"Pertandingan semifinal turnamen akademi khusus murid laki-laki antara Darryl Lachman melawan Rid Archie, dimenangkan oleh Rid Archie," ucap tuan Elgin.
Sebagian penonton pun bersorak mendengar pengumuman hasil pertandingan itu.
"Luar biasa,"
"Dia hebat sekali, padahal dia masih tahun pertama,"
"Ditambah sepertinya dia juga bukan dari kalangan bangsawan,"
"Tidak mengherankan kalo putri es memutuskan untuk menjadi pacarnya kalau dia sekuat ini," ucap para penonton.
Sebagian lainnya seperti memandang tidak suka dengan hasil pertandingan itu. Aku mengamati mereka yang memandang tidak suka karena kemenanganku. Sepertinya mereka tidak suka karena rakyat jelata sepertiku bisa menang dan melaju ke final. Atau mungkin mereka tidak suka karena aku merebut Irene yang seharusnya menjadi incaran mereka. Apapun alasannya, aku tidak begitu peduli.
Lalu tidak lama kemudian beberapa staf pun mulai memasuki arena turnamen. Mereka pun membawa senior Darryl yang sudah tidak sadarkan diri untuk menuju ruang perawatan. Karena aku tidak terluka sedikitpun, aku memilih untuk berjalan kembali ke ruang tunggu peserta.
Dan karena saat ini arena sedang digenangi oleh air dan juga terdapat banyak duri-duri yang terbuat dari tanah efek dari sihir milik senior Darryl, pertandingan selanjutnya pun ditunda selama beberapa menit.
-
Di ruang tunggu peserta, tepat sebelum aku kembali ke ruangan ini.
"Hebat juga Rid karena bisa mengalahkan Darryl. Berarti di pertandingan final turnamen laki-laki, kamu akan melawan Rid, ketua. Pertandingan dengan Rid adalah pertandingan yang kamu inginkan sejak lama kan ?," tanya senior Gretta.
"Iya, aku tidak sabar untuk bertanding melawannya besok. Aku akan mengerahkan segalanya dan memenangkan pertandingan besok," ucap senior Vyn.
-
Di bangku penonton tempat tuan Irwin berada.
"Jadi pacarnya Irene berhasil melaju ke babak final ya, aku harus memberitahukan tentang ini kepadanya. Tapi ada satu hal yang membuatku terkejut, teknik yang dia pakai sebelumnya merupakan teknik keluarga San Fulgen kan ? kenapa dia bisa menggunakan teknik itu padahal bukan berasal dari keluarga San Fulgen ?," ucap tuan Irwin.
-
Di bangku penonton tempat Yang Mulia Ratu berada.
"Penampilan dia sejauh ini sangat bagus sekali. Dia berhasil melaju ke babak final meskipun masih seorang murid tahun pertama. Saya juga tidak melihat dia mendapatkan luka sejauh ini. Tapi yang membuat saya terkejut, kenapa dia bisa menggunakan teknik keluarga San Fulgen ?," tanya komandan Oliver.
"Aku juga sama terkejutnya dengan anda, komandan. Teknik itu adalah teknik elemen air yang dimiliki keluarga San Fulgen. Itu teknik yang diwariskan kepada Charles untuk dipelajari olehnya. Apa mungkin Charles sendiri yang mengajarinya teknik itu ?," tanya Ratu Kayana.
"Sepertinya tidak mungkin kalau pangeran akan mengajarinya teknik keluarga San Fulgen. Meskipun pangeran berteman dengan Rid Archie seperti yang anda katakan, Rid Archie tetaplah orang asing bagi keluarga San Fulgen. Teknik keluarga San Fulgen tidak boleh diajari begitu saja kepada orang asing kecuali dia sudah bergabung menjadi bagian dari keluarga San Fulgen. Ya anda tau sendiri kan maksud saya," ucap komandan Oliver.
"Aku mengerti," ucap Ratu Kayana.
"Jika dia menggunakan teknik keluarga San Fulgen sedangkan dia bukanlah anggota keluarga San Fulgen, bukankah itu berarti dia melakukan kejahatan ? bukankah anda harus bertindak, Yang Mulia Ratu ?," tanya Duke Remy.
"Bertindak untuk apa ?," tanya Ratu Kayana.
"Tentu saja untuk menghukum murid bernama Rid Archie itu. Bukankah aneh apabila menggunakan teknik suatu keluarga padahal dia bukanlah bagian dari keluarga tersebut ? Apalagi teknik keluarga yang dia pakai ini merupakan teknik keluarga kerajaan. Bagaimana jika dia menggunakan teknik itu untuk melakukan tindakan kejahatan ? Jika korban dari tindakan kejahatan yang dia lakukan tau kalau dia menggunakan teknik keluarga San Fulgen, itu akan mencemarkan nama baik keluarga San Fulgen," ucap Duke Remy.
"Anda terlalu berlebihan, tuan Duke. Tapi anda benar, jika dia memakai teknik itu untuk melakukan kejahatan tentu saja aku akan menghukumnya. Tapi karena sekarang dia belum melakukan kejahatan, aku tidak akan menghukumnya," ucap Ratu Kayana.
"Lebih baik anda menghukumnya sekarang untuk mengantisipasi," ucap Duke Remy.
"Itu tindakan yang tidak pantas, tuan Duke. Bagaimana mungkin aku akan menghukum seseorang yang belum melakukan kejahatan. Meskipun menurutmu ini adalah antisipasi tapi rasanya tidak pantas untuk menghukum dia. Lagipula sepertinya dia bukan orang yang akan melakukan tindakan kejahatan," ucap Ratu Kayana.
"Bagaimana bisa anda berpikiran seperti itu padahal anda tidak pernah bertemu dengannya secara langsung ?," tanya Duke Remy.
"Aku pernah bertemu dengannya saat aku mau menjenguk Charles kemarin. Memang kita tidak mengobrol banyak tapi feelingku mengatakan kalau dia bukan orang yang akan melakukan kejahatan. Meski begitu, aku tetap akan bertanya kepada Charles nanti tentang kenapa murid bernama Rid Archie itu bisa menggunakan teknik keluarga San Fulgen," ucap Ratu Kayana.
Lalu Ratu Kayana terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Aku pernah mendengar laporan dari Karina kalau Rid juga bisa menggunakan teknik keluarga San Lucia dan sekarang dia menggunakan teknik keluarga San Fulgen,"
"Memang saat ini Rid adalah pacar Irene dan baru sebatas itu. Rid belum menjadi bagian dari keluarga San Lucia karena belum menikahi Irene. Harusnya tidak mungkin Irene mengajari Rid teknik keluarga San Lucia karena Rid belum menjadi bagian dari keluarga San Lucia. Jika Irene dan Charles tidak mengajarinya sama sekali, bagaimana bisa dia menggunakan teknik keluarga San Lucia dan teknik keluarga San Fulgen ?," pikir Ratu Kayana
-
Di bangku penonton tempat Charles dan yang lainnya berada.
"Aku tidak percaya kalau Rid bisa menggunakan teknik yang sering aku gunakan. Apalagi teknik itu adalah teknik milik keluargaku," ucap Charles.
"Irene pernah bilang kalau Rid punya kemampuan untuk meniru teknik dari orang yang pernah dilawannya. Itulah kenapa Rid bisa menggunakan ~San Lucia Art~ tanpa diajari oleh Irene secara langsung karena Rid dan Irene selalu berlatih tanding setiap pagi. Setiap Irene berlatih tanding dengan Rid, Irene selalu menggunakan teknik ~San Lucia Art~, dari situlah Rid bisa 'meniru' teknik itu," ucap Chloe.
"Begitu ya, aku juga lumayan sering latih tanding dengan Rid, apalagi aku setiap minggunya selalu menantangnya untuk melakukan pertandingan harian. Dan ketika bertanding melawannya, aku selalu menggunakan ~San Fulgen Art Water Technique~. Tidak mengherankan kalau Rid juga bisa menggunakan teknik keluargaku," ucap Charles.
"Jangan bilang kalau Rid bisa meniru teknik milikku juga ?," tanya Noa yang terkejut.
"Kamu kan pengguna tombak, Noa, sedangkan Rid pengguna pedang. Kayaknya tidak mungkin Rid meniru teknikmu," ucap Charles.
"Tidak, ada kemungkinan kalau Rid bisa meniru teknik milik Noa juga. Rid saja bisa meniru teknik milik Irene padahal Irene adalah pengguna rapier. Memang pedang dan rapier itu tidak berbeda jauh sih,"
"Sejauh ini kita hanya mengetahui kalau Rid itu pengguna pedang tapi bagaimana kalau sebenarnya Rid juga bisa menggunakan senjata lain ? Jadi bisa saja Rid sudah meniru semua teknik dari orang yang pernah dia lawan sejauh ini, tidak peduli mereka menggunakan senjata apa," ucap Chloe.
-
Aku pun tiba di ruang tunggu peserta.
"Selamat, Rid, karena telah lolos ke babak final," ucap senior Gretta.
"Selamat, Rid," ucap senior Alisha dan juga Irene.
"Terima kasih, semuanya. Ngomong-ngomong, apa senior Alisha baru kembali dari ruang perawatan ?," tanyaku.
"Iya, lagipula luka yang aku terima tidak terlalu berat makanya pemulihannya juga cepat dan setelah itu aku memutuskan untuk kembali kesini," ucap senior Alisha.
"Begitu ya," ucapku.
"Selamat, Rid, karena telah lolos ke final. Akhirnya kita bisa saling bertanding di turnamen resmi. Aku akan mengalahkanmu di final nanti," ucap senior Vyn.
"Aku sudah bilang sebelumnya kepadamu kan, senior ? Aku yang akan mengalahkanmu dan menjuarai turnamen ini," ucapku.
Kami berdua pun saling bertatapan.
"Tiba-tiba suasana di ruangan ini menjadi panas," ucap senior Gretta.
-
Beberapa menit kemudian, pertandingan pun kembali dilanjutkan.
Kami melihat dari proyeksi kalau tuan Alan sudah berada kembali di arena.
"Maaf menunggu lama karena sebelumnya arenanya harus dikembalikan seperti semula terlebih dahulu. Karena sekarang arena sudah kembali seperti semula, mari kita lanjutkan pertandingannya. Pertandingan selanjutnya adalah pertandingan semifinal terakhir untuk murid perempuan," ucap tuan Alan.
Lalu bagan pertandingan ditunjukkan di proyeksi.
"Sekarang adalah giliran kami yang akan bertanding. Ayo kita segera ke arena, Irene," ucap senior Gretta.
"Baik," ucap Irene.
"Semangat kalian berdua," ucap senior Alisha dan senior Vyn.
"Semangat, Irene," ucapku.
Irene pun melihat ke arahku dan mengangguk.
Senior Gretta dan Irene pun berjalan menuju arena turnamen.
-
Di arena turnamen.
"Seperti yang kalian lihat di bagan pada proyeksi yang ditampilkan, peserta yang akan bertanding di pertandingan semifinal terakhir ini adalah Gretta Schwartz dari tahun keempat melawan Irene Emerald San Lucia dari tahun pertama. Mari kita sambut kedua peserta ini," ucap tuan Alan.
Para penonton pun mulai bertepuk tangan dan bersorak menyambut senior Gretta dan Irene.
Lalu mereka berdua pun memasuki arena turnamen dan mulai berdiri saling berhadapan.
"Maaf, Irene, meskipun kamu adalah juniorku, tetapi aku tidak akan lembut ketika melawanmu. Aku yang akan memenangkan pertandingan ini lalu bertanding melawan Alisha di final dan mengalahkannya," ucap senior Gretta.
"Bukan hanya kamu saja yang ingin bertanding melawan senior Alisha, senior. Aku juga ingin bertanding dan mengalahkannya lalu menjuarai turnamen ini," ucap Irene.
-Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace Hunter
FantasyPerhatian kepada semua pembaca : Sebelum membaca novel saya ini, saya ingin menginformasikan kalau novel saya ini alurnya agak lambat, jadi mungkin ada beberapa pembaca yang kurang suka dengan novel saya ini. Meski begitu, saya berterima kasih kepad...