Octagon 3 - 463 : Hari Orientasi Kampus Satu Pt. 8

200 31 43
                                    

Hari Sabtu, 5 Agustus 2023.

Sebenarnya ingin semalam, tapi San takut Hajoon kelelahan bekerja. Sehingga sebelum dirinya berangkat ke kampus--ya, masa orientasi tak memiliki waktu libur, Sabtu dan Minggu tetap akan berlanjut sampai Rabu nanti--dirinya mampir sembari membawa cake di tangannya.

Selain itu, ada kado lainnya, terdapat di dalam ransel yang dikenakannya.

Inginnya, San membuka pintu sendiri.

Dengan kuncinya.

Hanya saja, ketika San hendak melakukannya, pintu sudah terbuka lebih dahulu.

Ya, San tak menghubungi Hajoon, tetapi yang membukakan rupanya bukan sosok yang ia tuju, melainkan sosok lain. 

Hyunyoung tepatnya, sang dokter cantik itu.

San terdiam seketika, mengerjap.

Sama seperti Hyunyoung yang sama terkejutnya, sebelum tersadar sesuatu, dan mengibaskan tangannya secara cepat. "Ah, Desanrio. Saya tidak meginap di sini, ya, walau rambut saya agak basah. Jangan salah paham."

San tak sadar rambutnya basah...? San hanya melihatnya berpakaian rapi, berdandan, sudah terlihat akan pergi bekerja.

Hyunyoung menelan ludah sambil terkekeh pelan kemudian. "Kamu bawa apa? Cake untuk ulang tahun Hajoon, sayang?"

Di titik itu San masih kebingungan dari perihal awal.

Jadi memang hanya Hyunyoung yang menyadari bahwa ia kelepasan, dan membuatnya meringis lagi. "Aduh, maaf, maaf. Itu kejutan untuk ulang tahun Hajoon, 'kan? Kalau gitu, ayo bawa ke dalam. Hajoon masih mandi--tadi memang agak terlambat... bangun."

"Kayaknya San gak ada pemantik..." San kebingungan sendiri dengan seluruh percakapan itu.

Maka, Hyunyoung hanya mendorongnya masuk menggunakan tangannya, dan menutup pintu kembali. Hyunyoung mengajaknya ke arah dapur, sambil bercerita tentang keadaan mereka. "Tadi saya keluar itu mau memanaskan mobil. Semalam saya di sini, memberikan kejutan juag untuk dia--saya kira kamu ada."

"Tadi Bu Dokter bilang tak menginap?" San bertanya, nadanya polos.

Hyunyoung terkesiap dan meliriknya. "Saya pulang, kok. Jam... dua pagi, lalu datang lagi jam 6 pagi."

"Hanya tidur sebentar?" tanya San begitu sampai di meja pantry.

Hyunyougn teralih ke arah salah satu laci, lalu mengambil pemantik tembak dan terkekeh. "Dokter terbiasa tidur sebentar. Apalagi setelah shift malam, yang dilanjut shift pagi."

Merasa tak enak, San menaruhnya di atas meja dan memikirkan keduanya.

Bersamaan dengan Hyunyoung berbalik, melihatnya menunduk dengan pikiran penuh, lalu terkekeh pelan. "Tak apa, Desanrio. Kami sudah terbiasa--"

"Bu Dokter yang jadi calon Papa, 'kan?" San tak sadar, lagi, saat mengangkat wajah dan langsung bertanya padanya.

Baru saja Hyunyoung hendak menyalakan lilin yang sudah terpasang di sana, terhenti seketika. Hyunyoung terkekeh canggung, sembari mengangguk pelan. "Err... mm... surprise...?"

"Bu Dokter benar lulusan UBB... tapi?"

"Benar." Hyunyoung mengangguk, lalu tersenyum kecil dan mencoba rileks kembali. Hyunyoung mulai menyalakan lilinnya. "Tenang. Hajoon sudah cerita dan menjelaskan. Tak apa, saya tak keberatan. Di sisi lain, dulu saya tahu saat Hajoon masih berpacaran dengan calonnya--tahu mendiang maksudnya. Jadi saya bukan benar-benar orang baru, walau, ya, kami baru memperdalam sekarang."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang