"Mengalahkan salah satu dari Komandan Prajurit San Fulgen ?!?!," ucap para murid.
"Itu terlalu gila, mending aku mengumpulkan 150.000 poin saja,"
"Komandan Prajurit ? maksud anda Komandan Prajurit yang itu ?,"
"Meskipun jika kita sudah mencapai tahun keempat, kita masihlah tetap murid. Dan kita harus mengalahkan Komandan Prajurit ? Komandan loh, bukan prajurit biasa," ucap murid-murid yang tidak percaya.
"Kalian benar, ujian ini terlalu sulit untuk dilakukan oleh kalian karena faktanya tidak pernah ada murid yang lulus dengan melewati cara ini. Meski begitu bukan berarti tidak pernah ada yang mencoba cara ini. Ada dari mereka yang mempunyai nyali tinggi dan mencoba berhadapan dengan salah satu Komandan Prajurit tapi akhirnya tetap kalah. Tenang saja kok, kalian masih bisa memilih cara lain yaitu dengan mengumpulkan 150.000 poin. Yah tapi itu saat kalian sudah tahun keempat, lebih baik sekarang fokus pada tahun pertama dulu," ucap tuan Alan.
"Tuan Alan, aku ingin bertanya. Daritadi kita membahas pertandingan harian terus tapi kita belum diberi tahu dimana pertandingan itu biasanya dilaksanakan," ucap Charles.
"Kamu benar juga, aku belum menjelaskan tempat diadakannya pertandingan harian, sekalian aku akan menjelaskan tentang gedung-gedung yang ada di dalam akademi ini," ucap tuan Alan.
"Untuk pertandingan harian, jika tahun pertama melawan tahun pertama maka akan dilaksanakan di gedung tahun pertama. Pertandingan akan dilaksanakan di lantai 2 sampai lantai 5 gedung ini. Lantai 1 khusus untuk ruang belajar dan untuk ruang latihan kalian bisa menggunakan lantai bawah. Terdapat 5 lantai dibawah gedung ini untuk memisahkan ruang latihan khusus kelas A sampai kelas E. Untuk kelas A, ruang latihan kalian berada di lantai paling bawah yaitu basement 5," ucap tuan Alan.
"Aku memang melihat kalau bangunan ini lumayan tinggi sampai 5 lantai, tapi aku tidak menyangka kalau ada lantai bawahnya juga,"
"Kenapa tempat latihan kita berada di lantai paling bawah ?," ucap murid yang lainnya.
"Bukan hanya di gedung ini saja. Di gedung yang lainnya juga ada kok lantai bawahnya. Baiklah sekarang aku akan menjelaskan gedung-gedung di akademi ini.
1. Yang pertama yaitu lobi, kalian sudah tahu gedung ini karena gedung ini merupakan tempat masuk bagi kalian ketika memasuki akademi ini. Di lobi terdapat ruang ujian dan juga arena yang diperuntukan bagi ujian masuk calon murid. Bagi kalian yang sudah menjadi murid, tidak boleh menggunakan arena di lobi untuk bertanding ataupun latihan.
2. Yang kedua yaitu gedung tahun pertama, lokasinya adalah di sebelah kiri dari lobi. Gedung ini merupakan gedung untuk belajar dan latihan untuk murid tahun pertama. Terdapat tempat bertanding dan latihan yang hanya dikhususkan untuk tahun pertama saja. Murid tahun lainnya tidak boleh memasuki gedung tahun pertama kecuali ada keperluan.
3. Yang ketiga yaitu gedung tahun kedua, lokasinya ada di sebelah kanan dari lobi. Sesuai namanya, gedung ini untuk belajar dan latihan untuk murid tahun kedua. Fasilitas dan peraturannya sama dengan murid tahun pertama.
4. Yang keempat yaitu gedung tahun ketiga, lokasinya ada di sebelah kiri dari gedung tahun pertama. Sesuai namanya, gedung ini khusus untuk tahun ketiga. Fasilitas dan peraturannya sama dengan murid tahun pertama dan kedua.
5. Yang kelima yaitu gedung tahun keempat, lokasinya ada di sebelah kanan dari gedung tahun kedua. Sesuai namanya, gedung ini khusus untuk tahun keempat. Fasilitas dan peraturannya sama dengan murid tahun pertama, kedua dan ketiga.
6. Yang keenam yaitu gedung khusus pengajar, staf dan kepala akademi. Gedung ini berada di sebelah kiri dari gedung tahun ketiga dan sebelah kanan dari gedung tahun keempat, lebih tepatnya gedung ini berada di bagian belakang akademi, yang di belakangnya terdapat sebuah taman. Jika lobi merupakan gedung bagian depan akademi, maka gedung pengajar adalah gedung bagian belakang akademi. Di gedung ini juga terdapat pintu masuk untuk ke area akademi, tapi cuma dikhususkan untuk para pengajar dan kepala akademi saja. Sesuai namanya, di gedung ini para pengajar, staf dan kepala akademi berada. Gedung ini terdiri dari 5 lantai dan ruang kepala Akademi ada di lantai 5 gedung tersebut.
7. Yang ketujuh yaitu gedung yang berada di tengah akademi ini. Satu-satunya gedung yang paling besar dan tinggi di akademi ini. Gedung ini mempunyai 10 lantai dan juga terdapat lantai bawah pada gedung ini. Di gedung ini terdapat kantin seperti yang pernah kalian lihat. Selain itu ada perpustakaan juga yang menyimpan buku-buku tentang sejarah ataupun tentang sihir, keterampilan dan lain-lain. Di gedung ini juga terdapat tempat untuk latihan. Ada tempat latihan yang berbeda di gedung ini, sepeti ada tempat latihan khusus sihir, tempat latihan khusus senjata jarak jauh, tempat latihan khusus senjata jarak dekat dan tempat latihan bela diri atau martial arts. Di gedung ini juga kalian bisa latihan dengan murid-murid yang tahunnya berbeda dengan kalian karena gedung ini merupakan penghubung antara gedung tahun pertama sampai keempat, makanya di gedung ini semua murid maupun junior atau senior bisa memasukinya, bahkan bisa latihan bersama. Selain itu di gedung ini juga terdapat arena pertandingan, tapi arena pertandingan ini tidak boleh digunakan untuk pertandingan harian ataupun ujian karena arena pertandingan di gedung ini cuma dikhususkan untuk pertandingan Turnamen Akademi," ucap tuan Alan.
"Tunggu sebentar, tuan Alan. Seperti yang tuan Alan bilang sebelumnya kalau pertandingan antar tahun pertama dilaksanakan di gedung tahun pertama. Tapi jika pertandingannya antar tahun berbeda, maka akan dilaksanakan dimana ? aku pikir akan dilaksanakan di gedung tengah karena itu merupakan gedung yang boleh dimasuki tahun berapa saja. Tapi ternyata arena di gedung tengah hanya untuk turnamen saja," ucap Charles.
"Itu sesuai keputusan bersama. Sebagai contoh jika kalian murid tahun pertama akan melawan murid tahun kedua di pertandingan harian. Kalian akan berunding untuk pertandingannya akan dilaksanakan di gedung tahun pertama atau kedua. Jika hasilnya di gedung tahun pertama, murid tahun kedua itu tetap boleh pergi ke gedung tahun pertama karena dia mempunyai keperluan untuk bertanding. Dia juga boleh membawa teman-teman dari tahun kedua untuk mendukungnya. Selama ada keperluan, murid tahun berbeda boleh memasuki gedung tahun yang lainnya. Yang tidak boleh adalah memasuki gedung tahun berbeda tanpa keperluan apa-apa," ucap tuan Alan.
"Begitu ya," ucap Charles.
"Kalian tetap boleh memasuki gedung tahun pertama ataupun gedung tengah ketika libur jika kalian ingin latihan, ke perpustakaan ataupun hanya melihat-lihat. Tapi perlu diingat kalau saat libur, kalian tidak akan mendapatkan makan siang di kantin. Untuk tempat-tempat di luar area akademi, sepertinya aku tidak perlu menjelaskannya lagi," ucap tuan Alan.
Mendengar penjelasan yang panjang ini membuat kami semua tidak sadar kalau waktu sudah menunjukan pukul 12.00
"Sudah jam 12 saja, ya sudah kalau begitu kita istirahat dulu. Oh iya aku lupa, untuk pertandingan harian kalian bisa melakukannya saat jam 6-8 pagi sebelum jam belajar akademi, jam 12-13 siang saat istirahat ataupun jam 15 sore-12 malam. Kalian tidak perlu repot-repot untuk mencari pengawas untuk pertandingan kalian, karena sudah tersedia pengawas di setiap arena pertandingan di tiap-tiap gedung tahun pertama sampai keempat. Ya sudah kalau begitu, selamat beristirahat," ucap tuan Alan yang segera meninggalkan kelas.
"Akhirnya istirahat juga,"
"Aku sudah lapar,"
"Penjelasan yang dikatakan tuan Alan panjang sekali. Aku tidak menyangka akademi ini memiliki sistem yang rumit," ucap murid-murid di kelas.
Setelah itu murid-murid di kelas pun bubar untuk istirahat.
"Rid, ayo istirahat. Charles, Chloe dan Enzo juga," ucap Noa.
"Baiklah," ucapku.
Kami berlima pun segera menuju kantin. Sesampainya di kantin, suasananya sangat ramai. Mungkin karena sekarang di kantin ini sedang berkumpul tahun pertama sampai keempat untuk istirahat, beda sekali dengan saat ujian masuk. Tapi staff di kantin ini pun juga bertambah jadi walaupun ramai masih bisa diatasi agar tidak mengantri panjang. Setelah mengambil makanan yang kami pesan, kami pun segera mencari tempat duduk yang tersedia. Setelah menemukannya kami pun segera duduk.
"Banyak sekali murid-murid senior kita di kantin ini. Lihat saja lencana-lencana mereka," ucap Charles.
Memang benar, dari lencana yang mereka kenakan ada yang memakai lencana perak, emas sampai platinum.
"Apa tidak apa-apa kalau kita berada disini ya ? aku takut kalau diledek atau dibully oleh senior karena lencana kita masih rendah," ucap Chloe.
"Kenapa kamu yang takut Chloe ? kamu itu kan putri di kerajaan ini harusnya tidak ada yang akan membullymu," ucap Noa.
"Tidak perlu khawatir. Sudah jelas kalau di peraturannya tidak boleh membully atau mendiskriminasi orang lain. Tapi meski begitu, ada kemungkinan kalau masih ada murid yang dibully secara diam-diam," ucapku.
"Aku sih tidak masalah kalau diledek oleh senior diatas kita. Aku bisa memprovokasinya untuk melawanku di pertandingan harian. Kalau aku menang, aku bisa mendapatkan poin yang banyak," ucap Noa.
"Kamu percaya diri sekali ya Noa. Ngomong-ngomong Rid, kamu rencananya kapan akan melakukan pertandingan harian hari ini ?," tanya Charles.
"Entahlah, aku saja belum tau ingin melawan siapa," ucapku.
Saat kami sedang berbincang, tiba-tiba terdengar suara kehebohan di tengah kantin di tempat memesan makanan.
"Apa yang terjadi ?," tanya Noa.
"Yuk kita lihat dulu," ucapku.
Kami pun menuju tempat memesan makanan untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata ada putri Irene disana yang sedang berbincang dengan seorang murid perempuan berlencana perak. Daripada dibilang berbincang mungkin lebih tepatnya saling konfrontasi.
"Lama tidak berjumpa, putri Irene. Apa kabarmu sehat ?," tanya murid itu.
"Putri Amelia, ada keperluan apa kamu denganku ?," tanya putri Irene.
"Tidak ada apa-apa kok, apakah salah untuk menanyakan kabar rivalku sendiri ?," ucap murid itu.
-Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace Hunter
FantasyPerhatian kepada semua pembaca : Sebelum membaca novel saya ini, saya ingin menginformasikan kalau novel saya ini alurnya agak lambat, jadi mungkin ada beberapa pembaca yang kurang suka dengan novel saya ini. Meski begitu, saya berterima kasih kepad...