Octagon 3 - 566 : Untuk Tanggal 8 September Pt. 1

187 20 46
                                    

Pukul 12 malam lewat entah berapa menit.

Memasuki hari Jumat, tanggal 8 September tersebut, Hongjoong menerima keadaan bahwa sebagian dari mereka sedang tak baik-baik saja. Atau mungkin seluruhnya, Hongjoong tak benar-benar tahu adanya. Pembicaraan saat berkumpul pun hanya tentang Mingi. Hongjoong bukan tak bermaksud menanyakan yang lain, tapi tak ada waktu dan kesempatan untuk itu.

Hongjoong ditinggalkan Mingi, untuk pergi, entah ke mana.

Setelah itu, tak ada yang mengganggunya sama sekali, padahal pintu kamarnya terbuka karena ulah Mingi sebelumnya. Namun Hongjoong sendiri tak memiliki tenaga untuk mencapainya, dan memilih hanya duduk di tepian kasurnya sembari menarik napasnya cukup panjang.

Baiklah.

Hanya satu kata; baiklah.

Hongjoong memiliki banyak untuk dipertahankan dan rasanya begitu menyulitkan.

Fokusnya ada banyak, tak hanya satu.

Hongjoong melirik ke belakang, pada kasurnya yang rapi, tapi seprainya berbeda dari terakhir kali diingatnya. Pasti Seonghwa yang menggantinya. Agak terkejut juga, Seonghwa tak datang kemari setelah Mingi pergi, padahal Hongjoong yakin, Seonghwa pasti menunggu percakapan mereka.

Antara bagus atau tidak.

Bagus karena Seonghwa sudah mulai menyadari posisi.

Juga tak bagus karena...

Hongjoong terdiam sebentar, sampai dirinya meraih bantalnya, untuk memastikan sesuatu. Hongjoong menghirupnya perlahan dan bisa mengonfirmasi, aroma alami tubuh Seonghwa memang berada di bantalnya--menempel, mungkin juga dengan parfum favoritnya yang tak pernah berubah, sejak Hongjoong pertama kali membelikannya.

Ah, tak bisa.

Tak bisa jika harus seperti ini.

Hongjoong berdiri secara cepat, menaruh bantalnya kembali.

Tanpa mempertimbangkannya lagi, demi mereka berdua agar berhenti terlalu terikat seperti ini, Hongjoong keluar dari ruang tidur dan mencapai pintunya. Di mana Hongjoong sendiri langsung menemukan Seonghwa, Yunho dan San yang tampaknya sedang berdebat ringan--karena tak berhasil mencegah Mingi, atau memang membiarkannya.

Hongjoong kala itu hanya berdiri di muka pintu, sampai Seonghwa menyadarinya lebih dahulu.

Kali ini, Yunho dan San tak berhasil mencegahnya, karena Seonghwa langsung melesat untuk mencapainya.

Namun keputusan adalah keputusan, bukan?

Toh, Hongjoong juga akan menempatkan Seonghwa, bersama Yeosang, Wooyoung dan Jongho, untuk aman, dengan berada di pihak Jihyun.

Sedangkan Hongjoong sendiri...

Bagaimana pun juga, Hongjoong punya tanggung jawabnya.

"Hongjoong, tadi gimana dengan Mingi? Kamu juga baik-baik aja, 'kan? Ibu kamu--gimana dengan Nagyung? Apa aja yang terjadi--"

Hongjoong langsung menadahkan tangannya, secara terbuka, sembari menatapnya lekat. Satu kalimat darinya terdengar dingin, padahal Hongjoong memang tak berekspresi dan tak berintonasi sejak tadi. "Aku minta kunci kamar cadanganku kembali."

Itu adalah sakit untuk Seonghwa, sakit lainnya, yang tak mau diterimanya dari Hongjoong.

Dalam lemah, Seonghwa menggelengkan kepala dan mundur satu langkah.

Tapi tatapan Hongjoong seolah menuntutnya. "Jangan pernah masuk lagi, Seonghwa."

.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang