Chapter 3 : Ujian Masuk San Fulgen Akademiya part 1

8 2 0
                                    

"Tidak usah berlama-lama, ujian masuk San Fulgen Akademiya tahun 1217 dengan ini kami nyatakan dimulai!!" begitulah kata salah satu pengawas akademi, Alan Hugo.

Para peserta pun langsung menanggapi, ada yang tidak sabar untuk menunjukkan kemampuannya, ada yang gugup, dan ada yang menanggapi biasa saja. Kalo bagiku sendiri, aku sangat tidak sabar untuk menantikan ujian masuk ini. Selain sebagai sarana untuk menjadi murid di akademi, aku bisa menguji kemampuanku dengan bertarung dengan peserta lain karena yang ku tahu ada ujian pertarungan antar peserta juga.

"Akhirnya dimulai juga ya, aku sudah bosan menunggu," kata Noa bersemangat.

"Kamu sangat bersemangat sekali ya Noa, pasti kamu sangat percaya diri dalam menghadapai ujian masuk ini," kataku menanggapi Noa.

"Tentu saja, aku sudah banyak berlatih selama ini, terlebih aku sangat menantikan ujian pertarungan antar pesertanya, mungkin aku bisa mendapatkan lawan yang membuatku bersemangat," kata Noa.

"Apa kamu tidak takut jika mendapatkan lawan seperti Pangeran Charles, Putri Chloe, Tuan Muda Enzo ataupun Putri Irene ?," tanyaku kepada Noa.

"Memang sih mungkin mereka itu adalah peserta unggulan di ujian masuk ini, tapi bukankah akan terasa menarik jika kita mendapatkan lawan yang unggul daripada kita, apalagi jika kita bisa mengalahkan mereka," kata Noa dengan percaya diri.

"Memang sih, aku setuju denganmu. Pasti akan bangga jika bisa menang melawan peserta unggulan seperti mereka," kataku.

"Tapi masih ada 1 peserta lagi yang menurutku termasuk unggulan," kata Noa.

"Hmm siapa itu ?," tanyaku ke Noa.

"Itu adalah kamu, Rid," jawab Noa.

"Bagaimana bisa aku termasuk unggulan, padahal kan aku hanya peserta dengan latar belakang yang biasa saja. Bukan salah satu bangsawan," bantahku.

"Mungkin menurutmu begitu, tapi aku tahu kalau sejak tadi sang Putri Es melihat ke arahmu beberapa kali. Mungkin kamu tidak sadar saat dilihat olehnya. Sampai menarik perhatian dari sang Putri Es, sudah pasti kamu bukan orang yang biasa, Rid," kata Noa.

"Soal Putri Irene menoleh ke arahku mungkin itu hanyalah sebuah kebetulan, lagipula aku tidak melakukan hal-hal aneh yang menarik perhatian sejak tadi kan ?," bantahku lagi.

"Memang kamu tidak menarik perhatian, tapi pasti ada sesuatu yang special di dalam dirimu sampai bisa menarik perhatian sang Putri Es. Peserta berdarah bangsawan atas itu memanglah special dan kuat karena mereka mewarisi darah keluarga terkuat di kerajaan ini, tapi mereka tidaklah mengerikan," kata Noa.

"Yang mengerikan itu adalah saat orang biasa menyembunyikan kekuatan asli mereka," lanjut Noa.

"Terserah kamu saja mau menganggapku bagaimana," kataku yang seolah seperti menerima tentang pernyataan Noa.

"Aku menantikan hal yang menarik di ujian masuk nanti, Rid," kata Noa sambil tersenyum kepadaku.

"Sepertinya aku sudah menjadi target salah satu peserta disini, tapi biarlah toh aku memang ingin melaksanakan ujian ini dengan serius," pikirku dalam hati.

-

"Ehem, semuanya mohon jangan ribut terlebih dahulu ya. Saya akan menjelaskan tentang ujian masuk kali ini," kata pengawas tersebut.

Memang setelah pengawas tersebut bilang ujian dimulai, suasana langsung ribut. Banyak peserta yang berbicara dengan peserta lainnya sama seperti aku yang berbicara dengan Noa barusan. Padahal penjelasan rinci tentang ujiannya belum dijelaskan.

"Ujian masuk San Fulgen Akademiya akan dibagi 3 ujian :

1. Ujian Teori atau Quiz

2. Ujian menghancurkan target

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang