Kabut tebal yang menyelimuti sekitar tempat ini pun perlahan mulai menghilang. Feline dan Fee benar-benar telah menghilang dari dalam kabut tadi karena keberadaan mereka berdua sudah tidak bisa kami rasakan lagi setelah kabut itu menghilang. Tidak hanya itu, Ludmila dan Ariu yang sebelumnya tergeletak tidak sadarkan diri juga ikut menghilang.
"Ras Peri ya, aku benar-benar bertemu dengan ras yang cukup langka. Dilihat dari penampilannya yang sebelumnya adalah seorang Demi-Human, sepertinya dia menggunakan sihir penyamaran untuk menutupi identitas aslinya itu," ucapku.
"Iya, sepertinya begitu. Aku lebih percaya kalau dia adalah ras Peri yang menyamar sebagai seorang Demi-Human daripada Demi-Human yang menyamar sebagai peri. Karena ras Peri sangat ahli dalam menggunakan sihir, bukan tidak mungkin dia bisa menyamar menjadi seorang Demi-Human, sedangkan kebanyakan Demi-Human lebih ahli dalam serangan yang berhubungan dengan kekuatan fisik, jadi aku ragu kalau dia adalah seorang Demi-Human yang menyamar sebagai ras Peri," ucap nona Karina.
"Daripada itu, kenapa dia menunjukkan wujud aslinya kepada kita berdua ? bukankah seharusnya dia merahasiakan identitasnya dan tetap menyamar sebagai Demi-Human ?," tanyaku.
"Memang itu agak sedikit aneh. Tapi aku punya pemikiran sendiri tentang itu. Soal kabut tebal yang tiba-tiba muncul tadi, sepertinya itu merupakan sihir tingkat tinggi. Memang sihir itu tidak berpengaruh ke kita, tapi kamu lihat sendiri kan kalau kabut itu bisa membuat mereka berdua menghilang. Tidak hanya itu, bahkan Demi-Human jaguar dan Demi-Human beruang yang sudah kita kalahkan juga ikut menghilang setelah kabut itu muncul. Dan bukan hanya itu saja, sepertinya Peri itu sempat mengelilingi akademi ini dan membawa para manusia dan Demi-Human yang menyerang akademi ini juga. Jadi bisa dibilang ketika dia menggunakan sihir tingkat tinggi itu, disaat yang sama sihir penyamarannya jadi sedikit terganggu dan membuatnya menunjukkan identitas aslinya. Yah itu hanya pemikiranku saja, aku tidak tahu fakta sebenarnya akan seperti apa," ucap nona Karina.
"Itu masuk akal, meskipun ras Peri sangat ahli dalam menggunakan sihir dan memiliki kapasitas Mana yang lebih banyak dari ras Elf, sepertinya mustahil bagi mereka untuk menggunakan kedua sihir tingkat tinggi sekaligus mengingat sihir penyamaran juga termasuk sihir tingkat tinggi, apalagi dia bisa menyamar menjadi ras lain," ucapku.
"Iya. Daripada itu, mengingat Peri itu membawa para penyerang yang sudah dikalahkan dengan sihirnya, aku jadi tidak bisa mengorek informasi dari mereka,"
"Kamu bilang tadi kalau tujuan mereka adalah untuk membunuh ketiga anaknya kaka- maksudku Yang Mulia Ratu dan mengumandangkan perang dengan kerajaan San Fulgen. Dan mereka bilang mereka dari kerajaan Sedona. Awalnya aku percaya akan hal itu tapi setelah melihat adanya ras Peri yang satu kelompok dengan para penyerang itu, aku jadi tidak yakin kalau mereka benar-benar dari kerajaan Sedona. Apalagi setelah melihat ada manusia juga yang ikut menyerang akademi ini. Sepertinya mereka bukan dari kerajaan Sedona dan alasan mereka berkata kalau mereka berasal dari kerajaan Sedona adalah untuk mengadu domba antara kerajaan San Fulgen dengan kerajaan Sedona," ucap nona Karina.
"Sebelumnya aku juga berpikir seperti itu. Terlihat mencurigakan saat kutanya apakah mereka berasal dari kerajaan Sedona dan dia mengiyakannya dengan mudah. Normalnya jika seorang pembunuh ingin membunuh targetnya, dia tidak akan dengan mudah memberikan informasi tentang dirinya," ucapku.
"Itu benar," ucap nona Karina.
Lalu kami berdua pun terdiam sesaat.
"Aku jadi kepikiran tentang penyusup yang sebelumnya ingin menyusup ke akademi ini, aku memang belum mengetahui identitasnya tapi itu pasti salah satu dari mereka. Mereka ingin menyusup ke akademi ini untuk membunuh Chloe dan Charles ketika aku sedang tidak berada di akademi. Dan juga, sebelumnya kamu pernah bilang kalau di suatu pagi saat kamu berada di kota San Minerva, kamu melihat ada banyak bangunan yang hancur di tempat itu. Dan kamu mendapatkan informasi kalau penyebabnya adalah dari pertarungan yang terjadi antara Komandan Pasukan Silver Peacock melawan para kriminal disana kan ?," tanya nona Karina.
"Iya, aku memang bilang begitu sebelumnya," ucapku.
"Aku sudah mendapatkan informasi dari kaka- maksudnya Yang Mulia Ratu tentang apa yang sebenarnya terjadi di tempat itu. Bangunan-bangunan itu hancur memang karena pertarungan yang dilakukan oleh komandan prajurit itu, tapi yang dia lawan di pertarungan itu bukanlah para kriminal yang sering muncul di kota San Minerva, melainkan yang dia lawan adalah sekelompok Demi-Human," ucap nona Karina.
"Demi-Human ?," tanyaku.
"Iya, komandan prajurit itu yang melaporkan sendiri kepada komandan tertinggi kerajaan yaitu komandan Oliver. Kemudian, Yang Mulia Ratu mendapatkan laporan itu dari komandan Oliver. Salah satu Demi-Human yang komandan prajurit itu lawan adalah seorang perempuan yang memiliki ciri fisik yaitu mempunyai telinga dan ekor yang menyerupai seekor jaguar. Dan juga, Demi-Human itu juga berkata kalau tujuannya datang ke kota itu karena ingin membunuh 'target'," ucap nona Karina.
"Demi-Human perempuan yang memiliki ciri fisik mempunyai telinga dan ekor menyerupai seekor jaguar ? Kelihatannya Demi-Human itu adalah Demi-Human yang aku kalahkan dan hempaskan kesini sebelumnya. Sebelum aku melawannya, dia ingin membunuh Charles tapi aku berhasil menggagalkannya. Kelihatannya dia ingin membunuh Charles lagi setelah sebelumnya gagal membunuh di kota San Minerva," ucapku.
"Kelihatannya begitu. Jadi insiden penyusup di akademi ini sebelumnya, keributan di kota San Minerva dan penyerangan di akademi ini sepertinya adalah kejadian yang saling berkaitan,"
"Untuk insiden penyusup yang mau menyusup ke akademi, aku menduga kalau itu dilakukan oleh satu orang atau bisa lebih tapi tidak lebih dari 5 orang. Dan untuk keributan di kota San Minerva, mulanya hanya Demi-Human jaguar itu saja yang bertarung dengan komandan prajurit disana. Lalu 3 orang Demi-Human yang lainnya ikut membantunya,"
"Dari insiden penyusup dan keributan di kota San Minerva, bisa disimpulkan kalau mereka ingin membunuh Charles dan Chloe secara diam-diam dan tersembunyi. Lalu kenapa sekarang mereka memutuskan untuk menyerang akademi ini secara terang-terangan dan melibatkan banyak orang juga ?," tanya nona Karina.
"Bukankah itu karena kehadiran Caroline di akademi ini ? Target yang harus mereka bunuh adalah ketiga anak Yang Mulia Ratu. Dengan adanya Charles, Chloe dan Caroline yang sedang berada di satu tempat yaitu di akademi ini, makanya mereka memutuskan untuk menyerang akademi ini secara terang-terangan dan melibatkan banyak orang," ucapku.
"Masuk akal. Saat insiden penyusupan dan keributan di kota San Minerva, target yang harus mereka bunuh hanyalah 2 orang yaitu Charles dan Chloe makanya mereka memilih untuk menggunakan metode sembunyi-sembunyi,"
"Tapi yang jadi masalah adalah bagaimana mereka tahu kalau Caroline datang ke akademi ini ? Tidak hanya itu, mereka juga menyerang di hari ini dimana di hari ini tidak ada tamu-tamu penting yang akan datang ke festival ini, yang berarti tidak ada penjagaan ekstra di akademi ini. Bukankah ini sedikit aneh ?," tanya nona Karina.
"Iya, aku juga berpikir begitu. Mereka tahu kalau Caroline sedang berada di akademi ini dan mereka juga seolah tahu kapan waktu yang tepat untuk menyerang akademi ini," ucapku.
"Ini hanya pemikiranku saja. Apa mungkin ada pengkhianat di akademi yang membocorkan segala informasi yang ada di akademi ini terutama informasi tentang festival yang sedang berlangsung saat ini ?," tanya nona Karina.
"Pengkhianat ya, ada kemungkinan kalau memang ada pengkhianat di akademi ini. Tapi aku lebih kepikiran apakah mereka yang menyerang akademi ini memiliki hubungan dengan para Duke. Seperti yang anda tau, nona, sebelumnya aku pernah bercerita kalau aku pernah hampir dibunuh oleh para prajurit Duke San Minerva kan ? Aku berpikir mungkin para penyerang itu ada hubungannya dengan Duke San Minerva atau mungkin dengan Duke yang lainnya," ucapku.
"Aku sebelumnya juga berpikir kalau penyusup yang mau menyusup ke akademi ini ada hubungannya dengan para Duke itu. Tapi setelah aku menyimpulkan kalau penyusup itu adalah dari kelompok yang sama dengan penyerang yang menyerang akademi ini, aku jadi tidak berpikir seperti itu lagi. Para penyerang itu menargetkan Charles, Chloe dan Caroline sedangkan Duke San Minerva dan mungkin Duke yang lainnya itu menargetkan kamu. Jadi kemungkinan kalau mereka itu berhubungan sangatlah kecil. Tapi kemungkinan itu masih tetap ada,"
"Yah, mungkin aku akan membicarakan tentang ini dengan kaka- maksudku dengan Yang Mulia Ratu nanti. Sepertinya kabar tentang penyerangan akademi ini sudah menyebar kemana-mana mengingat sebelum mereka berdua menghilang, mereka bilang kalau para prajurit sedang menuju kemari. Tidak hanya itu, bahkan komandan Oliver juga ikut kemari," ucap nona Karina.
"Komandan Oliver ya, beliau merupakan komandan tertinggi di kerajaan ini. Aku pernah melihatnya bersama Yang Mulia Ratu saat mereka mengunjungi ruang perawatan tempat Chloe dan Charles berada," pikirku.
"Karena para penyerang itu sudah menghilang, sepertinya tidak ada yang bisa aku lakukan sekarang. Kalau begitu, aku akan berkeliling untuk melihat situasi yang lain. Mungkin aku juga harus membantu beberapa dari mereka yang terluka," ucap nona Karina.
"Apa anda tidak kelelahan, nona ? Tadi anda baru saja bertarung, bukankah lebih baik anda beristirahat terlebih dahulu ?," tanyaku.
"Aku tidak kelelahan. Lagipula di pertarungan tadi, aku masih belum mengeluarkan seluruh kekuatanku. Aku saja belum memakai sihir areaku. Justru karena aku tidak lelah makanya aku memutuskan untuk membantu mereka yang terluka dan melihat situasi di akademi ini,"
"Kamu sendiri bahkan tidak kekalahan, Rid. Dan aku baru mengetahui kalau kamu bisa menggunakan sihir penyembuhan juga," ucap nona Karina.
Sepertinya nona Karina tahu kalau aku bisa menggunakan sihir penyembuhan setelah melihat ku yang tidak terluka setelah terkena beberapa serangan. Dan juga, nona Karina mungkin juga mendengar percakapan dari Demi-Human kucing itu yang berkata kalau aku juga bisa menggunakan sihir penyembuhan.
"Yah aku tidak akan menanyakan lebih lanjut tentang itu. Aku berterima kasih kembali karena telah menyelamatkan dari serangan Peri itu, Rid," ucap nona Karina.
"Sama-sama, nona," ucapku.
"Aku akan mulai berkeliling dan aku akan mengunjungi gedung tempat tinggal staf, guru dan tamu terlebih dahulu. Bisakah kamu tetap menunggu disini untuk menjaga mereka berempat, Rid ?," tanya nona Karina.
Mereka berempat yang dimaksud nona Karina adalah Chloe, Caroline, Irene dan senior Gretta yang masih tidak sadarkan diri.
"Baik, nona, aku akan menjaga mereka," ucapku.
"Tidak hanya itu, jika nanti komandan Oliver beserta para prajuritnya sudah datang. Aku ingin komandan Oliver datang menemuiku, nanti tolong kamu antarkan beliau. Aku sekarang akan mengunjungi gedung tempat tinggal staf, guru dan tamu, jadi nanti tolong antarkan beliau kesana. Apabila aku sudah tidak berada disana, kemungkinan aku sudah mengunjungi tempat lainnya seperti taman akademi, hutan dan danau akademi ataupun area pertokoan. Aku minta tolong kamu antarkan beliau ke tempat-tempat itu sampai bertemu denganku," ucap nona Karina.
"Baik, nona," ucapku.
"Terima kasih, Rid. Kalau begitu, aku pergi dulu. Tolong jaga mereka," ucap nona Karina.
Nona Karina pun pergi meninggalkanku dan berlari menuju gedung tamu akademi. Sementara itu, aku memutuskan untuk duduk di tangga pintu masuk gedung lobi akademi yang sudah hancur sambil menjaga mereka berempat.
-
Di depan gerbang Akademi.
Terlihat komandan Oliver dan banyak prajurit kerajaan telah tiba dengan menunggangi kuda mereka. Mereka juga terlihat membawa beberapa kereta kuda yang yang mengangkut banyak prajurit di setiap kereta kudanya.
Mereka terkejut melihat situasi di gerbang akademi itu, banyak orang yang tergeletak dengan bersimbah darah, banyak kereta kuda yang terparkir sebelumnya sudah dalam kondisi yang hancur, bangunan-bangunan di sekitar gerbang itu pun juga mengalami kerusakan dan ada juga yang hancur. Gerbang akademi dan dinding pembatas yang berada tidak jauh dari gerbang itu pun juga ikut hancur.
"Benar-benar pemandangan yang mengerikan. Siapa yang berani menyerang akademi ini sampai mengakibatkan kerusakan seperti ini ?,"
"Beberapa dari kalian ikut aku ke dalam akademi dan sisanya tolonglah orang-orang yang tergeletak itu. Sembuhkan mereka yang masih bernafas," ucap komandan Oliver.
"Siap, komandan," ucap para prajurit.
Lalu komandan Oliver turun dari kudanya dan berjalan masuk ke akademi dengan ditemani sebagian prajurit yang ikut.
-
Kabar tentang penyerangan San Fulgen Akademiya sudah menyebar hingga ke seluruh kerajaan. Kabar itu membuat heboh semua orang mengingat San Fulgen Akademiya merupakan akademi satu-satunya di kerajaan ini. Karena kabar tersebut, banyak orang tua murid yang anaknya masih bersekolah di akademi itu memutuskan untuk pergi ke akademi itu untuk memeriksa kondisi anak mereka. Tidak hanya para rakyat biasa, para bangsawan pun juga memutuskan untuk pergi ke akademi itu, termasuk bangsawan tingkat atas seperti para Duke. Duke San Minerva, Duke San Angela dan Duke San Quentine memutuskan untuk langsung berangkat ke ibukota San Estella setelah mendengar kabar itu. Tidak hanya mereka bertiga, Duke San Lucia yang akhir-akhir ini tidak pernah berpergian pun juga memutuskan untuk berangkat ke ibukota San Estella. Alasannya pergi ke akademi itu tentu saja untuk memastikan keadaan putrinya yaitu Irene.
-Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace Hunter
FantasyPerhatian kepada semua pembaca : Sebelum membaca novel saya ini, saya ingin menginformasikan kalau novel saya ini alurnya agak lambat, jadi mungkin ada beberapa pembaca yang kurang suka dengan novel saya ini. Meski begitu, saya berterima kasih kepad...