Octagon 3 - 558 : Waktu yang Hilang Pt. 2

180 18 26
                                    

Pertemuan di malam itu benar diadakan.

Yang diundang adalah mereka, seluruh angkatan 50, lalu beberapa perwakilan dari 49; Yunho, Mark, Yongha dan Yohan, dtambah dengan tiga calon anggota di Universitas Badasa, yang saat itu juga Taeyang perkenalkan sebagai orang kepercayaan Hongjoong untuk meniti di sana.

Hanya, sejauh ini, yang terdekat atau yang berhubungan dengan alumni, yang tahu tepatnya.

Namun sisanya?

Taeyang mengadakan pertemuan, untuk membongkar seluruhnya, di perpustakaan Universitas Bakti Bangsa, malam hari tersebut. Memang, Hongjoong tak ada kabar, dan semua ini tidak ada persetujuan darinya. Namun Taeyang merasa harus mengambil satu keputusan ini, demi kepentingan bersama. Terlebih, demi posisi Hongjoong, yang sejelas-jelasnya harus ditekankan.

Di malam itu, Taeyang benar-benar membeberkannya.

"Rastafara yang kalian lihat, di malam perekrutan itu, baru ditusuk beberapa hari lalunya, di perutnya. Rastafara yang kalian lihat itu, adalah korban yang dibicarakan sepanjang kabar dari orang-orang, dari Universitas Badasa." Taeyang menjelaskannya, mengulang penjelasannya sebenarnya, hanya untuk menekankan seluruhnya agar paham, apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka, juga kemungkinannya. "Empat jam dia berada di sana, tetap menjalankan tugasnya, dan ini terakhir kalinya, kalian memandangnya sebagai seseorang yang tak pantas, hanya karena sudah tidak berada di kampus ini."

Mayoritas mendengarkan dengan baik--mereka telah tahu, pun telah menentukan pilihan mereka sendiri, yang membuat bagaimana Hongjoong bisa memenangkan pemilihan.

Ya, Taeyang sendiri tahu, jadi dirinya sebenarnya hanya melirik, pada Jaehyun, dan beberapa. "Sudahi permainan kecil kalian. Tahun depan kita semua lulus--kecuali 51--dan akan menjadi alumni. Di sisi lain, gue tekankan untuk kalian yang masih anggap santai semuanya--Rastafara adalah Ketua 50, dan per 25 angkatan di lingkaran dalam adalah angkatan krusial, pemegang kuasa tinggi, nyaris menyamai 10 angkatan pertama, dan sebenarnya apa yang membuat kalian masih menantangnya dengan dagu dinaikan?"

Tak ada yang menjawab, pertanyaan yang memang tidak untuk dijawab.

Taeyang sebagai satu-satunya yang berdiri di sana, melihat bagaimana seluruh tatapan terarah padanya, untuknya kembali melanjutkan. "Masih perlu gue sebutkan tentang siapa saja alumni yang dekat dengan Rastafara?"

"Penjelasan lo tentang keluarga Prananto udah cukup, Tae~" Jaehyun rupanya berani membalas dengan kekehan.

Memang Taeyang tak membongkar banyak dari apa yang dirinya ketahui--dari ayahnya sendiri--namun setidaknya untuk menekankan mereka, keluarga Hongjoong sendiri, sebenarnya siapa dan apa urusannya dengan lingkaran dalam. Hanya saja tetap, ucapan memang sulit menampar seseorang jikalau belum melihat atau merasakan secara langsung. "Ada lagi?"

"Well~" Jaehyun mengedikkan bahunya secara santai, terkekeh lagi.

Hanya dua orang yang mengikutinya.

Yang lainnya tahu betapa seriusnya pembicaraan ini.

Taeyang memilih untuk tak menanggapinya, dan kemudian menatap Kino, Yuto dan Byounggon--tiga yang bukan berasal dari tempat yang sama tersebut. "Jika minggu depan Rastafara belum kembali, dan perekrutan harus dilaksanakan, kalian yang bertugas untuk memberitahu apa yang gue beritahu sebelumnya. Bagaimana pun juga, kalian yang akan bertanggung jawab dengan seluruh sistem di sana, di saat kami punya kepentingan juga di sini."

"Itu bukan bertanggung jawab kalau minggu depan Hongjoong belum balik."

Sahutan dari Jaehyun menarik Taeyang kembali padanya.

Dari mereka yang terdekat--karena perekrutan ini--baru pertama kali melihat Taeyang menampilkan ekspresi selain datar. Taeyang bahkan jarang tertawa--atau dia bisa tertawa, mungkin terkekeh, setiap bersama Hongjoong? Yang pasti sekarang, tatapannya benar-benar seperti terganggu.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang