Octagon 3 - 517 : Penghujung Hari

196 25 23
                                    

"Yakin mau kutinggal?"

Pertanyaan itu Yeosang lemparkan penuh dengan kekhawatiran, terhadap seseorang yang kini tengah duduk bersandar sembari memejamkan mata di sofa ruang tengah apartemennya. Tentu, sejak kejadian yang menimpanya, Younghoon tidak bisa menggunakan motornya terlebih dahulu. Apartemennya memang dekat, tapi biasanya ia menggunakan taksi.

Sehingga setelah mereka selesai dari perpustakaan pukul 8 malam, Yeosang yang tak mungkin membiarkannya pulang sendiri, mengantarnya dan sempat singgah terlebih dahulu karena Younghoon sedikit meminta bantuannya.

Sekarang sudah pukul 10 malam lewat.

Yeosang tak benar-benar yakin untuk meninggalkannya sendirian setelah beberapa menit lalu, Younghoon mengerang kesakitan. Katanya, sudah sering seperti ini sesekali, tapi bisa mereda dengan obat. Namun itu bukan sesuatu yang menenangkan, bukan?

Sampai Yeosang menghela napas, dan kemudian menggelengkan kepalanya. "Kalau kamu gak keberatan, aku bisa tidur di sini."

"Gue gak apa loh?" Younghoon sedikit mengintip dari matanya, mencoba menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja. "Toh gue juga tinggal sendiri setelah kurang lebih pulih, 'kan? Santai aja. Juyeon juga sering ke sini kok."

"Tapi Juyeon lagi sibuk sama Yunho dan Hongjoong..."

Younghoon memperhatikanya yang hanya berdiri, menggenggam tali ransel yang disampirkannya di bahu, dan kemudian meringis kecil. "Ya... memang sih, Juyeon lagi sibuk. Tapi--"

"Aku bisa tidur di mana aja."

"Actually," Younghoon merasa tak enak karenanya. "Sungguh, Yeosang, gue merasa terharu banget lo mau bantuin gue sejauh ini. Don't get me wrong, ini juga bukan tentang apapun--gue bukan bermaksud gak respect lo. Tapi gue memang agak menghindari cuma berdua di ruang tertutup, bahkan sama teman sekalipun, mau mereka cewek atau cowok, dekat atau enggak. Gue, bukannya apa-apa, tapi gue lagi coba dapatin kepercayaan Hyunjae balik."

Agak terkejut Yeosang mendengarkannya.

Younghoon tak bermaksud tak menghargainya, membuatnya mendudukkan dirinya secara lurus. "Sorry... walau memang Hyunjae gak akan lihat dan gak akan tau sekarang, tapi gue takut aja... gue takut dia benar-benar gak bisa percaya gue lagi. Jadi... gue minta maaf... lo gak bisa nginap sini. Cuma... Juyeon yang bisa..."

Bisa Yeosang coba pahami, lantaran dirinya juga berada di posisi yang kurang lebih sama--tengah mencoba mendapatkan kepercayaan orang-orang kembali. Jadi Yeosang tak tersinggung, dirinya langsung mengangguk, memahaminya. "Oke, gak masalah. Cuma... kalau ada apa-apa, langsung kabari aja kami--siapapun itu, misalnya Juyeon masih sibuk. Soalnya... kami juga khawatir kalau misalnya kamu masih sering sakit--"

Terhenti.

Bukan dari Younghoon, tapi dari sebuah ketukan berulang yang tergesa di pintunya.

Yeosang melirik ke arah pintu.

Selagi Younghoon bangkit dari duduknya dan kebingungan--pun menjadi panik.

Ketukannya sangat tak sabar.

Younghoon yang bingung tetap beranjak menuju pintu, sebelum mengintip pada peephole untuk melihat siapa yang melakukan. Seketika itu juga Younghoon terkejut. Tanpa berpikir dua kali, Younghoon langsung membuka pintunya, karena bisa dikatakan, itu pertama kali Hyunjae menemuinya kembali.

Di posisinya Yeosang memperhatikan.

Sedangkan Hyunjae, setelah pintu terbuka, terlihat agak mengerang marah.

Younghoon menjadi was-was melihatnya demikian, sampai membuatnya gemetaran--apa yang salah diperbuatnya? 

"J-jae... kenapa lo--"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang