Chapter 67 : Auman Naga

8 2 0
                                    


*DUMMM
Suara dentuman terjadi akibat Charles yang menghantam dinding. Akibat benturan itu juga, pedang milik Charles pun patah dan hancur. Begitupun juga pedangku. Aku melihat pedangku yang mulai retak perlahan-lahan sampai akhirnya hancur seluruhnya. Para murid yang menonton pertandingan itu nampak masih terkejut dan tidak bisa berkata-kata. Sementara itu kondisi Charles belum diketahui karena tempat dia menghantam dinding masih dipenuhi oleh asap.
Setelah beberapa saat, asap pun perlahan menghilang dan memperlihatkan kondisi Charles yang sudah tidak bisa bergerak lagi. Melihat itu, pengawas Elgin mulai mengumumkan hasilnya. "Pertandingan harian antara Rid Archie melawan Charles Estella San Fulgen, pemenangnya adalah Rid Archie," ucap pengawas Elgin.
Para murid yang awalnya masih terkejut, perlahan mulai bertepuk tangan dan bersorak atas kemenanganku.
"Selamat, Rid,"
"Itu tadi pertandingan yang luar biasa,"
"Selamat karena berhasil memenangkan pertandingan melawan pangeran Rid," ucap murid-murid yang menyemangatiku.
Disisi lain, ada juga murid-murid yang membahas tentang apa yang terjadi di pertandingan.
"Benturan kekuatan yang sebelumnya benar-benar dahsyat bukan ?,"
"Benar. Jika benturan itu berlangsung lama, entah apa yang akan terjadi pada bangunan ini dan juga kita,"
"Benturan itu juga membuat pedang mereka berdua menjadi hancur," ucap murid-murid itu.
Ada juga yang mengomentari hasil pertandingannya.
"Jadi pemenangnya adalah Rid ya, apakah hasil ini sudah banyak yang menduga ?,"
"Dengan hasil ini semakin memantapkan kalau Rid adalah peringkat pertama di angkatan kita.
"Selain itu, bahkan Rid sepertinya belum mengeluarkan seluruh kekuatannya. Sejak ujian masuk sampai sekarang tidak terlihat dia menggunakan sihir di pertandingan,"
"Tapi pangeran juga bertarung dengan sangat baik bukan ? walaupun dia tidak berhasil melukai Rid, namun serangan yang dilakukan pangeran membuat Rid sedikit kesulitan. Bahkan benturan serangan yang terakhir membuat pedang Rid hancur. Yah meskipun pedang pangeran juga hancur sih,"
"Ya intinya mereka berdua berada di level yang berbeda dengan kita. Kita mustahil bisa mengalahkan mereka berdua di pertandingan," ucap murid-murid itu.
Sementara itu, ada juga yang tidak senang dengan kemenanganku.
"Rakyat jelata itu akan semakin besar kepala dengan kemenangan ini,"
"Mereka semua juga menyoraki rakyat jelata itu,"
"Ya itu wajar sesama rakyat jelata saling menyoraki,"
"Ini barulah awal, entah berapa lama situasi ini akan berlangsung lama," ucap murid-murid itu.
-
Sementara itu di tempat putri Irene.
"Jadi sesuai dugaan ya kalau Rid berhasil menang melawan pangeran Charles. Tapi apa-apaan itu serangan yang digunakan di akhir, ~Roaring Dragon Slash~ ? Kenapa teknik itu dinamakan seperti itu ?," ucap Leandra.
"Huh, Lea tidak tahu ya ?," ucap Lily.
"Tahu soal apa Lily ?," ucap Leandra.
"Yah ini hanya rumor sih dan belum tahu kebenarannya. Tapi menurut rumor, auman dari seekor naga itu sangat dahsyat dan bisa menghancurkan apapun yang ada di sekitarnya, termasuk ombak bahkan ombak terbesar sekalipun. Karena pangeran Charles menggunakan serangan ombak, jadi Rid membutuhkan sebuah serangan untuk menghancurkan ombak itu. Mungkin serangan yang dilancarkan Rid itu memiliki sifat penghancur yang sama dengan auman naga, jadi itulah kenapa teknik itu dinamakan ~Roaring Dragon Slash~ ," ucap Lily.
"Begitu ya, aku baru tau soal itu," ucap Leandra.
"Di kampung halamanku, rumor seperti ini sudah sering tersebar. Karena ras kami adalah ras yang suka bertanding dan bertempur, kami menghormati ras raksasa dan ras naga yang berada di atas kami yang mana mereka juga suka bertempur. Jadi tidak heran kalau rumor-rumor tentang raksasa dan naga sering terdengar di daerah kekuasaan Demi-Human," ucap Lily.
"Owh begitu ya, kira-kira darimana Rid mendengar rumor itu ya ?,"
"Hmmm entahlah, mungkin ada Demi-Human lain yang memberitahunya. Lagipula rumor ini tidak bersifat rahasia dan seperti yang kubilang tadi, ini hanyalah sebuah rumor," ucap Lily.
Sementara itu, putri Irene nampak hanya diam saja sejak tadi. Leandra yang menyadari itu memutuskan untuk bertanya ke putri Irene.
"Nona Irene, kenapa kamu hanya diam saja ? aku pikir kamu juga akan ikutan membahas tentang pertandingan tadi," ucap Leandra.
".....Yah kemenangan Rid Archie atas pangeran memang sudah sesuai yang aku kira. Dan lagi banyak teknik-teknik baru yang dia gunakan saat melawan pangeran tadi. Tetapi.....," ucap putri Irene.
"Tetapi apa, Nona ?," tanya Leandra.
"Kalian berdua, apa kalian berdua lihat tadi saat Rid Archie bergerak di atas air yang terbuat dari serangan pangeran ?," tanya putri Irene.
"Iya, aku lihat. Walaupun sedang berada di arena yang dipenuhi air, tapi Rid bisa bergerak seperti biasanya. Normalnya kamu tidak akan bisa bergerak dengan lincah apabila ada air yang menggenangi kakimu," ucap Leandra.
"Benar. Bahkan akupun juga tidak yakin akan bisa bergerak selincah Rid apabila ada di kondisi seperti itu. Padahal kakinya sedang tergenang air," ucap Lily.
"Jadi begitu ya, kalian berdua melihat kalau kaki Rid Archie tergenang air," ucap putri Irene.
"Iya, nona. Memangnya ada apa ?," tanya Leandra.
"Tidak, tidak ada apa-apa," ucap putri Irene.
"Kalau begitu apa itu hanya halusinasi atau khayalanku saja. Karena dari yang aku lihat, alasan Rid Archie bisa bergerak bebas di arena yang dipenuhi air adalah.... karena dia melangkah di atas air tersebut," pikir putri Irene.
-
"Jadi Rid menang ya, ya aku tidak terkejut akan hal ini. Lagipula dia itu sangat kuat," ucap Noa.
"Iya, kamu benar," ucap Chloe.
Chloe nampaknya sedang cemas akan suatu hal.
"Kamu khawatir dengan kondisi kakakmu ya Chloe ?," tanya Noa.
"Iya, tapi aku tidak bisa seenaknya saja masuk ke arena untuk mendekati kakakku," ucap Chloe.
"Tenang saja, Rid pasti akan membantu Charles," ucap Noa.
"Kamu benar," ucap Chloe.
Saat Chloe dan Noa sedang mengobrol, Enzo nampak ingin berpamitan dengan mereka untuk pergi.
"Maaf Chloe, Noa dan Kotaro, aku harus pergi karena ada janji temu dengan seseorang. Aku berjanji bertemu dengan dia setelah menonton pertandingan temanku," ucap Enzo.
"Oh begitu ya, kalau begitu silahkan Enzo," ucap Noa.
"Iya kamu pergi saja," ucap Chloe.
Kotaro pun hanya mengangguk.
"Baiklah, kalau begitu aku permisi," ucap Enzo.
Enzo pun pergi meninggalkan arena pertandingan itu.
"Enzo akhir-akhir ini tidak selalu bersama kita dan selalu ada urusan. Dan sekarang dia pergi bersama seseorang. Apakah mungkin kalau dia sudah punya pacar ?," tanya Noa.
"Entahlah, biarkan saja kalau dia punya pacar," ucap Chloe.
-
Sementara itu, di arena penonton dekat tangga.
"Sebelumnya dia bisa 'membunuh' serangan api, dan sekarang dia bisa 'membunuh' serangan air. Berapa serangan elemen yang bisa dia 'bunuh' ? Rid Archie, dia benar-benar murid yang luar biasa," ucap tuan Alan.
"Setelah aku bilang kepada nona Karina kalau ada pertandingan antara Rid dan Charles, nona langsung memerintahkanku untuk melihat pertandingan ini dan merekamnya. Sepertinya nona Karina sudah bertemu Rid secara langsung dan karena itu beliau langsung menyuruhku untuk mengurangi pengawasanku kepada Rid. Tapi beliau tetap menyuruhku melaporkan sesuatu yang menarik yang berkaitan dengan Rid, salah satunya pertandingan ini. Karena pertandingannya sudah selesai, aku harus menyerahkan rekaman ini kepada nona Karina," ucap tuan Alan.
"Ngomong-ngomong, kemana perginya ketua Elevrad itu ?," ucap tuan Alan.
-
Aku mendekati Charles yang tergeletak setelah menghantam dinding.
"Maafkan aku, Charles. Sepertinya teknikku berlebihan," ucapku.
"Hahaha.... tidak masalah. Justru aku ....senang jika kamu mengeluarkan banyak teknik saat melawanku. Itu tandanya.... kamu tidak meremehkanku," ucap Charles yang ternyata masih sadar namun dalam keadaan kelelahan dan terengah-engah.
"Aku tidak menyangka kalau kamu masih sadar, Charles. Fisikmu pasti sangat kuat. Sini aku bantu untuk bangun," ucapku.
Lalu aku pun membantu Charles untuk bangun.
"Terima kasih, Rid," ucap Charles.
Setelah itu aku berniat menyembuhkan Charles menggunakan sihirku.
~Camouflage Healing~
Charles yang merasa tubuhnya sudah pulih pun terkejut.
"Tunggu Rid, sihir ini kan....," ucap Charles.
"Itu sihir penyembuhan kok tapi bukan sihir penyembuhan biasa. Luka mu memang sudah kupulihkan tapi noda-noda bekas lukamu belum hilang. Jadi mereka yang menonton belum tau kalau kamu sebenarnya sudah kupulihkan. Jadi aku harap kamu mau tetap berpura-pura sedang lemas dan terluka akibat pertandingan tadi agar mereka yang menonton tidak tau kalau aku punya sihir penyembuhan," ucapku.
"Hahahaha, baiklah. Aku berterima kasih karena kamu sudah memulihkanku Rid," ucap Charles.
"Iya, lagipula ini juga sebagai permintaan maafku karena sudah membuatmu jadi seperti itu," ucapku.
Lalu aku pun tetap membantu Charles berjalan untuk meninggalkan arena.
Saat aku melakukan itu, tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan. Suara tepuk tangan itu sangat dekat seperti berada di belakangku.
*clap *clap *clap *clap
Lalu kami berdua menengok ke belakang. Di belakang kami tepatnya di tengah arena, berdiri seorang pria berkacamata.
"Sejak kapan dia ada disana ?," pikirku.
"Sungguh pertandingan yang menakjubkan, aku tidak menyangka kalau pertandingan antara tahun pertama akan semenakjubkan ini," ucap pria itu sambil bertepuk tangan.
"Siapa orang itu ?," ucapku.
"Kamu kan.....," ucap Charles yang tampaknya mengenali orang itu.
"Ah maaf atas kemunculanku yang tiba-tiba. Aku bahkan lupa untuk memperkenalkan diri. Perkenalkan namaku adalah Vyn Laterza. Aku adalah ketua Elevrad San Fulgen Akademiya," ucap pria itu.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang