Chapter 160 : Wujud Asli dan Wujud Ilusi

5 2 0
                                    

Pertandingan antara senior Alisha melawan senior Nadine masih berlangsung. Pertandingan antara mereka berdua semakin sengit.
Senior Nadine melesat menuju ke arah salah satu wujud dari senior Alisha dan langsung melancarkan serangan.
~Ice Breaker~
Senior Nadine memukul wujud senior Alisha dengan pukulan telapak tangannya. Tapi pukulan itu lagi-lagi menembus tubuh wujud senior Alisha. Setelah dipukul, wujud itu pun perlahan menghilang.
"Aku sudah beberapa kali menyerang wujud nona Alisha yang ku anggap adalah wujud aslinya, tapi kenapa setelah ku serang, seranganku hanya menembus wujudnya seolah itu adalah ilusi. Apa penglihatanku ini salah atau mungkin sebenarnya tadi memang wujud aslinya tapi nona Alisha bertukar wujud menjadi wujud ilusi dengan cepat setelah mengetahui kalau aku akan menyerangnya. Normalnya mustahil untuk melakukan itu tapi karena aku sekarang berada di dalam sihir areanya, tidak mustahil bagi nona Alisha untuk melakukan itu,"
Di saat senior Nadine tengah berpikir, senior Alisha melancarkan serangan ke senior Nadine.
~Earth Magic : Ground Shattering Arrow~
Senior Alisha pun menembakkan anak panahnya itu ke arah senior Nadine, tidak hanya satu senior Alisha saja yang menembakkan panah itu, tapi wujud senior Alisha yang lain juga menembakkan panah itu ke arah senior Nadine. Senior Nadine pun berlari sambil menghindari panah-panah itu. Panah-panah yang ditembakkan senior Alisha sangat kuat sambil membuat bongkahan es, dinding dan lantai arena yang dikenainya menjadi hancur. Sambil berlari menghindari panah-panah itu, senior Nadine juga sambil mencari keberadaan senior Alisha yang asli. Setelah beberapa saat berlari, senior Nadine pun menemukannya dan melesat dengan cepat ke arah senior Alisha yang asli.
~Ice Slasher~
Senior Nadine melakukan tendangan memotong ke senior Alisha. Tendangan itu di arahkan ke tubuh bagian kanan senior Alisha. Tapi lagi-lagi tendangan itu tidak berhasil mengenainya dan hanya bisa menembus tubuh senior Alisha. Wujud senior Alisha pun perlahan menghilang kembali.
Tapi senior Nadine tidak berhenti sampai disitu, dia mengamati lagi dimana senior Alisha yang asli dan setelah menemukannya, dia bersiap menggunakan senapannya dan langsung menembak ke arah senior Alisha yang asli.
*Dor
*Dor
*Dor
Tiga tembakkan dilesatkan ke arah senior Alisha tapi lagi-lagi tembakan itu hanya menembus tubuh senior Alisha. Tembakan itu pun hanya mengenai bongkahan es di belakangnya, tapi tembakan itu memantul kembali dan mengarah ke wujud senior Alisha yang lain.
"Walaupun peluru-peluru ini belum tentu mengincar wujud nona Alisha yang asli, tapi setidaknya peluru ini membantu untuk mengurangi wujud ilusi nona Alisha," pikir senior Nadine.
Senior Nadine mulai menembakkan kembali peluru ~Ice Reflecting Bullet~ ke wujud senior Alisha yang menurutnya asli. Meskipun peluru itu tetap hanya menembus wujud senior Alisha dan membuatnya menghilang, peluru itu langsung memantul kembali dan mengarah ke wujud senior Alisha yang lain.
Saat ini ada 10 peluru yang terus menerus memantul dan mengarah ke senior Alisha.
Senior Nadine hanya diam saja mengamati, sementara peluru-peluru itu terus memantul dengan cepat dan satu persatu berhasil menghilangkan wujud ilusi senior Alisha. Senior Nadine melihat ada 2 wujud senior Alisha yang belum tersentuh oleh peluru-peluru yang memantul itu, salah satu dari kedua wujud itu adalah wujud asli senior Alisha.
