Keesokan harinya, Festival hari kedua pun dibuka kembali saat pukul 8 pagi.
Kami yang merupakan anggota Elevrad kembali melakukan patroli untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di akademi ini. Hari ini aku memulai patroli dari dalam bangunan akademi. Meskipun bangunan akademi dibuka untuk umum, namun yang dibuka hanyalah gedung lobi sebagai akses masuk ke dalam akademi dan gedung tengah saja. Untuk gedung kelas tahun pertama dan tahun keempat serta gedung untuk para staf dan kepala akademi ditutup untuk umum. Gedung tengah pun yang dibuka untuk umum hanya lantai 1 sampai lantai 7 saja, serta perpustakaan akademi yang berada di bawah lantai 1, untuk lantai 8 dan lantai 10 yang merupakan area turnamen akademi sudah ditutup untuk umum dan akan dibuka kembali pada turnamen selanjutnya.
Aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan untuk berpatroli disana. Setelah sampai disana, baru beberapa langkah aku berpatroli disana, aku melihat senior Gretta yang sedang membaca buku di salah satu meja yang tersedia. Aku pun menghampiri senior Gretta.
"Halo, senior," ucapku.
"Hmmm ? Oh, Rid ya, halo juga," ucap senior Gretta.
"Kamu dari kemarin disini terus ya, senior ? Soalnya aku dari kemarin tidak bertemu denganmu saat patroli. Dan ini pertama kalinya aku patroli disini," ucapku.
"Ahahaha itu benar. Aku dari kemarin berpatroli disini sambil membaca buku. Tapi tenang saja, meskipun aku kelihatan sedang santai sambil membaca buku, jika ada masalah yang terjadi disini, aku langsung segera membereskannya," ucap senior Gretta.
"Aku percaya padamu. Tapi apakah senior tidak merasa bosan jika hanya berpatroli disini terus ? Mumpung lagi festival, bukannya seharusnya senior menikmati festivalnya juga dengan berkeliling booth-booth yang tersedia ? Aku lihat kebanyakan anggota Elevrad berpatroli di sekitar tempat booth-booth pedagang dan mereka sekalian menikmati festival itu dengan melihat-lihat dagangan yang dijual di booth-booth itu," ucapku.
"Tidak kok, aku tidak merasa bosan disini terus. Saat aku lapar, aku juga pergi meninggalkan perpustakaan ini untuk melihat booth-booth pedagang itu. Yah meskipun aku hanya pergi melihat booth-booth yang menjual makanan saja untuk aku makan," ucap senior Gretta.
"Begitu ya, yah setidaknya kamu masih menikmati festival ini, senior," ucapku.
"Kamu sendiri bagaimana, Rid ? Kenapa kamu tidak berpatroli di sekitar booth-booth itu dan malah memilih datang kesini ?," tanya senior Gretta.
"Karena di sekitar booth sudah banyak yang berpatroli, makanya aku memutuskan untuk mencari tempat yang menurutku tidak ada orang yang berpatroli. Lalu aku kepikiran perpustakaan ini tapi aku tidak menyangka kalau perpustakaan ini sudah menjadi markas besarmu, senior," ucapku.
"Ahahaha kamu bisa saja. Kamu tidak perlu terlalu serius dalam tugas patroli ini, kamu bisa sambil bersantai dan menikmati festival ini. Sebelumnya ketua juga bilang seperti itu kan ? Karena ini festival pertamamu, lebih baik kamu nikmati saja. Kalau aku ya, karena aku sudah menikmati festival ini di tahun-tahun sebelumnya, makanya kali ini aku mau menghabiskan waktu di perpustakaan saja. Lagipula sebentar lagi, aku akan lulus dari akademi ini. Aku tidak akan bisa membaca buku di perpustakaan ini lagi," ucap senior Gretta.
"Senior.....," ucapku.
"Maaf, aku jadi membuat suasananya jadi sedih. Sudah lebih baik kamu kembali berpatroli saja, Rid, untuk perpustakaan ini kamu tidak perlu khawatir, biar aku yang menjaganya," ucap senior Gretta.
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu, senior," ucapku.
"Iya," ucap senior Gretta.
Aku pun pergi meninggalkan perpustakaan itu dan memilih berpatroli ke tempat lain.
-
Sementara itu, di area pertokoan.
Terlihat Irene baru saja menindak tegas dengan menggunakan kekerasan kepada 3 orang pengunjung pria. 3 orang pengunjung pria itu tampak sudah tidak sadarkan diri. Sepertinya terjadi sebuah keributan di tempat itu.
"Kalian tidak apa-apa ?," tanya Irene kepada 3 orang perempuan yang berada di belakangnya.
"I-iya, tidak apa-apa, terima kasih karena telah membantu kami. Awalnya mereka mengajak kami untuk menikmati festival ini bersama-sama tetapi kami menolaknya. Tapi mereka tidak menyerah dan malah memaksa kami," ucap salah satu perempuan itu.
"Tidak masalah lagipula ini merupakan tugasku. Kalian silahkan lanjutkan kegiatan kalian, aku akan mengurus mereka," ucap Irene.
"Baiklah, sekali lagi terima kasih," ucap perempuan itu.
Ketiga perempuan itu pun pergi meninggalkan Irene dan 3 pria yang sudah tidak sadarkan diri itu.
"Putri es keren sekali,"
"Tidak hanya cantik, sikap dinginnya itu juga sangat menawan,"
"Aku dengar dia saat ini sudah berpacaran dengan seseorang, orang yang bisa berpacaran dengan putri es itu sangat beruntung sekali," ucap orang-orang yang berada di sekitar tempat itu.
Irene terlihat tidak terganggu dengan obrolan orang-orang di sekitarnya. Beberapa saat kemudian, datang beberapa prajurit yang ditugaskan untuk menjaga festival ini. Irene pun menyerahkan tiga pria yang tidak sadarkan diri kepada para prajurit itu. Kemudian Irene pergi berpatroli lagi ke tempat lain.
-
Lalu waktu pun berlalu sampai akhirnya waktu telah menunjukkan pukul 12 siang.
Sementara itu, di air mancur yang berada di depan gedung lobi akademi.
Terlihat Chloe dan Caroline baru membeli beberapa makanan yang berada di booth-booth sekitar tempat itu. Mereka pun duduk di pinggiran air mancur itu sambil memakan makanan yang mereka beli.
"Beruntung prajurit-prajurit yang kemarin mengantarmu datang lagi kesini untuk mengantarkan pakaianmu. Jika tidak, apa yang mau kamu pakai selama menginap disini ? Tidak mungkin kan kamu memakai pakaian yang kamu pakai kemarin terus-menerus ?," tanya Chloe.
"Jika seperti itu, bukannya aku tinggal meminjam pakaian punya kakak Chloe saja ?," tanya Caroline.
"Pakaianku terlalu besar untukmu pakai saat ini, Carol," ucap Chloe.
"Benar juga. Tapi ngomong-ngomong, makanan yang dijual di festival ini enak-enak semua ya, kak. Aku jadi ingin mencicipi semua makanan yang ada," ucap Caroline.
"Nanti kita lihat-lihat lagi makanan apa yang belum kita cicipi sambil sekalian aku melaksanakan tugas patroliku. Untuk sekarang, kita habiskan makanan yang baru kita beli terlebih dahulu," ucap Chloe.
"Benar juga," ucap Caroline.
Ketika mereka berdua sedang makan di pinggir air mancur tersebut, mereka pun melihat ke arah jalan yang menuju gerbang akademi. Mereka melihat segerombolan orang yang sedang berjalan ke arah mereka. Karena air mancur merupakan objek pertama yang ditemui setelah memasuki kawasan akademi, maka tidak heran kalau Chloe dan Caroline yang duduk di pinggir air mancur terus memperhatikan orang-orang yang baru datang untuk mengikuti festival akademi. Namun yang menarik perhatian mereka dari segerombolan orang itu adalah karena mereka juga membawa budak bersama mereka. Segerombolan orang yang berjumlah puluhan orang itu masing-masing membawa 1 budak yang berarti ada total puluhan budak juga yang mereka lihat. Semua budak yang mereka lihat adalah budak dari ras Demi-Human, tidak ada dari ras lainnya.
"Benar-benar pemandangan yang tidak enak untuk dilihat," ucap Caroline.
"Iya, kamu benar, Carol," ucap Chloe.
"Kita lanjutkan makannya, kakak Chloe. Setelah itu kita berkeliling lagi," ucap Caroline.
"Iya," ucap Chloe.
Mereka berdua pun melanjutkan makan mereka, sementara gerombolan orang dan budak itu secara perlahan mulai mendekat ke arah mereka. Beberapa saat kemudian, sebagian besar gerombolan orang dan budak itu pun mulai melewati Chloe dan Caroline, sementara Caroline masih asik memakan makanan yang dia beli di festival tanpa memperdulikan gerombolan orang dan budak itu yang mulai melewati mereka. Namun, ketika Caroline sedang makan, tiba-tiba dia diserang oleh dua budak yang lewat di sampingnya. Dua budak itu menggunakan serangan cakar mereka untuk menyerang Caroline, namun Caroline dengan cepat langsung menghindari serangan itu.
"Carol!!," ucap Chloe yang terkejut karena adiknya diserang.
"Tadi itu hampir saja, untung aku selalu waspada di segala situasi. Aku tidak apa-apa, kak, tidak perlu khawatir,"
"Hei kalian berdua, kalian berdua itu tuan dari kedua budak ini kan ? Tolong jaga budak kalian agar tidak menyerang orang sembarangan," ucap Caroline.
Namun bukannya mematuhi ucapan Caroline, kedua orang yang merupakan tuan dari kedua budak yang menyerang Caroline sebelumnya ikut menyerang Caroline. Mereka membuat senjata dari elemen dan menyerang Caroline menggunakan itu, tapi Caroline berhasil menghindari serangan itu.
"Carol!!!," ucap Chloe.
Chloe pun bersiap untuk menolong Caroline, namun dia juga diserang oleh beberapa budak dan tuan mereka. Tapi Chloe berhasil menghindari serangan-serangan itu.
Penyerangan terhadap Chloe dan Caroline membuat orang-orang yang berada di tempat itu menjadi terkejut dan heboh.
"Apa yang terjadi ?,"
"Ada penyerangan, putri Chloe diserang oleh pengunjung dan budak mereka," ucap orang-orang itu.
Prajurit kerajaan, staf akademi dan anggota Elevrad lainnya yang berada di dekat tempat Chloe dan Caroline pun langsung bersiap untuk mengamankan pelaku penyerangan. Namun, segerombolan orang dan budak yang mereka bawa yang sebelumnya tidak ikut menyerang Chloe dan Caroline, tiba-tiba mulai menyerang prajurit, staf akademi, anggota Elevrad dan pengunjung lainnya yang berada di dekat mereka. Kerusuhan pun terjadi di tempat itu.
~San Fulgen Art Wind Technique : Tornado Slash~
Caroline melancarkan tebasan menggunakan rapier yang dia buat dari sihir angin ke arah empat orang yang menyerangnya. Empat orang itu pun terkena tebasan itu dan terjebak di dalam angin topan yang tercipta dari serangan Caroline. Chloe juga berhasil mengalahkan orang-orang yang menyerangnya.
"Sepertinya kamu bertambah kuat ya, Carol. Bahkan kamu sudah bisa menggunakan ~San Fulgen Art~," ucap Chloe.
"Tentu saja karena aku selalu berlatih setiap hari. Tapi ini belumlah selesai, kakak. Karena masih banyak orang yang harus kita kalahkan," ucap Caroline sambil melihat di sekitarnya.
"Kamu benar," ucap Chloe yang juga ikut melihat ke sekitar.
Di sekitar mereka, masih ada beberapa orang dan Demi-Human yang siap untuk menyerang mereka. Mereka semua bersiap menyerang Chloe dan Caroline dengan sihir dan senjata yang mereka buat dari sihir.
"Tidak heran mereka bisa masuk ke dalam akademi ini. Mereka sama sekali tidak membawa senjata apapun makanya mereka diperbolehkan masuk ke dalam akademi ini. Tapi mereka masih bisa menggunakan sihir sebagai senjata mereka. Sepertinya mereka bertujuan untuk mengacaukan festival ini," ucap Chloe.
"Aku tidak akan memaafkan mereka apabila festival ini jadi berantakan karena aku belum mencicipi semua makanan yang ada di festival ini," ucap Caroline.
-
Sementara itu, kerusuhan yang disebabkan oleh segerombolan orang dan Demi-Human yang sebelumnya hanya terjadi di depan gedung lobi akademi, mulai menyebar hingga ke seluruh wilayah akademi. Semua anggota Elevrad yang awalnya sedang berpatroli, mendapat panggilan dari kristal komunikasi bahwa terjadi penyerangan di festival ini. Oleh karena itu, anggota Elevrad pun mendapatkan tugas baru untuk memburu dan mengalahkan para penyerang itu, termasuk aku yang juga ikut berkeliling untuk mengalahkan para penyerang yang belum diketahui motifnya itu.
Senior Gretta yang awalnya sedang berada di perpustakaan, mulai berlari ke luar untuk mengalahkan para penyerang itu. Ketika dia sudah keluar dari gedung tengah, dia melihat para penyerang itu sudah memasuki bangunan akademi. Senior Gretta pun langsung menyerang dan mengalahkan mereka.
"Bagaimana bisa penyerang-penyerang ini masuk ke wilayah akademi ? Sebenarnya apa yang dilakukan prajurit dan penjaga yang menjaga gerbang ?," pikir senior Gretta.
-
Sementara itu di gerbang akademi.
Terlihat semua prajurit dan penjaga yang menjaga gerbang itu sudah berhasil dikalahkan. Tidak hanya penjaga saja, namun pengunjung entah itu rakyat biasa ataupun bangsawan yang berada di sekitar gerbang akademi juga berhasil dikalahkan. Belum diketahui apakah mereka masih hidup atau sudah mati. Sementara itu, terlihat beberapa Demi-Human mulai memasuki kawasan akademi.
-
Para menyerang masih menyerang membabi buta. Mereka menyerang orang yang mereka temui entah itu prajurit, murid ataupun pengunjung dari luar. Mereka juga merusak bangunan dan fasilitas yang mereka temui. Para penyerang itu juga mulai menerobos masuk ke dalam gedung akademi dan memasuki tiap-tiap gedung yang ada di dalam termasuk gedung staff pengajar dan kepala akademi.
-
Di depan gedung lobi akademi, sekitar 30 menit setelah penyerangan pertama kali terjadi.
Situasi di tempat itu nampak sangat kacau. Gedung lobi akademi nampak mengalami kerusakan begitu juga air mancur yang ada di depan gedung itu. Booth-booth pedagang pun juga dihancurkan. Terlihat banyak orang yang tergeletak di sekitar tempat itu mulai dari manusia maupun Demi-Human.
Sementara itu, Chloe dan Caroline nampak terluka cukup parah dan dihadapannya berdiri seorang Demi-Human beruang yang sebelumnya sempat melawan komandan Keira di kota San Minerva.
"Dia nampak berbeda dengan beberapa Demi-Human yang kita lawan sebelumnya, sepertinya dia adalah bosnya," ucap Caroline.
"Iya, sepertinya kamu benar, Carol," ucap Chloe.
"Maaf kalau mengganggu pembicaraan kalian, tapi aku bukanlah bosnya. Aku memang ketua dari orang-orang yang menyerang akademi ini tapi kalau bos itu bukanlah aku," ucap Demi-Human beruang.
"Sepertinya kamu bisa mendengar apa yang kami bicarakan meskipun kami memelankan suara kami," ucap Chloe.
"Itu benar, soalnya pendengaranku itu tajam," ucap Demi-Human beruang.
"Izinkan aku bertanya sesuatu. Untuk apa kamu melakukan penyerangan ini ? Apakah ada hal yang salah dengan akademi ini sehingga kamu memutuskan untuk menyerang akademi ini ?," tanya Chloe.
"Tidak ada yang salah dengan akademi ini. Tujuan kami adalah untuk menghabisi target agar tujuan kami tercapai. Karena target kami berada di akademi ini, mau tidak mau kami juga harus menyerang akademi ini," ucap Demi-Human beruang.
"Siapa target yang kamu maksud itu ?," tanya Chloe.
"Hmmmm, yah sepertinya tidak masalah apabila aku memberitahumu tentang itu. Lagipula sebentar lagi kalian berdua akan mati,"
"Target yang ingin kami habisi ada 3 orang. 2 dari 3 target itu adalah kalian berdua," ucap Demi-Human beruang.
Setelah mengatakan itu, Demi-Human beruang itu langsung melemparkan sebuah anak panah yang cukup besar kepada Chloe dan Caroline. Dia melemparkan anak panah itu menggunakan tangannya dan bukan menggunakan busur panah. Panah itu pun melesat dengan cepat ke arah Chloe dan Caroline. Chloe dan Caroline tidak sempat untuk menghindari panah itu. Mereka nampak sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi.
Namun tiba-tiba datang Irene dan senior Gretta yang menahan panah itu dengan senjata mereka masing-masing. Meski panah itu sudah ditahan oleh mereka berdua, tetapi panah itu masih belum mau berhenti dan berusaha untuk menerobos.
"Benar-benar kekuatan yang gila. Padahal aku dan Irene sudah menahan panah itu tapi panah itu masih belum terhenti," ucap senior Gretta.
Mereka berdua pun beradu dengan panah itu sampai beberapa saat kemudian, panah itu pun berhasil dihentikan.
"Apa kalian berdua tidak apa-apa ?," tanya senior Gretta.
"Yah, setidaknya luka kami tidak terlalu parah," ucap Chloe.
"Apanya yang tidak terlalu parah ?," ucap senior Gretta.
Lalu senior Gretta pun menghampiri Chloe dan Caroline. Senior Gretta pun menyembuhkan mereka berdua. Sekitar 1-2 menit kemudian, mereka berdua pun sudah pulih total.
"Sihir penyembuhanmu hebat sekali, kak," ucap Caroline.
"Hehe terima kasih. Sekarang kalian berdua pergi saja ke tempat yang aman. Biar aku dan Irene yang mengurus orang itu," ucap senior Gretta.
"Izinkan aku membantu, senior," ucap Chloe.
"Aku juga ingin membantu. Aku mungkin masih 11 tahun tapi aku sudah bisa untuk bertarung," ucap Caroline.
"Ya sudah deh, lagipula 4 orang lebih baik daripada 2 orang untuk melawan orang itu," ucap senior Gretta.
Mereka berempat pun mulai bersiap untuk menyerang Demi-Human beruang itu.
-
Di hutan akademi.
Terlihat beberapa orang dan Demi-Human juga tergeletak di tempat itu. Beberapa pohon yang berada di hutan itu pun juga hancur dan tumbang. Sementara itu, terlihat Charles dengan luka yang cukup parah tengah berdiri sambil memegangi luka di perutnya. Di hadapannya saat ini berdiri seorang Demi-Human jaguar bernama Ludmila.
"Apa tujuanmu datang kesini dan menyerang akademi ini ?," tanya Charles.
"Tujuan kami menyerang akademi ini adalah untuk membunuh ketiga anak Ratu San Fulgen. Kami mendengar kabar kalau putri Caroline sedang berada di akademi ini untuk menginap sampai festival selesai. Maka dari itu, kami memutuskan untuk menyerang akademi ini dan berniat membunuh kalian bertiga sekaligus saat kalian bertiga sedang berada di tempat yang sama," ucap Ludmila.
"Apa tujuanmu membunuh kami bertiga ?," tanya Charles.
"Untuk memulai perang," ucap Ludmila.
"Perang ?!?!," tanya Charles yang terkejut.
"Aku tidak akan memberitahumu lebih detailnya. Silahkan kamu pikirkan dan lihat sendiri perang apa yang akan terjadi dari alam sana," ucap Ludmila.
Ludmila berniat menyerang Charles menggunakan pukulan telapak tangannya yang diselimuti Mana. Pukulan telapak tangan itu diarahkan ke arah dada kiri Charles dengan harapan pukulan itu akan berefek pada jantung yang ada di sebelah kiri dada Charles dan membuat Charles langsung mati. Namun sebelum pukulan itu mengenai Charles, aku langsung menahan pukulan itu dengan pedangku.
"Apa ?!?! Darimana kau datang ?!?!," tanya Ludmila yang terkejut.
"Rid ?!?!," ucap Charles yang juga terkejut.
"Sepertinya kamu terlihat kesulitan, Charles. Aku datang untuk membantumu," ucapku.
-Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace Hunter
خيال (فانتازيا)Perhatian kepada semua pembaca : Sebelum membaca novel saya ini, saya ingin menginformasikan kalau novel saya ini alurnya agak lambat, jadi mungkin ada beberapa pembaca yang kurang suka dengan novel saya ini. Meski begitu, saya berterima kasih kepad...