"Menginap ?," tanya Chloe yang nampak terkejut.
"Iya, boleh kan ?," tanya Caroline.
"Ya boleh-boleh saja sih. Lagipula akademi ini punya gedung dan kamar untuk tamu yang ingin menginap," ucap Chloe.
"Tapi aku maunya menginap di asrama kakak Chloe," ucap Caroline.
"Di asramaku ? kalau itu sepertinya tidak bisa," ucap Chloe.
"Kenapa ?," tanya Caroline.
"Tentu saja tidak bisa karena asrama hanya diperuntukkan untuk murid akademi. Kamu itu bukan murid akademi jadi tidak boleh menginap di asramaku," ucap Chloe.
"Aku pikir tidak apa-apa untukku menginap di asrama kakak Chloe, asal tidak ketahuan saja," ucap Caroline.
"Kamu ini ya. Tunggu sebentar, kalau kamu ada disini, berarti prajurit-prajurit kerajaan yang tidak kami kenal yang tiba-tiba berkeliaran di akademi ini untuk mencari sesuatu itu ternyata untuk mencari kamu ?," tanya Chloe.
"Emm iya, soalnya aku kabur dari mereka karena mereka ingin terus mengawalku selama di festival ini," ucap Caroline.
"Ya ampun kamu ini," ucap Chloe.
Lalu tiba-tiba datang tiga orang prajurit kerajaan yang menghampiri kami bertiga.
"Akhirnya ketemu juga anda, putri Caroline. Kami sudah mencari anda kemana-mana. Hmmm loh, ada putri Chloe juga dan .....," ucap salah satu prajurit itu.
"Ah saya hanyalah teman kelas Chloe. Tidak usah perdulikan saya," ucapku.
"Baiklah kalau begitu. Ngomong-ngomong, kenapa anda lari dari kami, putri ?," tanya prajurit itu.
"Habisnya kalian terus mengawalku selama festival ini. Aku tidak butuh pengawalan karena aku ingin dengan bebas berkeliling festival ini," ucap Caroline.
"Tapi pengawalan ini merupakan perintah dari ayahanda dan ibunda anda, putri. Mana mungkin kami mengabaikan perinta ayahanda dan ibunda anda," ucap prajurit itu.
"Hmmm tapi sekarang kalian tidak perlu khawatir. Aku sekarang sudah bersama dengan kakak Chloe jadi aku akan mengelilingi festival ini dengan kakak Chloe," ucap Caroline.
"Eh ?," ucap Chloe yang nampak terkejut.
"Tapi-," ucap prajurit itu.
"Tidak ada tapi-tapian. Sekarang kalian semua boleh pulang," ucap Caroline.
"Pulang ? Jika kami pulang sekarang, bagaimana dengan anda nanti, putri ?," tanya prajurit itu.
"Aku memutuskan untuk menginap disini jadi aku akan pulang di hari terakhir bersama ayahanda dan ibunda karena mereka berdua akan datang kesini di hari terakhir festival," ucap Caroline.
"Menginap ? Ayahanda dan ibunda anda tidak memberitahu kami soal ini," ucap prajurit itu.
"Tentu saja karena aku baru memutuskannya," ucap Caroline.
"Apa ?!?! ucap ketiga prajurit itu yang nampak terkejut.
"Kalian pulang saja sekarang. Kalian tidak perlu khawatir karena aku akan menginap di asrama kakak Chloe. Jadi pasti aman, iya kan, kak ?," tanya Caroline.
"I-itu....," ucap Chloe.
"Boleh ya aku menginap di asrama kakak ? Aku tidak akan nakal kok," ucap Caroline sambil memasang wajah memelas.
"Ehhh itu.....Y-ya sudah boleh," ucap Chloe.
"Terima kasih, kakak Chloe," ucap Caroline yang kembali memeluk Chloe.
"Aku baru tahu kalau adiknya Charles dan Chloe memiliki tingkah laku yang seperti ini. Walaupun begitu, Chloe tetap menyanggupi permintaan adiknya. Dia kakak yang baik," pikirku.
"Tapi kamu belum izin sama ayahanda dan ibunda loh. Jika kamu tiba-tiba menginap tanpa izin mereka berdua, mereka nanti bisa khawatir. Apalagi para prajurit yang mengawalmu juga tampak gelisah karena tugas mereka sekarang hanya ingin mengawalmu dan mengantarmu pulang nanti karena sebelumnya kamu belum memutuskan untuk menginap," ucap Chloe.
"Benar juga sih, kalau begitu kakak Chloe saja yang bilang ke ayahanda dan ibunda. Kakak Chloe punya kristal komunikasi untuk menghubungi ibunda kan ?," tanya Caroline.
"Bukan aku yang punya, kak Charles yang punya kristal itu," ucap Chloe.
"Kalau begitu tolong bilang ke kakak Charles untuk menghubungi Ibunda. Sekalian, panggil kakak Charles ke sini, aku juga ingin bertemu dengannya," ucap Caroline.
"B-baiklah," ucap Chloe.
Chloe pun menghubungi Charles menggunakan kristal komunikasi yang dipinjamkan oleh akademi. Beberapa menit kemudian, Charles pun datang ke tempat kami berada. Saat Charles datang, Caroline langsung memeluk Charles. Chloe pun menjelaskan tentang Caroline yang ingin menginap di asrama miliknya kepada Charles. Setelah mendengarkan penjelasan dari Chloe, Charles pun langsung menghubungi ibundanya.
-
Beberapa menit kemudian.
"Iya, baik Ibunda. Kalau begitu sampai jumpa," ucap Charles sambil menaruh kembali kristal komunikasinya ke sakunya.
"Ibunda bilang kalau beliau dan ayahanda menyetujui kalau kamu ingin menginap disini tapi beliau memberi syarat kalau kamu tidak boleh nakal selama disini. Apalagi kamu menginap secara diam-diam di asramanya Chloe," ucap Charles.
"Baik kakak Charles, aku tidak akan nakal," ucap Caroline.
"Nah sekarang, para prajurit sekalian. Kalian semua boleh pulang kembali ke istana karena ibunda dan ayahanda kami sudah mengizinkan Caroline untuk menginap disini. Carol akan pulang di hari terakhir festival bersama ayahanda dan ibunda kami, jadi tidak mungkin kan kalau kalian semua akan terus disini sampai hari terakhir festival," ucap Charles.
"Iya, terima kasih pangeran Charles. Kalau begitu kami pergi dulu, pangeran Charles, putri Chloe dan putri Caroline. Kami juga ingin memberi tahu rekan kami yang lain yang sebelumnya ikut mengantar putri Caroline," ucap salah satu prajurit itu.
"Baiklah, hati-hati di jalan," ucap Charles.
"Terima kasih karena telah mengantarku," ucap Caroline.
Para prajurit itu pun membungkuk lalu pergi meninggalkan kami berempat
"Jadi Carol, aku dengar dari ibunda kalau kamu sedih dan kecewa pada kami berdua karena kalah dan tidak berhasil memenangkan turnamen akademi. Tapi kelihatannya saat ini kamu tidak ada rasa kecewa sama sekali pada kami berdua, malah kamu merasa senang saat bertemu dengan kami berdua," ucap Charles.
"Eh itu, y-yah aku kan kecewanya sudah beberapa hari yang lalu saat mendengar kakak kalah, sekarang sudah hilang rasa kecewanya. J-justru aku senang karena bertemu kembali dengan kakak setelah sekian lama," ucap Caroline.
"Begitu ya. Kami berdua minta maaf ya karena membuat kamu kecewa karena kami berdua tidak berhasil memenangkan turnamen ini," ucap Charles.
"Sudahlah tidak apa-apa, kak. Lupakan saja," ucap Caroline.
"Baiklah kalau begitu," ucap Charles.
"Ngomong-ngomong, aku sudah penasaran sejak tadi tapi sepertinya kakak Chloe sudah banyak berubah ya ?," tanya Caroline.
"Berubah apanya ?," tanya Chloe.
"Yah, sebelum kakak Chloe belajar di akademi ini, kakak Chloe terlihat seperti seorang yang pemalu. Tapi sekarang kakak Chloe tidak terlihat seperti orang yang pemalu," ucap Caroline.
"Yah orang bisa berubah saat waktunya tiba. Kamu pun juga pasti nanti mengalami perubahan," ucap Chloe.
"Yah kakak Chloe ada benarnya," ucap Caroline.
"Terima kasih ya, Rid. Aku dengar dari Chloe kalau kamulah yang pertama kali menemukan Carol. Dia tidak pernah kesini sebelumnya, aku takut dia tersasar," ucap Charles.
"Tidak masalah, Charles," ucapku
"Aku ini bukan anak kecil, kak. Mana mungkin aku tersasar semudah itu,"
"Daripada itu, sebelumnya kakak Chloe juga memanggil kakak dengan nama 'Rid'. Jadi kakak yang bernama Rid Archie ya," ucap Caroline.
"Iya, bagaimana kamu tahu nama lengkapku ?," tanyaku.
"Yah, setelah ibunda dan ayahanda pulang dari menonton final turnamen akademi. Aku dengar mereka berdua membicarakan tentang kakak. Komandan Oliver dan beberapa bawahannya juga membicarakan tentang kehebatan kakak karena berhasil memenangkan turnamen ini meskipun kakak adalah murid tahun pertama," ucap Caroline.
"Begitu ya, aku tidak menyangka kalau aku jadi bahan omongan banyak orang bahkan pihak kerajaan juga membicarakanku," ucapku.
"Bukankah itu sudah jelas, soalnya ini pertama kalinya ada murid tahun pertama yang berhasil menjuarai turnamen akademi. Jadi sudah jelas akan banyak orang yang membicarakankmu," ucap Charles.
"Kalau kakak Rid berhasil menjuarai turnamen akademi ini, bukankah itu berarti kakak Rid lebih kuat dari kakak Charles ?," tanya Caroline.
"Aku malu mengatakannya tapi itu benar. Aku selalu kalah apabila bertarung melawan Rid," ucap Charles.
"Hmmm aku jadi penasaran bagaimana cara kakak Rid bertanding. Tapi daripada itu, sekarang sedang festival. Mari kita bersenang-senang. Ayo kakak Chloe temani aku berkeliling," ucap Caroline sambil menarik Chloe pergi.
"Ta-tapi aku harus berpatroli, Carol," ucap Chloe.
"Kamu bisa menemaniku sambil berpatroli, kakak Chloe," ucap Caroline sambil terus menarik Chloe pergi.
Chloe dan Caroline pun akhirnya pergi menjauh dariku dan Charles.
"Adikmu itu kelihatannya sangat ceria dan aktif sekali," ucapku.
"Yah bisa dibilang dia memiliki sifat yang berbeda dari kami berdua," ucap Charles.
Setelah itu, kami berdua pun lanjut patroli ke tempat tujuan kami masing-masing. Aku memutuskan untuk berpatroli di tempat booth-booth pedagang. Disana aku bertemu dengan Irene yang juga sedang berpatroli disana. Lalu kami pun memutuskan untuk berpatroli bersama sambil melihat-lihat booth-booth pedagang itu.
Disaat kami berdua sedang berpatroli bersama di sekitar tempat booth itu, kami bertemu dengan Noa dan yang lainnya. Begitu melihat kami berdua yang berpatroli bersama, mereka pun langsung meledek kami. Mereka berkata kalau kami bukannya berpatroli tapi malah kencan di festival ini.
Lalu waktu pun terus berlalu sampai tidak terasa, festival di hari pertama ini telah berakhir. Para pengunjung pun mulai meninggalkan wilayah akademi dan beberapa pedagang mulai merapikan barang mereka dan membawanya menuju gedung tamu akademi. Ada juga beberapa pedagang yang menaruh sebagian barang mereka di booth itu untuk persiapan festival keesokan harinya.
Lalu setelah seharian berpatroli, aku pun kembali ke asrama. Kali ini aku tidak bersama Irene karena pada sore hari aku berpisah dengan Irene. Terakhir kali aku melihat Irene, dia sedang bersama Leandra dan Lily. Ketika aku sudah berada di lantai asramaku berada, aku melihat Chloe dan Caroline yang mau masuk ke asrama Chloe secara diam-diam. Begitu mereka melihatku, mereka pun menyapaku dan langsung bergegas masuk ke dalam asrama Chloe.
"Ternyata adiknya Chloe benar-benar ingin menginap di asrama Chloe. Tapi tunggu sebentar, setauku adiknya Chloe baru bilang kalau dia ingin menginap setelah bertemu dengan Chloe, itu berarti sejak awal dia tidak membawa baju ganti ? Lalu bagaimana dia akan berpakaian untuk besok dan lusa jika dia tidak membawa baju ganti ? Dan juga, seingatku di area pertokoan, tidak ada yang menjual pakaian untuk ukuran gadis kecil," pikirku.
Tapi percuma saja kupikirkan, lebih baik aku segera masuk ke asramaku dan beristirahat.
-
Di sebuah bangunan yang berada di luar ibukota San Estella.
Terlihat di dalam bangunan itu, ada lumayan banyak ras Demi-Human dan juga ras manusia yang sedang berkumpul. Lalu muncul perempuan Demi-Human jaguar yang sebelumnya berniat menyusup ke akademi dan menghadapi komandan Keira di kota San Minerva. Perempuan Demi-Human itu bernama Ludmila. Terlihat dia sudah pulih total dari luka parah yang diterimanya ketika melawan komandan Keira beberapa waktu lalu.
"Apa benar kalau besok kita akan menyerang akademi saat mereka menggelar festival di hari kedua, kapten ?," tanya Ludmila kepada seseorang di depannya. Orang itu adalah Demi-Human beruang yang sebelumnya menyelamatkan Ludmila dari pertarungannya melawan komandan Keira.
"Iya, itu benar," ucap Demi-Human beruang.
"Tapi, bukannya kepala akademi itu ada di akademi saat festival berlangsung. Bukankah kita seharusnya menghindari untuk bentrok dengannya ?," tanya Ludmila.
"Tidak ada pilihan lain, karena menurut informasi yang kuterima, 3 target yang kita incar saat ini sedang berada di festival akademi. Kita akan menghabisi 3 target itu sekaligus besok agar rencana 'tuan' bisa segera terwujud. Kita bahkan sudah mendapatkan izin dari 'tuan' untuk mengerahkan kekuatan sebanyak ini,"
"Apabila kepala akademi itu mengganggu rencana kita, aku yang akan melawannya. Dan juga alasan kita akan menyerang akademi besok adalah karena menurut informasi lain yang kuterima, saat festival hari kedua besok, acara itu tidak akan dihadiri oleh Ratu San Fulgen, komandan prajurit ataupun bangsawan tingkat atas lainnya. Jadi musuh yang menyulitkan bagi kita hanyalah kepala akademi itu saja. Festival besok adalah hari yang tepat untuk kita dalam menyerang akademi itu. Memang ada beberapa murid dan juga prajurit biasa yang cukup merepotkan untuk kita lawan, tapi kalian tidak akan kalah kan dalam melawan mereka ?," tanya Demi-Human beruang.
"Tentu saja," ucap beberapa Demi-Human yang berdiri dan duduk di samping Demi-Human beruang itu.
"Jadi Ludmila, apa kamu bisa ikut besok ? Aku tau kalau kamu baru saja sembuh dari lukamu setelah bertarung melawan salah satu komandan sebelumnya. Tapi kita tetap membutuhkan kekuatanmu untuk menyerang akademi," ucap Demi-Human beruang.
"Tentu saja aku ikut, ketua, karena ini semua demi tujuan organisasi kita. Sebelumnya memang aku gagal untuk membunuh mereka berdua saat di San Minerva, tapi kali ini akan aku pastikan untuk membunuh mereka berdua dengan tanganku ini," ucap Ludmila.
-Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace Hunter
FantasyPerhatian kepada semua pembaca : Sebelum membaca novel saya ini, saya ingin menginformasikan kalau novel saya ini alurnya agak lambat, jadi mungkin ada beberapa pembaca yang kurang suka dengan novel saya ini. Meski begitu, saya berterima kasih kepad...