Chapter 21 : Putri Chloe dan Putri Irene

8 2 0
                                    

”Maaf Irene, aku tidak tahu kalau masa lalumu seperti itu, aku pernah menyebutmu sebagai orang yang tidak ramah karena selalu bersikap dingin, bahkan tadi aku menyebutmu begitu karena menghindari kakakku. Padahal aku sendiri juga tidak terlalu ramah dengan orang karena sifat pemalu ku ke orang asing,” kata Chloe.

”Tidak apa-apa, putri Chloe. Tapi kamu itu selalu ramah dengan orang yang kamu kenal kan ? Berarti kamu termasuk ramah, sifat pemalumu ke orang asing itu bagus karena kamu tidak tahu apa-apa tentang mereka, kamu bisa jarak dari mereka terlebih dahulu. Kamu dan saya jelas berbeda, kamu itu seorang putri yang baik” kata putri Irene.

“Bukankah kamu juga sama, Irene ? Kamu bahkan mempekerjakan ras lain, daripada dijadikan budak, kamu lebih memilih mempekerjakan mereka sebagai asistenmu dan hubungan kalian itu sangat dekat kan ? Dan lagi bahkan di wilayahmu sendiri, kamu diakui sebagai putri yang baik karena tidak pernah memerintah sewenang wenang kepada rakyatmu sendiri,” kata Chloe.

”Ayah saya yang mempekerjakan mereka. Ayah saya tidak suka dengan perbudakan, makanya beliau lebih memilih mempekerjakan mereka. Mereka selalu mengikuti perintahku karena dibayar oleh ayah, bukan karena kami dekat. Dan untuk rakyat San Lucia yang bilang kalau saya putri yang baik, saya tidak tahu kenapa. Saya hanya mengikuti perintah ayah saya agar tidak sewenang-wenang ke rakyat sendiri,” kata putri Irene.

”Be-begitu ya ,” kata Chloe

”Di samping itu putri Chloe, kamu dan pangeran harus berhati-hati saat memilih teman agar tidak seperti saya. Kalian bisa saja cuma dimanfaatkan karena status kalian yang merupakan pangeran dan putri dari kerajaan. Kalian baru saja mendapatkan teman baru kan ? Tidak peduli itu bangsawan atau rakyat biasa, pasti mereka selalu memiliki maksud tersembunyi saat mendekati kalian,” kata putri Irene sambil melihat ke arah Rid dan lainnya.

”Apa yang kamu maksud itu Noa dan Rid ? Mereka itu bukan seperti orang yang kamu pikirkan, Noa dan Rid itu sangat baik. Noa awalnya pemalu saat berbicara denganku dan kakakku. Tapi perlahan dia sudah bisa berbicara lebih santai. Dan untuk Rid, bahkan dia mengajariku suatu teknik. Jika bukan karena dia, aku mungkin sudah kalah di pertandingan sebelumnya,” kata Chloe.

“Kamu diajari suatu teknik oleh dia ?,” kata putri Irene.

”Iya, teknik ini seperti teknik tipuan yang bisa mengelabui lawan,” kata Chloe.

”Begitu ya," kata Putri Irene.

Putri Irene sejenak terdiam seperti sedang berpikir, kemudian dia berbicara lagi.

"Saya tidak menuduh kalau mereka seperti itu. Ya intinya kamu dan pangeran perlu berhati-hati,” kata putri Irene.

”Baiklah kalau begitu,” kata Chloe.

”Saya sudah terlalu lama berbicara, ini seperti bukan diri saya yang biasanya. Kalau begitu, saya permisi dulu, putri Chloe,” kata putri Irene yang segera berbalik.

”Baiklah, Irene,” kata Chloe.

”........Jika saya sedang berada di situasi normal, mungkin saya akan menerima permintaan menjadi teman darimu, putri Chloe. Kamu adalah bangsawan yang tingkatnya lebih tinggi dari saya, tidak mungkin kamu menawarkan saya untuk menjadi teman dengan maksud tertentu seperti bangsawan yang lain,” kata putri Irene sambil menghadap ke sisi lain.

”Tapi.......,”

”.....Situasi yang sedang saya alami sangat rumit. Saya harus mengikuti ~Matchmaking Battle~ dengan Putri dari Duke San Quentine setelah lulus akademi nanti. Saya tidak tertarik dengan pertandingan itu jadi saya memutuskan mengundurkan diri dengan membatalkan syarat kepesertaan saya. Meskipun saya tidak tertarik mengikuti itu, jika saya belum membatalkan syarat kepesertaan saya dan malah akrab dengan keluarga kerajaan, mereka pasti akan menduga kalau saya masih tertarik mengikuti itu karena mendekati keluarga kerajaan untuk mencari dukungan dari keluarga kerajaan. Untuk itu, saya tidak menerima permintaan pertemanan darimu. Tapi....jika saya sudah berhasil membatalkan syarat kepesertaan saya, jika putri Chloe meminta saya menjadi temannya lagi, ...... Mungkin saya akan menerimanya,” kata putri Irene.

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang