Chapter 145 : Format Turnamen

4 1 0
                                    

"Begitu ya, jadi itu yang terjadi padamu saat kamu menjalani ujian di San Minerva. Beruntung kamu bisa mengatasi para para prajurit itu. Berarti dari 3 Duke yang kita duga sebelumnya, Duke San Minerva lah yang ingin agar ~Matchmaking Battle~ dilanjutkan makanya dia mengutus banyak prajurit untuk menghabisimu. Tersisa 2 Duke lainnya, apakah mereka juga ingin menghabisimu atau tidak, kita belum tau," ucap nona Karina.
"Hmmm mungkin aku telat membicarakan ini karena aku sebelumnya sudah cerita lumayan panjang, tapi kenapa kita malah mengobrol saat aku sedang membersihkan ruangan ini, nona ? kan nona bisa saja mengundangku ke ruanganmu untuk berbincang," ucapku.
Saat ini aku masih terus membersihkan ruangan di lantai 8 ini sambil mengobrol dengan nona Karina.
"Aku tidak menemukan alasan yang pas untuk memanggilmu ke ruanganku. Masa aku memanggilmu ke ruanganku dengan alasan hanya untuk mengobrol saja,"
"Disaat tidak menemukan alasan itu, aku mendengar kalau anggota Elevrad akan mengadakan persiapan Turnamen dan Festival, makanya aku memutuskan untuk mencarimu langsung dengan alasan ingin memeriksa persiapannya. Kamu silahkan sambil melanjutkan pekerjaanmu saja, aku tidak masalah mengobrol denganmu meskipun kamu sambil bekerja," ucap nona Karina.
"Baiklah, nona," ucapku.
"Jika Duke San Minerva termasuk orang yang ingin menghabisimu, apa mungkin seseorang yang mau menyusup ke akademi ini waktu itu adalah suruhan Duke San Minerva juga ya ?," tanya nona Karina.
"Seseorang yang mau menyusup ?," tanyaku.
"Kamu belum tau ya ? yah aku memang tidak menyebarkan tentang kasus ini karena takut akan mengganggu ketenangan para murid. Tapi sepertinya tidak apa-apa jika aku membicarakan ini denganmu,"
"Kamu tau kan kalau beberapa waktu lalu aku sempat pergi meninggalkan akademi untuk pergi ke San Lucia ?," tanya nona Karina.
Aku mengangguk pertanda tahu tentang itu.
"Saat aku pergi ke San Lucia, di malam harinya ada seorang yang mencoba untuk menyusup ke akademi. Dia memang tidak berhasil menyusup mungkin karena dia menyadari ada sihir deteksi di sekitar dinding yang mengelilingi kawasan akademi. Tapi dia sempat membunuh salah seorang penjaga yang berpatroli di luar,"
"Selain itu, saat aku sedang dalam perjalanan ke San Lucia, aku sempat dihadang oleh sekelompok bandit. Tapi aku bisa mengatasi mereka dengan mudah," ucap nona Karina
"Aku baru tau soal itu," ucapku.
"Yang jadi pertanyaanku adalah apakah kasus bandit dan seseorang yang mencoba untuk menyusup ke akademi ada hubungannya dengan Duke San Minerva ?," ucap nona Karina sambil mencoba berpikir.
"Menurutku memang ada kemungkinan kalau Duke San Minerva terlibat tapi ada juga kemungkinan kalau Duke San Minerva tidak terlibat sama sekali. Karena insiden yang terjadi antaraku dan nona Karina terjadi dalam jeda waktu yang tidak lama, makanya nona Karina bilang kalau insiden ini ada hubungannya dengan Duke San Minerva, tapi bisa saja pelakunya berbeda," ucapku.
"Yah kamu ada benarnya. Ngomong-ngomong, selain kamu yang dikepung oleh prajurit di lokasi ujian ? apa ada insiden lainnya yang terjadi di San Minerva ?," tanya nona Karina.
"Ah suatu hari saat aku berkeliling di kota San Minerva di pagi hari, aku melihat di pinggiran kota ada banyak bangunan yang hancur dan banyak prajurit yang berjaga disana. Saat aku bertanya kepada salah satu prajurit yang disana, prajurit itu bilang kalau bangunan itu hancur akibat pertarungan antara Komandan Pasukan Silver Peacock melawan para pelaku kejahatan yang sering beraksi disana saat malam hari. Aku diberi tahu kalau saat itu di kota San Minerva sering terjadi tindak kejahatan, tapi aku tidak yakin kalau yang dilawan Komandan Pasukan itu adalah pelaku kejahatan biasa. Sepertinya prajurit itu menyembunyikan fakta yang sebenarnya," ucapku.
"Aku juga pernah dengar kalau kota San Minerva sering terjadi tindak kejahatan di malam hari. Tapi soal bangunan yang hancur itu memang agak aneh, tidak mungkin dalam membereskan pelaku kejahatan biasa akan menghancurkan bangunan seperti itu. Sepertinya kaka- maksudku Yang Mulia Ratu tau sesuatu. Aku akan membicarakan tentang ini dan membahas tentang Duke San Minerva juga dengannya. Aku penasaran apakah Duke San Minerva memberitahu tentang kematian prajuritnya ke Yang Mulai Ratu atau tidak," ucap nona Karina.
"Sepertinya gara-gara aku sekarang berpasangan dengan Irene, muncul banyak sekali masalah. Aku minta maaf, nona," ucapku.
"Kamu tidak perlu minta maaf, Rid. Kamu bebas untuk melakukan apapun seperti berpasangan dengan Irene tanpa ada yang melarang kalian. Seperti aku yang sekarang memilih untuk keluar dari keluargaku yang bangsawan karena ingin melakukan apapun juga tanpa ada larangan,"
"Kita sudah mengobrol cukup lama, kalau begitu aku akan kembali ke ruanganku dulu. Aku akan menghubungimu lagi apabila aku sudah membicarakan tentang ini dengan kaka- maksudku Yang Mulia Ratu," ucap nona Karina.
"Padahal kalau memang beliau mau memanggil Yang Mulia Ratu dengan sebutan 'kakak' di depanku ya tinggal bilang saja begitu, apa mungkin beliau malu ?," pikirku.
"Baiklah, nona Karina," ucapku.
Nona Karina pun pergi meninggalkan ruangan yang sedang aku bersihkan. Saat nona Karina meninggalkan ruangan, beliau pun langsung berpapasan dengan senior Sophie.
"Ah maaf, nona Karina," ucap senior Sophie.
"Tidak apa-apa, Sophie," ucap nona Karina.
"Apa nona Karina mau mau lanjut berkeliling ?," tanya senior Sophie.
"Ah tidak, aku sudah selesai berkelilingnya. Aku mau kembali ke ruanganku dulu," ucap nona Karina.
"Baik, nona," ucap senior Sophie.
Lalu nona Karina pun pergi meninggalkan lantai 8.
"Apa yang nona Karina lakukan tadi di ruangan yang sedang Rid bersihkan ?," ucap senior Sophie.
-
Keesokan harinya.
Kami yang merupakan anggota Elevrad berkumpul kembali di ruangan utama Elevrad. Kami berkumpul sejak pagi untuk membahas tentang persiapan Turnamen dan Festival. Karena ini sudah menjelang akhir tahun ajaran dan pembelajaran di akademi hanya latihan bebas di tempat latihan saja, aku dan yang lainnya yang merupakan anggota Elevrad diizinkan untuk pergi ke ruangan Elevrad.
"Rapat kali ini telah selesai, kalian silahkan lanjutkan persiapan turnamen dan festival. Ah benar juga, aku akan memberitahukan tentang format turnamen tahun ini kepada kalian. Sebenarnya format ini belum diberitahukan kepada semua murid, tapi aku akan beri pengecualian kepada kalian karena kalian adalah anggota Elevrad,"
"Turnamen kali ini akan dipisah menjadi 2 yaitu turnamen untuk murid laki-laki dan turnamen untuk murid perempuan. Tiap turnamen hanya diikuti oleh 32 peserta yang masing-masing tahun angkatan diikuti oleh 8 peserta. Untuk mendapatkan 8 peserta dari masing-masing tahun angkatan, tiap tahun angkatan yang mau mengikuti turnamen akademi ini harus melalui kualifikasi terlebih dahulu sampai akhirnya tersisa 8 peserta yang akan melaju ke turnamen puncak yang akan diselenggarakan di gedung tengah,"
"Kualifikasi turnamen akan dimulai di Minggu kedua bulan ini yang berarti akan dimulai satu Minggu lagi. Bagi kalian yang mau ikut turnamen ini, kalian harus bersiap untuk mengikuti kualifikasinya. Meskipun kalian anggota Elevrad, kalian harus mengikuti kualifikasi terlebih dahulu dan tidak bisa langsung mengikuti turnamen puncaknya. Aku pun sebagai ketua juga harus mengikuti kualifikasi terlebih dahulu untuk bisa mengikuti turnamen puncaknya. Jangan sampai kalian kalah terlebih dahulu di kualifikasi ya, khususnya kamu, Rid. Jangan lupa tentang tantanganku sebelumnya," ucap senior Vyn.
Anggota Elevrad yang lainnya pun menoleh ke arahku setelah senior Vyn berkata seperti itu.
"Yah yang penting sekarang kita harus fokus untuk persiapan turnamen dan festival terlebih dahulu. Ayo kita kembali bekerja," ucap senior Vyn.
Kami pun keluar dari ruangan utama Elevrad dan melanjutkan pekerjaan kami untuk mempersiapkan turnamen dan festival akademi. Kami yang merupakan tim untuk persiapan turnamen, kembali ke lantai 8-10 Gedung tengah untuk membersihkan area turnamen itu. Karena area turnamen sangat luas, mustahil area itu bisa dibersihkan dalam waktu satu hari, makanya pekerjaan bersih-bersih kemarin kami lanjutkan hari ini.
-
Lalu seminggu pun telah berlalu sejak itu, persiapan untuk turnamen akademi pun sudah berhasil diselesaikan. Sementara itu, persiapan untuk festival akademi sudah berjalan lebih dari 50%. Karena persiapan turnamen sudah selesai, anggota tim persiapan turnamen memutuskan untuk membantu tim persiapan festival.
Bersamaan dengan melanjutkan persiapan festival akademi, hari ini kualifikasi untuk turnamen akademi pun juga telah dimulai.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang