Octagon 3 - 573 : Jalan Tak Sejalan Pt. 3

201 21 33
                                    

"Makasih, Jongho, lo mau makan-makan sama kami, padahal pasti ada acara juga sama agensi lo, 'kan?"

Jongho tersenyum, begitu mendengar bagaimana Wooyoung mengatakannya sembari menaruh potongan daging dari panggangan, di atas piringnya. Jujur, Jongho merasa tak enak, karena tak biasanya dirinya menjadi pusat, selama ini berteman dengan mereka.

Di sebuah restoran barbeque yang letaknya tak jauh dengan Wild Card Entertainment, Yeosang, San dan Wooyoung yang akhirnya bisa menemui sosok tersebut--lagi--di sore hari menjelang malam itu, bisa makan bersama. Rupanya Jongho memiliki waktunya, padahal tiga orang tersebut juga tak akan menuntut banyak jikalau memang tak ada waktu.

Nyatanya, Jongho juga tetap memilih mereka kembali.

Walau, ya, ada sedikit alasan di baliknya. "Direktur kami tiba-tiba dapat panggilan kalau istrinya jatuh dari tangga. Mau tak mau, beliau pergi lebih dulu dan menjadwalkan untuk lain hari--sekalian selepas masa promosi kayaknya. Walau Tesseract juga ajak makan bareng, para senior lainnya juga, secara terpisah. Juga..."

"Siapa?" tanya Yeosang.

Jongho meliriknya yang duduk di hadapannya, lalu mengedik pelan. "Nagyung dan Keeho."

Sebagai seseorang yang juga duduk di seberang, San--berdampingan dengan Yeosang, dikarenakan Jongho dan Wooyoung juga mengambil posisi sejajar--ikut menambahkan dalam terkejut. "Loh? Ada Nagyung dan Keeho? Tadi gak liat di area--oh... gue lupa, mereka kan punya nama juga. Gak bisa sembarang muncul kalau sebelumnya belum ada engage."

"Mereka mana?" tanya Wooyoung, lagi.

Jongho agak bingung untuk melihat keduanya, tapi tetap berusaha menjawab tenang. "Gue udah ajak tadi, gue bilang mau temuin kalian bertiga juga jadi biar barengan. Tapi Nagyung langsung disusul manajer barunya, dan Keeho juga diminta pulang. Jadi, ya, gak ada."

"Gak ngumpul dong?" tanya Wooyoung lagi, sedikit cemberut. Wooyoung tak lupa membalikan panggangannya di tengah obrolannya. "Belum bisa ikut kumpul di Lotus, ya? Agak aneh sih, kalau kosong satu."

"Kak Hongjoong juga belum bener-bener bisa balik, 'kan?" Jongho mencoba membuat suasana tak menjadi tak mengenakan. Jongho sendiri teringat sesuatu yang terjadi sebelumnya. "Oh, Kak Hongjoong ngirim coffee truck sih. Coffee truck-nya lewat Nagyung, dan dari cafe-nya Hunters. Tadi lihat gak di luar?"

"Oh, lihat!" Yeosang berseru, tak sengaja agak bersemangat. Yeosang yang tersadar kemudian berdeham sendiri, mengambil minumannya, dan sedikit membenarkan. "Lihat, tapi kami gak tau kalau itu dari cafe-nya Hunters." lalu segera meminumnya, dan malah nyaris membasahi pakaiannya sendiri.

Tak sengaja, San terkekeh akan jawaban juga tingkahnya. "Kok lo lucu banget sih? Gemesin."

Wooyoung dan Jongho sama-sama terhenti.

Sadar akan apa yang baru dikatakannya, San menatap ke arah dua orang di hadapannya dan langsung mencoba memperbaikinya. Walau memang sedikit terbata saat akan mengatakannya. "R-refleks. Sorry."

"Ngapain minta maaf?" tanya Wooyoung, yang menjauhkan lagi tatapan, untuknya mengambil hasil panggangan.

San bingung untuk jawabannya--karena tak tahu juga apa yang sekiranya bisa dipermasalahkan. Sampai San tak berniat, untuk mencari aman dari dirinya sendiri, dari perasaan apapun yang mungkin bisa memberatkannya--di tengah keadaan yang sebenarnya sedang tak baik-baik saja. "Nanti pulang pisah jalur langsung, ya? Aku mau tidur di rumah Papa."

.

.

.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang