Octagon 3 - 539 : 27 Agustus 2023 Pt. 6

210 21 18
                                    

Bohong jika Hongjoong bilang, dirinya tak merasakan sakit.

Gila sekali, untuk mempertahankan kakinya berdiri, terlihat baik-baik saja, benar-benar sangat menyulitkan adanya. Terlebih, mayoritas dari orang-orang ini tak tahu-menahu perihal dirinya, yang sebenarnya adalah yang dibicarakan, dari korban penusukan di kampus Universitas Badasa.

Kedatangannya kemari tentu akan menjadi pusat perhatian.

Pertama, Hongjoong adalah ketua dari The Overlaod--oh, kita lihat, seberapa banyak masalah mereka, justru reputasi semakin naik. Tak akan dipungkiri, video seksnya sangat membantu.

Kedua, Hongjoong adalah seseorang yang dikeluarkan dari kampus mereka. Tentu berita tersebar sampai mereka para mahasiswa baru, bukan?

Ketiga, Hongjoong dan adanya Jisun... ya, tentu, mereka akan bertanya?

"Kangen banget~"

Jisun tetap memeluknya, di titik kedatangannya dari pintu terbuka itu, di saat seluruh perhatian tertuju padanya. Hongjoong sampai harus benar-benar mengabaikan sekitarnya, untuk mempertahankan tiket masuknya berada di sini. Padahal, Jisun ini... bisa menjadi masalah, tentang Jennie. Beruntung, ada peraturan jelas setiap pesta mahasiswa baru.

Semua yang terjadi di pesta, akan tertinggal di pesta.

Pesta ini, untuk para mahasiswa awam Universitas Bakti Bangsa memang sebagai arena untuk mencari kubu, untuk mencari kedudukan, untuk bisa selamat dengan kawanan mana yang akan menjadi kelompok mereka, selama berkuliah di sini.

Jadi, sebenarnya aman tak aman masalahnya.

Hanya saja, Jisun memang harus sedikit diurus.

"Kangen juga." Hongjoong menjawab, mengusap pinggangnya sekilas, dengan bisikan di samping telinga. Tapi setelahnya Hongjoong harus mendorongnya menjauh sedikit, untuknya menatapnya dengan lembut. "Kamu urus dulu mahasiwa, ya? Aku butuh ngobrol dulu sama Juyeon dan Yunho--ada hal mendesak dari agensi. I'll meet you at the pool, ya?"

"Tapi--"

"Sebentar, cantik." Hongjoong harus langsung memaksa, dikarenakan dirinya terbilang sudah terlambat. "Tunggu di sana."

Jisun terlihat cemberut.

Hanya saja Hongjoong tetap melewatinya, dan memang sudah menemukan Juyeon berdiri di ujung tangga--bersama dengan mereka yang dikenalnya. Hongjoong langsung mengangkat tangannya, dan kemudian memanggilnya. "Juy, urgent nih, kata manajer!"

"O-oh!" Juyeon sadar, terkesiap dan langsung menunjuk ke atas. "Ayo, sini ikut gue ke atas."

Hongjoong pun tersenyum dan segera mendekatinya.

Ada tatapan dari Yeosang, San, Mingi, dan Jongho yang benar-benar khawatir.

Hongjoong mengabaikannya, karena harus terlihat semua baik-baik saja. Hongjoong segera merapat pada Juyeon, mendekat untuknya yang langsung merangkul bahunya.

"Anjing, lo gak apa-apa?" tanya Juyeon, tertahan pada suaranya, dalam kekhawatiran.

Hongjoong tak meliriknya, tapi menjawab dengan senyuman tipis. "Sakit, anjing, jujur aja."

"Terus lo pakai jalan?"

"Memang gue harus gimana, tanpa nambahin tuntutan lingkaran dalam sama gue?" tanya Hongjoong, lalu menahan napasnya sejenak, untuk menguatkan otot perutnya. "Di sisi lain, gue juga datang sama Kantata."

Juyeon langsung melihat ke arahnya, "serius? Gimana caranya Kantata bisa bawa lo dari bokap?"

"Bokap ngebiarin. Nyokap yang gak tau."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang