Octagon 3 - 382 : Garis Besar Pt. 2

220 26 43
                                    

Tanggal 28 Juni 2023.

Hongjoong mengangguk-angguk mendengarkan penuturan dari Woobin perihal sidang kemarin, membuatnya mendengarkan dengan seksama di posisinya duduk pada ruang santai lantai 5, di gedung kantor Checkmate Entertainment. Hongjoong hanya tak habis pikir saja, betapa semuanya aman terkendali, berada di bawah kendali Gongyoo tanpa Hongjoong tahu bagaimana prosesnya.

Walau di sisi lain, Hongjoong sudah mendapatkan panggilan dari Dongwook, untuk bertemu.

Ya, pasti ada urusannya dengan Arkana.

"Lalu sidang selanjutnya kapan?" Hongjoong bertanya untuk selanjutnya.

Dari seberang, Woobin menjawab. "Normalnya 7-10 hari kemudian, tapi kamu tahu Ayah kamu, jadi tanggal 30 bulan ini. Orang hukum Ayah kamu lebih hebat dari pada banyak milik lingkaran dalam, kamu perlu tau. Ini berisiko karena bukan masalah keluarga kita, tapi, ya, Ayah kamu ingin masalah ini cepat selesai."

"Itu sudah final atau belum?" Hongjoong sudah tak terkejut tentang kuasa yang dimiliki Gongyoo.

"Berdasar kemarin, esok itu Sidang Tuntutan, alias bisa menjadi sidang terakhir." Woobin menjawab. "Jadi sejauh ini, Ayah kamu masih sangat sibuk, belum bisa mempermasalahkan hal lain darimu."

Hongjoong yang bersandar sambil menatap langit-langit menyadari bahwa seseorang mendekat ke arahnya. Walau Hongjoong tak tahu siapa, ia mengabaikannya sesaat. "Misalnya?"

"Teman kamu itu sudah jadi anak Hajoon Norman."

Refleks Hongjoong terkekeh.

Tampaknya Woobin sudah menduga. "Anak itu sudah tau?"

"Ya. Udahlah, gak usah paksa lagi. Toh dia udah tau." Barulah Hongjoong menoleh karena sosoknya mendudukkan diri di sampingnya. Adalah Lisa, yang nyengir sambil mengedikan bahunya. "Terus apa lagi masalah Rafa?"

"Nanti bicara lagi." balas Woobin. "Tapi dengan Ayah kamu. Dan datang ke kantor jika bisa kapanpun itu."

Hongjoong terkekeh, sembari menutup panggilan. "Bye, Paman."

Dilihatnya Lisa sembari memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya. Hongjoong hanya mengangkat satu alis, seperti menanyakan apa maksud kedatangannya kemari--karena Venom seharusnya sibuk untuk berlatih demi comeback mereka.

Selagi Lisa sedikit menggerutu. "Gue cuma mau istirahat, masa gak boleh? Pelit banget Pacar Kak Jen."

"Random." Hongjoong membalas.

"Sebenarnya," Lisa langsung duduk setengah bersila, memutar arah duduk untuk menghadap Hongjoong dari samping. "Tadi waktu latihan tuh ada nyeletuk gitu, anak-anak. Terus Bu Stella memang lagi mantau, 'kan. Katanya bagus tuh lo tiba-tiba humming sedikit lagu Triptych gitu kalau lagi live. Jadi ayo ngelive sama gue."

Hongjoong mengernyit. "Kok sama lo?"

"Karena gak sama Kak Jennie?" Lisa membalas dengan nada pertanyaan seolah tak ada yang salah. "Duh~ lagian kalau ngelive di agensi, ya santai aja kali. Semua orang ada di agensi."

"Gue cuma ngikutin permintaannya Kak Jennie doang." Hongjoong menolaknya, memberikannya senyuman lembut. "Gue kan sub, ya, Lis? Jadi, ya, gue udah punya master gue, gak akan nurut sama lo."

Lisa langsung bersikap dramatis, menyentuh dadanya sendiri dan menggeleng tak percaya. "Kok bisa leader gue lucky banget, hiks... gue mau cowok submisif."

"Cari orang lain." Hongjoong berucap tak acuh, kelihatannya. "Anak The Overload penuh. Cobain Kino."

Sambil memutar mata, Lisa membalas. "Mana ada Kino submisif? Lo mau ngelabuin gue? Belum benar-benar kenal aja, gue tau dia bukan. Walau mukanya mirip anak baik."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang