Chapter 136 : Silver Magic

4 2 0
                                    

Komandan Keira terus melemparkan kelereng-kelereng yang terbuat dari sihirnya ke arah perempuan Demi-Human itu. Perempuan Demi-Human itu berhasil menghindari kelereng-kelereng itu tapi ada beberapa kelereng yang menggores tubuhnya dan mengakibatkan luka.
"Meskipun ini hanya goresan tapi lama-kelamaan luka ini menjadi sakit sekali. ~Silver Magic~ ya ? aku dengar semua Komandan Pasukan di San Fulgen itu ahli dalam sihir lanjutan yang sama dengan nama pasukan mereka. ~Silver Peacock~ dan ~Silver Magic~, itu masuk akal," pikir perempuan Demi-Human itu.
Karena kelereng-kelereng itu, bangunan-bangunan yang berada di sekitar pertarungan mereka dipenuhi oleh banyak lubang akibat kelereng-kelereng itu.
"Apa kamu hanya bisa menghindar saja, kucing kecil ? Kenapa kamu tak melawan sama sekali ? Harusnya kamu tadi jawab saja pertanyaan yang aku tanyakan, jadinya kamu tidak capek lari-lari terus menghindari semua kelereng ini. Asal kamu tau saja, di dalam sihirku itu terdapat racun jangka panjang. Jika kamu tidak segera menyelesaikan ini, racun itu akan menyebar di dalam tubuhmu lewat luka goresan yang ada pada tubuhmu itu," ucap Komandan Keira.
Mendengar itu, perempuan Demi-Human itu langsung berbalik dan berusaha melancarkan serangan.
~Wind Magic, Great Wind Jaguar Claw~
Dia melancarkan serangan dari cakarnya dan menyerang komandan Keira dengan serangan jarak jauh. Serangan cakar itu sangat besar, hampir seperti seukuran bangunan yang ada di sekitar mereka.
~Silver Magic, Silver Shield~
Komandan Keira menggunakan sihirnya untuk membuat sebuah perisai. Perisai itu berhasil menahan serangan itu agar tidak mengenainyaa. Tapi karena serangan itu sangat besar, sebagian serangan yang tidak tertahan oleh perisai Komandan Keira tetap lolos melewati Komandan Keira dan menghantam bangunan di belakangnya. Karena serangan itu, pada bangunan itu terdapat bekas cakar raksasa di dindingnya dan perlahan bangunan itu mulai hancur dan rubuh.
Komandan Keira mengubah kembali perisai perak yang sebelumnya dia buat menjadi perak cair.
~Silver Magic, Silver Whip~
Dia mengubah perak cair itu menjadi cambuk dan langsung menyerang perempuan Demi-Human tersebut. Demi-Human tersebut dengan cepat menghindar, sehingga serangan cambuk itu malah menyentuh jalanan dan membuat jalanan itu menjadi hancur.
Setelah menghancurkan jalanan dengan cambuknya, Komandan Keira mengarahkan cambuk itu lagi ke arah perempuan Demi-Human itu. Perempuan Demi-Human itu lengah dan kakinya tertangkap oleh cambuk itu. Komandan Keira langsung mengayunkan cambuk itu ke segala arah yang membuat perempuan Demi-Human itu menghantam dan membentur semua dinding bangunan yang ada di sekitar.
"Bahkan dengan ini kamu masih belum tumbang juga ya. Kamu hebat juga, tapi akan aku akhiri kamu dengan ini," ucap komandan Keira.
Dia memanjangkan cambuknya dengan tinggi ke atas. Beberapa warga dan prajurit di sekitar melihat itu dengan heran. Apalagi mereka juga melihat seseorang dengan kaki terlilit juga ikut mengarah ke atas dengan cambuk itu.
Setelah sampai di ketinggian yang pas, komandan Keira pun berhenti memanjangkan cambuknya itu.
"Hei, apa kamu tidak mau menjawab pertanyaanku yang tadi ?," tanya Komandan Keira.
"Entah apapun yang mau kamu lakukan, aku akan tetap tutup mulut," ucap perempuan Demi-Human itu.
"Ternyata kamu orang yang setia juga, kalau begitu selamat tinggal," ucap komandan Keira.
Setelah itu dia langsung mengayunkan cambuk itu ke bawah ke arah bangunan-bangunan berada.
~Silver Whip Impact~
Dia membanting perempuan Demi-Human itu dari atas ke bawah dengan kecepatan yang luar biasa. Perempuan Demi-Human itu pun menghantam bangunan di bawahnya sampai bangunan itu hancur sepenuhnya
*BUMMMMMMMMMMMMMMM
Bunyi benturan yang dahsyat pun terdengar. Suara benturan itu terdengar dengan jarak yang lumayan jauh. Para warga kota yang awalnya berada di rumah masing-masing langsung keluar dan mencari tahu suara apa itu.
Sementara itu, para warga yang tinggal di pinggiran kota, dan di sekitar tempat komandan Keira dan perempuan Demi-Human itu bertarung langsung pergi melarikan diri. Prajurit Silver Peacock yang berada dekat dengan lokasi langsung bersiap untuk mengevakuasi dan menghimbau para warga agar tidak terlalu dekat dengan lokasi.
"Komandan sepertinya sedang mengamuk," ucap salah satu prajurit.
"Ini masih mending daripada dia mengubah sebagian kota menjadi lautan cairan perak," ucap prajurit yang lainnya.
Di tempat perempuan Demi-Human itu menghantam bangunan saat ini sedang diselimuti asap tebal yang muncul akibat bangunan yang hancur. Setelah membanting perempuan itu, komandan Keira langsung menyusutkan cambuknya dan mengubahnya kembali menjadi cairan perak. Setelah itu, dia pun berjalan ke arah bangunan yang hancur itu untuk melihat keadaan perempuan Demi-Human itu. Dia menyusuri puing-puing bangunan dan asap tebal yang mengepul di sekitar. Setelah itu, dia menemukan perempuan Demi-Human itu sudah tidak sadarkan diri dengan banyak darah pada tubuhnya. Ada juga darah yang keluar dari mulut dan hidungnya. Komandan Keira lalu membungkuk dan menggerakkan jarinya ke hidung perempuan tersebut untuk memeriksa apakah dia sudah mati atau belum.
"Hmmm, tidak kusangka kamu masih hidup dengan luka sebanyak ini. Aku yakin beberapa organ dalammu ada yang rusak akibat menghantam bangunan dengan kecepatan tinggi. Tapi yah, kalau kamu masih hidup itu juga bagus, aku bisa menginterogasimu lagi nanti ketika kamu sudah sadar," ucap Komandan Keira.
Kemudian Komandan Keira berniat untuk membopong tubuh perempuan Demi-Human itu, tapi...
Tiba-tiba sebuah panah melesat ke arahnya. Komandan Keira dengan cepat memegang pedang besarnya untuk menjadi perisai agar bisa menahan serangan panah itu. Serangan panah itu berhasil ditahan, tapi Komandan Keira terdorong mundur oleh serangan panah itu.
"Apa-apaan panah ini ? kenapa panah ini sangat kuat ?," pikir Komandan Keira.
Dia pun terus terdorong sampai akhirnya menabrak dinding bangunan di belakangnya dan masuk ke dalam bangunan tersebut.
"Kalian berdua cepat serang bangunan itu sampai hancur lalu segera membawa Ludmila pergi," ucap seseorang dari atas sebuah bangunan.
Orang itu yang menembakkan panah ke arah Komandan Keira.
"Siap," ucap dua orang yang diperintahkan.
~Great Twin Dog Claw~
Dua orang itu melancarkan serangan ke arah bangunan yang Komandan Keira masuki. Setelah terkena serangan itu, bangunan itu pun hancur dan menimbun Komandan Keira yang berada di dalamnya. Dua orang itu langsung bergegas membawa perempuan Demi-Human yang tidak sadarkan diri itu.
"Uwah, kondisinya benar-benar parah," ucap salah satu dari mereka berdua.
"Kita harus cepat, dia masih bisa diselamatkan jika kita tepat waktu," ucap salah satu yang lainnya.
Mereka berdua pun membopong perempuan Demi-Human tersebut. Namun tiba-tiba, bangunan hancur yang menimbun Komandan Keira berubah menjadi cairan perak dengan jumlah banyak.
"Kalian pergilah duluan, aku akan mengulur waktu untuk menahannya," ucap seseorang di atas bangunan.
"Baiklah, tuan," ucap mereka berdua.
Mereka berdua pun langsung pergi dengan cepat sambil membopong perempuan Demi-Human tersebut.
"Ada apa ini, ternyata ada orang lain yang ingin mengambil peliharaan itu. Padahal aku ingin memeliharanya sendiri," ucap Komandan Keira.
Dia muncul di tengah-tengah luapan cairan perak itu tanpa terluka sedikitpun meskipun tadi sempat tertimpa reruntuhan bangunan. Setelah itu, dia langsung melompat dengan sangat tinggi ke udara sambil mengarah ke seseorang yang berada di di atas salah satu bangunan. Orang tersebut mengenakan jubah dan penutup kepala untuk menyembunyikan wajahnya.
"Apa kamu adalah pemimpinnya ? Auramu terlihat kuat," ucap Komandan Keira.
Namun orang itu hanya terdiam. Komandan Keira bersiap melakukan serangan dengan pedang besarnya. Dia memegang pedang besarnya dengan satu tangan dan mulai mengayunkan pedang tersebut.
~Silver Magic : Great Silver Slash~
Dia melancarkan tebasan perak yang besar ke arah orang itu. Tebasan itu langsung membelah seluruh bangunan itu secara vertikal. Setelah terbelah, bangunan itu pun mulai hancur. Tapi orang yang berada di atas bangunan itu berhasil menghindar. Komandan Keira yang menyadari itu langsung bergegas mendekati orang itu lagi.
"Sepertinya mereka sudah pergi cukup jauh, kalau begitu aku harus pergi juga," ucap orang berjubah itu.
"Mau pergi kemana kamu ? Kamu tidak akan kemana-mana karena ada aku disini," ucap Komandan Keira yang tengah bersiap untuk menyerangnya lagi.
~Bear Roar~
Orang dengan jubah itu mengaum dengan keras sampai menggetarkan bangunan di sekitarnya. Raungan itu terdengar sangat keras sampai membuat orang-orang dan prajurit di sekitarnya terkejut. Sementara itu, Komandan Keira nampak tidak bisa bergerak akibat raungan orang itu, bahkan untuk berbicara saja juga tidak bisa.
Setelah itu, orang itu langsung pergi dengan cepat meninggalkan lokasi.
Setelah beberapa saat, para prajurit yang terkejut dengan suara raungan itu langsung pergi ke lokasi.
"Komandan, apa kamu tidak apa-apa ? suara apa yang tadi itu ?," tanya salah satu prajurit.
"Tenang saja, aku tidak apa-apa. Suara tadi hanyalah suara peliharaan yang lepas," ucap komandan Keira.
"Orang yang kamu lawan melarikan diri ? kalau begitu kita harus mengejarnya," ucap prajurit itu.
"Tidak perlu, lagipula mereka sudah pergi jauh," ucap komandan Keira.
"Mereka ? Jadi tidak hanya satu orang saja ?," tanya prajurit itu.
Komandan Keira tidak menjawab pertanyaan prajurit itu. Dia terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Orang berjubah itu, raungannya itu menandakan kalau dia seorang Demi-Human juga sama seperti perempuan itu. Tapi, raungan orang itu sangat kuat sampai bisa membuatku tidak bisa bergerak. Tidak salah lagi kalau orang itu memiliki level yang sama denganku atau bahkan lebih tinggi. Apa dia salah satu Komandan kerajaan Sedona ? Seingatku, Komandan Sedona tidak mempunyai komandan dari suku beruang, apakah dia komandan baru ? Atau mereka adalah anggota dari suatu organisasi ? Aku dengar 'Frost Wolf' juga sedang mencari tau tentang organisasi mencurigakan yang muncul di San Fulgen. Apa yang mereka lakukan di kerajaan San Fulgen ? Perempuan Demi-Human yang tadi kulawan bilang kalau dia kesini untuk menghabisi 'target', siapa 'target' yang dia maksud ?,"
"Hahhhhhh tidak ada gunanya aku memikirkan ini sendiri. Aku harus menceritakan tentang ini ke Komandan Tertinggi dan Yang Mulia Ratu," ucap Komandan Keira.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang