Chapter 141 : Akhir Ujian Keempat

4 1 0
                                    


"Ngomong-ngomong, Irene, kamu belum menjawab soal kenapa kamu tadi mencariku," ucapku.
"Ah soal itu, awalnya aku ingin mencarimu untuk bekerja sama dalam menyelesaikan ujian ini, tapi melihat kita sama-sama sudah mempunyai 20 medali, sepertinya kita tidak perlu kerja sama lagi," ucap Irene.
"Tapi kan kita sekarang sedang bekerja sama dalam mencari medali lainnya, yah meskipun medali itu untuk Chloe, Julie, Noa dan Kotaro," ucapku.
"Yah kamu benar juga, ayo kita bergegas untuk menjelajahi area tujuan kita," ucap Irene.
"Iya," ucapku.
Kami berdua pun bergegas menuju area itu.
-
Beberapa saat sebelumnya.
"Dari yang aku tahu, kita saat ini berada di hutan yang berada di bagian barat. Kediaman Duke berada di bagian utara. Di bagian tengah dan bagian selatan ada padang rumput dan perbukitan. Di bagian timur ada hutan lagi yang kira-kira berukuran sama dengan hutan yang berada di bagian barat ini. Sedangkan sungai membelah bagian utara dan selatan, sungai itu membelah dari hutan bagian timur, lalu ke padang rumput di tengah dan melewati hutan bagian barat juga," ucap Chloe.
"Kamu hebat juga Chloe, bisa tau semua area-area yang ada disini. Apa karena kamu sudah menjelajahi semua area itu makanya kamu tau ?," tanya Noa.
"Aku belum menjelajahi semua areanya, aku hanya melihat area-area itu dari jauh dan berasumsi begitu," ucap Chloe.
"Meskipun itu hanya asumsi, setidaknya kita punya peta kasar tentang area-area di tempat ini. Kalau begitu ayo kita bagi tim. Kita akan membagi 3 tim untuk menjelajahi area hutan ini yang berada di barat, lalu hutan di timur, dan area selatan,"
"Aku dan Irene akan menjelajahi hutan di timur, Kotaro, Lily dan Leandra akan menjelajahi area di selatan, dan Noa, Julie, Chloe dan Lillian akan menjelajahi hutan ini. Apa kalian keberatan dengan pembagian tim ini ?," tanyaku.
"Aku tidak keberatan sih, tapi apa kamu tidak apa-apa Rid hanya berdua dengan Irene saja ?," tanya Chloe.
"Aku berdua dengan Irene sudah cukup untuk menjelajahi hutan di timur, sedangkan hutan di bagian barat ini harus dijelajahi oleh banyak orang karena aku khawatir orang yang menyerang Noa masih berkeliaran di hutan ini," ucapku.
"Begitu ya, baiklah," ucap Chloe.
"Baiklah, kalau begitu ayo kita mulai menjelajah sekarang. Kita akan menjelajah selama 1 jam dan mengumpulkan medali sebanyak-banyaknya. Setelah itu kita akan berkumpul kembali di area tengah sambil menjelajahi area itu. Setelah semuanya sudah mendapatkan 20 medali, kita akan menuju area Utara untuk kembali ke kediaman Duke," ucapku.
"Siap," ucap yang lainnya.
Lalu kami semua pun mulai pergi menjelajahi area tujuan kami masing-masing.
-
Di hutan sebelah timur.
"Di bagian terdalam hutan ini, aku mengalahkan para prajurit yang menyerangku dan membiarkan mereka dimakan oleh para monster. Aku penasaran apakah monster-monster itu sudah memakan mereka semua atau belum," pikirku.
"Sepertinya medali di tempat ini sudah tidak ada lagi, apa medali-medali itu sudah diambil ya ?," ucap Irene.
"Kita lanjutkan pencariannya siapa tau masih ada medali yang belum diambil," ucapku.
"Baiklah," ucap Irene.
Kami pun melanjutkan pencarian di hutan itu. Kami berhasil menemukan beberapa medali yang belum diambil. Sejauh ini kami berhasil menemukan 4 medali.
"Sepertinya memang tidak banyak medali yang tersisa karena sudah banyak yang diambil. Apa mending kita berburu murid yang lainnya saja ?," tanya Irene.
"Apa selama ini kamu mendapatkan medali dengan menyerang murid yang lainnya, Irene ?," tanyaku.
"Aku tidak menyerang mereka duluan, tapi mereka yang menyerangku duluan. Aku mengalahkan mereka dan mengambil medali milik mereka," ucap Irene.
"Begitu ya, aku juga mendapatkan medali dari murid yang menyerangku duluan. Aku tidak begitu suka menyerang mereka duluan jadinya aku kurang setuju dengan idemu itu," ucapku.
"Aku hanya bercanda, aku tau kalau kamu tidak akan setuju dengan ide itu," ucap Irene.
Lalu kami pun melanjutkan pencarian medalinya.
Beberapa menit kemudian.
Di sisi lain hutan, kami menemukan murid lain yang sedang berkumpul. Jumlah mereka sekitar 20-an orang.
"Rid Archie dan putri es ?," ucap salah satu dari murid tersebut.
Murud-murid yang lainnya pun melihat ke arah kami dan mereka pun terkejut.
"Aku tidak mengenali mereka, sepertinya mereka murid dari kelas lain," ucapku.
"Sepertinya begitu, kita tinggalkan saja mereka dan lanjut mencari medali lainnya," ucap Irene.
"Baiklah," ucapku.
Kami pun berjalan pergi meninggalkan mereka. Tetapi saat kami pergi, ada seseorang yang mencegah kami untuk tidak pergi.
"Kalian berdua mau kemana ? Kebetulan sekali melihat kalian berdua disini yang mana merupakan peringkat 1 dan 2 di tahun pertama. Kalian pasti sudah mempunyai banyak medali, serahkan medali milik kalian atau kami semua akan merebutnya secara paksa," ucap salah satu murid itu.
Semua murid yang berkumpul itu mulai memegang senjata mereka dan bersiap untuk menyerang.
"Padahal kita kesini tidak ada maksud untuk menyerang mereka, tetapi mereka malah mau menyerang kita," ucapku.
"Bukannya itu bagus ? Kita bisa mendapatkan medali dengan mengalahkan mereka. Kamu tidak akan protes kan bila kita merebut medali dari murid yang menyerang kita duluan," ucap Irene.
"Tentu saja tidak, kan tadi sudah aku kasih tau," ucapku.
Aku dan Irene juga sudah bersiap dengan memegang senjata kami masing-masing. Mereka semua pun mulai maju untuk menyerang kami.
-

Di padang rumput yang berada di kaki perbukitan di sebelah selatan.
"Maaf ya Kotaro, sepertinya gara-gara kami berdua yang bukan merupakan ras manusia, tim kita jadi diserang terus oleh murid lainnya," ucap Leandra.
"Tidak apa-apa, santai saja. Tapi dengan begitu kita juga bisa sekalian mengambil medali mereka setelah kita kalahkan," ucap Kotaro.
"Kamu benar juga," ucap Leandra.
"Jika kalian berdua tinggal di negaraku yang dulu, kalian pasti bisa berbaur dengan ras lainnya. Negaraku yang dulu tidak membeda-bedakan ras mereka yang tinggal disana. Tapi tetap saja setiap negara punya kekurangannya masing-masing, negaraku yang dulu juga punya kekurangan. Makanya keluarga kami memilih untuk pindah dan tinggal di kerajaan San Fulgen. Lupakan soal itu, ayo kita lanjutkan untuk menjelajah area ini," ucap Kotaro.
-
Di hutan sebelah barat.
"Sepertinya gara-gara ada kamu, kita jadi tidak diserang oleh murid lainnya, Chloe," ucap Noa.
"Sepertinya begitu, tadi kita berpapasan dengan murid lain dengan jumlah banyak tapi mereka malah tidak menyerang kita. Justru mereka terlihat ketakutan," ucap Julie.
"Mungkin itu hanya kebetulan saja ? kamu sendiri tau kan, Julie, kalau sebelumnya aku juga pernah diserang oleh murid lainnya ?," tanya Chloe.
"Yah benar juga, terus kenapa mereka terlihat tidak berniat untuk menyerang kita ?," tanya Julie.
"Entahlah, mending kita lanjutkan saja pencarian medalinya,' ucap Chloe.
-
1 Jam kemudian.
Kami pun berkumpul di area tengah karena kami sudah menjelajahi area tujuan kami masing-masing.
"Kami hanya mendapatkan 11 medali," ucap Chloe.
"Kami mendapatkan 24 medali," ucap Kotaro.
"Kalau kami mendapatkan 43 medali," ucapku.
Mereka yang mendengar itu pun terkejut.
"Bagaimana bisa kamu dan Irene mendapatkan medali sebanyak itu ?," tanya Chloe.
"Yah anggap saja kami berdua sedang beruntung karena menemukan medali sebanyak itu," ucapku.
Lalu kami mulai menggabungkan semua medali yang kamu temukan dan memberikannya ke Julie, Chloe, Noa dan Leandra yang jumlah medali mereka masih kurang.
"Terima kasih kalian semua karena telah membantu, berkat ini aku, Julie, Noa dan Kotaro sudah mengumpulkan 20 medali," ucap Chloe.
Julie, Noa dan Kotaro pun juga berterima kasih kepada kami.
"Santai saja, lagipula kalian adalah teman kami," ucapku.
"Bagaimana dengan sisa medali-medali ini ? kita kelebihan banyak," ucap Julie.
"Taruh saja semuanya disini, nanti juga ada murid lain yang menemukannya," ucapku.
"Baiklah," ucap Julie.
Julie pun menaruh sisa medali itu ke rerumputan.
"Ngomong-ngomong, aku penasaran dengan Charles. Sejak tadi kita tidak bertemu dengan dia," ucap Noa.
"Mungkin dia sudah lebih dulu kembali ke kediaman Duke. Karena kita semua sudah mengumpulkan 20 medali, lebih baik kita juga segera kembali ke kediaman Duke," ucapku.
"Baiklah," ucap yang lainnya.
Kami semua pun pergi ke arah utara dan akhirnya sampai di gerbang belakang kediaman Duke. Ada tuan Alan dan pengajar lainnya yang telah menunggu disana. Kami pun langsung menyerahkan medali yang kami punya masing-masing.
"Kalian semua berhasil mendapatkan 20 medali. Kalian dinyatakan berhasil menyelesaikan ujian ini dan mendapatkan 4000 poin," ucap tuan Alan.
Kami semua pun senang mendengarnya. Setelah itu, kami diarahkan ke tempat para murid yang sudah menyelesaikan ujian ini. Kami menemukan Charles disana, sesuai dugaanku dia berhasil menyelesaikan ujian ini lebih dulu. Selain itu, kami juga menemukan Enzo di tempat itu, dia melihat kami dengan ekspresi terkejut.
-
Jam pun sudah menunjukkan pukul 6 sore. Para prajurit pun mulai terjun ke lokasi ujian untuk menjemput para murid yang belum kembali ke kediaman Duke. Satu persatu mereka pun berhasil dijemput untuk kembali ke kediaman Duke dan menyerahkan medali yang mereka dapatkan. Kebanyakan murid yang dijemput itu gagal mendapatkan 20 medali dan mereka hanya mendapatkan poin sesuai dengan medali yang mereka peroleh.
Selain menjemput para murid, para prajurit itu juga ditugaskan untuk mencari keberadaan 22 prajurit lainnya yang belum kembali setelah sebelumnya pergi untuk mengecek lokasi ujian. Para prajurit itu terus mencari ke semua area yang menjadi lokasi ujian itu, mereka terus mencari sampai malam hari. Sampai akhirnya mereka mencari di hutan yang berada di sebelah timur. Saat sampai di bagian terdalam hutan itu, mereka terkejut melihat banyak darah dan potongan tubuh yang tersebar di tempat itu. Mereka menyadari kalau potongan tubuh itu merupakan 22 prajurit yang sedang mereka cari.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang