dia itu sangatlah kuat. Dia bahkan banyak menghancurkan ciptaanku," cap senior Vyn.
"Kalau dipikir-pikir, aku tidak melihat adanya luka sedikitpun di tubuhnya. Apa kamu tidak berhasil melayangkan serangan sedikitpun kepadanya, ketua ?," tanya senior Gretta.
"Aku berhasil melayangkan serangan kepadanya, tapi dia tidak terluka karena itu. Dia juga tidak terluka di pertandingannya melawan pangeran Charles," ucap senior Vyn.
"Mungkin pertahanan tubuhnya sangatlah kuat. Jadi walaupun kamu berhasil menyerangnya, dia tidak mudah terluka," ucap senior Gretta.
"Hmmm entahlah, mungkin dia punya hal lain yang membuatnya tidak mudah terluka. Aku sangat menantikan pertandingan melawannya kembali di turnamen akademi," ucap senior Vyn.
"Turnamen kemarin kamu yang menjadi juara pertandingan antara murid pria saat berada di tahun ketiga, apakah kamu akan mencoba memenangkannya lagi di tahun keempat ?," tanya senior Gretta.
"Tentu saja, aku akan memenangkan turnamen itu lagi," ucap senior Vyn.
Senior Vyn dan senior Gretta sudah sampai di area penonton dan kini sedang menghampiri senior Nadine yang sedang memegang senapan panjangnya. Aku baru menyadari kalau ada senior Nadine yang menunggu di area penonton dekat tangga karena sejak tadi aku hanya fokus kepada senior Vyn dan senior Gretta.
"Senapan itu, jangan bilang kalau senior Nadine lah yang menghancurkan kepala naga air tadi," pikirku.
Aku melihat senior Vyn dan senior Gretta sedang berbincang dengan senior Nadine.
"Jadi kamu ya yang menghancurkan kepala nagaku, Nadine," ucap senior Vyn.
"Maafkan aku, ketua. Aku hanya menjalankan perintah, nona Gretta," ucap senior Nadine.
"Ya sudah, tidak apa-apa. Baiklah kita pergi sekarang, kamu bilang kalau aku disuruh untuk kembali ke ruang Elevrad. Pasti sedang banyak tugas sekarang," ucap senior Vyn.
"Yah nanti kamu juga tahu sendiri, ketua," ucap senior Gretta.
Senior Vyn dan senior Gretta pun pergi menuju tangga. Sementara itu, senior Nadine nampak melihat ke arah arena. Pandangannya seperti tertuju ke satu orang.
"Entah kenapa pandangan senior Nadine sepertinya mengarah kepadaku," pikirku.
Setelah melihat ke arah arena selama beberapa saat, senior Nadine pun berbalik dan pergi menyusul senior Vyn dan senior Gretta.
-
Para anggota Elevrad pun keluar dari arena itu, sementara para murid nampak heboh dan mulai berbincang tentang situasi yang terjadi sebelumnya.
"Aku tidak percaya arena ini kedatangan 2 murid dari tahun keempat,"
"Mereka berdua sangatlah kuat, apalagi ketua Elevrad itu. Dia bisa menciptakan banyak ciptaan dari air. Kayaknya dia juga bisa menciptakan banyak ciptaan dari elemen lain,"
"Pantas saja jika kita menang melawan murid tahun keempat, kita akan mendapatkan 1000 poin. Kesulitannya sangatlah tinggi untuk menang melawan murid seperti mereka,"
"Murid perempuan berlencana perak yang membawa senapan itu juga kelihatannya sangat kuat,"
"Dia itu yang kemarin menyelesaikan ketegangan antara putri Amelia dan putri es," ucap para murid itu.
"Akhirnya ketua Elevrad itu pergi, seperti biasa dia selalu berbuat seenaknya. Kalian bertiga baik-baik saja ?," ucap pengawas Elgin yang mendekati kami.
"Iya tidak apa-apa, Charles tadi terluka karena pertandingan ku tapi sudah disembuhkan oleh senior Gretta," ucapku.
"Begitu ya, ya sudah kalau kalian bertiga tidak kenapa-kenapa, cepat kembali ke bangku penonton. Arena ini mau di kembalikan seperti semula dulu," ucap pengawas Elgin.
"Baik, pengawas," ucapku.
Kami bertiga pun berjalan kembali ke arena. Charles dan Noa memang terlihat tidak mengalami luka, tapi entah kenapa mereka berdua terlihat murung.
"Ada apa kalian berdua ? kenapa murung seperti itu ?," tanyaku.
"Kamu tau kan ketua Elevrad itu tadi mengurung kita di penjara air ?," ucap Charles.
"Yah aku melihatnya, dia mengurung kalian agar kalian tidak ikut campur urusannya. Lagian dia juga tida menyerang kalian saat kalian dikurung di penjara air itu," ucapku.
"Yah itu memang benar, mungkin kamu tidak tahu tapi aku berusaha untuk keluar sendiri dari penjara air itu," ucap Charles.
"Aku juga berusaha untuk keluar dari penjara air itu dengan kekuatanku sendiri lalu setelah itu aku berniat menolongmu" ucap Noa.
"Tapi penjara air itu sangat keras. Kelihatannya saja seperti air yang cair tapi sebenarnya itu sangat keras," ucap Charles.
"Charles benar, aku berusaha menghancurkan penjara itu tapi tidak bisa-bisa," ucap Noa.
"Sedangkan sekretaris Elevrad itu, senior Gretta begitu mudah menghancurkan penjara air itu hanya mengandalkan clonenya saja. Jika clonenya saja sekuat itu, apalagi dirinya sendiri," ucap Charles.
"Jadi kalian murung karena tidak bisa melepaskan diri dari penjara air itu dan kalian tidak bisa menyelamatkanku ?," tanyaku.
Lalu mereka berdua pun mengangguk.
"Aku sih tidak masalah tentang itu, santai saja," ucapku.
"Tapi Rid, jika kejadian seperti itu terulang kembali dan kami diharuskan untuk menyelamatkan seseorang tapi kami tidak mampu untuk menyelamatkan seseorang itu karena lemahnya kami. Apa yang harus kami lakukan ?," tanya Charles.
"Jawabannya mudah bukan ? jadilah kuat, lebih kuat dari kalian yang sekarang. Jujur saja, kalian itu membandingkan diri dengan orang yang salah. Mereka itu lebih kuat dari kalian karena mereka sudah hampir 4 tahun berada di akademi ini, pengalaman mereka lebih banyak dan ilmu yang mereka dapat di akademi ini juga lebih banyak dari kalian yang baru belajar di akademi ini selama 2 hari. Jika kalian terus berlatih dan belajar teknik-teknik mulai sekarang, saat kalian berada di tahun yang sama dengan mereka berdua kalian pasti akan menyamai kekuatan mereka berdua atau bahkan melebihi kekuatan mereka berdua. Justru kalian tidak perlu murung akan perbedaan kekuatan kalian yang terlampau jauh, jadikanlah motivasi agar kalian bisa seperti mereka berdua," ucapku.
"Yah sepertinya kamu benar Rid, ini memalukan sekali padahal aku pangeran di negeri ini," ucap Charles.
"Santai saja, setiap orang punya sisi memalukan," ucapku.
"Aku juga jadi tersadarkan, sepertinya aku murung karena baru kali ini melihat seseorang yang kuat yang membuatku tidak bisa apa-apa," ucap Noa.
"Itu wajar ketika kamu melihat orang yang lebih kuat darimu, yang harus kamu lakukan mulai sekarang yaitu mengubah cara pandangmu ketika bertemu dengan orang yang lebih kuat," ucapku.
"Kamu benar, Rid. Terima kasih, nasihatnya," ucap Noa.
"Terima kasih juga, Rid," ucap Charles.
"Sudah-sudah, aku terlihat seperti orang tua yang menasehati anak mereka," ucapku.
"Lagian kamu itu kan guru kami," ucap Noa.
"Hentikan itu," ucapku.
"Hahaha, ngomong-ngomong bagaimana kesanmu saat bertarung dengan ketua Elevrad itu, Rid ?," tanya Charles.
"Pertandingan itu memang hanya sebentar tapi aku tau kalau ketua Elevrad itu sangat kuat. Aku saja belum bisa menyerang langsung dirinya. Aku terlalu disibukkan oleh ciptaan-ciptaannya itu," ucapku.
"Begitu ya, bahkan kamu pun menganggap kalau ketua Elevrad itu sangat kuat," ucap Charles.
"Lalu bagaimana dengan ajakan ketua Elevrad itu tentang pertandingan di turnamen nanti, apa kamu akan menerimanya ?," tanya Noa.
"Tentu saja, tidak peduli sekuat apa dirinya itu. Aku akan menang melawannya di turnamen nanti," ucapku.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang