Chapter 81 : Hari Libur di Akademi

7 2 0
                                    


Keesokan harinya.
Tidak ada kejadian khusus yang terjadi di hari ini. Aku dan yang lainnya seperti biasa menghadiri kelas, lalu melakukan pertandingan harian, membeli makan lalu kembali ke asrama.
Lalu keesokan harinya lagi, merupakan hari sabtu dan tidak ada pembelajaran di akademi. Namun aku tetap berolahraga di pagi hari dan melakukan latih tanding dengan Irene di arena latihan tahun pertama saat pagi, lalu setelah selesai aku kembali lagi ke asrama untuk beres-beres. Karena hari ini libur dan tidak ada ajakan pergi bersama yang lainnya, aku berniat untuk pergi lagi ke perpustakaan dan memcari buku yang menarik minatku. Ketika sampai di perpustakaan, aku langsung mencari buku-buku yang menarik minatku sebelumnya dan langsung membacanya. Aku mengambil buku tentang ras-ras di dunia ini dan buku tentang teknik sihir dan pedang. Saat aku membaca buku tentang ras di dunia ini, aku terkejut karena buku ini tidak memuat informasi tentang ras malaikat dan iblis, padahal bukunya tentang ras-ras di dunia ini. Lalu aku pergi mencari buku tentang ras lainnya karena mungkin buku yang ku ambil itu bukan versi lengkapnya. Tapi setelah aku mendapatkan buku lainnya tentang ras-ras di dunia ini, buku tersebut tetap tidak memuat informasi tentang ras malaikat dan iblis.
"Apakah informasi tentang ras Malaikat dan Iblis tidak boleh dipublikasikan melalu media cetak dan hanya diperbolehkan melalui omongan saja ?," pikirku.
Meskipun tidak ada informasi tentang ras mereka, aku tetap melanjutkan membaca buku itu untuk mengetahui tentang ras lainnya. Ketika aku sedang membaca buku, aku merasakan kehadiran orang yang ku kenal sedang mendekatiku.
"Huh, ternyata Rid toh," ucap seseorang.
"Senior Gretta," ucapku.
Ternyata orang itu adalah senior Gretta, sekretaris dari Elevrad. Dia sambil membawa beberapa buku.
"Boleh aku duduk disini ?," tanya senior Gretta.
"Silahkan," ucapku.
Lalu senior Gretta pun duduk di meja yang sama denganku.
"Aku tidak menyangka kamu juga hobi membaca buku, bahkan sampai datang ke perpustakaan saat libur," ucap senior Gretta.
"Yah hanya untuk mengisi waktu luang saja. Senior Gretta sendiri juga sama kan ?," tanyaku.
"Iya, lagian aku juga suka membaca," ucap senior Gretta.
"Begitu ya, apakah Elevrad juga tidak ada kegiatan ketika hari libur seperti ini ?," tanyaku.
"Ketika lagi banyak urusan, biasanya Sabtu dan Minggu pun kami tetap mengerjakan urusan itu. Tapi untuk hari ini tidak ada makanya aku bisa menikmati hari libur ini," ucap senior Gretta.
"Begitu ya, pasti berat menjadi anggota Elevrad," ucapku.
"Hmm tidak juga sih, biasanya banyak pekerjaan ketika ada event-event seperti turnamen dan festival saja. Apa kamu tidak mau bergabung, Rid ? menjadi anggota Elevrad," ucap senior Gretta.
"Tidak untuk sekarang tapi akan aku pikirkan untuk nantinya," ucapku.
"Yah lagipula aku juga tidak akan memaksamu kok," ucap senior Gretta.
Lalu kami berdua pun fokus membaca buku yang kami bawa.
-
Tidak terasa waktu sudah siang hari, aku pun pamit untuk kembali duluan kepada senior Gretta yang masih membaca buku. Aku mengembalikan buku yang aku baca dan kembali ke asrama untuk menyiapkan makan siang. Ketika aku hampir sampai ke kamar asramaku, tiba-tiba Noa memanggilku.
"Oy, Rid," ucap Noa.
Aku bisa mengenali kalau itu Noa dari suaranya meskipun aku membelakanginya. Lalu aku pun menengok.
"Ada apa, Noa ?," tanyaku.
"Aku daritadi mencarimu kemana-mana," ucap Noa.
"Aku daritadi berada di perpustakaan untuk membaca buku, jadi ada apa ?," tanyaku lagi.
"Owh iya, untuk besok minggu apakah kamu ada aktifitas lain ?," tanya Noa.
"Besok ya, sepertinya tidak ada, ada apa memangnya ?," tanyaku.
"Aku mau mengajakmu untuk jalan-jalan besok pagi, entah itu ke taman atau ke danau. Aku juga sudah mengajak yang lainnya," ucap Noa.
"Begitu ya, baiklah aku juga akan ikut," ucapku.
"Oke Rid, aku besok juga akan mengajak Lillian," ucap Noa.
"Lah jadi besok kamu sebenarnya mau ngedate tapi karena malu kamu jadi mengajak kami semua," ucapku.
"Bu-bukan begitu, lagipula kami belum menjadi pasangan. Aku hanya ingin mengajaknya jalan-jalan juga bersama yang lain," ucap Noa.
"Iya,iya. Ya sudah besok aku akan ikut," ucapku.
"Oke Rid," ucap Noa.
"Ya sudah aku mau kembali ke asramaku dulu," ucapku.
"Baiklah," ucap Noa.
Lalu aku pun masuk ke dalam asramaku.
-
Keesokan harinya.
Saat pagi hari kami memutuskan untuk berkumpul di depan asrama. Kami semua sudah berkumpul kecuali Noa dan Lillian yang katanya mau Noa ajak. Lalu tak beberapa lama mereka berdua pun muncul.
"Yo semuanya, apa kalian sudah menunggu lama ?," tanya Noa.
"Tidak kok," ucap Charles.
"Ngomong-ngomong Noa, dia kan....," ucap Chloe.
"Ah biar ku perkenalkan, dia kenalanku namanya Lillian," ucap Noa.
"Perkenalkan namaku Lillian Aurora Nielba, aku diajak oleh Noa untuk ikut jalan-jalan," ucap Lillian.
"Ternyata benar putri Lillian ya, apa kabarmu ?," tanya Chloe.
"Saya baik kok, putri Chloe," ucap Lillian.
"Tidak usah formal begitu, bagaimana kalau kamu bersikap santai saja kepadaku. Aku juga akan memanggilmu dengan Lillian saja," ucoa Chloe.
"Baiklah, put- maksudku Chloe," ucap Lillian.
"Sepertinya Chloe sudah kenal duluan dengan Lillian, apa karena mereka sama-sama bangsawan tingkat atas ya, Chloe juga tidak terlihat gugup saat mengobrol dengan Lillian," pikirku.
"Aku tidak menyangka kalau kamu kenal dengan putri Lillian, Noa," ucap Charles.
"Pu-putri Lillian ? Ja-jadi Lillian itu adalah seorang putri ?," tanya Noa.
"Aku kira kamu sudah mengetahuinya karena kamu adalah kenalannya. Lillian itu adalah seorang putri dari Marquess of Bibury, Adelmo Nielba," ucap Charles.
"A-aku baru tau soal ini," ucap Noa.
Lalu Noa langsung menatap ke arahku, tapi aku memilih menatap ke arah lain.
Setelah itu kami berkumpul, kami pun berangkat untuk pergi berkeliling. Awalnya kami pergi ke area pertokoan untuk membeli makanan, lalu ke taman dan selanjutnya pergi ke danau akademi. Noa awalnya tambah gugup setelah mengetahui kalo Lillian adalah seorang putri namun lama-kelamaan dia menjadi terbiasa ketika mengobrol dengan Lillian sama persis seperti awal dia bertemu dengan Charles, Chloe dan Enzo. Kami bermain lumayan lama di danau sampai akhirnya kami pun pulang dan kembali ke asrama masing-masing.
-
Keesokan harinya.
Karena merupakan hari senin kami pun kembali melanjutkan pembelajaran saat pagi dan siang harinya lalu melakukan pertandingan harian disaat sore harinya. Rutinitas ini selalu berlangsung saat hari pembelajaran di akademi. Dan untuk hari libur, rutinitas ku hanya pergi ke perpustakaan ataupun berkeliling sendiri atau dengan yang lainnya. Untuk olahraga dan latihan, aku selalu melakukan itu setiap hari. Di pertandingan harian, setiap minggunya Charles, Noa dan Kotaro selalu bergantian untuk menantangku melakukan pertandingan harian. Walaupun pada akhirnya mereka selalu kalah. Tapi aku menyadari kalau meskipun mereka selalu kalah, mereka bertambah kuat setiap menantangku lagi. Cuma Enzo dan Chloe saja yang belum pernah menantangku melakukan pertandingan harian. Untuk Chloe aku memaklumi lagipula dia itu perempuan jadi pasti lebih memilih mencari lawan yang perempuan juga. Untuk Enzo aku tidak tahu kenapa, tapi aku tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Dan hari-hari pun terus berlanjut seperti ini.
-
Lalu tidak terasa hari ini merupakan tepat sebulan sejak pertama kali aku belajar di akademi. Dan saat ini, seluruh akademi sedang dihebohkan oleh sebuah rumor. Putri es yang terkenal akan sifatnya yang dingin dan juga merupakan putri dari seorang Duke San Lucia, tengah dirumorkan sedang berkencan dengan seseorang.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang