Octagon 3 - 522 : Keadaan Dalam Kesalahan

180 20 31
                                    

Terlihat, bagaimana Taeyang sejak tadi nyaris hilang dalam lamunannya, seolah banyak sekali pikiran di kepalanya. Namun semua juga terlihat seperti di luar dari bagaimana urusan mereka sekarang, mengenai peresmian perekrutan--dan pengikatan untuk anggota--yang akan dilaksanakan besok hari.

Jadi setelah lepas dari urusan di kampus, Changkyun segera mengumpulkan seluruhnya di apartemennya. Di sana, Changkyun memang melihat Taeyang, seperti orang yang tak bisa fokus, selagi sejauh yang dirinya tahu, di angkatan 50, Taeyang adalah salah satu yang terbaik--Changkyun sampai terkejut dirinya tak masuk jajaran calon ketua.

Tentu kabar sampai padanya--Changkyun baru merasakan, menjadi ketua memang menyenangkan. Seluruh informasi mudah sekali didapatkannya.

Namun di sini, Changkyun harus tetap bersikap sebagai ketua--di jajaran alumni.

Tak ada belas kasih.

Di hadapan Juyeon, Vernon, Jungkook, Yunho, Mark, Yongha dan Yohan--yang dikumpulkannya sebagai orang-orang terpilih dari Hongjoong--Changkyun mengedik, dan bicara dengan nada lurus tetapi tersenyum, pada Taeyang. "Kalau otak lo gak ada di sini, mending lo keluar, Taeyang."

Jelas Taeyang terkesiap, sampai napasnya sedikit tercekat--untuknya sadar, dan kemudian meminta maaf. "Maaf. Takkan terulang."

"Sudah seharusnya." Changkyun berucap, lalu menatap seluruhnya yang duduk atau berdiri secara tersebar, di ruang tengah apartemennya. "Oke, melihat media gak bahas apapun, gue rasa memang ada sesuatu di belakang kejadian ini. Gue gak tau lo semua awam atau gak, tapi keluarganya Hongjoong punya power, cuma mereka jalannya lowkey. Yang tau persis, ya, orang-orang seperti kita ini--lingkaran dalam."

"Gue dengar sih," Mark menjawabnya di sana, sebelum melirik Juyeon dan Yunho bergantian. "Kalian pasti tau?"

"Ah..." Juyeon meringis dan langsung mengibaskan tangannya. "Skip, skip. Gue temenan sama Hongjoong sebenarnya risky banget."

Vernon terkekeh meliriknya. "Di lingkaran dalam juga risky, Juy."

"Iya, udah risky, ngeri pula angkatan lo semua di 51--isinya anak tajir semua. Dasar, anak-anaknya Taehyung Alden."

Celetukan Juyeon mengundang kekehan dari Changkyun, di mana sebenarnya, ketua 49 itu memang tak bersikap seserius Taehyung, sang ketua 48. Walau begitu peraturan tetap peraturan. 

Jadi Changkyun melihat ke arah Taeyang kembali. "Taeyang?"

"Gue ada di sini; wide awake, and totally focus." Taeyang segera menjawab, dan sekilas melihat ke arah Juyeon juga. "Gue yang dikasih tugas oleh Hongjoong--gue paham di sini. Jadi besok, gue bakal lebih turun untuk ini, gantiin dia, selagi lo bakal bantu ngawasin."

Hal itu membuat Changkyun, yang berdiri mendekat ke arahnya.

Taeyang mengangkat wajah untuk menatapnya.

Selagi Changkyun kemudian berdiri tepat di hadapannya. "Lo tau, kalau alumni atas tau, kita berdua dapat masalah?"

"Kita pasti dapat masalah dari tidak adanya Hongjoong di sini." Taeyang menjawab dengan lekat, menatap dengan tertuju lurus pula. "Walaupun mereka tahu akan penusukan Hongjoong, tapi gue yakin, semua akan dipermasalahkan lantaran dirinya yang tak bisa ditemui sama sekali. Bahkan oleh pihak-pihak seperti Nicholas Tanah Keegan selaku manajernya untuk The Overload, dan Hajoon Norman selaku mantan manajernya."

Changkyun sedikit merendahkan tubuhnya, untuk membuat tatapan mereka sejajar. "Lo tau persis, artinya, besok harus berjalan dengan benar, 'kan? Dan gue cuma bisa ngawasin--lo pikir apa jadinya kalau besok gue ikut turun bantu? Maka dari itu, gue butuh lo fokus, Taeyang. Kalau lo gak sanggup, bilang sekarang."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang