Octagon 3 - 476 : Sesi Pertama Pembuka

199 27 34
                                    

Sudah berulang kali memaksa, tapi, ya, tak ada yang bisa Hongjoong lakukan pada  saat itu, yang membuatnya melewati hari ospek ketiganya, dari enam secara keseluruhan. Ingin marah pun, Hongjoong tak bertenaga. Terlebih, Hongjoong tak tahu mengapa dirinya tak sadarkan diri, dan baru membuka mata pada siang hari tampaknya, di mana sudah tak ada kesempatan lagi untuknya pergi.

Di dalam kamarnya, ketika ia membuka mata, tak ada siapapun.

Selain satu orang.

Satu yang tak Hongjoong inginkan... pada titik itu, walau, mungkin, Hongjoong tengah membohongi dirinya sendiri.

Tersadar bahwa Hongjoong telah terbangun, Seonghwa segera meraih gelas berisi air bening yang telah disiapkan di atas meja. Sembari Hongjoong mendudukkan dirinya--tanpa ingin bantuan--Seonghwa hanya menyodorkannya.

Lagipula Hongjoong memang membutuhkan, jadi dia menerimanya.

Sambil memperhatikan--dan waspada jikalau Hongjoong menumpahkannya--Seonghwa yang sejak tadi menunggu sembari membaca sesuatu di ponselnya sedikit menjilat bibir bawah. Memperhatikan Hongjoong meminum sembari mencoba... sedikit membenarkan keadaan, takut semakin dijauhi karena dianggap ikut campur. "Dari seluruhnya, cuma aku yang gak ada kelas, karena dosen untuk mata kuliahku hari ini rupanya masih di luar Negeri. Jadi... bukan aku mau sok ikut campur lagi, Hongjoong... tapi cuma aku yang bisa tinggal di sini, selagi Ibu kamu juga keluar. Selain ya... Kak Sohee itu..."

Hongjoong menaruh gelasnya yang habis pada airnya di meja. Setelahnya Hongjoong bersandar sembari memijat pelipis dan memejamkan mata.

Perlahan Seonghwa menaruh ponselnya ke dalam saku sembari berucap pelan. "Tapi kalau mau aku keluar, aku bisa--"

"Seonghwa." Hongjoong mendadak menyebut namanya.

Nyatanya, Seonghwa tak pernah merasakan debaran semenyakitkan ini hanya untuk mendengar namanya disebut. "Y-ya...?"

"Ini tentang Nagyung..." Hongjoong menyebut pelan, sembari mengeraskan rahangnya. Seketika juga, setelah melihatnya. 

Seonghwa menunggu dengan seksama--ingin dibutuhkan.

Sampai Hongjoong membuka matanya perlahan, dan menatapnya secara hati-hati. "BIsa... bisa bantu aku sedikit...?"

"Iya, bilang aja." Seonghwa tak sabar. Sungguh, jika dikatakan, Seonghwa ingin menangis. Namun selebihnya, Seonghwa hanya menunggu, tak ingin membuat suasana menjadi buruk setelah merasa dibuang, ditinggalkan, dan dicampakkan... secara izin. "Ada apa?"

"Aku khawatir tentang dia..." Hongjoong melanjutkan, tanpa ingin membuka konteks sebenarnya yang mengganggu pikirannya. Hongjoong menarik napasnya panjang, lalu menekan dirinya kuat, untuk mengatakan lagi. "Teman-teman Nagyung... sejauh ini, orang-orang yang bikin aku shock karena berteman dekat dengan dia adalah Ahin, dan Chaeyoung ini..."

"Ahin kampus yang kamu maksud?" tanya Seonghwa seketika.

Hongjoong melihatnya dalam diam, barulah mengangguk lemah. 

Hal itu membuat Seonghwa bisa memahami keadaan. "Sebenarnya, Nagyung bisa kenal dengan Ahin pasti karena sesama selebgram. Karena Ahin itu semacam beauty blogger gitu, tapi terkenal sama konten fitness-nya juga."

"Kamu tau siapa Ahin, 'kan?"

Seonghwa mengangguk pelan. "Ya... pasti khawatir memang. Untuk Chaeyoung, walau aku gak kenal, tapi kaget... dia influencer cukup besar. Bisa-bisanya karakternya kayak gitu..."

"Justru banyak." Hongjoong mengerang pelan berusaha membenarkan posisi duduknya.

Seonghwa berniat membantu.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang