Keesokan harinya, waktu istirahat makan siang.
"Kamu dan Chloe sudah resmi bergabung dengan Elevrad ?," tanyaku.
"Iya, kemarin aku dan Chloe pergi ke ruangan Elevrad ketika kita selesai melakukan pertandingan harian," ucap Charles.
"Pantas saja kemarin ketika kita semua sudah melakukan pertandingan harian, kamu bilang kamu dan Chloe ada urusan jadi kamu memilih pergi duluan," ucap Noa.
"Iya, inilah urusan yang aku maksud," ucap Charles
"Apa alasanmu dan Chloe yang sampai akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Elevrad ?," tanyaku.
"Kamu tau kan kalau aku dan Chloe adalah pangeran dan putri di kerajaan ini ? Suatu saat, aku dan Chloe akan memimpin kerajaan ini dengan tangan kami sendiri. Jadi kupikir bergabung dengan Elevrad merupakan sebuah keputusan bagus untuk menambah pengalaman kami dalam mengurus sesuatu. 'Jika langsung mengurus satu kerajaan pasti akan sulit, jadi kenapa tidak mencoba untuk mengurus satu akademi terlebih dahulu ?' Itu yang kamu berdua pikirkan," ucap Charles.
"Begitu ya, yah itu alasan yang masuk akal. Semoga kalian bisa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan ke kalian dengan lancar," ucapku.
"Terima kasih, Rid," ucap Charles.
"Kalau kamu dan Chloe sekarang adalah anggota Elevrad, berarti kedepannya kita akan semakin sulit untuk bermain dan berkumpul setelah pulang dong ? Pasti kamu akan semakin sibuk kedepannya," ucap Noa.
"Sepertinya begitu, maaf ya," ucap Charles.
"Sudahlah Noa, lagipula Charles dan Chloe bergabung dengan Elevrad itu untuk menambah pengalamannya. Kita ini juga semakin dewasa, walaupun Charles dan Chloe tidak bergabung dengan Elevrad, akan ada masanya kita akan tidak sering berkumpul dan bermain kembali," ucapku.
"Kamu benar, Rid. Maafkan aku, Charles," ucap Noa.
"Kenapa kamu minta maaf padahal kamu tidak ada salah ?," tanya Charles.
"Hmmm tapi Elevrad ya, aku dulu juga pernah diundang untuk bergabung dengan Elevrad tapi sampai sekarang belum aku terima undangan itu," ucapku.
"Tapi senior Vyn bilang kalau aku dan Chloe itu orang kedua dan ketiga yang bergabung dengan Elevrad dari murid tahun pertama. Aku kira yang pertamanya itu kamu, Rid," ucap Charles.
"Tidak, jika aku sudah bergabung dengan Elevrad, harusnya selama ini aku selalu sibuk dan tidak sempat untuk bermain dan berkumpul dengan kalian," ucapku.
"Lalu siapa ya ?," tanya Charles.
-
Malam harinya.
Aku dan Irene baru saja selesai makan malam bersama.
"Irene, aku ingin bertanya sesuatu," ucapku.
"Bertanya tentang apa, Rid ?," tanya Irene.
"Apa kamu saat ini adalah anggota Elevrad ?," tanyaku.
"Anggota Elevrad ? Tidak, aku memang pernah diundang untuk bergabung tapi aku belum menerimanya. Memangnya ada apa ?," tanya Irene.
"Tidak ada apa-apa, cuma tadi Charles menanyakan apakah aku atau kamu adalah anggota Elevrad. Karena saat Charles dan Chloe bergabung dengan Elevrad, senior Vyn mengatakan kalau Charles dan Chloe adalah anggota kedua dan ketiga yang bergabung dari murid tahun pertama, yang berarti ada anggota pertama yang sudah bergabung duluan," ucapku.
"Jadi begitu, Chloe juga membicarakan hal yang sama tadi saat kami makan siang bersama. Tapi aku tetap bilang kalau aku bukanlah anggota Elevrad seperti yang dia kira," ucap Irene.
"Begitu ya, tapi aku dan Charles sudah menduga kalau anggota pertama itu adalah Enzo, meskipun dia tidak pernah bilang kalau dia adalah anggota Elevrad. Tapi melihat dia yang kadang-kadang selalu pergi duluan karena ada urusan, aku dan Charles jadi menduga kalau dialah anggota Elevradnya," ucapku.
"Putra dari Duke San Angela ya," ucap Irene.
"Ada apa Irene ?," tanyaku.
"Tidak ada apa-apa. Ngomong-ngomong, Rid, apakah kamu tertarik untuk bergabung dengan Elevrad," tanya Irene.
"Mungkin aku ada rasa ketertarikan sedikit makanya aku tidak menolak ajakan mereka dan memilih untuk menunda jawabannya. Memangnya ada apa ?," tanyaku.
"Kalau kamu mau bergabung dengan Elevrad, aku juga akan bergabung bersamamu," ucap Irene.
"Kenapa kamu menunggu aku untuk bergabung juga ? kalau kamu tertarik juga, kamu bisa bergabung duluan," ucapku.
"Kalau kita sama-sama bergabung, setidaknya kesibukan kita akan sama. Jika aku bergabung duluan dan kamu tidak, nanti aku akan sibuk dan tidak sempat untuk membuatkanmu makanan. Dan lagi jika kamu bergabung duluan dan aku tidak, aku tidak tahu akan membuatkanmu makanan saat kapan, jika aku membuatkannya duluan tapi kamu malah masih tetap sibuk dengan kerjaan Elevrad, makanannya nanti akan dingin," ucap Irene.
"Aku bisa buat makananku sendiri kok jika memang kita berada di situasi yang seperti itu," ucapku.
"Tidak, ini kan sudah kesepakatan di antara kita, jadi aku yang akan membuatkanmu makanan terus di akademi ini," ucap Irene memaksa
"Ba-baiklah," ucapku.
"Oleh karena itu, apabila kamu memutuskan untuk bergabung dengan Elevrad, maka aku juga akan bergabung. Kalau kamu tidak bergabung, maka aku juga tidak akan bergabung," ucap Irene.
Aku terdiam sejenak dan berpikir.
"Ada apa, Rid ?," tanya Irene yang melihatku mendadak diam.
"Hmmm, kalau aku bilang ingin bergabung dengan Elevrad besok, apa kamu mau bergabung juga ?," tanyaku.
"Aku tidak apa-apa sih tapi kenapa tiba-tiba kamu ingin bergabung besok ?," tanya Irene.
"Yah sebelumnya aku belum terlalu tertarik karena belum ada teman seangkatanku yang bergabung dengan Elevrad. Karena sekarang sudah ada Charles dan Chloe yang bergabung, aku jadi berpikir ulang. Bergabung dengan organisasi seperti Elevrad sepertinya akan menambah pengalamanku dalam mengurus berbagai masalah," ucapku.
"Hmm baiklah, kalau kamu mau bergabung dengan Elevrad besok, maka aku akan bergabung juga. Besok kita pergi ke ruangan Elevrad bersama saja setelah selesai melakukan pertandingan harian," ucap Irene.
"Baiklah," ucapku.
-
Keesokan harinya, setelah melakukan pertandingan harian.
Aku pamit ke teman-temanku yang lain untuk pergi duluan bersama Irene karena ada keperluan yang harus aku lakukan.
"Jangan bilang kalau kamu mau pergi kencan bersama putri Irene, Rid ?," tanya Noa.
Noa setelah menjadi pasangan Irene di ujian kedua, dia mengganti panggilan ke Irene dari 'putri es' menjadi 'putri Irene'.
"Ya anggap saja begitu," ucapku.
Lalu kami berdua pun bergegas ke gedung tengah dan menaiki tangga satu persatu menuju lantai 7, dimana ruangan Elevrad berada. Saat kami sampai di lantai 6, kami berpapasan dengan putri Amelia seorang diri yang baru turun dari lantai 7.
"Putri Amelia ?," ucapku.
"Rid dan putri Irene ? Sedang apa kalian disini ?," tanya putri Amelia.
Irene nampak bersikap waspada ketika bertemu dengan putri Amelia.
"Kami berdua mau ke ruangan Elevrad di lantai 7, kami ada perlu dengan senior Vyn," ucapku.
"Begitu ya. Maaf mengganggu jalan kalian, kalian silahkan lewat saja," ucap putri Amelia.
"Baiklah," ucapku.
Entah kenapa saat ini putri Amelia bersikap sangat lembut. Bukan berarti dia biasanya bersikap kasar. Lalu kami berdua pun berjalan melewati putri Amelia. Ketika Irene mau melewati putri Amelia, putri Amelia mengatakan sesuatu.
"Kamu tidak perlu waspada seperti itu, putri Irene. Pertandingan kita juga sudah lewat dan yang lalu biarlah berlalu. Aku juga sudah berjanji untuk tidak mengganggumu lagi," ucap putri Amelia.
Irene lalu terdiam dan berbalik menatap putri Amelia. Namun putri Amelia terus berjalan menuruni tangga menuju lantai 5. Aku yang melihat Irene terdiam pun memanggilnya.
"Ada apa, Irene ?," tanyaku.
"Tidak ada apa-apa," ucap Irene.
Lalu kami berdua pun melanjutkan langkah kami dan kami akhirnya sampai di lantai 7. Lantai 7 hampir mirip dengan lantai 5 di gedung staf dan pengajar. Di bagian kanan dan kiri lantai ini banyak sekali ruangan yang berjejer dan di ujung lantai ini terdapat sebuah pintu yang kemungkinan itu adalah pintu ruang utama Elevrad. Kami pun melangkahkan kaki ke pintu tersebut.
Ketika kami berdua sampai di depan pintu dan mau mengetuk pintu tersebut, tiba-tiba pintu tersebut terbuka dan dari balik pintu tersebut muncul senior Gretta.
"Eh, Rid dan putri Irene ?," tanya senior Gretta.
"Halo senior Gretta," ucapku memberi salam.
Irene tidak memberikan salam tapi langsung menundukkan kepalanya.
"Ada apa kalian berdua kemari ?," tanya senior Gretta.
"Kami ada perlu dengan senior Vyn, apakah dia ada ?," tanyaku.
"Ada kok, silahkan masuk," ucap senior Gretta.
Lalu senior Gretta pun menyuruh kami berdua masuk. Kami berdua pun masuk ke ruangan itu. Ruangan itu terlihat luas dan megah dan ada meja besar di tengah ruangan itu dan meja kecil di ujung ruangan itu. Di meja kecil itu, ada senior Vyn yang sedang menulis beberapa dokumen. Sepertinya dia tidak sadar kalau ada kami berdua disini. Tidak ada anggota Elevrad lain di ruangan ini selain senior Gretta dan senior Vyn. Lalu senior Gretta menghampiri senior Vyn.
"Ketua, ada Rid dan Irene yang katanya ada perlu denganmu," ucap senior Gretta.
"Rid dan putri Irene ?," ucap senior Vyn.
Dia langsung melihat ke arah kami berdua.
"Wah aku tidak sadar kalau ada tamu terhormat yang datang ke ruangan ini. Maafkan aku," ucap senior Vyn.
"Tidak apa-apa, senior. Lagipula tadi kulihat kamu sedang sibuk," ucapku.
"Hahaha ya begitulah," ucap senior Vyn.
"Kalau begitu, aku pergi keluar dulu ya, aku ada urusan. Kalian lanjutkan saja pembicaraannya," ucap senior Gretta.
"Baik," ucapku.
Irene pun menundukkan kepalanya kembali ke senior Gretta. Lalu senior Gretta pun meninggalkan ruangan ini.
"Silahkan duduk, Rid dan putri Irene," ucap senior Vyn.
Senior Vyn menyuruh kami berdua duduk di meja besar di tengah ruangan. Kami pun duduk di meja itu.
"Kemarin aku didatangi oleh pangeran Charles dan putri Chloe dan hari ini aku didatangi oleh peringkat 1 dan peringkat 2 dari tahun pertama. Ada perlu apa kalian berdua mendatangiku ?," tanya senior Vyn.
Aku terdiam sesaat lalu mulai berbicara.
"Kami berdua ingin bergabung dengan Elevrad," ucapku.
-Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace Hunter
FantasiPerhatian kepada semua pembaca : Sebelum membaca novel saya ini, saya ingin menginformasikan kalau novel saya ini alurnya agak lambat, jadi mungkin ada beberapa pembaca yang kurang suka dengan novel saya ini. Meski begitu, saya berterima kasih kepad...