Chapter 25 : Cluster Flame Ball

8 2 0
                                    

“Aku berubah pikiran, aku akan memakai sihir apiku untuk melawanmu. Bukan hanya sihir api, aku akan mengeluarkan semua teknik yang ku miliki,” ucap Javier.

~Flame Magic, Apply Magic Weapon, Flame Sword~

”Aku akan benar-benar mengalahkanmu kali ini, lebih baik kau berhati-hati agar tidak menjadi abu oleh sihir apiku, b*j*ngan sombong,” ucap Javier.

”Lebih baik kamu hentikan, kalau aku jadi abu nanti kamu malah didiskualifikasi,” ucapku.

”Diam!,” ucap Javier.

~Flame Slash~

Javier melancarkan tebasan api ke arahku, aku pun segera menghindari serangan itu.

~Flame Slash~

Javier kembali melancarkan tebasan api arahku, aku pun langsung menghindari serangan itu.

~Flame Slash~

~Flame Slash~

Setiap aku menghindari satu tebasan api, Javier melancarkan tebasan api yang lain. Tebasan horizontal, tebasan vertikal maupun tebasan miring dia lancarkan. Aku pun menghindari semua serangan itu.

”Apa kamu tidak takut kehabisan manamu jika kamu menyerang secara membabi buta begitu ,” ucapku.

”Tidak perlu khawatir, sudah kubilang kalau manaku ada banyak. Lebih baik kau mengkhawatirkan dirimu sendiri karena kamu akan segera kujadikan abu,” ucap Javier.

”Sudah kubilang, kalau aku dijadikan abu kamu nanti akan didiskualifikasi,” ucapku

”Diam! Kalaupun aku didiskualifikasi, aku masih bisa mencoba lagi tahun depan. Prioritasku yang sekarang adalah menghabisimu karena kau sudah mempermainkan dan merendahkanku. Harusnya kau sadar diri dengan siapa kau berhadapan, Aku adalah putra dari seorang Marquess, beraninya seorang rakyat jelata sepertimu mempermainkanku!,” ucap Javier.

~Magic Boost 5x~

~Power Boost 5x~

~Speed Boost 5x~

~Attack Boost 5x~

Javier meningkatkan semua boostnya sampai 5 kali lipat. Setelah itu dia langsung menghampiriku dengan cepat.

”Matilah!,” ucap Javier.

~Flame Magic, Fiery Kick~

Kaki Javier diselimuti api dan langsung mencoba menendangku. Tendangan itu tepat mengarah ke arah wajahku, aku pun menghindar dengan menundukkan kepalaku sedikit kebawah. Tendangan api itu melewati wajahku karena aku menghindarinya. Tendangan api itu bukan tendangan api biasa, karena saat dia menendang muncul sesuatu seperti tebasan api dari tendangan yang dia lancarkan. Karena aku berhasil menghindarinya, tebasan api itu meluncur ke arah dinding arena.

*BUMMMMMMMM

Sebuah benturan terjadi karena tendangan api tersebut yang membentur dinding.

”Serangan apa itu ?,”

”Dia mencoba menendang wajah lawannya, untung lawannya itu bisa menghindar dari serangan itu, jika tidak menghindar ntah apa yang terjadi,”

”Pengawas, bukannya serangan yang barusan sangat berbahaya ?,” ucap para peserta yang lain.

”Memang benar kalau dari pandangan kalian mungkin itu serangan yang berbahaya, tapi jika alarmnya tidak berbunyi, berarti serangan itu masih aman,” ucap pengawas Alan.

”Mungkin itu awalnya hanya tendangan api biasa, tapi dengan dia memakai boost sampai 5 kali lipat tidak mengherankan jika tendangan itu menjadi kuat,” pikirku.

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang