Chapter 173 : Teknik Yang Merepotkan

8 2 0
                                    


Pertandingan antara senior Gretta melawan senior Alisha masih berlangsung di arena yang dipenuhi kabut itu. Mereka berdua saling bergantian untuk menyerang.
"Sepertinya kamu kesulitan untuk melihat di dalam kabut ini ya, Alisha. Sejak tadi, kamu melesatkan panahmu itu ke arah yang tidak tepat terus," ucap senior Gretta.
"Kamu benar, sihir kabut areamu ini sangat merepotkan karena membatasi penglihatanku. Tidak hanya penglihatanku, tapi kabutmu itu juga membatasi semua inderaku. Tapi kamu sendiri pun juga kerepotan dalam mencari wujud asliku, Gretta," ucap senior Alisha.
Jarak antara senior Alisha dan senior Gretta lumayan jauh dan pandangan mereka juga saling terhalang oleh kabut. Namun mereka masih bisa saling berbicara dengan jelas.
"Ya, ~Mirage World~ milikmu sama merepotkannya. Tapi aku akan terus menebas clonemu itu dan menemukan wujud aslimu. Begitu aku menemukan wujud aslimu, aku akan langsung akhiri pertandingan ini dengan teknik terkuatku," ucap senior Gretta.
"Lakukan saja jika kamu bisa, Gretta," ucap senior Alisha.
Tiba-tiba, sebuah tebasan muncul di depan senior Alisha. Tebasan itu menembus tubuh senior Alisha. Tubuh senior Alisha itu pun perlahan menghilang. Sementara itu di sisi lain, terlihat kalau senior Gretta lah yang melancarkan tebasan jarak jauh ke arah senior Alisha dengan menggunakan kakinya.
"Cih, jadi yang tadi juga clone ya. Aku kira itu adalah wujud aslinya karena sejak tadi dia berbicara terus," ucap senior Gretta.
"Tentu saja kalau cloneku juga bisa berbicara. Jika cloneku tidak bisa berbicara dan hanya wujud asliku yang bisa berbicara, bukannya wujud asliku dapat dengan mudah ditemukan ?," tanya senior Alisha.
"Yah kamu benar juga, clone buatanku juga bisa berbicara," ucap senior Gretta.
Senior Gretta terus bergerak di dalam kabut dan menebas setiap wujud senior Alisha yang ditemuinya.
~Mist Sword Art : Mist Splitting Slash~
Senior Gretta melancarkan sebuah tebasan ke arah depannya. Tebasan itu melesat ke depan dan membelah setiap kabut yang dilaluinya. Sampai akhirnya tebasan itu langsung hancur begitu mengenai dinding arena dan memberikan bekas tebasan di dinding arena itu. Tebasan itu membuat kabut yang dilewatinya terpisah menjadi 2 bagian yaitu sisi kiri dan kanan, sementara kabut yang berada di jalur yang dilewati tebasan itu menghilang. Karena kabut yang berada di jalur tebasan itu menghilang, terlihat 3 clone ilusi senior Alisha yang perlahan mulai menghilang karena terkena tebasan tadi.
"Bahkan dari ketiga wujud itu, tidak ada yang wujud asli ya. Sebenarnya berapa banyak clone yang kamu buat, Alisha ?," pikir senior Gretta.
Setelah 3 clone ilusi milik senior Alisha menghilang, kabut yang terpisah menjadi 2 bagian itu mulai menyatu kembali.
"Sebelumnya Nadine berhasil melukai Alisha saat Alisha sudah menggunakan ~Mirage World~, Nadine menghancurkan semua clone milik Alisha dan membuat wujud asli Alisha tidak bisa bertukar wujud dengan clonenya. Tapi Nadine tetap kalah karena Alisha masih bisa menciptakan lebih banyak clone setelah itu,"
"Sepertinya kali ini Alisha membuat lebih banyak clone untuk melawanku daripada saat melawan Nadine. Aku sudah yakin kalau aku sudah menebas banyak clone buatannya tapi aku tetap tidak menemukan wujud aslinya. Itu berarti masih ada clone yang tersisa yang membuat wujud aslinya bisa bertukar wujud dengan wujud clonenya tersebut ketika aku kebetulan sedang menyerang wujud asli itu. Sepertinya aku harus menggunakan cloneku juga untuk mengalahkan semua clone ilusi buatan Alisha," pikir senior Gretta.
Senior Gretta pun langsung membuat ketiga clone yang terbuat dari sihir kabutnya. Lalu senior Gretta beserta ketiga clonenya bergerak ke arah yang berbeda untuk menebas semua clone milik senior Alisha dan menemukan wujud aslinya.
~Great Wind Slash~
~Great Fire Slash~
~Great Water Slash~
~Great Earth Slash~
Masing-masing dari mereka melakukan tebasan dengan kaki mereka untuk menyerang wujud senior Alisha yang ditemuinya.
"Kamu menggunakan clonemu lagi ya, Gretta," ucap senior Alisha.
"Iya, ini untuk mempercepatku dalam menghabisi semua clonemu," ucap senior Gretta.
Senior Gretta pun menebas senior Alisha yang ada di hadapannya itu. Namun lagi-lagi serangannya menembus tubuh senior Alisha yang ada dihadapannya dan tubuh senior Alisha itu pun perlahan mulai menghilang.
"Cih, clone lagi. Sebenarnya berapa banyak kamu membuat clone, Alisha ?," tanya senior Gretta.
"Tidak banyak. Hanya saja setiap kamu menghabisi clone buatanku, aku langsung membuat clone yang baru. Karena itulah kamu menganggapku membuat banyak clone padahal sebenarnya tidak," ucap senior Alisha.
"Benar-benar teknik yang merepotkan. Aku selalu kewalahan dalam melawan teknikmu ini dan berakhir dengan kekalahanku. Sejak awal, aku ingin mencegahmu menggunakan ~Mirage World~ dan setelah itu aku pasti bisa memenangkan pertandingan ini, tapi nyatanya aku malah ceroboh dan membuatmu bisa menggunakan ~Mirage World~," ucap senior Gretta.
"Jadi apa kamu mau menyerah, Gretta ?," tanya senior Alisha.
"Tentu saja tidak. Meskipun aku kesulitan untuk mencari wujud aslimu, kamu pun juga tidak bisa menyerangku di dalam kabut ini. Jika aku terus menghancurkan clonemu, kamu akan langsung membuat clone yang baru. Jika kamu terus melakukan itu, Manamu lama kelamaan akan habis. Apalagi, ditambah kondisimu sekarang yang sudah terluka, kira-kira berapa lama kamu bisa bertahan dalam situasi ini ?," tanya senior Gretta.
"Jika situasi seperti ini terus berlanjut, sepertinya yang akan memenangkan pertandingan ini adalah orang yang masih memiliki Mana dan stamina untuk bertahan. Dengan kondisiku saat ini yang terus membuat clone tanpa henti setelah cloneku dihancurkan, Manaku akan lebih cepat berkurang dibanding denganmu. Apalagi aku juga sedang terluka. Kamu lebih diunggulkan untuk menang di situasi ini karena kamu belum terluka dan belum tampak kelelahan juga,"
"Oleh karena itu, aku tidak akan membiarkan situasi ini terus berlanjut. Aku akan membalikkan keadaan," ucap senior Alisha.
Senior Alisha langsung memegang busurnya dan mengarahkan busurnya itu ke atas. Senior Gretta yang menyadari kalau senior Alisha sedang merencanakan sesuatu, langsung bergegas mencari senior Alisha di dalam kabut itu. Lalu senior Gretta menemukan senior Alisha yang tengah bersiap untuk menembakkan panahnya itu. Senior Gretta langsung melancarkan tebasannya dari jarak yang lumayan jauh ke arah senior Alisha, namun terlambat. Senior Alisha berhasil menembakkan panahnya itu ke atas.
~Wind Magic : Rain of Storm Wind Arrows~
Panah itu pun melesat ke atas dan tidak lama kemudian, tebasan dari senior Gretta pun mengenai senior Alisha. Tapi tebasan itu hanya menembus tubuh senior Alisha. Tubuh senior Alisha pun perlahan mulai menghilang. Namun sebelum tubuh senior Alisha sepenuhnya menghilang, senior Alisha berkata sesuatu ke senior Gretta.
"Kamu terlambat, Gretta," ucap tubuh senior Alisha itu.
Lalu tubuh itu pun sepenuhnya menghilang. Sebuah panah yang dilesatkan senior Alisha ke atas, mulai berubah menjadi puluhan panah yang bersiap untuk menghujani arena pertandingan. Tapi tidak berhenti sampai disitu saja...
~Mirage Magic : Penta Ilussion~
....Karena senior Alisha langsung menggandakan panah-panah itu menjadi 5 kali lipat. Total jumlah panah yang bersiap untuk menghujani arena itu sekitar 200-300 an panah.
"Dalam ~Mirage World~ milikmu, serangan yang dilakukan oleh clone ilusi atau objek ilusi yang kamu buat dapat melukai lawanmu, yang berarti semua panah itu dapat melukaiku apabila aku terkena panah itu. Dengan panah sebanyak itu, apa kamu berniat membunuhku, Alisha ?," tanya senior Gretta.
"Maaf, Gretta, tapi aku yakin kalau kamu tidak akan terbunuh oleh panah-panah itu. Situasi terburuknya paling kamu hanya tumbang dengan luka yang cukup parah," ucap senior Alisha.
"Jadi panah-panah itu digunakan untuk langsung mengalahkanku ya. Kalau begitu, aku yang akan mengalahkanmu duluan sebelum aku terkena panah-panah itu," ucap senior Gretta.
Senior Gretta dan ketiga clonenya langsung pergi ke tengah arena. Masing-masing dari mereka menghadap ke arah yang berbeda. Keempat dari mereka bersiap melancarkan serangan dengan pedang mereka.
~Mist Sword Art : Quadruplet Mist Splitting Slash~
Mereka berempat melancarkan tebasan ke depan mereka. Tebasan itu pun membelah kabut yang dilaluinya. Tidak hanya itu, clone ilusi senior Alisha yang terkena tebasan itu pun perlahan mulai menghilang. Keempat tebasan yang mengarah ke arah yang berbeda itu membuat sebagian besar kabut yang ada di arena menghilang karena terkena tebasan itu. Setelah beberapa saat, kabut yang terbelah itu mulai menyatu kembali dan memenuhi arena lagi. Tapi senior Gretta dan ketiga clonenya langsung berlari ke arah depan mereka sambil menebas-nebaskan pedangnya itu. Mereka berlari sambil menebas-nebaskan pedangnya secara acak, padahal tidak ada wujud senior Alisha dihadapan mereka.
"Apa yang sedang dilakukan, Gretta ? Dia menebaskan pedangnya secara sembarang, bukankah dia lebih baik berlindung dari hujan panah yang sebentar lagi akan mengenainya ?," pikir senior Alisha.
Senior Alisha terlihat bingung dengan apa yang dilakukan senior Gretta dan ketiga clonenya. Dia baru pertama kali melihat tentang apa yang dilakukan senior Gretta saat ini. Senior Gretta dan ketiga clonenya terus berlari ke arah yang berbeda sambil menebaskan pedangnya itu.
"Kamu pasti penasaran dengan apa yang aku lakukan, Alisha. Ini teknik yang baru aku pelajari untuk melawanmu. Sebenarnya aku tidak mau menggunakan teknik ini karena teknik ini sangat menguras Mana dan stamina. Tapi sepertinya aku tidak punya pilihan lain, karena saat ini aku juga sedang terpojok," ucap senior Gretta sambil melihat ke atas.
Senior Gretta dan ketiga clonenya terus berlari sampai akhirnya mereka sampai di dinding arena dengan lokasi yang berbeda. Setelah itu, senior Gretta dan ketiga clonenya melancarkan tebasan di udara sebanyak satu kali.
~Mist Sword Art : Death Mist Slash - Four Cardinal Directions~
Tiba-tiba, dari dalam kabut itu muncul banyak tebasan yang menebas semua yang ada di dalam kabut itu. Semua clone ilusi milik senior Alisha terkena tebasan itu dan menghilang. Karena semua clone ilusi sudah dihancurkan, wujud asli senior Alisha pun juga terkena tebasan itu. Senior Alisha terkena cukup banyak tebasan di tubuhnya dan mengakibatkan tubuhnya saat ini dipenuhi oleh banyak luka. Senior Alisha pun mulai terjatuh ke lantai arena setelah terkena tebasan itu.
Sementara itu, ratusan anak panah yang berada di atas perlahan mulai mendekat dan menghujani arena. Ratusan anak panah itu pun membombardir arena sampai arena itu rusak parah dan hancur.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang