Pertandingan ke 1 sampai pertandingan ke 3 pun telah selesai dilaksanakan. Kotaro dan Lily yang bertanding di pertandingan kedua akhirnya meraih kemenangan perdananya. Lalu pertandingan keempat pun akhirnya dimulai.
"Silahkan maju, Enzo, Lucy, Rid & Julie," ucap tuan Alan.
"Kami berempat pun maju ke tengah tempat latihan.
"Aku tidak menyangka kalau aku harus melawanmu, Rid. Sepertinya hari ini aku akan kalah," ucap Enzo.
"Bicara apa kamu, siapa tau kamu bisa mengalahkanku. Lagipula selama ini kita belum pernah bertanding satupun kan ?," tanyaku.
"Apa kalian berempat sudah siap ?," tanya tuan Alan.
"Siap," ucap kami berempat.
"Kalau begitu, pertandingan dimulai!," ucap tuan Alan.
Enzo dan Lucy tampak sudah siap untuk menyerang dengan menyiapkan senjatanya. Lucy menggunakan tombak yang dialiri dengan sihir listrik miliknya.
"Jadi Enzo dan Lucy memiliki sihir yang sama ya. Tapi ada kemungkinan salah satu diantara mereka memiliki sihir lainnya selain sihir itu. Meskipun aku jarang melihat murid yang bisa memakai 2 sihir elemen atau lebih di akademi. Selain Leandra yang memamerkan 3 sihir elemen dasar sekaligus kemarin, murid yang memiliki sihir elemen lanjutan seperti Irene dan putri Amelia sudah pasti bisa memakai 2 sihir elemen dasar," pikirku.
"Julie, kamu akan menghadapi pasangannya Enzo yang merupakan pengguna tombak. Apa kamu bisa ?," tanyaku.
"Akan kuusahakan. Aku bisa menanganinya jika itu pertandingan jarak jauh, tapi sepertinya akan sulit untuk menanganinya di pertandingan jarak dekat," ucap Julie.
"Tenang saja, kalau kamu kesulitan aku akan membantumu," ucapku.
Lalu aku dengan cepat melesat ke arah Enzo dan berusaha menyerangnya. Enzo dengan pedang listriknya langsung mencoba menyerangku juga ketika aku melesat ke arahnya. Kedua pedang kami pun beradu. Namun saat aku dan Enzo tengah beradu pedang, tiba-tiba dari belakangku, Lucy mencoba menyerangku dengan tombaknya.
"Mereka tidak mencoba bertanding satu melawan satu, tapi mereka ingin mengalahkanku lebih dulu ya dengan dua melawan satu," pikirku.
Dengan cepat aku meningkatkan kekuatanku dan memenangi adu pedang ini dengan mementalkan Enzo beberapa meter ke belakang. Saat tombak milik Lucy hampir mengenai kepalaku, aku langsung menghindar ke samping dan membuat tombak milik Lucy menghantam lantai. Melihat Lucy yang memiliki celah, aku langsung menyerang perutnya dengan serangan telapak tangan milikku. Persis seperti serangan yang dilakukan Lily kemarin tapi aku tidak memakai sihir elemen di serangan ini. Setelah seranganku mengenai perutnya, Lucy pun teriak kesakitan dan terpental beberapa meter ke belakang.
Aku langsung bergerak menuju Enzo kembali, kali ini aku mengaliri Sihir air pada pedangku lalu berusaha menebas Enzo.
~Water Sword Art, Calm Water Slash~
Sementara itu, Enzo juga berusaha membalasku tebasannya.
~Electric Waves Slash~
Kedua serangan kami pun saling beradu dan menimbulkan benturan yang cukup dahsyat.
"Katanya kamu bilang kamu akan kalah di pertandingan ini ? Kenapa kamu tidak diam saja menerima seranganku ?," tanyaku.
"Aku memang yakin akan kalah tapi bukan berarti aku akan membiarkanmu menyerangku begitu saja, Rid," ucap Enzo.
Enzo lagi-lagi terpental setelah beradu serangan denganku tapi langsung bangkit dan langsung menyerangku kembali. Aku pun juga berusaha menyerangnya. Sementara itu, Lucy pun telah bangkit kembali dan sedang bertarung dengan Julie.
Lalu beberapa saat kemudian.
Pertandingan keempat pun selesai dengan kemenanganku dan Julie. Enzo dan Lucy berhasil kami tumbangkan tapi aku merasa ada yang aneh setelah pertandingan itu.
"Aku tidak tahu kenapa tapi sepertinya Enzo tidak mengeluarkan kemampuan dia yang sesungguhnya. Dia itu penuh dengan rahasia, membaca pikirannya juga tidak ada hal mencurigakan yang bisa aku temukan," pikirku.
-
Lalu beberapa pertandingan setelah pertandinganku pun juga telah selesai dilaksanakan. Chloe & Mauro berhasil meraih kemenangan perdananya. Sementara itu, Leandra dan Ray juga berhasil memenangkan pertandingan kembali. Kali ini mereka memenangkan 3 kali pertandingan berturut-turut sama sepertiku. Saat pertandingan, Leandra tetap tidak membantu Ray ketika musuh menyerangnya dan hanya fokus kepada musuh yang menyerang dirinya sendiri.
Pertandingan pun memasuki pertandingan terakhir di hari ketiga ini. Pertandingan ini sangat dinantikan oleh murid-murid lainnya. Ini merupakan pertandingan antara Noa & Irene melawan Charles & Lotta.
"Silahkan maju, Noa, Irene, Charles & Lotta," ucap tuan Alan.
Mereka berempat pun maju ke tengah tempat latihan.
"Aku tidak menyangka akan berkesempatan untuk melawanmu, pangeran," ucap Irene.
"Meski kita sudah beberapa kali kumpul tapi kamu tetap memanggilku dengan formal ya, tapi ya sudahlah. Aku tidak akan mengalah di pertandingan ini melawan kalian," ucap Charles.
"Aku juga tidak akan mengalah meskipun melawanmu, pangeran," ucap Irene.
"Kami akan mengalahkanmu, Charles," ucap Noa.
"Apa kalian berempat sudah siap ?," tanya tuan Alan.
"Siap," ucap mereka berempat.
"Kalau begitu, pertandingan dimulai," ucap tuan Alan.
Mereka berempat pun bersiap untuk menyerang.
"Apa kamu yakin bisa melawan pangeran 1 vs 1 ?," tanya Irene.
"Aku tidak begitu yakin sih karena biasanya aku selalu kalah melawannya, tapi kali ini aku harus melakukannya," ucap Noa.
"Baiklah, jika ada apa-apa aku akan membantumu. Untuk sekarang aku akan melawan pasangannya pangeran terlebih dahulu," ucap Irene.
Mereka berdua pun maju menuju Charles dan Lotta.
"Maaf Lotta, sepertinya kamu harus menahan Irene sendirian. Aku harus melawan Noa terlebih dahulu," ucap Charles.
"Tidak apa-apa, pangeran. Meskipun aku sedikit takut harus menahan putri es sendirian," ucap Lotta.
"Aku akan membantumu apabila kamu kesulitan," ucap Charles.
Lalu mereka pun bersiap untuk menerima serangan dari Noa dan Irene.
"Rasakan ini, Charles. ~Great Wind Thrust~," ucap Noa sambil melancarkan serangan tusukan dari tombaknya.
"Kamu terburu-buru sekali, Noa," ucap Charles.
~Thick Water Wall~
Charles membuat dinding air yang sangat tebal di hadapannya untuk menahan serangan tombak milik Noa. Namun Noa dengan mudahnya menghancurkan dinding air itu tapi dinding air itu hanya jebakan yang dibuat Charles. Saat dinding itu hancur, Charles melancarkan serangan ke arah Noa yang sedang lengah karena berhasil menghancurkan dinding air itu.
~Waves Thrust~
Charles mencoba menusuk Noa dengan tekniknya itu.
"Sejak kapan dia mengaktifkan ~Waves Sword~ ?," ucap Noa yang terkejut.
Noa tidak sempat menghindar ataupun bertahan dan serangan itu mengenai perutnya dengan telak. Noa pun berteriak kesakitan dan terlempar lumayan jauh ke belakang. Namun Charles tidak diam saja dan menunggu Noa menyerangnya kembali. Saat Noa terlempar, dia langsung mengejarnya untuk memberikan serangan tambahan.
~Waves Slash~
Charles langsung menyerang Noa yang sedang terbaring akibat terlempar karena serangan barusan. Namun....
~Glacier Strike~
Irene tiba-tiba muncul dihadapan Charles dan menahan serangan milik Charles dengan serangan yang dia gunakan.
"Irene ? Bagaimana bisa ?," ucap Charles yang terkejut.
Lalu Charles melihat ke arah Lotta yang terbaring dengan bekas tebasan es yang menempel pada tubuhnya.
"Kamu benar-benar tidak menahan diri ya, Irene. Kamu bahkan mengalahkan pasanganku dengan teknik keluargamu itu," ucap Charles.
"Jika aku menahan diri, ada kemungkinan aku bisa kalah," ucap Irene.
"Padahal aku sudah bilang padanya akan membantunya jika kesulitan melawanmu, tapi dia langsung dikalahkan ketika aku tidak memperhatikannya. Sepertinya aku harus minta maaf padanya nanti," ucap Charles.
Tiba-tiba pedang ombak milik Charles membeku karena bersentuhan dengan rapier es milik Irene. Lalu Charles pun mundur ke belakang tapi tiba-tiba di belakangnya sudah ada Noa yang bersiap menyerangnya dengan ~Magic Martial Arts~.
"Rasakan ini, Charles," ucap Noa.
Noa mencoba menyerang Charles namun Charles berhasil menghindari serangan pertamanya. Namun Noa terus menyerang Charles sampai akhirnya Charles tidak punya kesempatan untuk menghindar lagi dan hanya bisa bertahan menggunakan pedangnya yang telah kembali seperti semula setelah sebelumnya membeku.
"25,"
"35,"
"45,"
Noa terus menghitung kombo serangannya sampai akhirnya menyentuh angka ke 49.
~Wind Champion~
Noa menyerang Charles dengan kombo terakhirnya.
Sementara itu, Charles membalas dengan mengerahkan serangan kepada Noa.
~Destruction Waves Slash~
Kedua serangan itu pun beradu dan membuat benturan yang cukup dahsyat. Setelah beradu serangan, mereka berdua pun terlempar ke belakang. Saat Charles terlempar, Irene bersiap untuk melancarkan serangan tambahan.
~Glacier Thrust~
Irene menyerang Charles dengan tusukan jarak jauh dan tepat mengenai perut Charles. Charles pun mengerang kesakitan dan membuatnya tambah terlempar hingga membentur dinding tempat latihan. Murid-murid yang menonton itu pun terkejut.
"Kombinasi serangan mereka bagus juga, padahal sebelumnya Noa terlihat grogi ketika pertama kali mengetahui kalau dia akan berpasangan dengan Irene. Tapi sekarang kombinasi mereka bahkan membuat mereka diakui sebagai pasangan terkuat di ujian kedua di kelas ini," pikirku.
Meskipun menghantam dinding, tapi Charles masih bisa berdiri dan bersiap untuk menyerang kembali.
~San Fulgen Art Water Technique, Rain Swords~
Tiba-tiba muncul banyak pedang air yang mengelilingi Charles. Lalu Charles pun langsung maju menuju Irene.
~San Lucia Art, Snow Blade Dance Technique~
Irene pun juga membuat beberapa rapier es yang mengelilinginya.
Charles dan Irene pun saling beradu senjata mereka dalam jarak dekat. Sementara pedang air milik Charles dan rapier es milik Irene yang mengelilingi mereka saling menyerang satu sama lain. Rapier es milik Irene selalu menghancurkan pedang air milik Charles, namun setelah dihancurkan, pedang-pedang air itu muncul kembali. Pertandingan di antara mereka berdua sangat sengit sampai Noa hanya bisa melihat pertandingan mereka tanpa membantu sedikitpun. Tapi beberapa saat kemudian, Charles kehilangan fokus dan Irene menyadari itu. Dia langsung menyerang Charles dengan ~Freezing Air Slash~ yang membuat Charles tidak bisa menghindar ataupun menahannya dan membuat Charles langsung tumbang setelah terkena serangan itu.
"Ini hanya perasaanku saja atau putri es menjadi lebih kuat dari sebelumnya ?,"
"Aku juga merasa begitu, pangeran bahkan dikalahkan dengan mudah. Aku penasaran jika putri es melawan Rid pertandingannya akan seperti apa," ucap murid-murid yang mengobrol.
Tapi rasa penasaran mereka akan terjawab karena pertandingan itu akan terjadi di hari keempat.
-Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace Hunter
FantasyPerhatian kepada semua pembaca : Sebelum membaca novel saya ini, saya ingin menginformasikan kalau novel saya ini alurnya agak lambat, jadi mungkin ada beberapa pembaca yang kurang suka dengan novel saya ini. Meski begitu, saya berterima kasih kepad...