Senior Nadine pun terus memperhatikan sampai akhirnya salah satu peluru yang memantul mengarah ke salah satu dari kedua wujud itu. Peluru itu mengarah ke wujud asli senior Alisha. Melihat itu, senior Nadine langsung bergegas mengarah ke wujud yang satunya yang merupakan wujud ilusi. Peluru yang memantul itu pun kembali menembus wujud senior Alisha yang seharusnya merupakan wujud aslinya. Disaat yang hampir sama, senior Nadine melancarkan serangan ke arah wujud ilusi yang dihampirinya.
~Double Ice Claw~
Senior Nadine menggunakan serangan cakaran yang biasanya digunakan ras Demi-Human. Wujud senior Alisha yang ada dihadapan senior Nadine pun terkejut dan memilih untuk menghindar. Tetapi serangan senior Nadine berhasil mengenai perut bagian kanan senior Alisha dan pipi bagian kiri senior Alisha. Kali ini senior Nadine berhasil mengenai senior Alisha dan membuatnya terluka. Tidak berhenti sampai disitu, senior Nadine langsung menendang senior Alisha tepat di perutnya.
~Glacier Breaker~
Senior Alisha terkena serangan itu dengan telak dan membuatnya terhempas menghantam bongkahan es yang berada di belakangnya sampai bongkahan es itu hancur.
*BUMMMMM
Asap dari bongkahan es yang hancur itu pun bermunculan di arena.
Beberapa saat kemudian, asap itu pun menghilang. Terlihat senior Alisha yang sudah berdiri kembali. Ada sedikit darah yang keluar dari mulut senior Alisha dan ada juga luka di perut bagian kanan dan pipi bagian kirinya karena serangan cakaran sebelumnya. Meski begitu, sepertinya serangan yang dilakukan senior Nadine sebelumnya tidak terlalu berdampak parah pada senior Alisha.
"Aku tidak menyangka kalau kamu dapat menyerangku, Nadine. Sepertinya kamu sudah tau cara kerja sihir areaku ya," ucap senior Alisha.
"Iya, kamu selalu berpindah ke wujud ilusimu saat wujud aslimu mau terkena serangan, nona. Dan wujud ilusimu itu selalu saja dengan mudah terkena serangan, padahal saat wujud ilusimu cuma satu, wujud ilusimu bisa dengan mudah menghindari serangan-seranganku. Aku berpikir bahwa kamu tidak bisa mengontrol banyak wujud ilusimu itu. Makanya wujud ilusimu seakan pasrah terkena serangan dan langsung menghilang. Karena itulah aku memilih untuk menggunakan ~Ice Reflecting Bullets~ untuk menghancurkan sebagian besar wujud ilusimu sampai tersisa sedikit. Saat ~Ice Reflecting Bullets~ mulai mengincar wujud aslimu, disaat yang sama aku juga dengan cepat menyerang wujud ilusimu. Saat peluru itu mau mengenai wujud aslimu, kamu bertukar dengan wujud ilusimu yang mau kuserang. Setelah kamu bertukar wujud, kamu terkejut karena aku sudah bersiap menyerangmu. Kamu berusaha menghindari seranganku tapi terlambat dan akhirnya seranganku pun mengenaimu. Memang memakan waktu yang lama tapi akhirnya aku bisa melukaimu, nona Alisha," ucap senior Nadine.
"Kamu memang sangat pintar untuk menganalisa musuhmu, Nadine," ucap senior Alisha.
"Wujud ilusimu di arena ini sudah habis, nona Alisha. Sepertinya tidak ada yang bisa kamu perbuat lagi, nona. Aku akan mengakhiri pertandingan ini," ucap senior Nadine.
"Harusnya aku yang berkata seperti itu, Nadine," ucap senior Alisha.
Tiba-tiba, di arena muncul wujud ilusi milik senior Alisha lagi dalam jumlah yang banyak. Wujud ilusi itu sudah siap menembak dengan anak panah mereka.
"Aku kira kamu sudah tidak bisa membuat wujud ilusi lagi, nona Alisha," ucap senior Nadine.
"Aku tidak pernah berkata seperti itu," ucap senior Alisha.
"Ini benar-benar sulit, sepertinya aku harus mengulang dari awal lagi untuk bisa menyerangmu lagi, nona," ucap senior Nadine.
Saat ini senior Nadine terlihat sudah sangat kelelahan.
-
Beberapa saat kemudian.
Senior Nadine terbaring tidak sadarkan diri sambil bersandar di bongkahan es yang dia buat. Tubuhnya sudah dipenuhi oleh banyak luka. Sementara senior Alisha berada di hadapan senior Nadine sambil berdiri dan memegang busur panahnya. Tidak terlihat ada luka baru selain luka yang diterima sebelumnya pada tubuh senior Alisha. Wujud ilusi senior Alisha juga mengelilingi senior Nadine dan perlahan-lahan semua wujud ilusi itu pun menghilang.
Melihat itu, nona Nora langsung kembali ke arena dan mengumumkan pemenang pertandingan ini.
"Pertandingan semifinal turnamen akademi khusus murid perempuan antara Alisha Lesher melawan Nadine Emerald, dimenangkan oleh Alisha Lesher," ucap nona Nora.
Para penonton pun bersorak setelah mendengar pengumuman itu. Tidak lama kemudian, beberapa staff pun mulai berdatangan ke arena dan membawa senior Nadine untuk menuju ruang perawatan. Senior Alisha yang mengalami beberapa luka pun juga dibawa ke ruang perawatan dengan ditemani oleh seorang staff.
Setelah itu, karena saat ini arena turnamen sedang dipenuhi oleh bongkahan-bongkahan es, pertandingan selanjutnya pun ditunda beberapa menit untuk mengembalikan arena turnamen seperti semula.
Di bangku penonton, tuan Irwin yang merupakan ayah dari senior Nadine terlihat meninggalkan area penonton setelah senior Nadine dibawa ke ruang perawatan.
-
Di ruang tunggu peserta.
"Alisha menang ya, yah aku tidak terkejut sih," ucap senior Gretta.
"Jadi senior Alisha bisa menggunakan ~Mirage Magic~ ya, bukankah itu sama sepertimu, senior Gretta ?," tanyaku.
"Aku tidak bisa menggunakan ~Mirage Magic~ loh," ucap senior Gretta.
"Tapi saat senior Gretta menghajar senior Vyn, senior Gretta juga menggunakan clone yang sama dengan senior Alisha. Aku kira itu adalah ~Mirage Magic~," ucapku.
"Itu bukan ~Mirage Magic~ karena cloneku bisa kupakai untuk menyerang. Clone yang terbuat dari ~Mirage Magic~ normalnya tidak bisa untuk menyerang. Aku bisa saja memberitahumu tentang sihir apa yang aku pakai sebenarnya tapi aku tidak bisa, karena lawanku di semifinal ada disini saat ini," ucap senior Gretta.
Irene hanya diam saja mendengar omongan senior Gretta.
-
Lalu pertandingan pun dilanjutkan kembali.
"Karena arena turnamen sudah kembali normal seperti semula. Mari kita mulai lagi pertandingan selanjutnya. Kali ini adalah pertandingan terakhir di semifinal turnamen laki-laki. Seperti yang kalian lihat di bagan pertandingan pada proyeksi, peserta yang akan bertanding di pertandingan semifinal selanjutnya adalah Darryl Lachman dari tahun ketiga melawan Rid Archie dari tahun pertama. Mari kita sambut kedua peserta ini," ucap tuan Alan.
Para penonton pun mulai bersorak. Lalu kami berdua pun mulai memasuki arena turnamen. Setelah sampai di arena turnamen, kami berdua pun berhadapan.
"Kamu sepertinya sangat disukai oleh ketua ya, Rid. Bahkan ketua menginginkanmu untuk lolos ke final dan melawannya," ucap senior Darryl.
"Aku tidak tau apa alasan senior Vyn memperlakukanku seperti itu," ucapku.
"Ketua memang orangnya suka seperti itu. Tapi aku merasa seperti diremehkan oleh ketua dan itu membuatku kesal. Aku akan mengalahkanmu disini dan kemudian mengalahkan ketua di final nanti," ucap senior Darryl.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang