Chapter 105 : Persiapan Ujian Kedua

5 1 0
                                    

"Aku tidak terima ini, aku tidak mau berpasangan dengan dia. Aku meminta pengundian ulang," ucap murid itu.
"Tidak ada pengundian ulang, Ray Clemence. Pengundian ini sudah lakukan secara jujur dan adil lalu apa hakmu menolak pengundian ini hanya karena kamu mendapatkan pasangan dari seorang Elf ? Sebelumnya aku pernah menyebutkan peraturan di akademi ini kan kalau 'jangan mendiskriminasi orang lain' ? Tapi kamu malah dengan santainya berkata 'Elf menjijikan' saat aku masih ada disini. Sepertinya kamu harus dihukum karena itu. Setelah pembelajaran ini selesai, harap ikut aku ke gedung staf dan pengajar. Dan meskipun kamu protes soal ini, pasanganmu di ujian ini tidak akan berubah atau kalau kamu tetap protes maka kamu akan dikeluarkan dari ujian kedua ini dan tidak akan mendapatkan satupun poin selama ujian," ucap tuan Alan.
"Tch," ucap Ray.
"Hmmm, jadi dia bernama Ray Clemence ya. Dari perilakunya seperti dia adalah seorang bangsawan meskipun tidak memiliki jabatan yang tinggi," pikirku.
-
Pengundian untuk pasangan pun telah selesai dilakukan. Charles berpasangan dengan seorang murid perempuan bernama Lotta Ertz.
"Se-senang bisa berpasangan denganmu, pangeran. Mohon bantuannya," ucap Lotta.
"Mohon bantuannya juga, kamu tidak perlu seformal itu. Panggil aja aku dengan nama saja," ucap Charles.
Sementara itu, Chloe berpasangan dengan seorang murid laki-laki bernama Mauro Alves.
"Suatu kehormatan bisa berpasangan denganmu, tuan Putri. Mohon bantuannya," ucap Mauro.
"Iya, aku mohon bantuannya juga," ucap Chloe.
Enzo juga mendapatkan pasangan dari murid lain yang belum dikenal sebelumnya. Dan Kotaro, dia berpasangan dengan Lily di ujian ini. Sementara aku berpasangan dengan perempuan bernama Julie Harder.
"Aku tidak menyangka kalau aku bisa berpasangan dengan murid terkuat di kelas ini. Mohon bantuannya ya, Rid," ucap Julie.
"Iya, mohon bantuannya juga," ucapku.
Tampaknya murid perempuan yang lainnya menatap Julie dengan perasaan iri.
"Karena kalian sudah mendapatkan pasangan masing-masing, ke depannya kalian bisa berlatih bersama dengan pasangan kalian untuk ujian kedua nanti. Detail peraturan saat ujian kedua akan aku beri tahu saat ujian kedua mau dimulai Minggu depan. Dan karena sekarang sudah waktunya untuk pulang, maka kita akhiri pembelajaran kita hari ini. Sampai ketemu besok," ucap tuan Alan.
"Latihan bersama antar pasangan ya ? sepertinya ini cukup sulit untuk Leandra mengingat dia mendapatkan pasangan yang seperti itu," pikirku.
-
Keesokan harinya di pagi hari.
Aku seperti biasa melatih Irene, Leandra dan Lily di tempat latihan tahun pertama. Namun tiba-tiba kami kedatangan tamu tidak terduga.
"Selamat pagi, semuanya," ucap Julie.
"Julie ? kenapa kamu ada disini ?," tanyaku.
"Yah itu, aku dulu pernah mendengar kalau kamu dan putri Irene sering latihan di tempat ini saat pagi hari. Jadinya aku juga ingin datang ke tempat ini untuk latihan, lagipula kan kita akan menjadi pasangan di ujian nanti. Tapi aku tidak menyangka kalau Leandra dan Lily ada disini juga," ucap Julie.
"Yah mereka disini untuk latihan juga. Dilihat dari kamu yang memanggil Leandra dan Lily dengan santainya, kamu seperti dekat dengan mereka berdua," ucapku.
"Yah bukan berarti dekat juga sih, cuma sebelumnya aku pernah mengobrol dengan mereka berdua dan bahkan dengan putri Irene," ucap Julie.
Mereka bertiga pun nampak mengangguk setuju.
"Begitu ya, jadi kamu kesini untuk latihan bersama juga ya ?," tanyaku.
"Iya, aku ingin latihan bersama juga apabila kalian tidak keberatan," ucap Julie.
"Aku sih tidak keberatan tapi...," ucapku.
"Aku tidak keberatan apabila dia berlatih bersama kita," ucap Irene.
"Aku juga," ucap Leandra dan Lily.
"...Ya sudah kalau kalian tidak keberatan, kamu boleh berlatih bersama kami mulai sekarang," ucapku.
"Terima kasih, kalian semua," ucap Julie.
Lalu Julie pun bergabung latihan dengan kami.
-
Aku mengamati Julie yang sedang berlatih. Dia seorang pengguna panah dengan sihir listrik. Karena kami akan berpasangan di ujian kedua nanti, dia bisa menjadi pendukung yang bagus untukku karena dia memakai panah untuk serangan jarak jauh sedangkan aku yang akan melakukan serangan jarak dekat. Aku mengajarinya beberapa teknik yang mungkin akan berguna untuknya. Meskipun awalnya dia kesusahan mempelajari teknik-teknik yang kuajarkan, namun lama-kelamaan dia menjadi bisa mempelajarinya.
"Walaupun kamu berpasangan denganku tapi kamu masih rajin berlatih ya. Jika pasanganku adalah orang lain, sepertinya dia tidak akan berlatih serajin ini karena menganggap kalau aku bisa menyelesaikan ujian ini sendiri tanpa bantuannya," ucapku.
"Aku juga merasa seperti itu, aku merasa kalau kamu bisa menyelesaikan ujian ini tanpa bantuanku. Tapi setidaknya aku ingin berguna sebagai pasangan ujianmu meskipun peranku mungkin sedikit," ucap Julie.
"Begitu ya, itu pemikiran yang bagus. Meskipun bantuan yang kamu berikan itu sedikit menurutmu, tapi bisa saja itu bantuan yang sangat berguna bagi orang yang kamu bantu," ucapku.
Lalu aku pun menghampiri Leandra dan Lily untuk melatihnya. Sementara itu, Julie menghampiri Irene untuk mengobrol.
"Putri Irene, aku ingin meminta maaf," ucap Julie.
"Meminta maaf soal apa ?," tanya Irene.
"Itu, maaf karena aku yang menjadi pasangannya Rid. Aku takut kamu malah cemburu melihatku sebagai pasangan Rid di ujian kali ini," ucap Julie.
"Tidak apa-apa, santai saja. Lagipula ini juga hanya ujian saja," ucap Irene.
"Begitu ya, terima kasih atas pengertianmu, putri Irene," ucap Julie.
"Iya," ucap Irene.
Lalu kami semua pun lanjut berlatih sampai selesai. Setelah selesai berlatih, kami mengobrol sejenak di tempat latihan.
"Sepertinya sulit ya bagimu, Leandra. Mendapatkan pasangan seperti itu," ucap Julie.
"Ya, kamu benar," ucap Leandra.
"Tuan Alan bilang kita harus berlatih bersama pasangan kita untuk meningkatkan chemistry. Tapi sepertinya pasanganmu itu tidak mau berlatih bersamamu. Jangankan berlatih, dekat denganmu saja dia tidak mau. Dia sangat arogan meskipun hanya seorang bangsawan tingkat rendah," ucap Julie.
"Ya kamu benar, tapi biarlah. Mungkin di ujian kali ini, aku kurang beruntung," ucap Leandra.
"Jangan bicara seperti itu, Lea," ucap Lily.
"Lily benar. Kamu masih bisa menyelesaikan ujian kedua ini sendiri jika pasanganmu itu tidak bisa diandalkan," ucapku.
"Menyelesaikan ujian ini sendiri ? sepertinya itu tidak mungkin," ucap Leandra.
"Tentu saja itu mungkin. Kamu yang sekarang itu sudah berbeda dari kamu yang dulu. Apa kamu tidak merasakan perbedaan kekuatanmu sebelum dan sesudah dilatih olehku ?," tanyaku.
"Hmm yah aku merasakan kalau aku bertambah kuat sedikit sih. Tapi itu hanya sedikit," ucap Leandra.
"Tidak apa-apa, yang penting kamu sudah bertambah kuat. Jika kamu yakin akan kekuatanmu, menang tanpa bantuan pasanganmu itu bukanlah hal yang sulit," ucapku.
"Hmm baiklah, aku akan berusaha nanti apabila pasanganku benar-benar tidak bisa diandalkan," ucap Leandra.
-
Lalu siang harinya di akademi.
Karena seminggu lagi ujian kedua akan dimulai, pembelajaran di akademi hanya dilakukan di tempat latihan dan tidak ada pembelajaran teori di kelas. Karena kami sedang di tempat latihan, kami pun mulai berlatih bersama pasangan kami masing-masing. Aku berlatih dengan Julie untuk meningkatkan chemistryku. Aku memperhatikan murid-murid lain yang sedang latihan juga termasuk Leandra. Dan benar saja, pasangan Leandra saat ini yaitu Ray tidak mau latihan bersamanya.
"Menjauhlah dariku, lakukan latihan sendiri sana. Kita memang berpasangan di ujian ini, tapi aku bisa menyelesaikan ujian ini sendiri tanpa bantuanmu juga," ucap Ray.
Leandra hanya terdiam mendengar Ray.
"Dia itu benar-benar," ucap Julie.
"Biarkan saja, nanti dia juga menyesal karena tidak latihan dengan Lea," ucapku.
Lalu aku memperhatikan sekitarku lagi. Charles dan Lotta nampak sedang latihan bersama juga. Dari yang aku lihat, Lotta pengguna pedang sama seperti Charles tapi dia pengguna sihir tanah. Chloe pun juga sedang latihan bersama pasangannya yaitu Mauro. Mauro pengguna senjata tombak seperti Noa tapi dia memiliki sihir elemen yang berbeda dengan Noa karena dia menggunakan elemen air. Kotaro juga nampak sedang latihan juga dengan Lily. Sementara itu, Noa juga sedang berlatih dengan Irene. Tapi Noa terlihat gugup ketika berlatih dengan Irene.
"Apa kamu tidak apa-apa ? kamu terlihat seperti tidak nyaman," tanya Noa.
"A-aku tidak apa-apa kok putri e- ah maksudnya putri I-Irene," ucap Noa.
"Begitu ya, kalau tidak apa-apa ayo kita lanjutkan latihannya lagi," ucap Irene.
"Ba-baiklah," ucap Noa.
Aku terus menatap mereka yang sedang berlatih berdua.
"Saat di pesta perayaan setelah menyelesaikan ujian pertama, dia juga tampak gugup setelah mengetahui kalau Irene mengikuti perayaan itu. Dan sekarang dia tampak lebih gugup ketika mengetahui Irene adalah pasangan ujiannya. Tapi ini kesempatan yang bagus untuk mengatasi kegugupanmu ke Irene, Noa. Jika kamu terus berinteraksi dengan Irene, kamu akan bisa berinteraksi dengan dia secara normal. Sama seperti yang terjadi saat kamu berinteraksi dengan Charles, Chloe dan Lillian," ucapku.
Lalu aku pun berlatih kembali bersama Julie
-
Lalu 1 Minggu pun berlalu dan hari ini, ujian kedua pun dimulai.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang