Octagon 3 - 498 : Lika-Liku Pt. 3

166 27 39
                                    

Sembari melepaskan sabuk pengamannya, pada pukul 7 malam tersebut, San menarik napasnya cukup panjang--dan cukup kasar, untuk menunjukkan sedikit rasa keberatannya, walau memang di sisi lain ia berterima kasih.

Sedangkan Hongjoong, di posisi kemudi pada mobilnya sendiri, melirik San yang sudah siap membuka pintu, untuk keluar dari mobil tersebut agar bisa masuk ke dalam sebuah restoran mewah tempat mereka berhenti. Di luar, dua orang lelaki berpakaian rapi juga sudah menunggunya.

"Walau mobil gue yang satu masih ada di rumah lo, gue punya mobil satunya." 

Kalimat San bukan kejutan untuk Hongjoong. "Ya...? Dan gue antar lo karena gue khawatir lo gak bisa nyetir pas balik nanti."

"Gue gak akan mabuk kali."

"Bukan mabuk." Hongjoong tersenyum dan setelahnya mengedik padanya. "Ayo turun, toh gue juga ikut turun."

San agak membulatkan mata, menghentikan pergerakannya.

Beruntung, Hongjoong sudah langsung memotong untuk menjelaskan. "Gue bakal di meja lain, lo di ruang privat. Gue juga butuh ketemu bokap, lo santai aja kali."

Tahu tak bisa protes, San keluar lebih dahulu.

Selagi Hongjoong mendapatkan pintunya dibukakan, untuknya keluar. Setelahnya, Hongjoong memberikan kuncinya pada salah satu sosok yang sudah menunggu, sebelum kemudian membiarkan satu laki-laki lainnya menuntun langkah mereka untuk masuk ke dalam.

Di area tengah, Hongjoong dan San berpisah, sembari saling bertatapan beberapa detik saja.

San dibawa, benar, ke arah lain, di lantai lainnya yang lebih tinggi.

Hongjoong meminta posisi di depan chef pada area open kitchen, yang membuatnya dibawa ke lantai lainnya juga. Setelahnya, Hongjoong duduk, tersenyum menyapa sekilas dan kemudian memilih paket. Sembari menunggu, Hongjoong mengeluarkan ponselnya dan memilih untuk mengirim pesan pada kekasihnya.

Van Mij.

bawa mobil?

Pesannya langsung dibalas.

gak bawa ˙ᵕ˙
tadi dijemput manajiiiii 
(*ᴗ͈ˬᴗ͈)ꕤ*.゚
mau jemput winter?

kalau mau nunggu sampai sekitar jam 10/11.

okkiiieee
jemput yaaa~ 
૮ ˶ᵔ ᵕ ᵔ˶ ა

di agensiiiiww ʚ(。˃ ᵕ ˂ )ɞ

Hongjoong tak bisa untuk tak tersenyum, tipis sekalipun.

.

.

.

Kala itu, San merasakan keringatnya keluar secara berlebihan, padahal dirinya berada di dalam tempat yang sangat sejuk dan dingin, karena air conditioner di sudut-sudut yang memang sudah tepat adanya. Tangannya berkeringat. Dahulu, atau sebelumnya, mungkin akan terasa biasa saja. Namun sekarang? Sulit untuk pura-pura bersikap biasa, di hadapan seseorang yang ternyata telah merenggut nyawa kedua orang tuanya.

Jadi bagaimana San harus bereaksi?

Walau... nyatanya, ada hal yang San ingin tahu lebih jauh, dari pada menghakimi.

Sebenarnya... apa yang terjadi?

Begitu San dipersilahkan masuk, jantungnya terasa hampir jatuh seketika. Baru melihat wajah ramahnya saja, San sudah mendadak mual. San merasa tak berselera makan sama sekali--toh dirinya datang juga bukan untuk makan malam biasa.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang