Octagon 3 - 472 : Hari Orientasi Kampus Dua Pt. 4

195 28 59
                                    

Mimpi semalam sungguh menyiksanya.

Hongjoong mengabaikan Nagyung walau bukan itu maksudnya, sejak keluar dari mobil setelah diantar oleh sang ibu dan supirnya. Hongjoong bahkan mengabaikannya juga, ketika berbaur bersama dengan yang lain, masih dengan posisi bercampur fakultas, belum dipisahkan.

Tak bisa.

Bayangan semalam terlalu nyata.

Bahkan terasa nyata.

Hongjoong bisa gila, di titik dirinya pertama tak menerima Nagyung sebagai adik, ketika mereka bertemu saat ia SMA, dan sosok itu SMP, lalu mendadak mereka bisa saling menerima di awal tahun ini. Hongjoong terbayang banyak, terlebih dengan salah satu budaknya beberapa waktu lalu, yang begitu mirip dengan Nagyung. Membayangkan perempuan muda sekarang membuatnya langsung tertuju pada Nagyung, selagi umur Hongjoong sendiri tiga tahun lebih tua di angkatannya sekarang.

Jadi rasanya--

"Kak Hongjoong~!"

Dari arah belakang, tiba-tiba ada yang menyambar lengannya, saat langkahnya berjalan menuju aula--bersama orang-orang lainnya. Hongjoong secara refleks menepis, terkejut, dan lebih terkejut lagi usai melihatnya.

Winter.

Sontak Winter terkesiap dan menatapnya bingung. Namun Winter sendiri langsung memberikan pemahamannya sendiri. "Ah... kaget, ya...?"

Bukan.

Hongjoong tak menjawab, hanya menatapnya juga dengan terengah.

Selagi Winter mengangguk pelan, dan menggigit bibir bawahnya. "Karena... kita sudah sama-sama debut, ya?"

Bukan, bukan...

Kejadian semalam membuatnya gila...

Hongjoong merasa kacau sendiri.

Beruntung saja, beberapa orang mulai menyadari bahwa yang tengah bicara dengan Hongjoong di tengah keramaian adalah Winter, yang jelas baru saja debut kemarin dengan band Black Maiden-nya. Maka dari itu, kehadiran Winter yang kemarin tak ada menarik perhatian, sampai orang-orang mulai menghentikan langkah, mempercepat, bahkan berbalik, untuk melihatnya secara langsung.

Sebagian juga masih sama, pada Hongjoong.

Tapi di titik itu, Hongjoong memanfaatkannya untuk pergi.

Selain Winter melihatnya dengan panggilan tertahan, dan mulai tenggelam dalam lautan orang-orang, sebelum dibantu oleh panitia.

.

.

.

Kino mendapatkan Hongjoong, ke salah satu toilet yang kebetulan kosong, di waktu istirahat tersebut. Terlebih, mereka memilih area yang jauh dari tempat ospek selagi yang dilakukan masih per angkatan, belum per fakultas. Kino menariknya yang tak melawan sama sekali, sampai kemudian mereka berhadapan di depan wastafel memanjang.

Semula Kino ingin menyampaikan maksudnya, tapi dirinya lebih mementingkan hal lainnya.

"Badan lo anget."

"Cuma mandi kemalaman." Hongjoong membalas dengan alasan yang setidaknya cukup masuk akal, agar tak dilanjutkan pun dipermasalahkan. Dengan mencoba untuk tak menunjukkan lelah dan rasa lemasnya--karena tubuh--Hongjoong yang bertanya. "Kalian baca chat gue di grup, 'kan?"

Kino mengangguk, memang niatnya. "Oke, tapi kenapa lo mikir, kami, Hunters, harus datang ke ulang tahun Younghoon? Bahkan lo ngadain--di mana? Itu rumah baru lo?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang