Octagon 3 - 419 : Festival Air Pt. 4

230 28 51
                                    

Di atas panggung tersebut, Hongjoong tak bisa menahan senyumannya, melihat orang-orang, di bawah sana tetap menerimanya, tanpa memedulikan akan kasus-kasus yang menimpanya. Walau memang, tak mungkin semua menerima, tapi lihatlah sekarang? Semua orang ikut bernyanyi, semua orang ikut mengabadikan, seolah tak peduli akan keadaan di mana ketika dirinya tampil, adalah waktu di saat matahari tenggelam.

Hari menjadi gelap perlahan.

Tapi seluruhnya siap dengan basah-basahan.

Dari Yunho, Juyeon dan Younghoon, dengan asik masih melontarkan pistol air--dengan tekanan yang cukup kuat--dan menembakkannya ke arah atas depan. Sehingga airnya membasahi para penonton, sebelum sesekali mereka kembali berkutat dengan gitar masing-masing.

Mingi tak benar-benar bisa ikut--drum mengikat dirinya. Walau begitu, Mingi masih tetap menjadi perhatian seluruhnya, di saat dirinya dengan mahir memainkan drumnya. 

Sesekali Yunho menembakkannya ke atas belakang, sehingga membasahi Mingi dari arah langit.

Hongjoong menikmati masa-masa mereka berada di atas panggung tersebut.

Semakin hari, The Overload semakin naik. Semakin tinggi.

Yang harus Hongjoong pertahankan adalah posisi, di mana masing-masing dari anggota, pun dirinya sendiri, tak boleh mengecewakan, pun terlibat kasus lagi adanya. Hongjoong harus memanfaatkan diri, untuk menjadi lebih besar, dengan nama ini. Sehingga sepertinya, dari sekarang, Hongjoong akan semakin ketat pada dirinya, dan empat lainnya.

The Overload benar-benar tak boleh mengacau.

.

.

.

Satu per satu, San berusaha melewati orang-orang, dan mencari sosok yang dimaksud. Dengan bantuan di kepalanya, seseorang itu pasti sendirian, berambut hitam agak panjang di bawah telinganya, dan pasti hanya diam.

Namun San malah berpapasan dengan beberapa teman-temannya, yang berpisah karena sebelumnya mereka saling berkelompok, selagi San memang berniat menemui Wooyoung.

Seluruh orang tampak berteriak, sibuk dengan apapun yang The Overload perbuat. Bahkan sesekali, air terkena ke arahnya, membuat diri San basah, walau tak sepenuhnya. 

San hanya mencoba fokus untuk mencari Yeosang.

Marah padanya? Tentu.

Hanya saja, berpisah seperti ini, disaat yang lain bersama, tampaknya begitu menyakitkan. Bagaimana pun juga, Yeosang tetap teman mereka, dan sejak dahulu, San memperhatikannya lebih dari siapapun.

Jadi San terus mencari.

Sampai kemudian dia melihat, Yeosang berada di sana. Tengah berada di antara dua orang, yang mengajaknya bicara. Dari yang San bisa lihat, Yeosang tampak tak nyaman sama sekali.

Maka dari itu San langsung mendekat, dan barulah mendapati bahwa dua orang itu adalah mahasiswa dari kampus mereka. San mengenal keduanya, berada di angkatan yang sama.

"Kalian ngapain, ya?" tanya San, seketika mendekat, tanpa keraguan.

Dua orang tersebut segera melihat ke arahnya, dan langsung membuat jarak. "Hei, Desan. Kemana aja lo?"

Mark dan Yongha.

Ya... Mark adalah pacar dari Yeri, jadi bagaimana San tak berpikir macam-macam? Yeri sendiri terdengar tak bisa dipercaya, walau tujuannya tampak bagus untuk memperingatinya, sejauh ini.

San terlihat tak ada keinginan untuk menjawab lebih dahulu, karena ucapan Yeri langsung terngiang di benaknya, membuatnya segera melihat ke arah Yeosang. "Lo digangguin?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang