"Perkenalkan namaku adalah Vyn Laterza. Aku adalah ketua Elevrad San Fulgen Akademiya," ucap pria itu.
"Laterza ? Bukannya nama itu..," ucapku.
"Sepertinya kamu menyadarinya ya Rid. Ya, kamu benar. Vyn Laterza, dia itu adalah kakak sepupu dari putri Amelia," ucap Charles.
"Berapa banyak anak atau kerabat dari bangsawan tingkat atas yang bersekolah disini ?," pikirku.
-
"Hei lihat itu, siapa orang yang sedang berada di arena itu ?,"
"Lihat lencana yang dia kenakan, itu adalah lencana platinum,"
"Lencana platinum ?!?!? Jangan bilang dia itu tahun ke 4,"
"Apa yang dilakukan murid tahun ke 4 disini ? Bukannya murid tahun lain tidak boleh memasuki gedung tahun pertama selain murid tahun pertama itu sendiri ?,"
"Daripada itu, apakah kalian lihat ? Dia itu, dia berdiri di atas air," ucap para murid lainnya.
Murid-murid yang lain nampak terkejut dengan hadirnya sosok yang tidak mereka duga di arena.
"Normalnya memang murid tahun lainnya tidak boleh memasuki gedung murid tahun yang berbeda dengannya. Namun ada pengecualian untuk anggota Elevrad. Karena Elevrad merupakan komite murid di akademi ini, anggota Elevrad diperbolehkan untuk memasuki gedung tahun manapun," ucap pengawas Elgin menjelaskan kepada murid-murid yang berada di dekatnya.
"Jadi dia itu adalah anggota Elevrad ?," tanya salah satu murid itu.
"Dia bukan hanya anggotanya, dia itu adalah ketua Elevrad saat ini," ucap pengawas Elgin.
Murid-murid semakin terkejut mendengar perkataan pengawas Elgin.
"Kenapa ketua Elevrad datang ke arena ini ?,"
"Dan lagi kenapa sekarang dia berdiri di hadapan Rid dan pangeran Charles," ucap murid-murid itu.
-
"Vyn Laterza ? Apa yang mau dia lakukan di arena ?," tanya Chloe.
"Sepertinya kamu mengenalnya ya Chloe ?," tanya Noa.
"Iya, walaupun aku tidak pernah mengobrol dengannya," ucap Chloe.
"Tapi tadi pengawas itu bilang kalau dia seorang ketua Elevrad. Apa yang mau ketua Elevrad itu lakukan di hadapan Rid dan Charles ? Dan lagi ketua Elevrad itu, dari melihatnya saja aku sudah tau kalau dia orang yang sangat kuat," ucap Noa.
-
"Vyn Laterza, kakak sepupu putri Amelia. Aku tidak mengira kalau dia adalah ketua Elevrad di akademi ini," ucap putri Irene.
"Jadi orang itu adalah sepupu putri Amelia. Apa yang mau orang itu lakukan di hadapan Rid dan pangeran Charles ?," tanya Leandra.
"Entahlah, lebih baik kita lihat sendiri apa yang mau dilakukannya," ucap putri Irene.
-
"Sepertinya kehadiranmu membuat murid-murid terkejut, senior. Aku tidak tahu bagaimana harus memanggilmu jadi aku bilang 'senior' saja," ucapku.
"Silahkan, senyamanmu saja," ucap senior Vyn.
"Jadi apa yang dilakukan ketua Elevrad di arena ini ? Jika kamu ada perlu denganku atau Charles, bisakah menunggu nanti soalnya aku ingin mengantar Charles terlebih dahulu. Ini darurat," ucapku.
"Darurat ya ? Ya jika dilihat dari mata orang lain, kondisi pangeran Charles mungkin sedang darurat. Apalagi kalau dilihat oleh Amelia, bisa-bisa dia menangis begitu melihat calo-, ah maksudku pangeran yang dihormatinya terluka seperti ini," ucap senior Vyn.
"Baguslah kalau senior mengerti, jadi aku ingin mengantar Charles terlebih dahulu," ucapku.
"Tapi dari yang dilihat oleh mataku ini. Sepertinya kondisi pangeran tidak darurat atau bahkan bisa dibilang kondisinya sudah pulih total," ucap senior Vyn.
Aku sedikit terkejut mendengar perkataannya.
"Aku tidak tahu ....apa yang kamu katakan. ....Tapi aku sudah....sangat lemas....jadi aku perlu....buru-buru dibawa ke....ruang perawatan," ucap Charles.
"Aktingmu keren juga ya pangeran Charles," ucap senior Vyn.
"Sudah cukup, Charles. Dia sudah tau tentang ini," ucapku yang menyuruh Charles untuk berhenti berpura-pura.
"Sepertinya kamu melihatku saat aku sedang menyembuhkan Charles," ucapku.
"Bukan hanya itu saja, aku sudah menonton pertandinganmu dengan pangeran sejak awal. Bahkan aku juga melihat saat kamu melangkah di atas air dengan cepat hingga semua orang tidak menyadari kalau kamu bisa bergerak cepat di air dengan melangkah di atasnya," ucap senior Vyn.
"Jadi itu alasan kenapa sekarang kamu juga ikut berdiri di atas air. Aku pikir kamu cuma ingin pamer saja, senior," ucapku.
"Ya setengahnya benar, alasan yang lain untuk membuatmu tidak nyaman jika aku berhasil melakukan teknik yang kamu lakukan juga," ucap senior Vyn.
"Begitu ya," ucapku.
"Teknik berjalan di atas air tadi dan juga teknik penyembuhan kamuflase. Kamu mungkin sudah mengecoh banyak orang di arena ini. Tapi Rid Archie, tidak semua orang bisa kamu kecoh," ucap senior Vyn.
"Aku paham, sepertinya kedepannya aku harus lebih berhati-hati dalam menggunakan kekuatanku lagi agar tidak disadari oleh orang yang berpenglihatan khusus seperti kamu, senior," ucapku.
"Aku tidak tahu dia memang murni punya penglihatan khusus atau itu karena kacamata yang dia pakai," pikirku.
"Jadi apa yang membuatmu datang ke arena ini dan menghampiri kami berdua, senior ? Jangan bilang kamu cuma ingin menyapa pangeran saja karena kamu juga salah satu kerabat bangsawan tingkat atas," ucapku.
"Ya itu salah satunya. Aku ingin menyapa pangeran Charles sebagai keponakan dari Duke San Quentine," ucap senior Vyn.
"Harusnya kamu tidak perlu repot-repot, senior Vyn. Aku tidak mempermasalahkan apabila kamu tidak menyapaku juga," ucap Charles.
"Tidak, tidak. Sebagai seorang bangsawan yang bertata krama haruslah menyapa bangsawan yang lebih tinggi dari kami," ucap senior Vyn.
"Baiklah, aku terima sapaanmu," ucap Charles.
"Terima kasih, pangeran. Pangeran tidak usah berperilaku formal dengan memanggilku sebagai 'senior', memanggil namaku saja juga sudah cukup," ucap senior Vyn.
"Tidak, tidak mungkin aku memanggil senior yang bahkan 3 tingkat lebih tinggi dariku hanya menggunakan nama saja," ucap Charles.
"Baiklah, senyaman pangeran saja," ucap senior Vyn.
"Kalau begitu, karena sapaannya sudah selesai apa alasan lain yang membuat senior sampai menghampiri kami berdua ?," tanya Charles.
"Aku yakin kemarin Amelia sudah mengundang pangeran dan putri Chloe untuk bergabung dengan Elevrad," ucap senior Vyn.
"Iya, tapi aku belum tertarik untuk bergabung dengan Elevrad," ucap Charles.
"Ya aku sudah tau kalau pangeran dan putri Chloe belum tertarik untuk bergabung dengan Elevrad. Tapi undangan dari Amelia masih berlaku untuk kalian berdua jadi kalau kalian tertarik silahkan datang ke ruangan kami," ucap senior Vyn.
"Baiklah," ucap Charles.
"Urusanku dengan pangeran sudah selesai, sekarang adalah urusanku denganmu, Rid Archie," ucap senior Vyn.
"Ada urusan apa denganku, senior ?," tanyaku.
"Aku ingin mengundangmu langsung untuk bergabung dengan Elevrad. Orang sekuat dan sepintar dirimu yang pantas menempati peringkat 1 di ujian masuk akademi dan bahkan bisa menggunakan sihir penyembuhan, mustahil orang berbakat sepertimu tidak ku undang untuk bergabung dengan Elevrad," ucap senior Vyn.
"Bergabung dengan Elevrad ya ? Sayangnya aku belum tertarik untuk bergabung dengan komite itu," ucapku.
"Oh begitu ya, tapi aku tidak menerima jawaban selain 'iya'," ucap senior Vyn.
"Kamu pemaksa juga ya, senior. Tapi jawabanku tidak akan berubah, aku tetap belum tertarik untuk bergabung dengan komite itu," ucapku.
"Kalau begitu..... Hei, tuan pengawas. Apakah aku diizinkan untuk melakukan sedikit permainan kecil ?," ucap senior Vyn yang tiba-tiba berteriak kepada pengawas Elgin.
"Tidak masalah, asalkan kamu tidak berlebihan," ucap pengawas Elgin.
"Baiklah, aku sudah mendapatkan izin. Kalau begitu.....," ucap senior Vyn.
Senior Vyn mengarahkan tangannya kebawah dan menyentuh genangan air dibawahnya.
~Water Creation Magic, Water Great Wolf~
Tiba-tiba dari air yang berada di bawahku, muncul serigala besar yang ingin melahapku. Karena Charles berada dekat denganku, aku langsung mendorong Charles menjauh dariku. Serigala air itu pun berhasil melahapku.
"Rid!!!!," teriak Charles.
"Wah-wah sungguh teman yang baik, padahal kalau pun dia tidak mendorong pangeran, aku juga tidak akan menyerang pangeran," ucap senior Vyn.
Murid-murid yang melihat kejadian itu pun terkejut.
"Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tapi apa yang sebenarnya terjadi ? Rid Archie, dia tiba-tiba dilahap oleh serigala besar itu," ucap salah satu murid yang terkejut.
"Apa yang kamu lakukan pada Rid, senior Vyn ?," ucap Charles yang bersiap untuk menyerang senior Vyn.
"Santai saja pangeran. Jika kamu berencana bergerak menyerangku, murid-murid akan curiga setelah tau kamu bisa bergerak bebas. Walaupun aku tahu tentang sihir penyembuhan milik Rid Archie, tapi aku belum memberitahukannya pada murid yang lain loh," ucap senior Vyn.
Mendengar itu, Charles berhenti bergerak dan tidak berencana untuk menyerang senior Vyn lagi.
"Tenang saja, aku tidak melukai Rid. Aku hanya menangkap dia untuk dibawa ke ruang Elevrad," ucap senior Vyn.
Sementara itu, aku berada di dalam tubuh serigala itu.
"Apa ini berada di dalam perut binatang ciptaan itu ? sepertinya senior itu tidak berniat untuk menyakitiku dan hanya berniat untuk menangkapku. Tapi aku tidak mau ditangkap semudah itu, aku harus keluar dari sini. Karena pedang ku sudah hancur, sepertinya tidak ada pilihan lain untuk menggunakan pedang yang terbuat dari sihir," ucapku.
~Flame Magic, Create Magic Weapon, Flame Sword~
Lalu aku membuat pedang api. Aku mulai menusuk perut binatang itu dan menebas binatang itu dari dalam. Binatang itu pun terbelah menjadi dua dan menguap menjadi uap air. Aku pun berhasil keluar dari dalam binatang itu.
"Kamu berhasil keluar dari dalam situ ya, yah aku tidak terkejut sih," ucap senior Vyn.
"Apa permainan kecilmu sudah selesai, senior ?," tanyaku.
"Kalau begitu bagaimana kalau aku meningkatkan tingkat permainannya ?," ucap Senior Vyn.
Senior Vyn pun mulai menyentuh genangan air dibawahnya lagi.
~Water Creation Magic, Water Wolf Army~
Senior Vyn menciptakan belasan serigala yang tercipta dari air di hadapannya.
"Dan untuk tambahannya," ucap senior Vyn.
~Water Creation Magic, Water Dragon~
Lalu senior Vyn menciptakan seekor naga besar yang terbuat dari air. Dia lalu berdiri di atas kepala naga tersebut.
"Nah, bagaimana kalau kita bermain-main sebentar, Rid Archie," ucap senior Vyn.
-Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace Hunter
FantasiPerhatian kepada semua pembaca : Sebelum membaca novel saya ini, saya ingin menginformasikan kalau novel saya ini alurnya agak lambat, jadi mungkin ada beberapa pembaca yang kurang suka dengan novel saya ini. Meski begitu, saya berterima kasih kepad...