Chapter 64 : Pertandingan Harian, Rid vs Charles

8 2 0
                                    

Di sudut bangku penonton arena lantai 2.
"Apa ???? Tadi kamu berlatih tanding bersama Rid, Nona ???," ucap Leandra dan Lily bersamaan.
"Iya, itu benar," ucap putri Irene.
"Kenapa kamu tidak bilang kalau mau berlatih tanding melawan Rid, aku pun rela bangun pagi-pagi untuk menonton latih tanding itu," ucap Lily.
"Latih tanding itu tidak direncanakan, Lily. Aku awalnya hanya berlatih sendirian di tempat latihan kelas A. Aku tidak menyangka kalau Rid Archie juga akan latihan disana saat pagi. Setelah itu, aku memintanya untuk melakukan latih tanding," ucap putri Irene.
"Begitu ya, jadi bagaimana pertandingannya, nona ?," tanya Lily.
"Aku menyerah di tengah-tengah pertandingan. Itu kekalahanku," ucap putri Irene.
"Kok bisa nona menyerah melawan Rid ?," tanya Lily.
"Pertama, karena ini hanyalah latihan tanding. Jadi tidak perlu mati-matian untuk sebuah latihan tanding. Kedua, serangan yang kulancarkan kepadanya tidak ada yang bisa mengenainya sedikitpun. Ketiga, rapier yang kupakai sudah rusak jadinya tadi aku meminta penggantian ke rapier yang baru," ucap putri Irene.
"Jadi itu alasan nona meminta penggantian senjata," ucap Leandra.
"Ya, rapier ku rusak setelah beradu serangan dengan Rid Archie. Tapi, kalaupun rapier ku tidak rusak setelah beradu serangan dengannya, aku tetap akan memilih untuk menyerah," ucap putri Irene.
"Jika nona Irene melakukan pertandingan harian melawan Rid. Apakah nona akan mati-matian melawan Rid ?," tanya Lily.
"Mungkin iya, meskipun begitu aku tetap ragu untuk dapat mengalahkannya," ucap putri Irene.
"Jadi sekuat itukah Rid sampai nona Irene sendiri tidak yakin untuk mengalahkannya. Kalau begitu, berarti di pertandingan ini sudah dapat ditebak siapa pemenangnya ?," ucap Leandra.
"Ya, pemenang pertandingan ini sudah pasti adalah Rid Archie," ucap Putri Irene.
"Ngomong-ngomong, karena tadi saat di tempat latihan nona cuma berdua saja dengan Rid. Apakah nona sudah membicarakan tentang itu kepada Rid ?," tanya Leandra.
"Aku belum membicarakan tentang itu, tapi aku sudah meminta Rid Archie untuk menemuiku malam ini di asramaku," ucap putri Irene.
"No-nona mengundang Rid ke asramamu ?," ucap Leandra dan Lily bersamaan.
"Ya, memangnya ada yang salah dengan itu ?," ucap putri Irene.
"Entah nona itu beneran polos atau pura-pura polos," ucap Lily.
"Nona tidak boleh mengizinkan laki-laki memasuki asramamu. Bagaimana jika nona nanti diapa-apakan ?," ucap Leandra.
"Aku tidak tau apa yang kalian pikirkan, tapi Rid Archie tidak mungkin melakukan hal seperti yang kalian pikirkan," ucap putri Irene.
"Nona kan baru mengenal Rid juga belum ada seminggu, belum tau sifat aslinya seperti apa. Pokoknya kita berdua akan menemani nona saat mengobrol dengan Rid di asrama," ucap Leandra.
"Tidak perlu," ucap putri Irene.
"Pokoknya kita berdua akan menemani nona!," ucap Leandra.
"Ya sudah terserah kalian saja," ucap putri Irene.
-
Kembali ke arena.
~Water Magic, Water Needle Slash~
Charles mengarahkan tebasannya yang berisi jarum-jarum air ke arahku. Namun aku berhasil menghindarinya.
"Aku kira kamu akan langsung mengeluarkan teknik ~Wave Sword~ mu itu Charles," ucapku.
"Sepertinya kamu menantikan teknikku itu ya Rid tapi tenang saja, aku akan menggunakannya nanti," ucap Charles.
"Tapi kalau aku mengalahkanmu lebih dulu, kamu tidak ada kesempatan untuk menggunakan teknik itu," ucapku.
Aku pun bergerak menuju Charles.
~Water Magic, Water Bubbles~
Charles mengeluarkan banyak gelembung air yang diarahkan kepadaku. Gelembung-gelembung ini berkerumun di depan ku dan menghalangi jalan ku yang ingin menyerang Charles.
"Sepertinya itu bukan gelembung biasa ya," ucapku.
"Kalau kamu penasaran kenapa tidak mau coba sentuh saja, Rid," ucap Charles.
"Tidak perlu," ucapku.
Aku tiba-tiba berhenti dan bersiap untuk melancarkan tebasan jarak jauh. Aku pun melancarkan tebasan jarak jauh ke arah gelembung-gelembung itu. Setelah terkena tebasan, gelembung-gelembung itu pun pecah dan meledak.
*DUAAARRR *DUAAAARRR *DUAAAARRRR
"Sudah kuduga kalau itu bukan gelembung biasa," pikirku.
Karena ledakan itu, jarak pandang di depan ku terhalang oleh asap yang diakibatkan ledakan itu. Namun tiba-tiba dari balik asap itu muncul sebuah tebasan air yang mengarah kepadaku. Aku langsung menahan tebasan air itu dan menghempaskannya. Setelah aku menghempaskan tebasan air yang pertama, datang lagi sebuah tebasan air ke arahku. Aku pun bersiap untuk menahan serangan itu lagi. Tapi saat tebasan air itu mengenai pedangku, tebasan air itu tiba-tiba meledak.
*DUAAAARRRRRRRR.
Para murid yang menonton nampaknya terkejut karena sebuah tebasan bisa mengakibatkan ledakan. Asap pun bermunculan karena ledakan itu. Charles menatap kumpulan asap itu dan saat asap itu pun menghilang, aku masih nampak baik-baik saja. Namun Charles tidak terkejut akan hal itu.
"Bahkan dengan cara itu saja masih tidak bisa melukaimu ya Rid. Kamu benar-benar hebat," ucap Charles.
"Kamu yang hebat, Charles. Aku tidak menyangka kalau kamu dengan cepat bisa menguasai manipulasi sihir dan mana juga forging magic. Apa seharusnya aku tidak mengajari teknik itu ya kepadamu ?," ucapku.
"Hahaha ayolah, meskipun kamu mengajariku teknik itu. Aku juga tidak yakin bisa mengalahkanmu," ucap Charles.
Aku tersenyum mendengar itu dan melesat dengan cepat ke arah Charles dan bersiap untuk menyerangnya.
"Cepatnya ?!?! Tapi..," ucap Charles.
~Water Magic, Thick Water Wall~
Charles menciptakan sebuah tembok air tebal untuk mencegahku melakukan serangan kepadanya.
"Tembok ini yang memerangkap tombak milik Noa dan membuatnya tidak bisa keluar lagi. Meski terlihat seperti sebuah tembok yang tebal tapi itu adalah air yang menyerupai tembok. Kalau begitu......," pikirku
~Sword Art, Water Destroying Slash~
Aku menebas tembok air itu dengan teknikku dan tembok itu pun hancur dan kembali menjadi sekumpulan air. Setelah tembok itu hancur, bukannya terkejut Charles nampak langsung menyiapkan serangan berikutnya.
~Water Thrust~
~Shot~
Charles berniat menusukku dengan pedang airnya dari jarak yang lumayan jauh. Namun aku berhasil menghindari tusukan itu. Setelah itu, aku langsung bersiap untuk menyerang Charles lagi karena sudah tidak ada sesuatu yang menghalangiku untuk menyerang Charles. Namun Charles pun juga menyiapkan serangannya.
~Destruction Water Slash~
Charles mengarahkan serangannya kepadaku
~Roaring Slash~
Aku pun juga mengarahkan seranganku kepada Charles.
Kedua serangan kami pun beradu dan menimbulkan benturan yang cukup besar. Meskipun begitu, aku lebih kuat dalam adu serangan itu dan berhasil menghempaskan Charles beberapa meter ke belakang.
"Tidak kusangka, kalau tembok yang kubuat sebelumnya untuk menahan tombak milik Noa berhasil kamu hancurkan semudah itu," ucap Charles.
"Itu hanya kebetulan saja," ucapku.
"Sepertinya kamu memiliki banyak sekali teknik, Rid," ucap Charles.
"Kamu pun juga begitu kan, Charles ? Masih banyak teknik yang belum kamu keluarkan di pertandingan ini," ucapku.
"Kamu benar, pertandingan ini belum selesai. Aku akan keluarkan teknik-teknik terbaikku untuk melawanmu. Termasuk teknikku yang ini," ucap Charles.
~San Fulgen Art Water Technique, Rain Swords~
Tiba-tiba banyak pedang air yang muncul di atas Charles dan berputar mengelilinginya.
"Teknik itu, jangan bilang mirip dengan punya putri Irene," pikirku.
-
Sementara itu, di area penonton lantai 2, di dekat tangga.
"Wah, wah, aku tidak menyangka akan bertemu dengan tuan Alan disini. Apa yang tuan Alan lakukan di arena pertandingan tahun pertama ?," ucap seseorang.
"Kenapa kamu bertanya ? tentu saja aku disini untuk melihat pertandingan murid tahun pertama. Lagipula yang sedang bertanding itu adalah murid kelasku," ucap tuan Alan.
Nampaknya tuan Alan sedang berbicara dengan seseorang.
"Yah aku mewajarkan apabila tuan Alan ingin melihat pertandingan murid kelasnya tapi apakah perlu untuk merekam pertandingan itu dengan sebuah Artifact ?," ucap orang itu.
"Ini hanya untuk sebuah dokumentasi. Daripada itu, harusnya aku yang mengatakan apa yang kamu lakukan disini. Seseorang dengan lencana platinum sepertimu datang ke arena pertandingan tahun pertama," ucap tuan Alan.
"Yah memang normalnya aku sebagai murid tahun di atasnya tidak boleh mengunjungi gedung tahun pertama. Tapi aku ini adalah anggota Elevrad, aku ini dikecualikan dari peraturan itu, apa tuan Alan lupa tentang itu ?," tanya orang itu.
"Mana mungkin aku lupa tentang peraturan itu. Baiklah aku akan mengganti pertanyaannya, ada keperluan apa anggota Elevrad datang ke arena pertandingan tahun pertama ? ah mungkin lebih tepatnya ketua Elevrad," ucap tuan Alan.
"Aku dengar ada pertandingan menarik antara tahun pertama, jadinya aku datang untuk menontonnya. Tentu saja, selain itu aku berniat untuk merekrut murid tahun pertama yang menarik untuk bergabung dengan Elevrad," ucap orang itu.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang