”Bagi kalian yang sudah mengambil senjata masing-masing, silahkan kembali berkumpul disini karena ujian kedua akan segera dimulai,” kata pengawas tersebut.
”Sepertinya kita tidak diberi kesempatan untuk mengobrol,” kataku.
”Haha, kamu benar, Mari kita berkumpul lagi,” kata Noa.
Kami pun segera berkumpul di depan para pengawas.
”Kalian sudah mendapatkan senjata yang kalian mau gunakan ?,” tanya pengawas tersebut.
”Sudah,” jawab kami semua.
”Baiklah, kalau begitu mari kita mulai untuk ujian keduanya !. Apa kalian liat boneka kayu disana ? Untuk ujian kedua kali ini, kalian diharuskan menghancurkan boneka kayu itu dengan hanya menggunakan 1 serangan dari jarak 100 meter. Kalian bebas menggunakan senjata tanpa sihir, sihir tanpa senjata ataupun sihir dengan bantuan senjata. Kalian tidak boleh menggunakan teknik penguatan seperti Magic Boost atau Power Boost, kalian akan terdeteksi jika menggunakan teknik itu dan akan langsung diberi poin 0. Total ada 6 boneka kayu yang bisa kalian hancurkan dalam 1 kali serang, kalian akan mendapatkan 200 poin jika berhasil menghancurkan 6 boneka tersebut dalam 1 kali serang. Kalian tidak perlu ragu-ragu bahkan jika kalian menghancurkan boneka tersebut tanpa sisa, pengawas disini akan membuat ulang boneka tersebut dengan Artifact,” kata pengawas tersebut.
”Artifact ya,” pikirku.
Artifact adalah benda yang memiliki kekuatan sihir di dalamnya. Biasanya artifact digunakan seseorang saat mereka tidak mempunyai kekuatan sihir tertentu. Sebagai contoh, mereka bilang boneka kayu yang hancur itu akan dibuat kembali menggunakan artifact, bisa dibilang kekuatan sihir yang ada di artifact tersebut adalah kekuatan untuk membuat kembali benda mati secara instan, dan tidak ada pengawas tersebut yang mempunyai sihir untuk melakukan itu. Artifact mempunyai 2 jenis, Artifact sekali pakai dan Artifact yang berkali-kali pakai. Artifact yang digunakan oleh pengawas tersebut adalah Artifact yang dipakai berulang kali. Tapi Artifact yang dipakai berulang kali bisa habis sihirnya jika mana yang terdapat pada Artifact tersebut habis. Jadi pengguna Artifact harus rutin memberi mananya ke dalam Artifact tersebut agar kekuatan sihir pada Artifact tersebut tidak habis. Jadi percuma saja jika seseorang yang mempunyai sihir tertentu akan memakai artifact dengan kekuatan sihir yang sama. Karena jika mereka memilih memakai sihir sendiri atau memakai Artifact, keduanya sama-sama akan menggunakan Mana mereka sendiri. Dan untuk Artifact sekali pakai, sesuai namanya Artifact ini akan hancur setelah dipakai. Tapi Artifact sekali pakai mempunyai kekuatan sihir yang luar biasa kuat dan tidak perlu menggunakan Mana penggunanya untuk memakai Artifact tersebut. Sihir serangan dari Artifact sekali pakai rumornya bisa langsung menghancurkan 1 kota sekaligus. Jadi tidak heran jika Artifact ini cuma bisa digunakan sekali, setelah itu Artifact itu akan hancur.
”Alasan ku bilang agar kalian tidak perlu ragu-ragu untuk menghancurkan boneka ini adalah karena boneka kayu ini bukan boneka kayu biasa. Boneka ini sudah diperkuat dengan sihir pertahanan rendah. Sebagai pembuktiannya, saya akan coba untuk menyerang boneka kayu tersebut,” kata pengawas tersebut.
Pengawas tersebut mengarahkan tangannya ke arah boneka kayu. ~Fire Ball~, pengawas tersebut menembakkan bola api ke boneka kayu. Tapi boneka kayu itu tidak rusak sedikitpun bahkan tidak terbakar..
”Kalian lihat kan ? Memang aku cuma menggunakan sihir tingkat rendah ke boneka kayu tersebut. Tapi sihir tingkat rendah pun tidak bisa menggores boneka kayu itu. Itulah kenapa aku bilang kalau kalian tidak perlu ragu-ragu, langsung saja keluarkan semua serangan terbaik kalian ke boneka itu. Kalaupun serangan kalian malah menyentuh dinding gedung ini, tidak apa-apa kok. Gedung ini sudah dilengkapi sihir pertahanan juga, jadi tidak mudah hancur oleh sihir kalian. Mungkin,” kata pengawas tersebut seperti tidak yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace Hunter
FantasiPerhatian kepada semua pembaca : Sebelum membaca novel saya ini, saya ingin menginformasikan kalau novel saya ini alurnya agak lambat, jadi mungkin ada beberapa pembaca yang kurang suka dengan novel saya ini. Meski begitu, saya berterima kasih kepad...