Octagon 3 - 534 : 27 Agustus 2023 Pt. 1

204 22 20
                                    

Tiba di depan sebuah rumah besar yang sangat ramai, Seonghwa tak bisa berpikir apapun selain langsung membulatkan mata, untuk melihat ke arah Mingi yang perlahan membuka helmetnya. Seonghwa terkejut, sampai membuatnya turun dari motor, dan juga melepas helmetnya, untuk kemudian bertanya pada Mingi.

Saat itu, Mingi langsung merogoh ponselnya, mengirim pesan pada seseorang.

Selagi Seonghwa, setelahnya, melirik ke belakang--pada rumah tersebut--dan padanya lagi. "Gi... ini... tempat party MaBa?"

Mingi hanya mengangguk, seperti menunggu balasan pesan.

Seonghwa melebarkan pupil, dan mendekat pada sampingnya. "Gi, kok ke sini sih? Gue kira lo mau ajak gue cari angin dan--"

"Biar lo tau pacar lo kayak apa." Mingi menjawab, melihatnya kemudian. 

Decakan itu terdengar, lolos begitu saja seketika. "Gi... ugh, gak mau."

"Gue bicara dengan pilihan antara dua konotasi, ya." Mingi menjawab lagi, sebelum mengangkat wajahnya dari ponsel, untuk melihat ke arah pintu di mana seorang perempuan berlari cepat ke arahnya. Sehingga Mingi pun mengembalikan ponselnya ke dalam saku.

Sedangkan Seonghwa agak terkejut, melihat Mingi yang tak bisa seakrab itu dengan orang lain, tiba-tiba didatangi seorang perempuan, yang...

"Katanya gak akan ke sini~" Ahin, perempuan itu, langsung mendekat, berdiri di samping motornya juga, samping Seonghwa. Ahin melirik ke arah Seonghwa, menatapnya dari atas sampai bawah, lalu tersenyum menepuk dadanya. "Lo salah banget sih."

Seonghwa bingung, Mingi juga sebenarnya--apa maksud dari yang Ahin katakan?

Hanya saja, Ahin langsung kembali pada Mingi, dan memeluk lengannya manja. "Tadi kita kan bisa berangkat bareng~ katanya ada acara sama teman-teman. Endingnya kok ke sini?"

"Mau ajak Seonghwa ke sini." Mingi berucap, mengedik padanya, dan tersadar untuk memperbaiki panggilannya. "Kak Seonghwa..."

"Sorry, tapi tadi maksudnya apa, ya?" Namun Seonghwa terganggu atas kalimat sebelumnya.

Ahin langsung menghadapnya, tersenyum, dan kemudian agak berjinjit untuk tiba-tiba berbisik padanya. "Lo salah, kenapa ngasih gratisan, sih? Mending jualan, kayak gue."

Sontak Seonghwa melotot dan memundurkan diri.

Hal itu membuat Ahin mengerjap, menjadi bingung, lalu mengedik santai. "Gue cuma nawarin~ kali aja kepikiran, mending bilang ke gue. Dari dulu gue mau bilang, soalnya lo diomongin banyak."

Agak paham maksudnya, Mingi membalas. "Gak ada yang berani nyentuh Seonghwa sekarang. Sekadar omongan pun."

"Kayak ke gue dong?" Ahin menyentuh dadanya sendiri, pada belahannya, dari pakaiannya yang memang terbuka dan menunjukkanya, kemudian tertawa kecil. "Taeyang-oppa bikin gue ngerasa aman~ gak ada yang berani jahatin gue."

Nama tersebut, yang Seonghwa telah ketahui merupakan bagian dan orang utama Hongjoong, membuatnya melihat ke arah Mingi. Untuk sebuah jawaban pastinya. 

Mingi nyatanya mengabaikan, dan bersiap untuk turun dari motornya, setelah memastikan helmetnya aman, dan meminta helmet di tangan Seonghwa. "Gue mau masuk, bisa, 'kan?"

"Santai aja, kali~" Ahin terkekeh, menepuk lengan atasnya pelan. "Yang masih canggung tuh anak-anak semester 3. Anak semester 5 kayak kita bisa lalu lalang sepuasnya. Cuma gak dikasih tempat untuk nginap."

"Siapa lagipula yang bakal tidur sampai matahari terbit?" Mingi membalas usai memastikan semuanya ditaruh dengan baik, dan kemudian melihat ke arah Seonghwa. "Bareng gue atau gak?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang