Octagon 3 - 492 : Sabtu Batu Pt. 1

197 24 23
                                    

Sabtu, 19 Agustus 2023.

Setelah dirinya keluar dari mobil, yang memang telah ditunggu oleh seseorang, Hongjoong langsung berjalan begitu saja, dari salah satu lapangan parkir luar Universitas Bakti Bangsa tersebut. Sesuai janjinya bertemu, Hongjoong membiarkan Juyeon berjalan bersamanya, berdampingan, untuk menuju satu tempat tujuan mereka.

"Jadi gimana kelangsungan kasus adik lo?" tanya Juyeon, sedikit menanyakan kabar dari sana.

Hongjoong tak mellirik, fokus dengan langkah, tapi bisa menjawabnya. "Karyawan yang kena suap buat bayar CCTV ternyata kabur. Bokap hendak nuntut tapi kayaknya fokusnya beda sekarang. Mobil Nagyung ketemu, jaraknya sekitar 5 kilometer dari tempat kejadian, dan di dalamnya ada banyak narkoba."

"Anjing..." Juyeon tak sengaja mengumpat, ikut panik adanya. "Terus gimana?"

"Beruntung polisi yang nemu itu koneksinya bokap, jadi barang bukti disembunyiin." Hongjoong menjelaskan dan tak sadar tangannya mengepal. "Gue gak tau siapa dalangnya, tapi bajingan ini bisa jadi tau juga kalau gue bakal pakai narkoba buat rekrut di kampus sebelah. Anjing memang, semua langkah gue terhambat."

Langsung mencoba memikirkannya, Juyeon menggelengkan kepala. "Lo udah punya kasus sex tape, dan kalau adik lo kena kasus narkoba, bisa jadi memang bakal ngerusak lo di UnBada kalau memang ada yang nekat jebak lo."

"Makanya." Hongjoong kini menggertak marah lagi, hanya saja sadar, tujuannya kemari untuk hal lain.

Jadi keduanya hanya terus berjalan, melewati gedung-gedung sampai tiba di perpustakaan utama. Segera keduanya masuk, melewati orang-orang yang juga sibuk dengan kegiatan mereka sendiri, sampai mereka tiba di tempat, di mana orang-orang yang ditunggu sudah tiba di sana.

Seluruh angkatan, dari 50 sampai 52.

Seluruh yang akan bertanggung jawab untuk perekrutan dan peresmian nanti untuk angkatan 53.

Begitu Hongjoong masuk ke dalam, seluruh perhatian tertuju padanya.

Juyeon menutup pintu untuknya, dan tanpa basa-basi, Hongjoong langsung berucap sembari duduk di kursi yang telah disediakan untuknya. 

"Gue bakal langsung, karena gue masih ada urusan di UnBada." Hongjoong membuka dengan sebuah disclaimer pada awal kalimatnya, untuk memperjelas keadaan. "Gue udah baca semua laporan kalian, dan kayaknya 10 orang yang gue pilih, masuk tanda-tanda bahwa mereka bakal terima, 'kan?"

"Ya, sejauh ini gak ada masalah dengan 10 orang pilihan, yang bukan masuk karena keluarga." Yunho memberikan jawaban untuknya.

Hongjoong sedikit melihat sekitar, sadar akan keadaan. "Taeyang belum balik dari Kolenmijn?"

"Taeyang pergi?" Justru yang lain tampak tak tahu.

Hongjoong tersadar, Taeyang hanya memberitahunya. "Oh, okay, kita lupakan dulu Taeyang. Yang lainnya, ada kendala tentang 10 orang ini?"

"Kendala ada di 18 orang lain sebenarnya." Mark membuka suara.

"Tentu, tentang itu bukan cerita baru." Hongjoong sedikit melihatnya. "Ada berapa sekiranya yang bertingkah?"

"Sebenarnya hanya selalu 3, tapi yang lainnya tetap mengikuti karena mereka merasa harus mengikuti. Mungkin takut dimusuhi walau itu logika bodoh, mereka lebih takut dengan satu angkatan dari pada ketua sekarang." Jungkook menjawab untuk Hongjoong. "Walau begitu, mereka masih bisa dibilang teratur. Terlebih akhir-akhir ini, tampaknya Cazim itu sedang bermasalah."

"Bisa diatur?" Hongjoong memastikan.

Vernon mengangguk dengan tenang. "Bisa."

"Oke, kalau begitu, kita akan bicarakan tentang pesta penerimaan mahasiswa baru, dalam satu minggu lagi." Kembali untuk Hongjoong menjadi tertuju pada tujuannya. Ini adalah hal yang paling menyulitkan, untuk dirinya secara tak ada yang orang-orang ketahui. Hongjoong menyimpannya dengan para alumni, yang tahu bahwa dirinya harus membayar tiket masuk dahulu. "Seperti yang kalian tau, cara kalian masuk kemari, memang sesuatu yang sengaja dibuat untuk mendorong kalian pada satu keputusan buruk tanpa takut akan apapun, berlindung dengan power kita, benar?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang