Chapter 124 : Konten Ujian

6 1 0
                                    

Setelah itu tuan Alan dan staff yang lainnya pun pergi meninggalkan tempat latihan.
"Karena kita sudah menyelesaikan ujian, ayo kita lakukan sesuatu seperti biasa," ucap Noa.
"Kamu selalu terdepan jika membicarakan tentang perayaan," ucapku.
Lalu setelah itu, kami pun pergi meninggalkan tempat latihan untuk mengadakan perayaan.
-
Keesokan paginya di tempat latihan.
Meskipun hari ini adalah hari libur, kami berlima tidak melewatkan untuk berlatih.
"Kemarin kita berhasil menyelesaikan ujian ketiga dengan sempurna, ini semua berkat latihan dengan Rid," ucap Lily.
"Iya, kamu benar. Jika kita tidak latihan dengan Rid, pasti kita sudah tumbang duluan di ujian hari sebelumnya," ucap Leandra.
"Tapi kemarin yang gagal untuk mendapatkan poin sempurna di ujian ketiga berjumlah 21 orang dan yang berhasil berjumlah 19 orang. Padahal saat selesai ujian masuk kita berada di peringkat 24 dan 25 ya, Lea. Jika 19 orang yang berhasil itu adalah orang yang berada di peringkat 1 sampai 19, harusnya kita berdua termasuk dalam daftar orang yang gagal," ucap Lily.
"Iya, kamu ada benarnya tapi kita malah masuk ke 19 orang yang berhasil," ucap Leandra.
"Aku saja saat selesai ujian masuk berada di peringkat 33, dengan peringkat segitu harusnya aku termasuk salah satu murid terlemah di kelas ini," ucap Julie.
"Kalian jangan terlalu terpaku pada peringkat saat ujian masuk dulu, lagipula peringkat di ujian itu hanya dinilai dari ketiga ujian masuk saja. Jadi belum tentu secara keseluruhan peringkat yang berada dibawah lebih lemah daripada peringkat yang diatas. Lagian peringkat itu dibuat sudah lama, tentu saja setelah belajar di akademi ini, kalian sudah mengalami banyak peningkatan. Jika urutan peringkat itu diperbarui, kalian bisa masuk ke peringkat 19 besar. Tidak, bahkan bisa masuk ke peringkat 10 besar di kelas ini," ucapku.
"10 besar ? kamu terlalu tinggi menilai kami, Rid," ucap Leandra.
Lily dan Julie pun mengangguk.
"Penilaianku itu bukan asal menilai saja, lagipula aku sendiri yang melatih kalian," ucapku.
Sementara itu, di sisi lain tempat latihan.
Irene terlihat sedang menguasai lagi sihir penyembuhan yang dia pelajari.
"Aku sudah bisa memulihkan sedikit lebih cepat dengan menggunakan sihir dasar tapi sepertinya ini masih kurang. Aku harus meningkatkan kecepatan pemulihannya lagi," pikir Irene.
-
Siang harinya, di ruangan Elevrad.
Meskipun hari ini para siswa mendapatkan libur, tapi kami para anggota Elevrad memutuskan untuk berkumpul di ruang Elevrad.
"Selamat kalian semua karena telah berhasil menyelesaikan ujian ketiga," ucap senior Vyn.
"Selamat, selamat," ucap senior Gretta.
"Apakah memang biasanya Elevrad selalu ada perkumpulan setelah melakukan ujian seperti ini ?," tanyaku.
"Iya, makanya kali ini kita berkumpul. Ini kan perkumpulan setelah ujian pertamamu setelah bergabung dengan Elevrad. Ngomong-ngomong, bagaimana dengan ujian ketigamu, Rid ? kamu pasti bisa dengan mudah mengalahkan makhluk-makhluk itu," ucap senior Gretta.
"Ya begitulah. Tapi senior Gretta sepertinya masih tau ya tentang ujian tahun-tahun sebelumnya," ucapku.
"Tentu saja aku masih tau tentang ujian tahun-tahun sebelumnya, aku ini kan bukan pelupa. Kalau konten ujiannya tidak berubah, tahun pertama itu harus mengalahkan binatang-binatang yang terbuat dari 5 elemen dasar kan ? dan binatang tersulitnya yaitu serigala besar," ucap senior Gretta.
"Kamu benar, senior," ucapku.
"Aku bilang juga apa kalau aku masih mengingat konten-kontennya,"
"Ngomong-ngomong, Rid, apakah kamu ingin tau konten ujian untuk tahun kedua sampai tahun keempat ?," tanya senior Gretta sambil berbisik kepadaku.
"Tidak, aku tidak ingin tahu," ucapku.
"Aku kira kamu ingin tau, kamu tidak seru ah. Ya sudah kalau begitu," ucap senior Gretta.
"Percuma kamu menawarkannya kepada Rid, Gretta. Aku tau kalau dia tidak mau mengambil cara yang mudah di akademi ini," ucap senior Vyn.
"Jadi kamu mendengarnya ya, ketua ? padahal aku sudah berbisik kepada Rid," ucap senior Gretta.
"Lagipula seorang senior tidak boleh membocorkan konten ujian kepada juniornya. Jika ketahuan akan hal itu, kamu akan dihukum oleh akademi," ucap senior Vyn.
"Aku tau kok soal itu, lagipula aku hanya bercanda. Kalau Rid mau pun aku tidak akan memberitahunya," ucap senior Gretta.
"Ya sudah kalau begitu," ucap senior Vyn.
Lalu kami pun mulai berbincang dengan anggota Elevrad lainnya.
"Ngomong-ngomong, 1 bulan lagi kalian akan melaksanakan ujian keempat atau terakhir di semester ini ya," ucap senior Vyn kepada kami tahun pertama.
"Iya, dari yang kudengar, kami tahun pertama akan melaksanakan ujian di tempat Duke San Minerva. Ini pertama kalinya kami ujian diluar akademi, apa ujian ini sama seperti ujian biasanya ?," tanya Charles.
"Aku tidak bisa memberi tahu kalian konten ujiannya sih tapi jika ditanya tentang apakah ujiannya sama dengan ujian biasanya dari akademi ya anggap saja begitu. Cuma tempat ujiannya saja yang berbeda,"
"Karena kalian akan pergi ke San Minerva, bagi kalian yang belum pernah kesana kalian bisa bertanya tentang wilayah San Minerva kepada putra Duke San Minerva yang satu ini," ucap senior Vyn menunjuk ke senior Florian.
"Kenapa harus aku ?,' tanya senior Florian.
"Yah, kamu kan putra Duke San Minerva, kamu pasti tau wilayah San Minerva jadi wajarkan kalau yang tidak tau wilayah San Minerva bertanya kepadamu ?," ucap senior Vyn.
"Yah itu benar sih," ucap senior Florian.
"Tidak usah, senior. Kalau kamu mau bertanya tentang wilayah San Minerva, kami tinggal bertanya kepada Rid saja, lagipula dia juga berasal dari wilayah San Minerva," ucap Charles.
Mendengar Charles yang berkata kalau aku berasal dari wilayah San Minerva, beberapa anggota Elevrad terlihat sedikit terkejut termasuk Enzo, putri Amelia dan senior Vyn.
"Aku memang berasal dari wilayah San Minerva tapi aku tidak tau semua wilayah San Minerva. Aku saja belum pernah pergi ke kota San Minerva," ucapku.
"Yah aku tau itu, aku cuma tidak mau merepotkan senior Florian saja dengan bertanya kepadanya," ucap Charles.
"Aku tidak keberatan kalau pangeran ingin bertanya soal itu kepadaku," ucap senior Florian.
"Sudah kubilang kalau jangan panggil aku dengan sebutan 'pangeran', senior," ucap Charles.
"Maaf tapi aku lebih nyaman memanggilmu begini," ucap senior Florian.
"Aku baru tau kalau kamu berasal dari San Minerva, Rid. Itu berarti Rid adalah salah satu warga kamu, wakil ketua," ucap senior Vyn.
"Saat ini aku hanyalah anak dari seorang Duke dan belum menjadi Duke, jadi Rid bukanlah wargaku," ucap senior Florian.
"Iya, aku memang berasal dari wilayah San Minerva. Aku berasal dari salah satu desa disana. Aku jadi merasa tidak enak kalau orang desa sepertiku bisa berkumpul dengan kalian semua," ucapku.
"Santai saja, lagipula kami tidak memandang orang dari status tapi dari kemampuan. Kemampuanmu itu sangat hebat dan diakui oleh kami semua," ucap senior Vyn.
"Itu benar, Rid. Santai saja," ucap senior Gretta.
Anggota Elevrad yang lainnya pun mengangguk setuju.
"Terima kasih semuanya," ucapku.
-
"Oh iya, Aku lupa memberitahu kalian soal ini. Besok hari, aku, Gretta dan Alisha tidak akan berada di akademi dalam beberapa hari. Kami akan pergi menemui Duke San Quentine secara langsung untuk meminta kerja samanya dalam Turnamen akademi dan Festival yang akan berlangsung dalam waktu dekat. Oleh karena itu, tolong ambil alih Elevrad disaat aku tidak ada, wakil ketua," ucap senior Vyn.
"Baiklah," ucap senior Florian.
"Kamu yang mengorganisir tugas-tugas apa saja yang akan mereka kerjakan disaat aku tidak ada," ucap senior Vyn.
"Baiklah," ucap senior Florian.
"Kalau begitu, karena tidak ada yang harus dibicarakan lagi di perkumpulan ini. Mari kita akhiri perkumpulan ini sampai disini. Kalian boleh pulang, aku minta maaf karena mengganggu waktunya," ucap senior Vyn.
Lalu kami semua pun pergi meninggalkan ruangan Elevrad kecuali senior Vyn yang masih berada di dalam ruangan. Sebuah cahaya terang menyinari saku pakaiannya. Dia pun mengambil sesuatu yang bercahaya terang itu dan ternyata itu adalah kristal komunikasi. Dia pun menjawab panggilan dari kristal komunikasi tersebut.
"Halo,"
"Iya, saya besok jadi untuk pergi ke kediaman anda jadi saya harap anda akan menyiapkan jamuan untuk saya,"
"Tenang saja, saya akan memberikan laporan tentang itu kepada anda besok saat kita berdua bertemu,"
"Karena besok kita akan bertemu langsung, mari kita mengobrol yang banyak, Paman," ucap senior Vyn.
-Bersambung.

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang