Octagon 3 - 571 : Jalan Tak Sejalan Pt. 1

221 16 30
                                    

9 September 2023.

Seonghwa menghela napasnya ketika mendapatkan tepukan lembut di punggungnya, seiringan dengan langkah mereka yang berjalan dari arah halaman parkir, menggunakan kendaraan masing-masing. Ya, mengingat Seonghwa mendapatkan Surat Izin Mengemudi-nya kemarin, jadi dirinya sudah bisa membawa mobil untuk hari ini.

Sebenarnya jika ada waktu kosong, di Sabtu ini, Seonghwa akan memilih mengurung diri saja di Lotus. Selagi tak ada jadwalnya di Checkmate. Sayangnya, hari ini dirinya sudah berjanji pada seseorang, dan kebetulan seseorang itu yang tengah berjalan bersamanya.

Jungmo, yang dengan cengirannya, memperhatikan sekitar, lalu meringis saat sadar bahwa ia teralih. "Sorry, sorry."

"Kenapa?" Seonghwa tak menangkap maksudnya.

Sembari mengusap tengkuknya sendiri, Jungmo menjawab. "Tadi... tadi gue kealih sama seisi kampus ini. Gila, kampus top-three memang beda sih."

"IKN juga bagus di posisi khusus seni." Seonghwa membalas, lalu sedikit mengibaskan tangannya. "Udah, abaiin aja tadi pembicaraan gue tentang orang itu. Udah cukup gue ngerasain dia kasih batasan sejelas itu. Gue gak mau rasain sakit dulu hari ini."

"Ayolah~" Jungmo mengusap punggungnya kali ini. "Semua bakal baik-baik aja. Percayain sama kalung komitmen lo. Oke, Kak?"

Perlahan Seonghwa tersenyum, untuk melihatnya kembali. Seonghwa tak menyangka, akan ada satu orang yang memiliki hubungan seperti ini dengannya. Seolah... akhirnya Seonghwa merasa, tak ada yang haus untuk tubuhnya. "Thanks, Jungmo..."

"Gue juga makasih banget ke lo, karena mau ngenalin gue ke teman-teman lo sekarang." Jungmo terkekeh gemas, begitu excited sampai rasanya hendak melompat di langkahnya.

Seonghwa ikut senang untuknya. Seonghwa pun terus menuntun langkah sampai akhirnya mereka tiba di gedung fakultasnya. Tak membuang waktu, Seonghwa mengarahkan diri dan Jungmo untuk kini tiba di salah satu ruang latihan, di mana teman-temannya yang sudah ia hubungi lewat pesan, sudah menunggu.

Walau palsu, tapi Seonghwa merasa senang.

Diterima lagi di sekitarnya.

Sebagian mungkin karena ada info menyebar terkait dengan dirinya bergabung dengan Paradigm--entah siapa yang bocor.

Sebagian... karena Hongjoong telah menjadi ketua, dan entah apa yang dilakukannya, semua terasa... menenangkan lagi. Seperti masa SMA. Tatapan iri dan sirik itu masih ada, tapi mereka berlomba-lomba juga terlihat baik. Perbedaannya, dahulu mereka lakukan di hadapan Hongjoong. Sekarang mereka lakukan kapanpun berada di hadapannya.

"Hei." Seonghwa menyapa lebih dahulu dan beberapa yang sudah menunggu, langsung membalas sapaannya. Seonghwa pun mengedik pada Jungmo, mengizinkannya untuk masuk, dan kemudian memperkenalkannya. "Ini loh, Jungmo yang gue bilang. Saking pengennya jadi pemain teater, dia minta gue ngenalin dia ke lo semua--minta diajarin katanya."

"Seram, ya, anak IKN, minta tolong UBB untuk urusan seni~"

"Wih, sini. Eh, ganteng juga lo, Bocah."

"Punya pacar, Dek?"

"Gue dengar anak teater IKN sombongnya gak ketolong ya? Alasan lo malah cari kakak tingkat kampus lain, nih?"

"Mau masuk mana?"

Pertanyaan yang menghujan tersebut membuat Jungmo terkekeh, dan dengan sifat naturalnya, dirinya dengan mudah berbaur. Jungmo bahkan menjawab seluruh pertanyaan, tanpa terkecuali.

Sehingga Seonghwa sendiri hanya terkekeh, seperti bangga melihat seorang adik, padahal dirinya tak memiliki satu.

Seorang lainnya, Yeri, kala itu mendekat pada Seonghwa. Yeri segera menyikutnya di lengan, berniat menggodanya. "Well, Kak, selain lo sekarang anak Paradigm, Octagon makin ngeri, ya?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang