"~Magic Martial Arts~ mu sepertinya beda dengan yang sebelumnya. Sebelumnya kamu hanya melapisi tangan dan kakimu menggunakan sihir angin, dan sekarang semua tubuhmu dilapisi oleh sihir angin," ucap Charles.
"Karena aku harus menggunakan seluruh tubuhku untuk mengalahkanmu Charles, demi 200 poin di hari pertama," ucap Noa.
~Accelerate~
~Speed Boost~
Noa dan Charles sama-sama menggunakan Boost untuk meningkatkan kecepatan mereka. Mereka pun saling mendekati satu sama lain dan beradu serangan jarak dekat. Noa menggunakan pukulan dan tendangannya untuk menyerang Charles. Sedangkan Charles menggunakan pedang airnya untuk menyerang Noa.
~Wind Slash~
Noa menendang Charles dan dari tendangan itu terbentuk sebuah tebasan angin. Namun tebasan angin itu berhasil ditahan oleh Charles menggunakan pedangnya.
~Water Sword, Thrust~
Charles berusaha menusuk Noa menggunakan pedangnya namun berhasil ditahan Noa dengan menggunakan kedua tangannya yang membentuk pose silang. Walaupun berhasil menahannya, Noa tetap terdorong ke belakang.
"Kemarilah, tombak," ucap Noa.
Noa berusaha memanggil tombaknya yang terjebak di dinding air milik Charles namun tombaknya itu tak bergeming
"Sudah kubilang, Noa. Tombakmu itu tidak akan bisa keluar dari dinding air itu," ucap Charles.
"Kalau begitu, aku tinggal membuatnya saja," ucap Noa.
~Wind Magic, Create Magic Weapon, Wind Spear~
"Kapasitas Manamu banyak sekali ya Noa, bahkan kamu masih bisa memakai beberapa sihir. Apa kamu tidak takut jika kehabisan mana ?," tanya Charles.
"Aku kehabisan mana pun tidak akan membuat poin ku berkurang apabila aku menang," ucap Noa.
Noa melesat maju ke arah Charles. Dia berusaha menyerang Charles dari jarak dekat. Dia menyerang Charles dengan kombinasi menggunakan tombak, pukulan dan tendangannya. Charles yang menahan kombinasi serangan itupun nampaknya mulai kewalahan.
"Aku kira ~Magic Martial Arts~ Noa hanya berfokus pada serangan pukulan dan tendangannya. Bagaimana bisa dia menggabungkan ~Magic Martial Arts~ nya dengan senjatanya ?," pikir Charles.
Terus menahan kombinasi serangan itupun membuat pertahanan Charles sedikit terbuka, Noa pun mengambil kesempatan itu untuk menyerang Charles dengan telak.
"Wind Spear, Thrust,"
Noa mencoba menusuk Charles dengan tombaknya. Namun Charles tidak diam saja untuk menerima serangan itu secara cuma-cuma, dia juga berniat menyerang Noa saat Noa berpikir untuk menyerangnya.
"Water Sword, Thrust,"
Charles pun juga mencoba menusuk Noa dengan pedangnya. Kedua serangan itu saling melewati satu sama lain dan tepat mengenai targetnya masing-masing. Noa berhasil menusuk Charles tepat di perutnya begitupun juga Charles yang berhasil menusuk Noa tepat di perutnya. Mereka berduapun masing-masing terdorong karena serangan tusukan itu.
-
Setelah mengobrol dengan pengawas Elgin di bangku penonton yang berada di depan, aku kembali ke tempat Kotaro, Chloe dan Enzo.
"Pertarungan mereka sangat sengit ya, jadi ini pertarungan antara peringkat ke 3 melawan peringkat ke 6," ucap Kotaro yang takjub.
"Kamu habis bicara apa dengan pengawas itu, Rid ?," tanya Chloe.
"Hanya berbicara tentang hal yang tidak begitu penting," ucapku.
"Begitu ya," ucap Chloe.
"Ngomong-ngomong Chloe, kenapa kamu tidak menyemangati kakakmu ? Padahal suasana di arena ini sedang sepi. Tidak ada murid lain yang menontonnya," ucapku.
"Eh, tidak mau ah, aku menyemangatinya di dalam hati saja," ucap Chloe.
"Tapi untungnya tadi saat kita kesini, tidak ada yang menyadari kalau kita akan melakukan pertandingan harian. Jika mereka menyadari, mereka pasti akan ikutan nonton juga dan menjadi ramai," ucap Enzo.
"Ya, kamu benar. Tapi jika mereka berdua melakukan serangan yang berdampak besar, sepertinya para murid yang dibawah bisa tau kalau kita sedang melakukan pertandingan harian. Dan mereka akan langsung kesini untuk menontonnya," ucapku.
-
*Haaahhhh *Haaaaahhh *Haaaahh, ucap mereka berdua yang sudah kelelahan. Walaupun mereka berdua sudah kelelahan, namun pertandingan belum usai.
Noa memegang tombaknya dan berusaha untuk melemparnya ke arah Charles.
~Wind Ballista~
Tombak itu pun dilempar Noa ke arah Charles.
"Teknik ini lagi, sudah berapa kali kamu menggunakan teknik ini, Noa ? Tapi sekarang aku sudah punya sihir yang dapat menahannya," ucap Charles.
~Water Magic, Thick Water Wall~
Tombak itu pun menghantam dinding air itu dan masuk ke dalam dinding air itu dan terjebak disana.
"Harusnya kamu tau Noa kalau ~Wind Ballista~ mu tidak akan bekerja lagi, kenapa kamu masih tetap menggunakannya," ucap Charles.
"Karena ~Wind Ballista~ itu hanya umpan," ucap Noa yang tiba-tiba sudah berada di belakang Charles.
"Apa ?," ucap Charles yang terkejut karena Noa sudah berada dibelakangnya.
"Jangan bilang, dia memakai trik yang sama saat pertandingan ketiga," pikir Charles.
Noa berusaha memukul Charles dari belakang namun Charles dengan sigap berbalik dan menahan pukulan itu menggunakan pedangnya. Lalu Noa melanjutkannya dengan tendangannya namun lagi-lagi berhasil ditahan Charles. Noa terus memukul dan menendang Charles walaupun berhasil ditahan oleh pedangnya.
"25,"
"35,"
"40," ucap Noa yang sedang berhitung
"Apa yang sedang kamu hitung Noa ? Aku ingat saat di pertandingan ketiga kamu juga sempat menghitung kayak gini," tanya Charles sembari terus menahan serangan Noa.
"Aku sedang menghitung kombo seranganku kepada lawan," ucap Noa.
"Kombo serangan ? ah benar juga, kamu menghitung kombo saat seranganmu berhasil mengenai musuhmu. Namun sekarang ini bahkan seranganmu tidak mengenaiku, bagaimana bisa kamu tetap menghitung," ucap Charles.
"Aku tidak pernah bilang kalau kombo seranganku itu harus kena kepada lawan. Kombo seranganku itu adalah jumlah serangan yang aku lancarkan kepada lawan tanpa berhenti, entah itu kena ataupun ditahan. Dan sekarang sudah seranganku yang ke 49, yang berarti serangan selanjutnya adalah...," ucap Noa.
"Serangan ke 50 ? Berarti pukulan penghancur itu. Aku tidak bisa menahannya secara biasa. Kalau begitu...," pikir Charles.
~Wind Champion~
Noa melancarkan pukulan pamungkasnya ke Charles.
~Destruction Water Slash~
Charles pun juga melancarkan tebasan air penghancurnya ke Noa.
Kedua serangan itu saling beradu dan sampai akhirnya terjadi ledakan besar akibat benturan kedua serangan itu. Lantai 2 arena atau lebih tepatnya seluruh gedung tahun pertama sempat bergetar sebentar akibat benturan kedua serangan tersebut. Membuat para murid yang berada di lantai 1 seketika panik. Mereka pun mencari tahu sumber getaran tersebut. Dan mereka pun pergi ke lantai 2 untuk mencari tahu apakah sumber getaran tersebut adalah dari pertarungan.
"Apakah di lantai ini ada pertandingan sehingga membuat getaran tersebut ?," ucap salah satu murid yang baru masuk ke lantai 2.
Terlihat banyak sekali murid yang mulai masuk ke lantai 2, sepertinya benturan serangan yang tadi adalah pemicunya.
"Loh ada Rid, putri Chloe dan tuan Enzo juga,"
"Apa yang kalian lakukan disini ?," ucap murid-murid tersebut.
"Seperti yang kalian lihat, kalau kami sedang menonton Pertandingan Harian di arena ini. Kalau kalian ? apa kalian juga ingin melakukan pertandingan harian ?," tanyaku.
"Ah tidak, kami tadi merasakan kalau gedung ini bergetar dan kami ingin mencari tau darimana sumbernya. Makanya kami pergi ke lantai ini untuk mengecek apakah ada pertandingan yang menyebabkan getaran itu," ucap salah satu murid.
"Ahh sepertinya itu karena benturan serangan mereka berdua. Kalian liat saja itu bahkan arena itu dipenuhi asap akibat benturan itu," ucapku sambil menunjuk ke arah arena yang dipenuhi asap.
"Begitu ya, jadi mereka berdua yang bertanding ini yang menyebabkan getaran tersebut. Tapi ngomong-ngomong, kemana pangeran Charles dan teman kalian yang satu lagi yang bernama Noa, bukannya biasanya mereka berdua selalu bersama kalian," ucap salah satu murid tersebut.
"Kalau kalian mencari mereka berdua, mereka ada di arena," ucapku.
"Mereka berdua di arena ? Jangan bilang kalau mereka berdua ..." ucap salah satu murid tersebut.
"Ya benar, mereka berdua sedang bertanding di pertandingan harian ini," ucapku.
"APAAAAA?!?!," ucap murid-murid tersebut yang terkejut.
"Pangeran Charles sedang bertanding?!?!,"
"Ini pertandingan antara peringkat ke 3 dan ke 6 di ujian masuk,"
"Cepat beritahu yang lain," ucap murid-murid tersebut.
"Ya ampun, sudah kubilang kan kalau serangan berdampak besar akan membuat murid-murid yang lain tau. Jadinya arena ini menjadi ramai ditonton oleh murid-murid yang lain," ucapku
"Hahaha," tawa Kotaro, Enzo dan Chloe.
-
Debu asap di arena pun mulai menghilang. Terlihat kondisi Noa dan Charles yang sudah sangat kelelahan dan keduanya pun mengalami luka yang lumayan.
"Ternyata benar, yang bertanding adalah pangeran Charles dan Noa,"
"Pang-pangeran terluka dan lukanya pun sangat banyak,"
"Noa itu lumayan juga karena berhasil membuat pangeran terluka seperti itu,"
"Pangeran, semangat!!," ucap murid-murid yang menonton itu.
"Lah sejak kapan mereka semua muncul ?," ucap pengawas Elgin yang terkejut karena tiba-tiba arena menjadi ramai oleh murid-murid.
"Kok jadi ramai ya ?," ucap Charles yang bingung.
"Sepertinya ini karena benturan serangan kita yang sebelumnya," ucap Noa.
Mereka berdua pun mulai bersiap untuk saling menyerang kembali.
"Apa kamu masih bisa bertanding, Charles ?," ucap Noa.
"Tentu saja," ucap Charles.
Karena kedua tombak Noa masih terjebak di dinding air buatan Charles, Noa pun membuat tombak yang baru.
~Wind Magic, Create Magic Weapon, Wind Spear~
Mereka pun saling menyerang dalam jarak dekat lagi. Charles dan Noa saling jual beli serangan. Masing-masing dari mereka saling bertahan dari serangan satu sama lain dan masing-masing dari mereka terluka karena terkena serangan satu sama lain. Meskipun para murid itu tidak menonton dari awal, tapi pertandingan mereka berhasil membuat para murid itu takjub.
Setelah saling menyerang tanpa henti, mereka pun menyadari kalau mereka sudah mencapai batasnya.
"Mari kita akhiri sekarang, Noa," ucap Charles.
"Yah kamu benar Charles, mari kita akhiri ini," ucap Noa.
"Aku memang belum bisa menguasai teknik ini, tapi aku akan gunakan teknik ini untuk mengalahkanmu," ucap Charles.
-Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace Hunter
خيال (فانتازيا)Perhatian kepada semua pembaca : Sebelum membaca novel saya ini, saya ingin menginformasikan kalau novel saya ini alurnya agak lambat, jadi mungkin ada beberapa pembaca yang kurang suka dengan novel saya ini. Meski begitu, saya berterima kasih kepad...