Octagon 3 - 500 : Pembukaan Perjalanan

201 25 36
                                    

Satu tarikan napas panjang.

Hari Senin, 21 Agustus, Winter dan Hongjoong sudah berada di kampus lagi, selesai kelas pagi pertama mereka, padahal semalam, untuk bisa sampai ke rumah pun ada di pukul 4 pagi. Ya, kebetulan Hongjoong mengantar Winter pulang dahulu, lalu membawa dirinya dan juga San menuju rumahnya, untuk tidur di sana. Alasan lainnya, agar setelahnya, San bisa membawa mobilnya kembali.

Jadi memang ketika Hongjoong berangkat pukul 8 pagi, San juga ikut pulang untuk menuju Lotus sebelum berkuliah nantinya.

Dalam mobil Hongjoong tersebut, di salah satu basement parkiran--kebetulan tak memarkirkan mobilnya di luar--keduanya duduk di jok masing-masing. Hongjoong pada kemudi, sedangkan Winter di sampingnya, tengah terdiam menekan perasaannya. Hongjoong menjelaskan keadaan lagi, memastikan bahwa Winter sadar betul dengan apa risiko berhubungan dengannya, bukan hanya sebagai Rastafara The Overload yang dikenal sebagai kekasih dari Eleanor Venom saja, tapi sebagai ketua yang minggu ini akan sangat disibukkan dengan peresmian perekrutan.

Salah satunya, tentang tiket masuknya ke pesta, karena bukan panitia, dan bukan mahasiswa di kampus tersebut lagi.

Sebenarnya Hongjoong bisa datang begitu saja.

Namun yang menjadi masalah adalah dengan para awam--panitia lainnya. Juga dirinya punya nama--apa dikata nanti? Tak perlu menambah masalah yang tak perlu. Walau di sini, jelas akan menyakiti seseorang yang bagaimana pun juga sudah mengikat perasaan dengannya.

"Besok... atau Rabu...?"

"Mungkin." Hongjoong menjawab tipis, melihatnya tertunduk berusaha sekuat mungkin untuk tak menangis. "Tapi karena kejadian kemarin..."

Winter sudah mendengar penjelasannya. Berusaha tetap objektif, walau nyeri di dadanya terasa semakin menyiksa. Masalahnya, semua yang Winter saksikan dari Hongjoong terhadap Jennie, Seonghwa atau orang-orang beruntung lainnya, tak sesakit sekarang karena mereka sudah berhubungan. Winter jadi memiliki rasa bahwa 'sekarang kamu sudah benar-benar milikku dan bagaimana caranya aku baik-baik saja dengan semua ini?'

"Mungkin lebih cepat."

"Hari ini?" tanya Winter kembali.

Sebenarnya Hongjoong juga tak ingin. Ah, melihat seseorang terluka seperti ini, benar-benar menyakitinya.

Seperti keputusan buruk juga mengikat Winter dalam sebuah hubungan.

Sebelumnya, Hongjoong menolak Seonghwa mentah-mentah karena takutkan hal ini terjadi. Apa yang akan Seonghwa rasakan nanti, jika menjadi kekasihnya, tapi harus melihatnya melakukan hal seperti ini, ini, dan semua ini lagi?

"Kak Hongjoong masih harus baca situasi..."

"Boleh Winter bilang sesuatu, dan Winter harap... gak bebani Kak Hongjoong...?" Winter berbisik, tapi air matanya jatuh--Hongjoong melihatnya.

Agak sulit bahkan saat menarik napasnya, namun Hongjoong mengangguk. "Ya."

"Winter sadar, Winter yang ambil risiko ini, jadi pasti Winter terima..." Winter menggigit bibir bawahnya, diam sesaat, kemudian mengangkat wajahnya kembali untuk tersenyum padanya. Untuk menunjukkan bahwa dirinya mampu. "Mungkin karena ini pertama kalinya, jadi Winter m-masih harus adaptasi. Jadi rasanya sakit... padahal kalau dipikir, ng-ngapain sakit? Winter yang selalu nonton live streaming Kak Hongjoong dan Kak Jennie... bi-bisa kok nahan selama ini."

Pasti akan menyakitinya--sangat.

Begitu memusingkan.

Justru jika Jisun, topik pembicaraan mereka di sini, diberikan hati, itu akan lebih fatal dari pada yang Hongjoong hendak lakukan sekarang. Mengikat sementara. Berlaku berengsek sebagaimana orang terkenal lainnya, namun perlu bertahan kurang lebih satu minggu. Hanya itu. Hongjoong tak bisa memberikan perhatian lebih jauh pada Jisun--bisa lebih kacau jika ia melakukannya.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang