Chapter 101 : Kemungkinan-Kemungkinan Lainnya

7 1 0
                                    


"Begitu ya, jadi itu alasanmu ingin Rid putus dengan Irene," ucap nona Karina.
"Iya, aku tidak ingin Rid menjadi incaran dan dibun*h hanya karena menjalin hubungan dengan seorang putri Duke yang harusnya menjadi peserta di suatu acara serta aku juga tidak ingin kehidupan di akademi ini terganggu. Mereka yang ingin memb*nuh Rid mungkin bisa saja akan mengacau di akademi ini nanti dan membahayakan orang lainnya," ucap Ratu Kayana.
"Tapi semua pemikiranmu itu belum tentu terbukti kan ?," tanya nona Karina.
"Ya kamu memang benar. Bisa saja alasan suamiku tidak ingin membatalkan ~Matchmaking Battle~ karena memang dia sangat yakin kalau hubungan Rid dengan Irene tidak akan bertahan sampai lulus, mungkin saja ada pertengkaran yang membuat mereka putus. Tapi kita juga harus mempertimbangkan kemungkinan lain. Dan lagi kenapa suamiku bersikeras untuk mengadakan acara itu, tujuannya untuk kembali mempererat hubungan para Duke katanya ? Jika ~Matchmaking Battle~ batal, tidakkah harusnya dia berpikir untuk membuat acara lain ? Ini benar-benar aneh, aku merasa ada sesuatu yang akan terjadi jika acara itu benar-benar diadakan," ucap Ratu Kayana.
"Tidak bisakah kamu membatalkan acara itu ?," tanya nona Karina.
"Tidak semudah itu, acara itu sudah disetujui oleh suamiku yang merupakan Raja negeri ini dan juga semua Duke. Meskipun Duke San Lucia terlihat enggan, tapi dia tetap menyetujuinya karena pada awalnya acara ini akan diadakan apabila putri mereka tetap tidak mempunyai pasangan sampai acara itu diadakan. Jadi bisa dibilang acara ini tidak wajib, tapi suamiku tetap bersikeras tidak membatalkan acara ini meskipun tau kalau Irene saat ini sudah memiliki pasangan. Jika aku ingin membatalkan acara ini dengan kuasaku sebagai Ratu, setidaknya aku harus mencari tahu terlebih dahulu dan menemukan bukti adanya hal yang tidak masuk akal dalam acara ini. Sama seperti kemungkinan Rid yang akan dibun*h, meskipun aku menduga begitu dari perkataan suamiku yang tidak masuk akal, tapi aku tidak bisa menangkap suamiku tanpa bukti yang jelas dan hanya berdasarkan pemikiranku," ucap Ratu Kayana.
"Begitu ya. Ini hanya pemikiranku saja, besar kemungkinan yang memberitahu suamimu kalau Irene sudah berpasangan adalah salah satu dari para Duke. Karena ini berkaitan dengan putri dari Duke San Lucia, mari kita kecualikan Duke San Lucia terlebih dahulu, jadi kemungkinan yang memberitahu suamimu adalah salah satu dari 3 Duke yang tersisa. Kemungkinan alasan kenapa ~Matchmaking Battle~ tidak dibatalkan adalah karena Duke ini meyakinkan suamimu kalau hubungan Irene dan pasangannya saat ini tidak mungkin bertahan lama. Jadi jika nanti memang ada yang ingin membun*uh Rid, sepertinya orang itu adalah salah satu dari ketiga Duke tersebut. Tapi meskipun itu suamimu sendiri atau salah satu dari Duke tersebut yang akan membun*uh Rid, mereka tidak akan turun tangan langsung dan akan mengirim seseorang yang spesialis dalam hal ini. Tujuannya adalah jika pembun*hannya berhasil, jejak keterlibatan mereka akan sulit untuk terungkap," ucap nona Karina.
"Ya, kamu ada benarnya. Saat ini aku sedang disibukkan oleh pekerjaan yang lain, jadi aku tidak punya waktu untuk menyelediki tujuan sebenarnya dibuatnya acara itu ataupun tentang kemungkinan adanya pembun*han terhadap Rid. Jadi satu-satunya yang bisa aku perbuat adalah menyuruhmu untuk putus dengan Irene, Rid. Dengan begitu, kamu akan terlepas dari kemungkinan-kemungkinan yang aku bicarakan tadi," ucap Ratu Kayana sambil melihat ke arahku.
Aku terdiam setelah mendengar perkataan Yang Mulia Ratu.
"Jadi begitu ya. Yang Mulia Ratu menyuruhku putus tadi karena dia sebenarnya ingin melindungiku. Alasan dia memperlihatkan tekanan auranya tadi untuk mengintimidasiku agar aku merasa terintimidasi dan cepat-cepat putus dengan Irene. Sebelumnya senior Nadine juga memberitahuku untuk waspada terhadap kemungkinan adanya orang yang ingin menargetkanku. Dan sekarang Yang Mulia Ratu juga membicarakan tentang itu. Aku berterima kasih karena mereka mengkhawatirkanku tapi sayangnya aku tidak bisa melakukan apa yang diminta Yang Mulia Ratu. Aku sudah berjanji untuk menjadi pasangan Irene, entah apapun itu resikonya," pikirku.
Lalu aku menarik nafas dan mulai berbicara.
"Maafkan aku, Yang Mulia Ratu. Meskipun aku tau resikonya, tapi aku tetap tidak bisa untuk putus dengan Irene karena aku sangat mencintainya saat ini. Sebelum memutuskan untuk menjadi pasangan Irene, aku sudah tau adanya kemungkinan seperti ini. Aku berterima kasih karena anda khawatir padaku padahal saya hanyalah murid biasa, tapi anda tidak perlu khawatir lagi. Apapun yang akan terjadi nanti, aku bisa menghadapinya," ucapku.
Nona Karina tersenyum mendengar perkataanku, sedangkan Yang Mulia Ratu nampak sedikit terkejut. Namun setelah itu, dia pun tersenyum.
"Sepertinya sia-sia saja aku menyuruhmu untuk putus dengan Irene. Karena kamu bisa bertahan dari tekanan auraku, sepertinya kamu bisa menghadapi masalah yang akan datang," ucap Ratu Kayana.
"Kamu tenang saja, Rid. Apabila nanti memang ada yang akan datang untuk membun*hmu, mereka tidak akan bisa memasuki akademi ini. Akademi ini adalah tempat teraman untukmu. Apabila ada penyusup, aku sendiri yang akan mengurusnya," ucap nona Karina.
"Terima kasih, nona," ucapku.
"Haaaaaaah, jadi kamu tetap tidak mau putus ya. Gagal deh aku untuk menjodohkanmu dengan Chloe apabila kamu putus, sedangkan Irene bisa bersama dengan Charles. Dan aku mendapatkan kedua menantu idaman," ucap Ratu Kayana.
"Ternyata kamu sendiri juga memiliki kepentingan lain apabila Rid putus dengan Irene," ucap nona Karina.
"Hmmm ada apa Karina ? apa kamu tidak senang apabila Rid aku jodohkan dengan Chloe ? Apa kamu ada perasaan dengan Rid ? Aku tidak menyangka kalau kamu suka dengan pria yang jauh lebih muda darimu," ucap Ratu Kayana.
"Aku tidak pernah berkata seperti itu," ucap nona Karina yang tampak marah.
"Makanya kamu jangan pergi keluar dari keluarga Estella. Inilah akibatnya, kamu jadi belum mempunyai pasangan sampai sekarang. Jika kamu masih di keluarga, kamu bisa dijodohkan lewat koneksi keluarga dan akhirnya mendapatkan pasangan," ucap Ratu Kayana.
"Sistem perjodohan konyol seperti itu harusnya dihapuskan saja. Sama konyolnya dengan ~Matchmaking Battle~ itu. Untunglah aku keluar dari keluarga, aku tidak perlu dijodoh-jodohkan seperti itu," ucap nona Karina.
"Ya ampun," ucap Ratu Kayana.
"Kalian berdua sepertinya akrab sekali ya," ucapku.
"Tentu saja, lagipula kita ini kan kakak beradik," ucap Ratu Kayana.
"Aku tidak tau apakah ini bisa disebut akrab atau tidak," ucap nona Karina.
"Sudah cukup lama kita mengobrol seperti ini, sepertinya kita harus akhiri ini. Aku harus kembali ke kastilku," ucap Ratu Kayana.
"Kamu sudah mau pulang kak ?," tanya nona Karina.
"Iya. Kamu harus tetap berhati-hati ya Rid, kemungkinan yang kupikirkan bisa saja terjadi saat ini," ucap Ratu Kayana.
"Baik," ucapku.
"Dan semoga hubungan dengan Irene baik-baik saja dan tetap akur. Meskipun aku merasa kecewa karena Charles tidak bisa berpasangan dengan Irene. Tapi setidaknya Chloe masih bisa menjadi pasangan kedua untuk Rid," ucap Ratu Kayana.
"Tunggu sebentar, apa yang anda katakan," ucapku.
"Bukan apa-apa, lupakan saja," ucap Ratu Kayana.
"Ngomong-ngomong, aku baru menyadari suatu hal saat kamu datang kemari kemarin malam," ucap nona Karina.
"Apa itu ?," tanya Ratu Kayana.
"Bagaimana dengan Caroline ? Meskipun dia sudah berumur 10 tahun, apa tidak apa-apa kamu meninggalkannya sendiri ?," tanya nona Karina.
"Tidak apa-apa, lagipula dia sudah besar," ucap Ratu Kayana.
"Siapa itu Caroline ?," tanyaku.
"Ah kamu belum tau ya, dia anak terakhirku, Caroline Estella San Fulgen. Dia adik dari Charles dan Chloe," ucap Ratu Kayana.
"Aku belum pernah mendengar soal putri Caroline sebelumnya meskipun aku pernah mendengar tentang Charles dan Chloe sebelum aku bertemu dengan mereka," pikirku.
"Tapi apa maksudmu meninggalkan dia sendiri, Karina ? Aku tidak meninggalkannya sendiri karena aku tetap menjaganya selama ini," ucap Ratu Kayana.
"Apa maksudmu-," ucap nona Karina.
Tapi sebelum menyelesaikan perkataannya, dia terkejut karena Ratu Kayana yang ada dihadapannya perlahan-lahan berubah menjadi air yang berbentuk seperti dirinya. Tapi kemudian akhirnya dia paham apa yang terjadi.
"Jadi begitu ya, kamu yang dari kemarin berada disini adalah clone," ucap nona Karina.
"Kamu telat sekali menyadarinya ya, Karina," ucap Ratu Kayana.
"Aku memang menyadari ada hal yang janggal saat kamu bilang kalau kamu akan datang kesini sendiri tanpa pengawalan, karena biasanya kamu selalu pergi suatu tempat dengan pengawalan para prajurit," ucap nona Karina.
"Kamu benar, kalaupun aku bilang terlebih dahulu untuk pergi kesini, mereka akan tetap mengawalku meskipun aku tidak membutuhkannya. Dan kalau aku pergi diam-diam, mereka yang di istana akan heboh begitu mengetahui Ratu mereka menghilang. Aku tidak ingin surat kabar dipenuhi oleh berita tentang menghilangnya Ratu padahal aku hanya berkunjung kesini. Walaupun aku bisa meninggalkan cloneku disana dan aku sendiri yang datang sendiri, tapi jika ada sesuatu yang terjadi disana, cloneku tidak dapat bertarung secara maksimal. Makanya aku memilih agar cloneku yang datang kesini, tapi meski ini adalah clone tapi pemikirannya sama seperti diriku yang asli," ucap Ratu Kayana.
"Aku tahu kalau clone yang dibuat seseorang itu mempunyai sebagian kekuatan dari orang tersebut. Tapi jika clone Yang Mulia Ratu saja mempunyai tekanan aura dan kekuatan sebesar ini, bagaimana dengan kekuatan Yang Mulia Ratu yang sebenarnya ?," pikirku.
"Kalau begitu, aku pamit dahulu ya, Rid, Karina. Mengobrol denganmu sangat menyenangkan, Rid. Aku menantikan pertemuan kita yang selanjutnya. Dan jangan lupa untuk selalu hati-hati kedepannya," ucap Ratu Kayana.
"Baik, Yang Mulia Ratu," ucapku sambil membungkuk.
"Sampai jumpa, kalian berdua," ucap Ratu Kayana.
Lalu clone Ratu Kayana berubah menjadi air dan jatuh membasahi lantai di ruangan ini.
"Ya ampun orang itu. Kenapa dia memilih untuk membuat clone dari air ? lantai ruanganku jadi basah. Dan lagi, bagaimana aku harus menjelaskan ke semua orang tentang tekanan aura yang dia buat tadi ?," ucap nona Karina.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang