Octagon 3 - 409 : Menuju Setuju

223 27 28
                                    

Dikarenakan tak tahu apapun, dari yang Wooyoung ketahui bahwa pesta tak jadi diselenggarakan, dirinya berakhir dengan membuatkan San makan malam terlambat pada pukul 10 malam. Ya, sebelumnya menghabiskan waktu terlalu banyak di kamar mandi, dalam kerinduan antar keduanya, dan kelegaan yang telah terasa. 

Memang keadaan sepi adanya.

Hanya ada Jongho, yang tampaknya tak beralih dari ruang tengah, walau hanya berkutat dengan ponselnya. Yeosang dikatakan ada, tetapi tak ada di sekitar mereka.

Hingga ketika hampir mencapai tengah malam, Jongho mengetuk pintu kamar San, di mana berharap Wooyoung yang membuka, tetapi justru yang berulang tahun adanya. Jongho menarik napasnya panjang, melihat ke arah San, yang saat itu mengernyit, sebelum melongokkan kepalanya keluar.

"Lo semua bohong, ya?"

"Bohong apa?" tanya Jongho, pura-pura tak ada apapun. "Gue ngetuk mau ngobrol ke Kak Wooyoung. Udah tidur belum?"

San melirik ke arah belakang, dan kemudian kembali pada Jongho. "Gue lagi cuddle. Wooyoung lagi manjain gue karena katanya merasa bersalah gak punya cake apapun buat gue make a wish."

"Cuddle-nya nanti aja. Bikin sirik mulu." Jongho tiba-tiba menggerutu.

Jelas San semakin curiga adanya. "Ini nyaris tengah malam. Lo semua pasti bohong, gue yakin nih. Hawa-hawa ngasih kejutan, pura-pura pesta gak jadi."

Jongho bingung bagaimana caranya menghadapi San selaku seseorang yang nyaris merupakan kepala ide dari semua kejutan yang ada. Baik ulang tahun, maupun perayaan lainnya. Sehingga pastinya, San sudah terbiasa dengan segala macam taktik, walau mereka sudah berusaha.

Di posisinya pun San sudah bisa menangkap, terkekeh pelan, dan kemudian menolehkan kepalanya ke arah dalam. "Sayang, bisa bangun gak? Masih pegal-pegal?"

Yang dipanggil tiba beberapa detik kemudian, sembari merapatkan jaket milik San--bukan yang baru, tetapi yang lebih tebal--dan menggelengkan kepalanya. Wooyoung kemudian melihat ke arah Jongho di muka pintu, lalu menghampiri San untuk berdiri di sampingnya. "Kenapa? Ada apa? Kejutannya jadi?"

Jongho shock sendiri dengan reaksi dari Wooyoung.

Sedangkan San semakin tertawa di sana. "Beneran ada pesta kejutan ternyata, sayang~ cuma kamu gak dikasih tau."

"Kok?" Wooyoung langsung protes, dan menatap Jongho, sembari bersin sekali.

San langsung mengusap punggungnya, dan tertawa kembali. "Oke, di mana? Di rooftop?"

Sebenarnya Jongho masih akan menahan, hanya saja tampaknya tak bisa. "Susah ya, bikin kejutan buat lo?"

"Ya, lagipula, aneh-aneh aja pake kejutan. Bilang aja mau party gitu, biar gue bisa ikut nyumbang." San hanya tertawa sembari kemudian menyentuh punggung Wooyoung kembali, mengusapnya hati-hati. "Kuat ke atas gak? Mau digendong?"

Langsung muncul semburat merah di wajahnya, Wooyoung menginjak kaki San dengan bernada kesal. "Aku tuh malu tiap kamu kayak gini tuh."

"Loh, aku kayak gimana?" San terkejut dalam kekehan.

Jongho langsung memutar mata, dan memundurkan diri dari muka pintu tersebut. "Ya udah, kalau udah tau, ke rooftop sekarang. Kita makan-makan--tadi gue bingung waktu Kak Wooyoung masakin makanan buat lo, Kak San. Mau ngelarang tapi nanti ketauan jelas. Kalau gak dilarang, nanti kekenyangan."

"Kan~" 

Seraya kala itu, Wooyoung melangkah keluar lebih dulu, dan memiliki protesnya. "Kok gue gak dikasih tau perubahan rencana?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang