”Dia bahkan bisa menggunakan semua boost sampai 10 kali lipat, benar-benar merepotkan,” pikirku.
Javier tiba-tiba dengan cepat menghampiriku.
~Flame Magic, Burning Hands~
Tangan Javier diselimuti oleh api yang tebal. Lalu dia mencoba memukul wajahku dengan pukulannya.
~Burning Punch~
Akupun menghindar dengan menundukkan kepalaku ke belakang. Pukulan Api itu melewatiku dan api dari pukulan itu meluncur dan menghantam ke dinding arena. Dinding arena pun retak oleh pukulan itu. Selain itu, dinding itu pun terbakar oleh api itu.
~Hei seranganmu itu berbahaya, jika pukulan itu tadi mengenai kepalaku, pasti kepalaku sudah hancur,” ucapku.
”Siapa yang peduli, bukankah sudah kubilang kalau aku akan menghabisimu,” ucap Javier.
~Burning Punch~
Javier melancarkan pukulan apinya dengan tangan kirinya. Kali ini dia mencoba memukul perutku. Karena aku sedang dalam posisi membungkuk ke belakang untuk menghindari serangan pukulan pertamanya, perutku menjadi sasaran yang bagus untuknya. Tapi akupun segera menghindar ke samping agar tidak terkena pukulannya. Pukulan Javier tidak berhasil mengenaiku tapi dia memukul sampai ke lantai arena.
*DUUMMMMMMMMM
Dentuman terjadi setelah Javier memukul lantai arena. Lantai arena itu langsung hancur dan terbakar setelah dipukul oleh Javier.
”Pukulan api biasa saja bisa menyebabkan kerusakan yang parah, lantai dan dinding itu juga terbakar akibat pukulannya. Jadi ini efek yang dihasilkan oleh boost 10 kali lipat,” ucapku.
”Itu benar, ada apa ? Apa sekarang kau ketakutan oleh seranganku ?,” ucap Javier.
”Tidak sih, biasa saja,” ucapku.
”Kau santai sekali ya kep*r*t, tapi aku akan menghilangkan sikap santaimu itu dan membuatmu ketakutan terhadapku,” ucap Javier.
Javier dengan cepat menghampiriku lagi. Kali ini dia menyerang dengan pedangnya yang diselimuti api dan mencoba menebasku.
~Burning Slash~
Aku pun menghindari tebasan itu. Karena dihindari olehku, tebasan itu pun mengarah ke dinding arena.
*DUMMMM
Tebasan api itu menghantam dinding arena dan meninggalkan goresan yang diselimuti oleh api di dinding itu.
-
”Serangan bangsawan itu sudah benar-benar parah. Selain menghancurkan arena, dia juga membakar arenanya,”
”Kenapa pertandingan ini tidak dihentikan ?,” ucap peserta yang lain.
”Berapa kali harus kubilang kalau pertandingan ini tidak bisa dihentikan jika sensor bahaya tidak berbunyi, lagipula apakah kalian tidak melihat kalau mereka berdua tidak dalam kondisi yang parah. Jadi tenang saja dan lanjut menontonnya,” ucap pengawas Alan.
-
Javier mencoba menyerangku lagi dengan pedangnya, aku pun menghindar lagi. Tapi setelah aku menghindar, dia langsung menghampiri ku lagi untuk menyerang lagi.
”Ada apa ? Kenapa kau daritadi hanya menghindar saja ? Apa kau tidak berniat menangkis pedangku ?,” tanya Javier.
”Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku menangkis pedangmu dengan pedangku, sepertinya itu akan berbahaya,” ucapku.
”Jika aku menahan pedangnya tanpa menggunakan penguatan pada pedangku, pedangku akan terbakar oleh apinya,” pikirku.
Javier menyerang kembali, kali ini dengan tebasan vertikal. Aku menghindar kembali dan tebasan pedangnya itu mengenai lantai arena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace Hunter
FantasiaPerhatian kepada semua pembaca : Sebelum membaca novel saya ini, saya ingin menginformasikan kalau novel saya ini alurnya agak lambat, jadi mungkin ada beberapa pembaca yang kurang suka dengan novel saya ini. Meski begitu, saya berterima kasih kepad...