Suasana pun menjadi hening, hanya ada suara jatuhnya sisa puing-puing dinding yang runtuh ke lantai arena turnamen. Sementara para penonton hanya diam terkejut, mereka belum bisa berkata-kata. Tuan Elgin awalnya juga terkejut, tapi beliau tidak bisa melalaikan tugasnya sebagai wasit pertandingan. Melihat Charlos sudah tumbang tidak sadarkan diri, tuan Elgin pun langsung mengumumkan hasil pertandingannya.
"Pertandingan turnamen akademi khusus murid laki-laki antara Rid Archie melawan Charlos Roa, dimenangkan oleh Rid Archie," ucap tuan Elgin.
-
Di ruang tunggu peserta tahun keempat.
"Waw, sepertinya Rid berhasil membuat heboh lagi. Kali ini dia mengalahkan murid tahun ketiga dengan satu serangan saja," ucap senior Gretta.
"Dia tidak henti-hentinya membuat heboh ya, dulu dia berhasil mengalahkan Amelia di pertandingan harian," ucap senior Alisha.
"Iya, tapi ~Tebasan Nafas Naga~ ya ? Sepertinya dia sengaja menggunakan serangan yang ada unsur Naganya. Di akademi ini, murid yang berkaitan dengan Naga karena bisa menciptakan Naga dari sihir cuma kamu doang, ketua. Secara tidak langsung, sepertinya Rid ingin menantangmu juga di turnamen kali ini," ucap senior Gretta.
"Aku senang, berarti kita sama-sama ingin mengalahkan satu sama lain. Jika dilihat dari bagan, aku berada di sebelah kiri sedangkan Rid berada di sebelah kanan. Kemungkinan kita bertemu adalah di final turnamen. Aku yakin kalau Rid dapat mencapai final turnamen dan setelah mencapai final, aku akan mengalahkanya di final turnamen nanti," ucap senior Vyn.
"Kamu percaya diri sekali ya, ketua. Kalau dilihat di turnamen murid perempuan, aku dan Alisha juga berbeda sisi bagan, yang berarti aku dan Alisha akan bertemu di final juga. Kali ini aku pasti akan mengalahkanmu, Alisha," ucap senior Gretta.
"Kamu yakin sekali akan masuk ke final, Gretta. Kepercayaan diri kadang bisa membawa petaka. Bukan hanya aku dan kamu saja yang ingin ke final dan meraih juara. Selalu ingat untuk jangan meremehkan yang lainnya terutama junior-junior kita," ucap senior Alisha.
"Tenang saja, aku tahu itu," ucap senior Gretta.
-
Kembali ke arena turnamen.
Para staf yang lainnya pun mulai berdatangan untuk membawa Charlos ke ruang perawatan. Sementara itu, aku masih berdiam diri di tengah arena. Aku merasakan banyak sekali aura ketidaksenangan yang ditujukan kepadaku. Sepertinya mereka yang menunjukkan aura itu adalah mereka yang tau kalau aku saat ini sedang berpacaran dengan Irene. Mereka tidak senang akan hal itu. Tapi dari banyaknya aura ketidaksenangan yang ditujukan ke diriku, ada satu aura ketidaksenangan yang sangat kuat. Ini lebih seperti aura kebencian yang sangat pekat, bahkan ada hawa ingin membunuh yang kurasakan dari orang itu. Orang yang menunjukan aura itu adalah seorang pria berkacamata yang duduk di sebelah Yang Mulia Ratu.
"Aku tidak tau siapa orang itu tapi jika dilihat dari pakaiannya, sepertinya dia seorang bangsawan tinggi bergelar Duke. Jika dia adalah seorang Duke, maka alasan dia ingin membunuhku adalah untuk melanjutkan acara ~Matchmaking Battle~. Aku akan bertanya soal itu kepada Charles, Chloe atau mungkin juga Irene nanti, sepertinya mereka tau soal pria itu," pikirku.
Aku pun berjalan meninggalkan arena turnamen menuju ruang tunggu peserta tahun pertama.
-
Lalu pertandingan pun dilanjutkan kembali dan kini merupakan pertandingan terakhir untuk murid perempuan di 32 besar ini. Kali ini giliran Julie yang bertanding dan mendapatkan lawan seorang murid perempuan tahun kedua. Julie berhasil memberikan perlawanan sengit kepada lawannya itu namun pada akhirnya dia kalah di pertandingan ini. Pertandingan turnamen akademi untuk hari ini pun telah selesai.
"Pertandingan 32 besar di turnamen akademi hari ini telah selesai. Untuk pertandingan 16 besar akan dilanjutkan kembali esok hari jam 10.00 pagi. Para penonton sudah boleh untuk meninggalkan arena turnamen ini. Bagi para penonton dari luar akademi yang ingin menginap di akademi ini, bisa pergi ke lobi untuk menanyakan informasi lebih lanjutnya kepada staff disana. Terima kasih atas kehadirannya hari ini dan sampai jumpa besok," ucap tuan Alan.
Pertandingan 32 besar pun telah selesai dengan peserta tersisa yang paling banyak berasal dari murid tahun keempat sedangkan peserta tersisa yang paling sedikit berasal dari murid tahun pertama.
Setelah mengatakan kalimat penutupan itu, tuan Alan pun pergi meninggalkan arena turnamen. Para penonton pun juga mulai pergi.
"Saya pamit duluan ya, Yang Mulia Ratu. Saya harus kembali ke kediaman saya. Besok saya akan datang kesini lagi," ucap Duke Remy.
"Anda tidak menginap, tuan Duke ? Padahal perjalanan dari San Estella ke San Quentine lumayan jauh. Apa anda tidak ingin menyapa putri anda terlebih dahulu ?," tanya Ratu Kayana.
"Makanya saya memutuskan untuk pulang sekarang supaya tidak terlalu malam saat sampai disana. Lagipula tidak terlalu jauh, hanya 2-3 jam perjalanan saja dengan kereta kuda. Dan saya sudah menyapa putri saya tadi saat jam istirahat," ucap Duke Remy.
"Begitu ya, kalau begitu hati-hati di jalan, tuan Duke," ucap Ratu Kayana.
"Terima kasih, Yang Mulia Ratu," ucap Duke Remy.
Duke Remy pun pergi meninggalkan area turnamen.
"Apa kita langsung pulang sekarang, Yang Mulia Ratu ?," tanya komandan Oliver.
"Tidak, aku mau bertemu dengan Charles dan Chloe terlebih dahulu. Sudah lama aku tidak bertemu dengan mereka," ucap Ratu Kayana.
-
Setelah turnamen hari ini telah selesai, kami pun mendatangi ruang perawatan untuk memeriksa keadaan Noa dan yang lainnya. Saat sampai disana, Noa sudah sadar dan pulih kembali, begitupun juga dengan Lillian. Sementara itu, Julie masih dirawat karena dia baru saja sampai di ruang perawatan.
Beberapa saat kemudian, ada salah satu staff akademi yang datang dan mencari Charles dan Chloe. Staff itu memberitahu kalau Yang Mulia Ratu ingin bertemu dengan Charles dan Chloe. Mendengar itu, Charles dan Chloe pun meminta izin ke kami untuk pergi menemui Yang Mulia Ratu. Kami pun mengizinkan mereka, padahal mereka seharusnya tidak perlu meminta izin ke kami.
Lalu beberapa menit kemudian, Charles dan Chloe pun kembali. Karena Julie juga sudah pulih, kami pun memutuskan untuk pergi meninggalkan ruang perawatan.
-
Keesokan harinya.
Pertandingan 16 besar turnamen akademi pun dimulai. Kami para murid tahun pertama yang tersisa berhasil memenangkan pertandingan di hari ini dan lolos ke 8 besar. Para anggota Elevrad yang lain pun juga berhasil lolos ke 8 besar. Lalu pertandingan 16 besar turnamen akademi di hari ini pun telah selesai dan berlanjut ke pertandingan 8 besar yang akan dilaksanakan esok harinya.
-
Keesokan paginya, di tempat latihan kelas A tahun pertama.
Meski jam 10 nanti akan dimulai pertandingan 8 besar turnamen akademi, aku dan Irene tetap latih tanding di pagi harinya. Leandra, Lily, dan Julie pun juga ikut berlatih meskipun Leandra dan Lily tidak ikut turnamen dan Julie sudah gugur lebih dulu. Lalu setelah latih tanding dengan Irene, aku pun mengobrol dengannya.
"Irene, apa kamu tau siapa penonton yang memakai kacamata yang duduk di samping Yang Mulia Ratu saat turnamen 32 besar dan 16 besar kemarin ? Aku sudah bertanya kepada Charles dan Chloe, mereka berdua bilang kalau beliau adalah Duke San Quentine, apakah benar ?," tanyaku.
"Iya, beliau memang Duke San Quentine. Nama beliau adalah tuan Remy Laterza San Quentine," ucap Irene.
"Berarti beliau adalah ayahnya putri Amelia ?," tanyaku.
"Iya, memang ada apa, Rid ?," tanya Irene.
"Tidak ada apa-apa, aku hanya penasaran saja," ucapku.
"Begitu ya. Ngomong-ngomong, di pertandingan 8 besar nanti kita murid tahun pertama akan menghadapi lawan yang sulit ya," ucap Irene.
"Seingatku hanya kamu, Chloe, dan Charles saja yang akan menghadapi lawan yang sulit. Khususnya kamu, Irene, di pertandingan 8 besar nanti kamu akan menghadapi putri Amelia lagi. Bisa dibilang ini adalah pertandingan balas dendam bagimu," ucapku.
"Iya, tapi kamu sendiri juga akan menghadapi lawan yang cukup sulit, Rid. Kamu akan menghadapi putra dari Duke San Angela di 8 besar nanti. Bisa dibilang dia juga akan menghadapi lawan yang sulit karena harus melawanmu," ucap Irene.
"Enzo ya, tapi aku pernah mengalahkannya sebelumnya di ujian kedua," ucapku.
"Itu memang benar tapi lebih baik kamu berhati-hati saja dengannya, dia orang yang misterius," ucap Irene.
"Sepertinya Irene juga menyadari kalau Enzo itu adalah orang yang misterius," pikirku.
-
Waktu pun sudah menunjukkan pukul 10 pagi, pertandingan 8 besar akademi pun dimulai. Dan cukup lama berselang, beberapa pertandingan pun telah selesai dilaksanakan. Senior Vyn berhasil mengalahkan seorang murid tahun keempat sama sepertinya dan senior Alisha berhasil mengalahkan murid perempuan anggota Elevrad tahun ketiga. Mereka berdua pun lolos ke babak semifinal. Lalu pertandingan pun berlanjut ke pertandingan selanjutnya. Pertandingan ini merupakan salah satu pertandingan yang dinantikan di 8 besar ini.
"Seperti yang kalian lihat di bagan pada proyeksi yang ditampilkan, peserta yang akan bertanding di pertandingan kali ini adalah Chloe Estella San Fulgen dari tahun pertama melawan Nadine Emerald dari tahun kedua. Mari kita sambut kedua peserta ini," ucap tuan Alan.
Para penonton pun mulai bersorak karena yang akan bertanding kali ini adalah putri dari kerajaan ini. Mereka berdua pun mulai memasuki arena turnamen. Lalu mereka berdua pun saling berhadapan.
"Meskipun kamu adalah seorang putri, aku tidak akan mengalah kepadamu, putri Chloe," ucap senior Nadine.
"Aku juga tidak berharap kamu akan mengalah, senior. Aku tau kalau kamu sangat kuat di tahun angkatanmu, tapi aku harus mengalahkanmu agar bisa lolos ke babak selanjutnya dan menjuarai turnamen ini," ucap Chloe.
-Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace Hunter
FantasiPerhatian kepada semua pembaca : Sebelum membaca novel saya ini, saya ingin menginformasikan kalau novel saya ini alurnya agak lambat, jadi mungkin ada beberapa pembaca yang kurang suka dengan novel saya ini. Meski begitu, saya berterima kasih kepad...