Octagon 3 - 398 : 7 Juli 2023 Pt. 3

235 27 60
                                    

Sebenarnya Seonghwa juga tak berniat datang, tetapi cake kemarin yang diberikan padanya memang enak rasanya. Krim dari blueberry-nya sedikit asam, tetapi tak pekat. Sampai Seonghwa terbayang dan memilih untuk datang, di hari kepulangannya setelah disekap kurang dari dua hari oleh Taehee yang tampak begitu shock mendapatinya berciuman dengan Hongjoong.

Bagaimana dikata, Seonghwa sulit menahan diri.

Adalah hari yang sama seperti masa SMA, di mana dirinya dan Hongjoong hanya bermalas-malasan berdua. Jadi Seonghwa terbayang dan terlarut, menginginkan Hongjoong seperti itu lagi.

Alasannya hari ini mengatakan bahwa Hongjoong pergi bersama kedua orang tua, dan adiknya, untuk berlibur. Agak aneh, untuk pulang ke Lotus saja sampai harus memberikan alasan lengkap. Walau, ya, Seonghwa juga menyetujui pada sang Ibunda bahwa dirinya akan menginap lagi besok, dikarenakan hari Sabtu dan berharap mereka bertiga bisa menghabiskan waktu bersama.

Suasana pukul 11 pagi di Rendezvous Cafe tetap agak ramai. Banyak sekali memang yang sering datang ke sana, menghabiskan waktu mereka dalam kesendirian lebih tepatnya. Entah membaca buku, seperti Seonghwa, atau berkutat dengan pekerjaan mereka.

Kebetulan Seonghwa membeli satu buku, dari toko buku daerah tersebut.

Sudah butuh bacaan baru.

Harinya terasa damai kembali.

Sampai Jungmo meminta izin untuk duduk di hadapannya--di mejanya--karena walau keadaan cafe ramai, tetap tak ada pelanggan baru masuk. Masih dari mereka yang sibuk dengan urusan masing-masing.

Seonghwa tak keberatan, karena Jungmo pasti akan membahas tentang cake yang dipesannya.

"Suka?" tanya Jungmo perlahan.

Seonghwa mengangguk sembari menahan halaman yang dibacanya--menandainya. "Enak. Lembut banget."

"Itu resep buatan gue sebenarnya." Jungmo memperkenalkan keadaan, tersenyum malu-malu. "Beruntung, ownernya suka, dan masukin ke menu."

Barulah Seonghwa dibuat terkejut adanya. "Serius?"

"Iya." Jungmo mengangguk lagi. "Makanya agak kaget, lo datang hari ini buat pesan lagi. Gue merasa berhasil."

"Tapi memang berhasil, ini enak." Seonghwa menunjuk sepotong kue yang tersisa setengah, menyetujuinya. "Ternyata owner di sini perbolehin karyawannya nyoba bikin menu?"

"Oh, selalu." Jungmo melirik sekilas ke arah belakang tubuhnya, pada meja counter, untuk menunjuk satu. "Itu, pumpkin cake, hasil senior gue. Ada juga soes, hasil teman gue. Terus ada satu menu minuman, hasil racikan gue juga. Tapi masuknya ke secret menu."

Seonghwa mengerjap mendengarnya--merasa takjub. "Terus gimana caranya orang bisa tau ada secret menu?"

"Ada kodenya dan biasanya kami ngasih secret menunya pun random. Jadi gak bisa milih--kecuali untuk milih mau minuman atau cake." Jungmo menjelaskan.

Dalam anggukan, Seonghwa begitu tertarik. "Oke, cara bilang secret menunya, gimana?"

"Bilang ke barista, alias gue, 'kapan kita bertemu?'."

Seonghwa menatapnya curiga.

Namun Jungmo segera mengibaskan tangannya. "Serius, itu kalimat rahasianya. Apa lo tau arti dari Rendezvous sendiri?"

"Pertemuan...?" Seonghwa berusaha menjawabnya dari terjemahan di kepalanya.

Ternyata memang itu adalah artinya, yang membuat Jungmo mengangguk. "Ya, pertemuan. Makanya cara dapat secret menunya demikian. Biar kita dipertemukan takdir, seperti itu."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang