Octagon 3 - 469 : Hari Orientasi Kampus Dua Pt. 1

180 25 43
                                    

7 Agustus 2023.

Seonghwa terusik lantaran mendengar suara dari dalam kamar tersebut, yang sebenarnya samar tapi entah mengapa mengganggunya. Sehingga diantara kantuknya, Seonghwa melenguh pelan dan mencoba membuka kedua matanya. Sampai Seonghwa benar sadar, ada seseorang di dalam sana.

Jadi dengan cepat Seonghwa terbangun, terduduk.

Berhasil membuat sosok di hadapan lemari terbuka, yang tengah mengenakan kemeja, menoleh melihatnya. "Oh, hei. Ternyata masih sering di sini?"

"Hongjoong..." Seonghwa memanggil dengan suara serak khas bangun tidurnya. Seonghwa mengucek matanya pelan, lalu mencoba memanggil lagi. "Hongjoong..."

Segera Hongjoong menunjuk, tanpa melihat, tapi hapal dengan posisi-posisinya. "Ada dinding, ada cermin, kamu pilih aja mau debat dengan yang mana. Jangan denganku. Aku lagi buru-buru buat hari ini."

Seonghwa agak kesal, tapi merasa tak punya kekuatannya untuk membalas. "Hari ini ospek...?"

"Aku kira kamu hapal." Hongjoong menjawab, sembari saat itu mengenakan dasinya. "Memang agak ribet ternyata, kampus nomor satu di Khatulistiwa ini."

Dengan helaan napas, Seonghwa hendak turun.

Jadi Hongjoong meliriknya.

Sembari mengenakan sandal kamarnya, Seonghwa berucap. "Mau sarapan apa? Aku bikinin."

"Gak perlu." Hongjoong tergesa berbalik.

Seonghwa yang langkahnya sudah dekat, menatapnya dengan lurus, lalu membalas dalam dengusan. "Ya, aku pacar Yunho, Hongjoong. Tapi aku tetap sahabat kamu dari SMA, 'kan? Gak perlu mikir aku bikin masalah atau apa--aku buatin sarapan."

Sempat ingin menjawab, tapi Hongjoong menahan napas.

Seonghwa melihatnya masih dengan tatapan seperti itu, lalu berlalu ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Sehingga Hongjoong hanya mengikuti saja ucapannya, sembari mempersiapkan hal-hal yang harus dibawanya di hari itu. Sedikit tergesa juga, karena Hongjoong mempersiapkannya hanya asal-asalan--maklum, dahulu selalu ada Seonghwa yang mengingatkannya. Sekarang, mereka harus terbiasa saling berpisah.

Terdengar suara Seonghwa mencuci wajah, dan bahkan menyikat gigi--oh, Seonghwa menyimpan satu sikat giginya di tempat Hongjoong, kah? Tak pernah disadari. Sampai kemudian Seonghwa keluar, dan menatapnya--berhenti melangkah untuk keluar dari ruang tidur.

Hal itu membuat Hongjoong meliriknya.

Di sanalah, Seonghwa berucap pelan. "Cuma... ada dua permintaan. Tolong."

Sebenarnya Hongjoong agak tak siap jika ini menyulitkan, tapi dia mencoba untuk mendengar Seonghwa--sekaligus melihat, apakah sosok di hadapannya paham akan ucapannya kemarin saat makan siang.

Seonghwa menarik napasnya untuk mempersiapkan diri, lalu mengatakannya secara hati-hati. "Jangan rubah cara panggilan kita... tetap aku dan kamu. Aku gak mau asing... sama kamu, dan..."

Mendengarkan dengan baik, Hongjoong menunggu.

Seonghwa terlihat memerah pada matanya. Ragu, tapi tetap mengutarakannya. "Tolong isi lagi jurnal... aku... butuh kabar kamu. Cuma itu, harapan aku masih terhubung sama kamu, Hongjoong..."

Namun Hongjoong hanya diam.

.

.

.

Sejak kedatangannya ke Universitas Badasa, semua orang sudah memperhatikannya dari kepala sampai kaki. Dari seluruhnya, banyak yang tak tahu, bahwa dia berkuliah lagi. Sebagian panitia juga tampaknya tak tahu, sehingga seluruh mata benar-benar tertuju padanya, tak terkecuali.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang