Chapter 182 : Perayaan Setelah Turnamen Akademi

5 1 0
                                    


Sore harinya, di depan gerbang akademi.
"Maafkan saya karena tidak bisa menepati janji saya pada anda, paman. Jangankan membuatnya terluka parah, saya bahkan kalah dalam melawannya," ucap senior Vyn.
"Tidak apa-apa, tidak usah kamu pikirkan. Lagipula kita baru tahu kalau ternyata dia itu sangat kuat sampai bisa mengalahkanmu," ucap Duke Remy.
Senior Vyn sedang mengobrol bersama Duke Remy di dekat kereta kuda milik Duke Remy. Sementara Duchess Arnett sudah berada di dalam kereta kuda itu.
"Jika saya mengeluarkan semua kekuatan saya dan menggunakan semua sihir tingkat tinggi yang saya miliki, pasti saya dapat mengalahkannya," ucap senior Vyn.
"Tapi akhirnya kamu tidak menggunakannya kan ? Itu bagus karena kamu masih bisa menahan emosimu. Jika kamu tanpa atau dengan sengaja menggunakan banyak sihir tingkat tinggi. Yang Mulia Ratu akan curiga denganmu. Karena Yang Mulia Ratu sudah tahu tentang 'subjek', ada kemungkinan beliau juga akan mencurigaimu jika kamu mengeluarkan sihirmu secara berlebihan. Jangan sampai kamu bertindak bodoh seperti yang dilakukan oleh putra Marquess Marcelo. Gara-gara tindakan bodohnya saat mengeluarkan sihir secara berlebihan di ujian masuk akademi sebelumnya, dia jadi diawasi oleh Yang Mulia Ratu," ucap Duke Remy.
"Diawasi ?," tanya senior Vyn.
"Iya. Setelah dia melakukan tindakan bodoh itu, saat ini di Rovinj banyak orang tidak dikenal yang bergerak di wilayah itu. Aku perkirakan orang-orang itu adalah prajurit intelijen milik Yang Mulia Ratu," ucap Duke Remy.
"Begitu ya. Baiklah paman, mulai sekarang saya akan hati-hati," ucap senior Vyn.
"Kalau begitu aku pergi dulu, dan jangan lupa kamu berikan jawaban tentang tawaranku itu. Tawaranku akan berguna untukmu setelah lulus nanti," ucap Duke Remy.
"Saya akan memberikan jawaban secepatnya, paman," ucap senior Vyn.
"Baiklah. Oh iya, ngomong-ngomong, apa kamu bertemu dengan ayahmu tadi ?," tanya Duke Remy.
"Tidak, paman. Apa ayah saya datang kesini ?," tanya senior Vyn.
"Aku kemarin mengajaknya untuk menonton pertandinganmu hari ini. Dia bilang dia akan datang, aku juga sempat melihatnya tadi. Jadi kamu tidak bertemu dengannya ya," ucap Duke Remy.
"Iya, paman. Saya saja baru tahu kalau ayah saya ternyata datang kesini," ucap senior Vyn.
"Hmmm begitu ya. Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu. Sampai bertemu lagi, Vyn," ucap Duke Remy.
"Iya, paman. Hati-hati di jalan," ucap senior Vyn.
Duke Remy pun berjalan menuju kereta kudanya lalu menaiki kereta kuda itu.
"A-apa yang kamu bicarakan dengan Vyn ?," tanya Duchess Arnett.
"Hanya obrolan biasa saja," ucap Duke Remy.
"Be-begitu. Ng-ngomong-ngomong, aku mau kesini lagi saat festival akademi karena tadi Amelia bilang dia mau mengajakku untuk berkeliling festival. A-apakah boleh ?," tanya Duchess Arnett.
"Tentu saja boleh, apalagi Amelia sendiri yang memintanya. Kalau begitu aku akan ikut juga nanti. Tapi kalau tidak salah, festival akademi tahun ini berlangsung selama 3 hari dari hari Senin besok sampai hari Rabu. Kamu janji dengan Amelia untuk datang ke festivalnya di hari apa ?," ucap Duke Remy.
"D-di hari Rabu, hari terakhir. Amelia bilang juga akan ada pesta penutupan festival di hari itu," ucap Duchess Arnett.
"Begitu ya, kalau begitu kita berangkat bersama di hari Rabu nanti," ucap Duke Remy.
Kereta kuda yang ditumpangi Duke Remy dan Duchess Arnett perlahan mulai berjalan dan bergerak pergi menuju kota San Quentine.
-
Di asrama milik Chloe.
Karena turnamen akademi sudah selesai, kami pun mengadakan perayaan di asrama milik Chloe. Karena memang biasanya jika ada perayaan, kami selalu mengadakan di asrama Chloe.
"Apa makanan dan minumannya sudah cukup ? Jika kurang, kita beli lagi dan biar aku yang bayar semuanya," ucapku.
"Sang pemenang turnamen sedang banyak uang ya sampai bisa mentraktir kita begini," ucap Noa.
"Yah jarang-jarang aku mentraktir kalian. Aku berterima kasih juga atas ucapan selamat yang kalian ucapkan tadi," ucapku.
"Apa kamu tidak takut kalau nanti uangmu akan habis, Rid ?," tanya Chloe.
"Tidak perlu khawatir, lagipula aku mendapatkan hadiah uang sebanyak 5x uang saku perbulan. Dan juga, aku masih menyimpan uang saku bulanan yang diberikan oleh akademi. Jadi meskipun uang hadiahku ini habis, aku masih ada banyak tabungan," ucapku.
"Ya sudah kalau begitu," ucap Chloe.
"Ngomong-ngomong, dengan kamu menjadi juara pertama di turnamen akademi dan mendapatkan 10.000 poin. Sudah berapa total poin yang kamu dapatkan Rid ?," tanya Charles.
"Hmmm, kalau aku hitung-hitung, sepertinya aku sudah mengumpulkan sekitar 62.000 poin," ucapku.
Mendengar itu, semua yang ada disitu pun terkejut. Kecuali Irene yang nampak biasa saja sambil meminum minuman yang dia pegang.
"62.000 poin ?," ucap Charles yang terkejut.
"Tidak mungkin," ucap Lily.
"Padahal syarat untuk naik ke tahun kedua adalah dengan mengumpulkan 30.000 poin dan menukarnya dengan lencana perak. Tapi kamu sudah mengumpulkan 62.000 poin ?," tanya Leandra.
"Syarat untuk naik ke tahun ketiga itu dengan mengumpulkan 60.000 poin dan menukarnya dengan lencana emas kan ? Bukankan itu berarti seharusnya kamu langsung naik ke tahun ketiga, Rid ?," tanya Julie.
"Meskipun aku sudah mengumpulkan 60.000, aku harus naik ke tahun kedua terlebih dahulu. Mana bisa aku naik langsung ke tahun ketiga dari tahun pertama," ucapku.
Kami terus saling mengobrol selama perayaan itu. Kami melakukan perayaan di asrama Chloe sampai malam hari. Lalu malam harinya, setelah kami selesai melakukan perayaan, kami pun kembali ke asrama kami masing-masing.
-
Keesokan harinya.
Para anggota Elevrad termasuk aku pergi ke ruangan Elevrad untuk mengadakan rapat. Saat memasuki ruang Elevrad, anggota Elevrad yang lainnya mengucapkan selamat kepadaku karena telah memenangkan turnamen akademi. Mereka juga mengucapkan selamat kepada senior Gretta.
Saat para anggota Elevrad yang lain mengucapkan selamat kepadaku, aku bisa melihat kalau senior Vyn merasa tidak senang. Yah itu wajar karena senior Vyn kalah melawanku, jika senior Vyn melihat ada yang mengucapkan selamat kepadaku, dia pasti jadi mengingat tentang kekalahannya di final turnamen.
"Turnamen akademi sudah selesai dilaksanakan. Kerja bagus untuk semua anggota yang mempersiapkan dan mensukseskan acara ini," ucap senior Vyn.
Senior Vyn mulai bertepuk tangan diikuti anggota Elevrad yang lainnya.
"Tapi masih ada acara yang masih harus kita sukseskan, yaitu Festival Akademi. Sejauh ini, persiapan sudah berjalan dengan lancar. Dekorasi sudah dipasang di beberapa titik di wilayah Akademi. Booth-booth pun juga sudah dibangun di depan gedung lobi dan dibuat mengelilingi bangunan akademi ini. Kita juga sudah mendata semua pedagang yang ingin menjual dagangan mereka di booth-booth yang telah disediakan,"
"Pada festival sebelumnya, para murid dari tiap kelaslah yang menjual dagangan buatan mereka di booth-booth yang telah disediakan. Saat itu kami juga mengadakan perlombaan, bagi kelas yang mendapatkan pendapatan terbanyak di festival akademi akan mendapatkan hadiah. Namun kali ini, semua booth yang disediakan akan diisi oleh pedagang-pedagang yang kami undang," ucap senior Vyn.
"Izin mau bertanya, senior. Kenapa festival tahun ini berbeda dengan festival sebelumnya dalam hal siapa yang menjual dagangan ?," tanya Charles.
"Kalian para murid tahun pertama belum tahu ya, kalau begitu biar aku jelaskan. Tradisi festival akademi San Fulgen memang seperti itu. Ada saatnya festival yang mengundang pedagang untuk berjualan di akademi dan ada juga saatnya festival yang mewajibkan muridnya untuk berjualan. Kami melakukan tema festival ini secara bergantian. Karena festival tahun kemarin kita sudah mewajibkan para murid untuk berjualan, tahun ini adalah giliran para pedagang untuk berjualan. Tujuannya adalah agar setiap diadakannya festival, para murid tidak selalu disibukkan oleh penjualan mereka. Jika mereka disibukkan oleh penjualan mereka, mereka tidak akan bisa menikmati festival ini. Tapi di sisi lain, kami juga ingin agar para muridlah yang berpartisipasi dan menjual dagangan mereka sendiri di festival ini. Oleh karena itu, Elevrad dan akademi memutuskan untuk menjalankan festival dengan tema berbeda itu secara bergantian," ucap senior Vyn.
"Jadi begitu ya," ucap Charles.
"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya para murid yang biasanya setiap hari hanya berlatih dan melakukan pertandingan dengan murid lainnya, tiba-tiba disuruh berjualan dagangan yang mereka buat dan tentukan sendiri. Bahkan sebelumnya aku tidak bisa membayangkan kalau ternyata ada festival yang diadakan oleh akademi ini," ucap Enzo.
"Ahahaha, aku juga berpikir seperti itu saat aku masih menjadi murid baru di akademi. Aku berpikir bagaimana bisa akademi yang muridnya setiap hari diharuskan untuk belajar, berlatih dan bahkan saling bertanding satu sama lain di pertandingan harian malah mengadakan festival yang tujuannya untuk bersenang-senang. Bahkan disuruh untuk berjualan juga pula. Namun setelah aku mengikuti festival di akademi ini untuk pertama kalinya, aku jadi mengerti kenapa akademi mengadakan festival akademi apalagi di menjelang akhir tahun ajaran. Itu karena akademi ingin kita menikmati festival ini dengan tujuan menghilangkan beban-beban dan masalah kita sebelumnya selama tahun ajaran ini. Sehingga saat nanti kita memasuki tahun ajaran baru, kita menjadi seperti orang yang tanpa beban. Bahkan dengan berjualan pun bisa membuat kita melupakan beban dan masalah kita sebelumnya. Yah itu karena kita jadi punya beban baru untuk dipikirkan yaitu tentang masalah penjualan," ucap senior Gretta.
Para anggota Elevrad yang lainnya pun tertawa.
"Yah pokoknya kalian akan tau kenapa alasannya setelah mengikuti festival itu," ucap senior Gretta.
"Kembali ke pembahasan Festival. Tentang pedagang, seperti yang ku bilang tadi, mereka semua sudah didata dan kemungkinan mereka akan mulai datang besok. Kita juga sudah menyiapkan kamar-kamar bagi mereka di gedung yang dikhususkan untuk tamu. Untuk para tamu dari kalangan bangsawan, tidak ada dari mereka yang bilang kalau mereka akan menginap jadi gedung tamu hanya diisi oleh para pedagang saja. Soal dagangan yang dijual oleh mereka, aku sudah bilang pada mereka untuk menggratiskan dagangan yang mereka jual kepada para murid sebanyak 2 kali saja di tiap boothnya setiap harinya. Aku meminta mereka untuk mendata tiap murid yang membeli dagangan mereka agar tidak ada kecurangan. Dan untuk para warga yang datang ke festival, aku meminta para pedagang untuk menjual dengan harga yang wajar kepada mereka,"
"Karena festival kali ini akan dihadiri oleh banyak orang mulai dari rakyat biasa sampai para bangsawan, aku meminta bantuan kepada pihak kerajaan untuk meminjam prajurit mereka untuk berpatroli di akademi selama festival ini untuk meminimalisir adanya tindakan kriminal di festival ini. Selain para prajurit, kita yang merupakan anggota Elevrad juga ditugaskan untuk berpatroli selama festival ini. Kalian masih tetap diperbolehkan untuk menikmati festival ini selagi kalian sedang berpatroli. Selain itu, Akademi juga menyiapkan staff-staffnya juga untuk membantu," ucap senior Vyn.
"Aku tidak menyangka kalau senior Vyn sudah berkoordinasi dengan banyak pihak. Sepertinya tugas ketua Elevrad sangat banyak ya," pikirku.
"Untuk informasi, festival akademi tahun ini akan digelar selama 3 hari. Festival akademi akan dimulai pukul 8 pagi di hari senin tanpa ada acara pembukaan. Begitu gerbang akademi dibuka untuk umum saat pukul 8 pagi, saat itu juga festival telah dimulai. Dan festival akan berakhir pukul 7 malam. Hari selasa juga demikian. Untuk hari rabu, festival tetap digelar pukul 8 pagi tetapi festival akan berakhir pukul 9 malam karena malam harinya akan ada pesta penutupan yang diadakan oleh akademi. Dan keesokan harinya setelah festival selesai digelar, kita akan mulai untuk membereskan dan membersihkan dekorasi dan booth-booth yang sebelumnya telah dipasang,"
"Apa sejauh ini ada pertanyaan ?," tanya senior Vyn.
Para anggota yang lain pun tidak ada yang bertanya.
"Kalau begitu, itu saja yang ingin aku sampaikan. Ayo kita sama-sama mensukseskan acara festival ini," ucap senior Vyn.
"Baik," ucap semua anggota Elevrad.
-
Hari senin, pukul 08.00.
Festival akademi pun telah dibuka untuk umum. Para warga dan bangsawan yang sebelumnya telah mengantri di gerbang akademi pun mulai memasuki kawasan akademi.
Sementara itu di luar gerbang akademi, terlihat sebuah kereta kuda yang tampak mewah dengan beberapa prajurit yang mengawalnya baru saja berhenti dari perjalanan jauhnya. Para prajurit itu pun langsung berbaris sambil berdiri di depan pintu kereta kuda itu. Lalu pintu itu pun dibuka oleh salah satu prajurit itu. Setelah pintu itu terbuka, terlihat seorang gadis kecil berambut pirang keemasan keluar dari kereta kuda tersebut. Gadis itu pun mulai berjalan memasuki gerbang akademi. Saat berjalan, beberapa prajurit yang berbaris itu pun mengikuti dari belakang.
"Kenapa kalian mengikutiku ?," tanya gadis kecil tersebut.
"Tentu saja untuk mengawal dan melindungi anda, putri. Itu tugas yang diberikan Ibunda anda kepada kami," ucap salah satu prajurit itu.
"Tidak perlu, kalian boleh pulang," ucap gadis kecil itu.
"Tetapi, putri-," ucap salah satu prajurit itu.
Namun belum sempat dia menyelesaikan perkataannya, gadis kecil itu langsung lari dengan cepat ke dalam wilayah akademi.
"Tunggu, putri Caroline!!," ucap salah satu prajurit itu.
Para prajurit itu pun mulai berlari mengejar gadis kecil tersebut ke dalam wilayah akademi.
-Bersambung

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang