Chapter 187 : Plant Magic

4 1 0
                                    


Di dekat gedung tempat menginap para guru, staff dan tamu akademi.
Terlihat di sekitar tempat itu dikelilingi oleh api yang membara. Beberapa manusia dan Demi-Human pun tergeletak di sekitar tempat itu. Sementara itu, dua orang Demi-Human yang bertelinga dan berekor seperti anjing yang menyelamatkan Ludmila di kota San Minerva terlihat tengah berdiri dengan luka yang lumayan parah. Di hadapan mereka berdiri tuan Alan dengan seluruh tubuhnya yang dipenuhi oleh sihir api.
"Sialan, kita..... tidak mendapatkan informasi kalau ternyata ada orang..... sekuat dia di akademi ini," ucap salah satu dari Demi-Human itu.
"Kamu..... benar," ucap Demi-Human yang satunya.
Mereka pun kemudian tumbang dan tergeletak di jalan. Lalu tuan Alan pun menghilangkan sihir api yang mengelilingi tubuhnya dan mendekat ke arah Demi-Human itu untuk memeriksa keadaan mereka.
"Sepertinya mereka tidak mati, itu bagus karena kami masih bisa menanyakan informasi tentang alasan mereka menyerang akademi ini," ucap tuan Alan.
Lalu api yang mengelilingi sekitar tempat itu pun padam oleh sihir air yang dilancarkan seseorang.
"Kamu berlebihan sekali, ketua," ucap nona Nora.
Ternyata nona Nora yang memadamkan api itu dengan sihir airnya.
"Sudah kubilang jangan memanggilku ketua lagi, Nora," ucap tuan Alan.
"Kamu kan ditunjuk lagi sebagai ketua pengawas ujian masuk akademi untuk para calon murid baru nanti. Jadi tidak apa-apakan kalau aku memanggilmu 'ketua' dari sekarang ?," tanya nona Nora.
"Ya sudah terserah kamu saja. Bagaimana keadaan di dalam gedung ?," tanya tuan Alan.
"Semua aman baik para guru, staf akademi, para murid, para pedagang dan para pengunjung, mereka semua aman. Tidak ada satupun dari penyerang itu yang menyerang ke dalam gedung," ucap nona Nora.
"Begitu ya, itu bagus," ucap tuan Alan.
"Ngomong-ngomong, apa kamu mengalami luka, ketua ? Jika iya, aku akan menyembuhkanmu," ucap nona Nora.
"Tidak, aku tidak mengalami luka sedikit pun jadi kamu tidak perlu menyembuhkanku," ucap tuan Alan.
"Baiklah kalau begitu," ucap nona Nora.
"Ngomong-ngomong, sepertinya baru-baru ini aku merasakan ada tekanan mana yang kuat, apa kamu merasakannya juga ?," tanya tuan Alan.
"Iya, aku juga merasakannya. Tekanan ini berasal dari depan gedung lobi akademi," ucap nona Nora.
"Iya. Aku tahu siapa yang mengeluarkan tekanan aura ini. Tekanan aura ini berasal dari nona Karina. Sepertinya saat ini beliau sedang marah besar karena insiden penyerangan ini," ucap tuan Alan.
-
Kembali ke depan gedung lobi akademi.
Saat ini di sekitar tempat itu telah ditumbuhi oleh beragam macam pepohonan dan tumbuhan. Ada pohon yang pendek, panjang, bahkan hingga yang batangnya tipis dan tebal. Sementara itu, Demi-Human beruang itu terus bergerak menghindari pohon-pohon yang terus muncul dari dalam tanah.
"Dengan pepohonan sebanyak ini yang muncul secara sembarang di akademi ini, bukankah akademi ini akan menjadi kurang bagus dilihat nantinya ?," tanya Demi-Human beruang itu sambil terus menghindari pohon-pohon yang muncul itu.
"Tidak perlu khawatir, aku hanya tinggal menghilangkan pohon-pohon itu saja nantinya. Dan jika di sekitar tempat ini menjadi rusak karena sihirku, aku tinggal mengembalikannya menggunakan Artifact yang dimiliki oleh kerajaan ini. Karena akademi ini merupakan akademi satu-satunya di kerajaan ini, tentu saja kerajaan ini akan melakukan apapun untuk memperbaiki akademi ini. Dan kalian yang telah menyerang akademi satu-satunya di kerajaan ini, tentu saja hukuman berat akan menanti kalian," ucap nona Karina.
~Plant Creation Magic : Tree Knights~
Di sekeliling nona Karina, muncul beberapa pohon dari tanah yang berjumlah 10. Setelah 10 pohon itu muncul, 10 pohon itu pun berubah bentuk menjadi seperti prajurit. Lalu prajurit yang berasal dari pohon itu langsung bergerak menyerang Demi-Human beruang itu. Demi-Human itu pun menghindari serangan prajurit-prajurit itu. Tapi serangan para prajurit itu sangat cepat dan beberapa kali berhasil menggores tubuh Demi-Human itu.
"Mereka memang hanya berjumlah 10, tapi kecepatan dan kekuatannya benar-benar diluar dugaan. Daripada menghindar terus-menerus, sepertinya aku harus menghabisi semua prajurit itu," pikir Demi-Human beruang itu.
Demi-Human itu pun menyentuh jalanan di bawahnya dengan tangan kanannya. Saat Demi-Human itu sedang fokus memegang jalanan dengan tangan kanannya, para prajurit yang terbuat dari pohon itu pun mulai menyerang Demi-Human itu. Para prajurit itu pun hampir mendekati Demi-Human itu, namun Demi-Human itu langsung bersiap dengan serangannya.
~Fire Magic : Exploding Ground~
Tanah di sekitar Demi-Human itu pun langsung meledak dan membuat benda-benda yang terkena ledakan itu langsung hancur termasuk para prajurit pohon itu dan pohon-pohon yang berada di sekitarnya. Tempat itu pun langsung dipenuhi debu asap karena ledakan itu.
Sementara itu, nona Karina tidak bisa melihat apa yang terjadi karena debu asap itu. Nona Karina sedang melihat ke arah asap yang berada di depannya. Tiba-tiba dari debu asap itu, muncul sebuah anak panah yang terbuat dari besi yang mengarah dengan cepat ke arahnya. Panah besi itu sangat cepat sampai nona Karina tidak sempat untuk menghindar. Nona Karina pun terkena panah besi itu dan tertusuk panah itu tepat di perutnya. Panah itu pun terus menerjang sampai akhirnya menghantam bagian depan gedung lobi akademi bersama dengan nona Karina yang tertusuk panah itu.
*DUMMMMM
Suara benturan pun terjadi dan debu asap pun bermunculan. Tidak berselang lama, debu asap itu pun menghilang dan terlihat panah itu menancap di dinding gedung lobi akademi. Terlihat juga nona Karina dengan kondisi perut yang tertusuk, berusaha untuk mencabut panah besi yang menusuknya yang tertancap di dinding. Tapi usahanya sia-sia, panah itu sulit untuk dicabut.
Lalu debu asap yang sebelumnya menyelimuti tempat itu karena efek ledakan yang dilakukan Demi-Human beruang pun akhirnya menghilang. Ketika debu asap itu menghilang, terlihat Demi-Human beruang itu bersiap untuk melemparkan kembali anak panah yang terbuat dari besi itu. Anak panah itu pun kembali dilemparkan ke arah nona Karina. Nona Karina terus berusaha untuk mencabut anak panah yang menusuknya dan dia tidak menyadari kalau ada anak panah lain yang mengarah kepadanya. Ketika anak panah itu sudah mendekati nona Karina, barulah nona Karina menyadari kalau ada anak panah lain yang mengarah kepadanya. Namun semua itu sudah terlambat. Nona Karina pun terkena anak panah itu tepat di kepalanya. Kepala nona Karina pun langsung hancur setelah terkena anak panah besi tersebut. Tubuh nona Karina pun langsung tidak bergerak lagi setelah kepalanya hancur. Tidak hanya mengancurkan kepala nona Karina, panah besi itu juga menghancurkan dinding gedung yang berada di belakang nona Karina.
Setelah melemparkan anak panah itu dan berhasil mengenai nona Karina, Demi-Human itu pun berjalan menuju tubuh nona Karina.
"Padahal aku sudah mengurangi penggunaan Manaku pada anak panah itu tapi tidak kusangka kalau dampak serangannya tetap dahsyat,"
"Aku kira kepala akademi saat ini merupakan orang yang merepotkan, tapi ternyata hanya segini saja kemampuannya. Sepertinya rumor tentangnya yang memiliki kekuatan setara dengan komandan prajurit San Fulgen itu terlalu dilebih-lebihkan," ucap Demi-Human beruang itu.
Ketika Demi-Human beruang itu sudah berada dekat dengan tubuh nona Karina, tiba-tiba dari bawah jalan tempatnya berdiri, muncul sebuah batang pohon yang lumayan besar. Batang pohon itu berbentuk menyerupai tangan yang besar dan batang pohon itu berniat ingin mencengkeram tubuh Demi-Human beruang itu. Namun Demi-Human itu langsung bereaksi dan bergerak menghindari. Tetapi setiap dia menghindar, batang pohon berbentuk tangan itu selalu muncul di bawah tempatnya berpijak. Ketika dia sedang fokus menghindari batang-batang pohon berbentuk tangan itu, tiba-tiba nona Karina muncul dengan memegang sebuah pedang berwarna putih dengan beberapa corak berwarna emas pada pedang tersebut. Demi-Human beruang itu terkejut melihat kemunculan nona Karina. Tapi saat dia terkejut, nona Karina langsung menebas Demi-Human beruang itu tepat di badannya. Demi-Human beruang itu pun terkena tebasan yang dilancarkan nona Karina dan membuat badannya mengeluarkan darah yang lumayan banyak. Demi-Human itu pun memegangi badannya yang mengeluarkan darah, darah juga nampak membasahi tangannya setelah memegang luka pada badannya itu.
"Bagaimana bisa kamu masih hidup ? Aku yakin kalau aku sudah membunuhmu dengan anak panah tadi," ucap Demi-Human beruang itu.
"Seharusnya kamu mengecek terlebih dahulu tubuh orang yang menurutmu sudah kamu bunuh, apakah orang itu benar-benar sudah mati atau belum, atau apakah orang yang kamu bunuh itu benar-benar tubuh aslinya ataukah hanya sebuah clone," ucap nona Karina.
Setelah nona Karina berkata seperti itu, Demi-Human beruang itu langsung melihat ke arah tubuh nona Karina yang menurutnya sudah dia bunuh. Tubuh itu masihlah tubuh manusia biasa seperti pada umumnya, namun dia baru menyadari kalau tidak ada sedikitpun darah yang keluar dari tubuh itu meskipun dia sudah menusuk nona Karina di perutnya dan menghancurkan kepalanya. Lalu setelah itu, tubuh itu pun berubah menjadi batang pohon.
"Jadi yang tadi aku serang hanyalah sebuah clone yang terbuat dari pohon ya," ucap Demi-Human beruang itu.
"Ya, tepat sekali. Aku tidak percaya kamu begitu ceroboh dalam hal ini padahal aku pikir kamu itu petarung berpengalaman. Nah sekarang saatnya menghukum mati orang-orang yang menyerang akademi ini," ucap nona Karina.
"Menghukum mati ? Bukankah akan lebih baik untukmu apabila membiarkan kami hidup jadi kami bisa diinterogasi dan membeberkan alasan tentang kenapa kami menyerang akademi ini ?," tanya Demi-Human beruang itu.
"Tenang saja, meskipun kalian mati, aku masih bisa mencari informasi tentang itu dari mayat kalian," ucap nona Karina.
"Ah benar juga, aku pernah mendengar rumor tentang kekuatanmu yang satu itu," ucap Demi-Human beruang itu.
Lalu nona Karina bersiap untuk menyerang menggunakan pedangnya.
"Sudah berapa lama ya aku tidak menggunakan pedangku ini ? Sekarang pilihlah, kamu mau mati dengan pedangku atau kamu mau mati dengan sihir tanamanku ?," tanya nona Karina.
"Aku memilih kalau aku dan bawahanku bisa kabur dari akademi ini," ucap Demi-Human beruang itu.
Demi-Human beruang itu juga bersiap untuk menyerang.
-
Di hutan akademi.
Banyak pohon telah tumbang akibat pertarunganku melawan perempuan Demi-Human jaguar yang bernama Ludmila. Saat ini Ludmila sedang diselimuti oleh sihir angin di seluruh tubuhnya. Ini mirip seperti ~Magic Martial Art~ namun tampaknya berbeda. Sihir angin yang menyelimuti tubuhnya membentuk wujud seperti Jaguar dengan cakar besar dan panjang di tangan dan kakinya. Tidak hanya itu, ekor jaguar yang tercipta dari sihir angin yang mengelilingi Ludmila pun nampak seperti cambuk. Bisa dibilang, Ludmila seperti sedang mengenakan armor berbentuk Jaguar dalam wujud itu. Bedanya, jika Ludmila memakai armor, maka tubuh aslinya tidak terlihat, tapi dalam wujud itu, tubuh aslinya dapat terlihat. Sepertinya teknik yang dia gunakan saat ini merupakan teknik rahasia milik ras Demi-Human
Ludmila terus menyerangku dalam wujud itu. Satu serangan cakarnya dengan menggunakan satu tangan dalam wujud itu dapat memotong pohon di hutan akademi ini dengan mudah, meskipun pohon yang terpotong merupakan pohon tebal yang sudah berusia lama.
"Lebih baik kamu segera berhenti, nona. Jika kamu terus memotong pohon di hutan akademi ini, lama-kelamaan hutan di akademi ini akan menjadi gundul," ucapku.
"Jika kamu tidak mau hutan ini menjadi gundul, lebih baik sekarang kamu diam dan biarkan aku membunuhmu dengan mudah. Setelah itu, aku akan mengejar targetku yang berhasil lolos," ucap Ludmila.
"Sayang sekali, sepertinya kali ini aku harus membiarkan hutan akademi ini menjadi gundul," ucapku.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang